Yes, Im Single Mom

Yes, Im Single Mom

Bab: 1 prolog

"Aku memang bukan dari kalangan orang berada. apalagi Hidup bergelimpangan Harta, memiliki Tahta bahkan jabatan. Tapi aku masih punya harga diri dan kehormatan yang selalu aku jaga dan aku juga masih memiliki ke Dua tangan dan ke Dua kaki untuk mencari uang. bukan untuk mengemis."

Inilah Kisah ku....

Perkenalkan namaku adalah Haruka. Aku memiliki darah Jepang dan Indonesia. Umurku saat ini genap 25 Tahun, Aku berkulit putih serta Berambut ikal dan memiliki tubuh tinggi. Ayahku Asli dari Jepang bernama Hasegawa dan Ibuku asli Indonesia. Tepatnya dari Kota Bandung bernama Sarah Amelia.

***Flashback***

"Lekas bawa Anak ini, Jauh dari hadapanku." Ucap seorang Pria paruh baya pada anak wanitanya.

"Tapi Pa? Haruka ini-Kan Cucu papa. Anak Dari Teh Sarah, Anak kandung Papa. Tega sekali Papa mengusir anak yang tidak berdosa ini. pantas saja Mama pergi meninggalkan kita, Bisa jadi mama tidak tahan menghadapi sikap papa yang arogan ini." Jawab wanita itu sambil menangis dan memeluk erat seorang anak perempuan kecil.

"Sarah memang anakku, terlahir dari rahim Mama mu. Tapi setelah dia menikah lari dengan Hasegawa. Papa sudah mencoret namanya dari daftar Kartu keluarga kita. Anak tidak berbakti dan bejat seperti Mama mu tidak pantas dianggap Anak." Ucap pria paruh baya itu dengan wajah datarnya. Terlihat sekali jika dia sedang marah besar.

"Sadar dong Pa, Kita telah kehilangan Mama. Ditambah lagi, kita juga baru saja kehilangan Teh Sarah. Akibat kecelakaan Maut itu Teteh meninggal bersama suaminya Kak Hasegawa dan meninggalkan Haruka yang masih kecil ini." Jawab Naura Anak si Pria itu yang bernama Arya Kusuma Atmaja.

"Sudah cukup Naura, Jangan Menceramahi Papa Dengan kata-kata bobrok mu itu. Kalau kamu mau, silahkan saja ikut dengan Mama dan kakakmu itu, Keluar dari rumah ini. Jangan lupa bawa serta anak itu. Karena Papa tidak akan pernah mau mengakuinya sebagai cucu. Terserah kamu saja mau dibawa kemana dia. Mau kamu bawa ke Panti Asuhan atau mau kamu buang dijalan-pun silahkan saja. asal jangan kamu taruh dia dirumah ini." Ucap Arya dengan kejamnya.

"Baiklah jika itu mau Papa. Naura akan pergi dari rumah ini dan akan membawa serta Haruka untuk hidup bersama. Daripada Harus meninggalkan Haruka, Yang masih keturunan keluarga kita. Semoga Tuhan secepatnya menyadarkan Papa dan membuka mata hati Papa. Kalau Haruka ini adalah anak yang tidak berdosa. Bahkan dia tidak bisa memilih mau dilahirkan dimana? Menjadi anak siapa? dan menjadi cucu dari keluarga mana? Selamat tinggal Pa? jangan takut Naura tidak akan menyusahkan hidup Papa dan Naura janji, sesusah apapun Naura diluar sana. Naura tidak akan kembali kerumah ini. Selamat malam pak Arya Kusuma Atmaja." Ucap Naura, sambil berjalan menuju kamarnya Dengan menggendong Haruka.

Tiba di kamarnya. Haruka di duduki di atas kasur. Lalu Naura segera mengepakkan pakaian dan barang lain milik Haruka dan dirinya. setelah selesai semuanya Lalu dia pergi meninggalkan rumah itu. Naura pergi membawa Haruka yang berumur Satu Tahun sedangkan Umur Naura saat itu baru 20 Tahun.

