Low 2: Menaiki Perahu

Aku berdiri di tepian sungai menatap aliran air yang begitu tenang. Tidak lama kemudian sebuah perahu melintas di depanku. “We meet again young lady.” ucap sang pengayuh perahu dunianya orang mati, Charon. Aku segera mengambil satu Obolos (Koin Yunani kuno) yang selalu aku persiapkan di dalam mulut untuk diberikan kepada si pengayuh perahu.

“Silahkan Nona.” Setelah memastikan koin yang aku berikan padanya, Charon pun mempersilahkan aku menaiki perahu yang akan membawa jiwa ku menyusuri sungai Akheron (Sungai kesedihan). Dalam ketenangan duduk di atas perahu, pikiranku terus terbayang tentang pertempuran terakhir.

Itu perang yang luar biasa, aku masih merasakan jantungku berdebar kencang walaupun tubuhku sudah hancur menjadi abu. Aku telah merencanakan penghancuran Olympus sekaligus membunuh 7 dosa selama hampir 40 tahun. aku pikir kesempatan itu tidak akan pernah datang, tapi ternyata Melakukannya tidak terlalu sulit.

Istana Olympus adalah sumber dari segala kekacauan antara dewa dan iblis, menghancurkannya adalah pilihan terbaik untuk mengakhiri perselisihan. Sementara 7 dosa yang selalu menyesatkan, tanpa adanya mereka di samping Hades akan membuat para iblis di neraka tidak akan keluar dari sarang mereka selama beberapa ribu tahun, hingga tujuh dosa kembali dibangkitkan.

“Lalu apa lagi sekarang, Apa yang akan terjadi padaku?.”

[Kau... Kau akan dipenjarakan di Tartarus. Bersiaplah mendapatkan hukuman dari para dewa!.]

Tiba-tiba suara yang begitu familiar terdengar, lalu cahaya berwarna hijau dalam jumlah besar besar muncul dan bersatu di depanku, cahaya itu merupakan serpihan dari jiwa Athena, Dewi yang barusaja ikut mati bersamaku .

“Wohooou… Athena, kau terlihat begitu marah, ada apa dengan mu?.”

[Kau masih bertanya seperti itu setelah apa yang kau lakukan padaku?]

Dia semakin marah.

[Kau menghancurkan Olimpians dan mencuri tubuhku. Apa yang kau rencanakan Azlea?.]

“Apa kau berpikir aku akan mengatakannya?.”

[……]

Sadar telah menanyakan sesuatu yang begitu bodoh, Athena hanya terdiam. Dia terus membantah setiap perkataanku, perdebatan kami membuat perjalanan yang seharusnya tenang dimana sungai Akheron menjadi tempat para roh merefleksikan diri mereka setelah apa yang dilakukan sepanjang hidup, berubah menjadi begitu bising oleh pertengkaran kami berdua. Roh Dewi Athena terus saja menyalahkan dan memojokkan aku. Tidak ingin terus diserang aku pun menyerang balik perkataannya dengan mengungkapkan pikiranku tentang para Dewa.

“Kau tahu bagaimana ibu dan adikku meninggal?.”

[……]

Itu adalah masa yang sangat sulit dimana Zeus yang terlalu sibuk menghamili adik dan anaknya sendiri, hingga lupa untuk menurunkan hujan. Akibatnya seluruh daratan mengalami kekeringan berkepanjangan yang berujung pada kelaparan. Di masa kekurangan makanan, pemuka kultus yang mengabdi pada dewa Zeus justru terus meminta agar penduduk desa tempat aku tinggal untuk mempersembahkan semua makanan yang kami miliki pada altar Zeus. Karena percaya akan adanya karunia dari dewa, pada akhirnya kami yang kelaparan hanya menonton semua makanan itu membusuk di atas altar.

“Sangat bodoh bukan?.”

[…….]

Persembahan telah membusuk namun hujan belum juga diturunkan. Justru yang kami dengar adalah jika Zeus telah memiliki anak dari adiknya sendiri. Dengan alasan untuk merayakan kabar baik tersebut ketua kultus memerintahkan untuk mengorbankan satu anak perempuan termuda dari sebuah keluarga. Di saat itulah aku kehilangan adikku.

“Aku masih mengigat dengan jelas jeritan adikku saat seluruh penduduk desa memakannya hidup-hidup.”

