Bab: 3 Kediaman keluarga Andreas

***Kediaman Tuan Andreas***

"Ini loh Haruka, kediaman Tuan Andreas. tempat kita bekerja, nanti. Semoga kamu betah bekerja disini." Ucap Karin.

"Mewah sekali ya Karin. Demi kakakku Cherry dan keponakanku. Aku usahakan betah bekerja disini." Jawab Haruka.

"Tapi kamu harus bersabar nantinya, Haruka. Karena Tuan Andreas itu orang yang keras kepala, Arogan serta kejam." Karin mencoba memberitahu Haruka kondisi dari Tuannya nanti." Ucap Karin.

"Apapun nanti perlakuan dari Tuan Andreas. Aku mencoba mengerti. karena hidup itu butuh proses, ketika kita bertemu dengan orang baru." Jawab Haruka.

"Baguslah sayang kalau kamu sudah mempersiapkan, mental mu. Karena sudah beberapa kali asisten rumah tangganya mengundurkan diri. Lantaran tidak sanggup dengan sikap arogannya itu." Sahut Karin. sambil menekan bel yang berada tepat di samping kanan gerbang rumah itu.

Ting Tong..Ting Tong ( Suara bel berbunyi)

Tak lama Terbukalah gerbang itu dan terdengar suara seorang wanita, dari mesin suara.

"Silahkan Masuk, Karin."

Setelah dipersilahkan masuk. mereka berdua segera berjalan, menuju rumah itu. Yang jaraknya cukup jauh dari gerbang utama.

Tiba di teras rumah itu. mereka disambut oleh Nyonya besar, Ibu dari Tuan Andreas Yang bernama Lily.

Perkenalkan dia adalah Lily. Nyonya besar pemilik rumah, tempat Haruka bekerja, Sekaligus Ibu dari Andreas. Umurnya saat ini genap 50 Tahun. wanita ramah dan berjiwa penyayang.

"Selamat siang Nyonya? perkenalkan ini adalah Haruka. Asisten rumah tangga yang ingin bekerja disini." Ucap Karin sambil memperkenalkan Haruka kepada Lily.

"Selamat siang juga Karin, Terima kasih ya kamu sudah membantu saya mencarikan Asisten rumah tangga untuk Andre." Jawab Lily dengan sangat ramah.

Haruka segera menundukkan kepalanya dan berkata.

"Selamat siang Nyonya? Saya Haruka. Yang ingin bekerja di rumah ini." Haruka mengucapkan salam, kepada Lily. dengan senyum manisnya.

"Selamat siang juga Haruka. Semoga kamu betah ya bekerja disini." Jawab Lily. sambil menepuk lembut bahu Haruka.

"Terima kasih Nyonya, sudah mau menerima saya." sahut Haruka.

"Mari silahkan masuk." Lily mengajak mereka untuk masuk kedalam rumahnya.

"

Ini adalah ruang utama milik Andreas, anak saya. Yang akan menjadi Tuan mu nanti. Maaf kamu saya ajak kedalam melalui ruang milik Andre.

"Iya Nyonya tidak apa-apa. justru saya berterimakasih karena Nyonya, Karena sudah berbaik hati mengajak saya berkeliling di rumah ini." Jawab Haruka.

Ini Adalah ruang pertemuan keluarga kami. dimana ruangan ini biasa dipakai jika ada acara penting saja.

Haruka menganggukkan kepalanya, menjawab ucapan Lily.

"Nah...Disini biasanya tempat Andreas bersantai, jika sedang tidak bekerja. Sudah dipastikan dia akan berenang dan membutuhkan asisten untuk membantunya menyiapkan makan, minum dan kebutuhan lainnya." ucap Lily

"Siap Nyonya." Jawab Haruka.

"Saya rasa sudah cukup sampai disini saja perjalanan kita. Karena saya ada keperluan mendadak dan untuk selanjutnya kamu bisa meminta tolong kepada Karin, jika kamu butuh sesuatu." ucap Lily sambil berjalan meninggalkan mereka. sesudah pamit kepada Haruka dan Karin.

Setelah kepergian Lily. mereka bergegas menuju kamar. dimana kamar itu tempat Haruka selama tinggal disana. Haruka menaruh tas dan perlengkapan lainnya. Lalu berganti pakaian dengan seragam pemberian Karin. Lalu mengikuti Karin melangkahkan kakinya menuju dapur. untuk membuat minuman penghilang dahaga.

Setelah selesai minum dan memakan beberapa cemilan. Haruka diperintahkan untuk duduk manis. disalah satu kursi yang berada diruang makan. Karin menyuruhnya untuk menunggu Tuan muda datang.

Setelah setengah Jam menunggu. Terdengar suara Mobil yang datang. Dengan segera Karin mengajak Haruka menuju teras, untuk menyambut Andreas sekaligus memperkenalkan dirinya.

"Haruka nanti kamu ikuti aku, ya? Bagaimana cara bekerja disini." Ucap Karin sambil berjalan menuju teras. sambil memberi masukan kepada Haruka.

"Baik Karin, terima kasih ya." Jawab Haruka.

Tiba di depan teras, mereka berdua berdiri tegap menunggu kedatangan Andreas.

Dari kejauhan nampak Andreas sedang berjalan kearah mereka berdiri.

Setelah berada dihadapan mereka dengan segera Karin mengambil tas kerja milik Andreas. yang diberikan langsung olehnya.