Setelah kepergian anak dan cucunya. Arya menangis sejadi-jadinya. bahkan tangannya sengaja memukul dinding beberapa kali. sampai tangannya terluka dan mengeluarkan darah segar. sejujurnya dia tidak ingin mengusir anak dan cucunya.

Namun apalah daya, kehormatan di atas segalanya. Arya tidak ingin menjilat kembali kata-katanya kepada Sarah. Dimana ketika memilih Hasegawa dan minggat dari rumahnya. Arya bersumpah tidak akan menerimanya kembali sampai Arya menghembuskan nafas terakhirnya, sekalipun.

Kini Arya hidup seorang diri. Bersama egonya yang telah menghancurkan kehidupannya sendiri. Setelah setahun kepergian Sarah dan Naura. Arya menikah kembali dengan seorang wanita bernama Sonya. Namun tidak memiliki keturunan.

Sedangkan Naura membesarkan Haruka seorang diri. Dengan membuka jasa jahit dirumah kecilnya. yang dia beli dari uang tabungannya pribadi.

***18 Tahun Kemudian***

Sungguh bahagia Haruka, memiliki Tante yang begitu menyayanginya. Bahkan di umurnya yang sudah 39 Tahun. Naura sampai tidak menikah. padahal banyak sekali pria yang ingin meminangnya menjadi istri. Namun niat tulusnya begitu besar, untuk mengabdikan dirinya dalam mengurus Haruka. hingga Naura tidak memikirkan kebahagiaannya sendiri.

Sungguh malang nasib Haruka. setelah Papa dan Mama nya meninggal. belum lagi harus diusir oleh kakeknya. kini di umurnya yang genap 18 Tahun, Haruka harus menelan pil pahit kehidupan. Tantenya yang bernama Naura. Meninggal dunia Akibat kangker payudara, yang dideritanya dan Haruka harus menjalani hidup seorang diri. menjadi gadis yang hidup sebatang kara tanpa sanak saudara.

*************

Setelah kepergian Tantenya. Haruka bekerja serabutan. Pagi sampai sore hari dia bekerja di toko kelontongan dan dimalam harinya dia bekerja disebuah tempat makan menjadi pelayan disana.

Setahun sudah terlewati. Kini dia menjadi wanita yang mandiri. pekerja keras untuk mencukupi semua kebutuhannya. Karena kejujurannya, Pak Aldo Sukmajaya pemilik toko kelontong tempatnya bekerja. menjodohkan dia dengan anaknya yang bernama Martin.

Pada awalnya dia menolak perjodohan itu. Namun karena desakan Pak Aldo yang sudah dia anggap seperti orang tuanya. Mau tidak mau diapun menikah dengan Martin tanpa cinta dan kasih sayang yang tulus dari hatinya.

Perkenalkan dia adalah Martin Sukmajaya. Umur 30 tahun. berkulit putih berbadan kekar. pria arogan yang suka sekali berganti pasangan. dia adalah suami dari Haruka. Kerjanya hanya menghamburkan uang untuk kesenangannya semata.

Dari pernikahannya dengan Martin. Haruka dikarunia seorang anak perempuan, yang diberi nama Bianca Sukmajaya. Bayi lucu nan cantik yang sangat menggemaskan.

Diawal pernikahannya, Haruka begitu bahagia. namun setelah berjalan 3 Tahun. penyakit buruknya Martin kambuh kembali. Dia suka mabuk-mabuk-kan berjudi, Main perempuan dan parahnya lagi, Martin suka bertindak kasar memukul Haruka tanpa belas kasih. Membuat Haruka merasa sakit hatinya.

Haruka-pun memutuskan untuk bercerai dengan Martin. Setelah mengajukan permohonan cerai di pengadilan agama, dengan dibantu seorang pengacara. Akhirnya mereka bisa bercerai dan hak asuh anak jatuh kepada Haruka, Karena Bianca masih dibawah umur.