Tanpa menyentuh sedikitpun daging yang mereka berikan padaku, aku terus mencoba bertahan dengan meminum air mataku sendiri. Setelah pengorbanan ketua kultus berkata dengan mulut penuh darahnya jika desa akan diberkati. Namun esoknya desa kami didatangi oleh para pemburu budak. Mereka menjarah kemudian membakar seluruh rumah warga, membunuh para pria dan mengambil semua wanita.

Apakah dipaksa berjalan sejauh ratusan kilometer tanpa istirahat sambil dipukuli dan dicambuk adalah sebuah berkah?.

Lalu bagaimana dengan ibuku yang mati setelah dijadikan mainan para pemburu budak, apa itu juga berkah seperti yang dia katakan?.

“Ibu mengatakan permintaan maaf karena telah melahirkan ku, sehingga membuatku menjalani kehidupan yang penuh penderitaan. Dia meningal dan mayatnya dibuang begitu saja di pinggir jalan.”

[……..]

“Hanya sebuah cerita biasa bukan?, Aku yakin kau pernah mendengar cerita yang lebih bagus dari yang aku ceritakan barusan.” Tanpa sepatah kata pun, Athena memalingkan wajahnya. Apakah itu yang selalu Dewa dan Dewi lakukan saat melihat penderita manusia?.

***

Untuk sesaat keadaan sungai Akheron kembali tenang, hanya suara cipratan air yang diakibatkan oleh Charon saat mendayung perahu terdengar di sepanjang perjalanan.

Hingga memasuki sungai Kokitos (Ratapan) Aku dapat mendengar sayup-sayup suara penuh kesedihan dari dalam sungai. Melihat ke dasar sungai aku mendapati jiwa orang-orang yang telah berada di dalamnya selama ratusan tahun, mereka adalah jiwa dari orang yang mati tanpa persiapan atau tidak mendapatkan pemakaman layak, sehingga tidak memiliki koin untuk diberikan kepada si pemilik perahu.

“Mungkin ibuku adalah salah satu dari mereka.” Ucapku sambil melirik kearah Athena.

Aku dapat melihat tubuh Athena bergetar saat melihat jiwa tidak beruntung di dasar sungai. Namun menyadari tatapanku, sang Dewi perang itu kembali bertanya untuk mengalihkan perhatian.

[Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang. Apa akhirnya kau akan menerima tawaran dari Hades untuk menjadi iblis?. Kau bisa hidup abadi dengan itu.]

Dia berbicara dengan lebih tenang sekarang.

“Tidak sama sekali,”

[Hem.…]

“Aku telah melakukan taruhan dengan Father. Dia menjanjikan reinkarnasi pada jiwaku.”

[Kau percaya pada penguasa neraka?.]

Athena bertanya dengan raut wajah ragu.

“Aku lebih percaya pada Father yang memberiku kesempatan untuk membalas dendam daripada semua dewa yang hanya menonton penderitaan umat manusia.”

Udara sekitar perlahan terasa panas, aliran sungai yang tenang mulai bergejolak disertai uap hingga tidak lama kemudian mendidih. Melewati sungai Kokitos, perahu akhirnya berlayar di sungai Flegethon (Sungai api). Api di mana-mana hingga aku merasa perahu ini tengah mengapung di atas minyak yang terbakar.

Athena terlihat kesulitan saat melewati sungai ini, entah itu karena panasnya api sungai atau karena ingatannya saat terbunuh oleh api penyucian kembali muncul. Dia mengingatkanku pada adikku yang ketakutan saat mendengar akan dijadikan pengorbanan, aku menarik tangan Athena untuk duduk di sampingku. Tanpa perlawanan berarti Athena menurut.

Charon terus mengayuh, aku dapat melihat senyum di bibirnya saat menatap Athena mulai menangis di pangkuan. Dia telah menahannya saat berada di sungai Ratapan, namun akhirnya air matanya tak dapat di bendung saat mengingat kesalahan yang timbul dari efek panasnya sungai Api. Athena terus meminta maaf padaku dan pada manusia yang seharusnya bisa dia selamatkan.