Perkenalkan namanya adalah Andreas Wijaya. umur 30 tahun. Seorang CEO muda. bertubuh kekar, pria tampan dambaan setiap wanita.

"Selamat siang Tuan? saya ingin memperkenalkan, Asisten rumah tangga kita yang baru. Dia bernama Haruka." Ucap Karin. memperkenalkan Haruka kepada Andre.

Bukan menanggapi ucapan Karin dengan baik. Dia justru berjalan terus tanpa henti. sambil berkata,

"Kenapa mama harus mencari pembantu baru sih. sebenarnya sudah cukup kamu saja Karin yang membantu saya. itulah sikap buruk Mama selalu saja menganggap saya sebagai anak kecil." Celetuk Andre seolah tidak menerima kedatangan Haruka untuk bekerja disana.

Haruka hanya pasrah dan bersabar dalam menghadapi sikap arogan tuan nya itu. Dengan perasaan sedikit cemas. Dia mengikut langkah Andre dan Karin.

"Mama kemana Karin? saya ingin bertemu." Ucap Andre dengan wajah datarnya.

"Nyonya sedang berada di kamarnya, Tuan." Jawab Karin.

"ya sudah... Kalian bisa pergi sekarang." perintah Andre kepada mereka.

"Baik Tuan." Jawab Karin sambil mengajak Haruka menuju tempat, dimana biasa Karin menaruh tas milik Andreas. setelah menaruhnya, dengan segera mereka pergi menuju dapur.

"Ma..Mama." Teriak Andreas didepan kamar milik Mama nya.

"Iya sayang, Mama disini." jawab Lily.

Setelah berada tepat dihadapan Lily, Andreas berbicara sedikit lantang.

"Ada apa Andre? kamu mencari Mama." Ucap Lily.

"Mama kenapa sih! selalu saja mencari pembantu baru untuk mengurus Andre. Andre ini sudah dewasa, jadi Mama tidak perlu repot mengurus kebutuhan Andre. Bagi Andre, Karin saja sudah cukup." Jawab Andre tanpa ada sopan santunnya kepada Lily. Namun Lily tidak marah dengan sikap arogan anaknya itu. Karena dia sudah tahu benar bagaimana sikap dan watak Andre selama ini.

"Sudahlah sayang...kamu terima saja kebaikan Mama itu. Agar meringankan tugas Karin yang sudah terlalu sibuk berada di dapur." Sahut Lily.

"Tapi Ma, bukankah masih ada Empat orang pembantu disini. Salah satu dari Mereka-kan bisa mengambil alih tugas Karin di dapur." Andre masih saja mengelak kebaikan Lily.

"Sudah dong Andre, saat ini Mama tidak mau berdebat soal itu. Terima saja apa yang sudah mama kasih buatmu, Ok?" Ucap Lily dengan tegasnya.

"Baiklah kalau itu Mau Mama. Tapi maaf ya Ma. Andre tidak bisa menjamin, jika pembantu baru itu akan betah bekerja melayani Andre." Jawab Andre dengan wajah datarnya. dia terlihat begitu kesal dengan ulah Lily. Tanpa persetujuannya sudah mengambil keputusan sepihak.

"Terserah kamu saja, yang terpenting buat Mama, tolong kamu hargai kebaikan Mama, dengan bertindak sopan terhadap pembantu baru itu." Pinta Lily kepada Andre.

Tanpa menghiraukan ucapan Mama nya, Andre berjalan keluar menuju kamar pribadinya.

Tiba dikamar nya, Andre segera melepaskan dasinya. Lalu berteriak memanggil Karin.

"Karin...Karin?" Teriak Andre dengan sangat keras sekali.

Membuat Karin kaget dan segera berjalan menuju kamar andre. Tapi kali ini dia tidak sendiri. Dia mengajak Haruka untuk menemaninya, Agar bisa belajar bagaimana cara melayani Tuannya dengan baik.

"Iya Tuan, saya disini" Jawab Karin.

"Kamu ngapain mengajak dia." Celetuk Andre tanpa belas kasih.

"Maaf Tuan, sengaja saya mengajak Haruka untuk mengajarinya. bagaimana cara melayani Tuan dengan baik." Ucap Karin.

"Ah...Sudahlah terserah kamu saja. sekarang siapkan pakaian saya Untuk bermain golf. Bukankah kamu tahu jadwal saya siang ini." Jawab Andre masih memasang wajah datarnya dan masih dengan keadaan yang sama. Dia tidak memperdulikan kehadiran Haruka yang berada dihadapannya. Jangankan melihat, menoleh-pun tidak.

"Sombong sekali Tuan ini, tidak bisa menghargai orang lain. sikapnya begitu arogan, tanpa belas kasih sedikitpun. Tapi lihat saja nanti. Saya akan membuat kamu berubah menjadi lebih baik terhadap saya." Celetuk Haruka dalam hatinya.

"Ini Tuan pakaiannya." Ucap Karin sambil memberikan pakaian ganti untuk Andre.

"Terima kasih , ya Karin." Jawab Andre sambil mengucapkan rasa terimakasihnya. karena sudah membantunya menyiapkan pakaian untuk bermain golf.

Dengan segera Andre mengganti pakaiannya. setelah itu dia meminta Karin untuk membawa keperluan golfnya ke mobil dan tanpa basa-basi lagi. Andre meninggalkan rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!