Setelah bercerai, Haruka membawa Bianca kembali kerumahnya. dimana rumah itu, tidak dia tempati, semenjak dia menikah dengan Martin. melainkan ditempati sementara oleh Cherry sahabatnya.

"Haruka, akhirnya kamu kembali dan kita bisa berkumpul lagi. Sini biar aku gendong Bianca. sekarang kamu bereskan saja barang-barang mu, setelah selesai kamu langsung saja kemeja makan, ya. Aku dan Bianca tunggu disana." Ucap Cherry sambil mengambil Bianca dari gendongan haruka.

"Terima kasih ya Cher, kamu baik sekali. selalu ada buat ku dan Bianca." Jawab Haruka.

"Hus...Ngomong apa sih kamu. kita ini kan sahabatan sudah lama sekali dan kamu sudah aku anggap sebagai saudara. apalagi kamu sudah baik, mau menampungku dirumah mu ini. Tanpa harus membayar uang kontrakan." Ucap Cherry dengan tatapan sedih. Hingga matanya nampak berkaca-kaca. seolah sedang menahan tangis.

"Sudahlah Cher, kamu jangan bicara seperti itu. kita ini bernasib sama, kita terlahir sebatang kara. tidak ada sanak saudara. jadi sudah sepantasnya kita saling mengisi. kamu itu sudah aku anggap sebagai adikku, Tante dari anakku ini. mulai sekarang kita berjuang bersama, ya." jawab Haruka.

"Terima kasih Haruka, untuk segalanya yang kamu berikan kepadaku. sekarang lekas sana bereskan barang-barang mu. aku tunggu di meja makan ya." sahut Cherry mengulang kembali perintahnya. sambil menggendong Bianca.

Lalu mereka berjalan memisahkan diri. Haruka menuju kamarnya, sedangkan Cherry menuju ruang makan. Tak lama, Haruka datang menemui Cherry dan Bianca.

"Ayo sayang dibuka mulutnya. karena pesawat membawa makanan, akan terbang menuju mulutmu yang mungil ini, am.m.m." Suara Cherry sedang menyuapi Bianca dengan sabarnya.

"Mam...mam." Bianca bicara padaku. berusaha memberitahu jika dia sedang makan, dengan caranya sendiri. Aku bahagia masih memiliki seorang sahabat yang begitu baik. ditambah seorang anak cantik yang akan menemani hari-hariku kelak." ucap Haruka dalam hatinya.

"Haruka, apa rencana kamu selanjutnya?" ucap Cherry, sambil menyuapi Bianca kembali.

"Yang pasti aku ingin bekerja kembali. untuk menghidupi Bianca dan diriku. Tidak mungkin Cher, aku akan menyusahkan mu seumur hidupku." Jawab Haruka.

"Ya sudah, untuk sementara bersabarlah sampai kamu mendapatkan pekerjaan. nanti jika ada panggilan kerja, biar Bianca aku yang jaga dirumah. mulai saat ini, nikmatilah hidupmu sebagai Single Mom." sahut Cherry pada Haruka.

"Ok, Cherry? Aku akan menikmati kesendirian ini. Biar dunia tahu, karena mulai hari ini Yes, Im Single Mom, hahahaha." Jawab Haruka penuh kebahagiaan. Dengan menyandang status barunya sebagai, Single Mom.

Terpopuler

Comments

Titin Novita Sari

Titin Novita Sari

mampir ya Thor 😊

2022-07-19

1

Imarin

Imarin

Salam kenal dari novel cinta jarak jauh berujung miris.
Jangan lupa mampir di novel q ya. Kita saling mendukung

2022-07-05

1

Nani Mardiani

Nani Mardiani

ngopi dulu deh biar semangat wat author.
Haruka tipe pekerja keras, moga bisa melewati semua ujian dalam hidupmu bersama anaknu Bianca.

2022-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!