Hawa panas mulai mereda berganti dengan kesejukan yang membuat aku ingin beristirahat. Air sungai mendidih berganti dengan sungai yang begitu wangi beserta gelembung terus bermunculan naik keatas hingga akhirnya meletus. Aku merasa ingatanku melupakan sesuatu saat melihat letupan gelembung itu.

Perahu telah memasuki sungai Lethel (Sungai Kelalaian). Jika tertidur selama melewati sungai ini maka ingatan seseorang selama hidupnya akan terhapus. Menyadari itu aku terus berusaha terjaga, sementara Roh Athena yang baru saja menangis begitu kelelahan hingga tertidur di pangkuanku. Sambil terus berusaha agar tetap sadar aku terus mengingat apa yang begitu berharga.

[Ah.…]

Athena terbangun saat perahu keluar dari sungai kelalaian, dia terlihat kebingungan seperti telah melupakan banyak hal.

[Kenapa aku menjadi Roh?.]

Dia bertanya seperti telah melupakan bagaimana dia mati.

“Aku membunuhmu.” Balasku tanpa ada niatan untuk memanipulasi Dewi yang saat ini duduk di sampingku. Athena begitu terkejut sehingga dia segera beralih ke tempat duduk sebelumnya. Aku dapat melihat kemarahan di mata Athena, sungai Stiks (Sungai Kebencian) mempengaruhi Athena. Jika jiwa manusia yang melewati sungai Stiks jatuh pada kebencian yang terdapat pada hati maka dia akan menjadi arwah jahat penghuni neraka. Aku tidak tahu apakah itu juga berpengaruh terhadap Dewa.

Kebencian pada diri Athena mulai tumbuh semakin besar, itu terlihat jelas dari Aura hitam yang mulai merebak keluar, Aura yang sama seperti para Undead. Tapi tiba-tiba…

Thung! Charon si pengayuh perahu memukul kepala Athena dengan dayungnya. [Auu... Kenapa kau melakukan itu?.] Bentak Athena penuh kemarahan sambil memegang bagian atas kepalanya yang sakit. Perlahan kemarahan Athena mereda seolah dia kembali mendapatkan ingatannya yang menghilang di sungai kelalaian.

Selanjutnya Athena hanya menatapku seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi dia terlihat kesulitan untuk mengatakannya. Hingga setelah melewati sungai terakhir, perahu berlabuh di depan gerbang yang begitu besar. Gerbang yang dijaga oleh anjing berkepala tiga.

“Terimakasih atas tumpangannya tuan Charon.” Aku berterimakasih pada si pemilik perahu setelah menginjakkan kaki di daratan.

“Sudah menjadi tugasku nona muda. Dan tolong sampaikan salam ku pada Raja Hades dan Ratu Persefon.”

“Tentu.”

Charon kemudian meninggalkan dermaga kembali menuju tempat awal untuk menjemput arwah lainnya. Tinggal kami berdua menatap gerbang neraka, tanpa menunggu lama aku berjalan lalu Athena mengikuti dari belakang.

Anjing neraka langsung menyambut kehadiran kami. Dengan ganas anjing berkepala tiga itu berlari menuju kemari, cairan panas lahar yang keluar dari mulutnya berceceran pada jalan yang anjing itu lewati. Athena yang merasa terancam segera bersiap untuk melakukan serangan dengan pedang cahayanya. Tapi aku menghentikan Athena.

Guk! Anjing raksasa setinggi tiga meter itu menindih tubuhku, “Hahaha… Cery, Bery, Rushlan, aku pulang.” Aku sangat senang anjing peliharaan Raja neraka ini masih mengingatku. Sementara itu Athena hanya terdiam menatap dengan tidak percaya apa yang sedang aku lakukan.

***

To Be Continue

[Note: Author bingung mau nentuin genre cerita ini apakah Survivor Apocalypse atau Game Vrmmorpg. Tolong para pembaca sekalian kasih masukan di kolom komentar, terimakasih]

Terpopuler

Comments

lux.reinzel

lux.reinzel

survive aja thor,

2022-07-31

0

Mindy_Tinky-Winky

Mindy_Tinky-Winky

Bener sekali, heran ada Dewa kek Zeus yang penuh nafsu. Nggak adek anak pun kenak

2022-05-14

0

Muhammad Setianto

Muhammad Setianto

Survivor Apocalypse Thor, lebih bisa dikembangkan

2022-04-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!