Zen Or Li Zen

Zen Or Li Zen

bab 1

Zen melepas apron yang menutupi badannya setelah melirik jam yang sudah menunjukkan pukul delapan malam.

" Kau sudah mau pulang Zen?" tanya Chun yang merupakan teman kerjanya.

" Iya, aku duluan yah," ucap Zen lalu pergi meninggalkan restoran.

Zen melangkahkan kakinya menuju rumah yang letaknya tak jauh dari tempatnya bekerja. Ia melakukan pekerjaan paruh waktu demi menyambung hidupnya.

Sejak kecil ia sudah dibuang di rumah sosial dan tinggal disana sampai lulus sekolah tingkat pertama. Ia memutuskan keluar dan hidup mandiri.

Tak terasa kini ia sudah sampai disebuah gedung bersusun yang terlihat agak kumuh karna memang rata-rata penghuninya kaum miskin.

Zen naik kelantai tiga dan berhenti didepan kamar bertuliskan nomor 14. Saat hendak membuka pintu dengan kunci, tiba-tiba Zen dikejutkan dengan suara seorang wanita.

" Kau sudah pulang Zen?" tanya seorang perempuan yang tiba-tiba muncul dibelakang Zen.

" Sumi! Kenapa tiba-tiba kau ada disini?"

" Aku dari tadi menunggumu bahkan aku sampai ketiduran dikursi ini. Aku kesini karna ingin memberi sesuatu untukmu."

" Maaf kalau kau menunggu lama. Memang apa yang ingin kau beri sampai harus datang kesini?"

" Kemarin aku baru pulang dari jalan-jalan ke tempat kakakku dan aku sengaja membeli baju ini sebagai oleh-oleh. Kau tidak menyuruhku masuk Zen?"

Zen tidak menjawab dan membuka pintu rumahnya lebih lebar. Zen mempersilahkan Sumi untuk masuk. Ia masuk kedalam untuk membuat segelas minuman hangat.

" Silahkan diminum Sumi dan aku ucapkan terima kasih atas oleh-olehnya. Lain kali kau tidak perlu seperti ini."

" Tidak masalah, aku senang melakukannya."

" Kau senang melakukannya atau kau berharap sesuatu setelah memberiku ini?"

" Ehmm tidak Zen, aku memang menyukaimu. Aku hanya sedang berusaha untuk lebih dekat denganmu. Kau marah?"

" Aku hanya tidak suka Sumi. Kita berteman sudah lama dan aku tidak ingin ada hal lain. Maaf aku lelah, aku ingin istirahat."

Tanpa kata Sumi langsung meninggalkan rumah Zen dengan kecewa.

Zen segera mengunci pintu setelah Sumi pulang. Ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia mulai melepas kaos dan celananya serta kain yang ia gunakan untuk menutupi dadanya.

Zen mulai mengguyur tubuhnya dengan air hangat. Selesai mandi, Zen kembali melilitkan kain untuk menutupi dadanya. Ia menata rambutnya dan menatap wajahnya dicermin.

Wajahnya yang selalu dibilang sebagai lelaki cantik membuat Zen banyak dikagumi para wanita namun tak ada satu pun yang menarik hati Zen. Apalagi sikap dingin yang selalu ditunjukkan Zen seperti membuat mereka semakin penasaran untuk bisa menaklukkannya.

" Jika mereka tahu siapa aku apa mereka akan tetap menyukaiku?" ucap Zen pada dirinya sendiri sambil menatap cermin.

Pagi hari tiba, Zen segera bersiap pergi ke kampusnya apalagi pagi ini ia ada ujian. Zen pergi menggunakan kereta cepat yang menjadi transportasinya menuju universitasnya.

Didalam kereta cukup berdesakan pada saat jam sibuk. Zen yang mendapatkan tempat duduk tampak memperhatikan seorang gadis yang berdiri dengan tidak tenang karena tubuhnya sering terhuyung.

" Nona silahkan duduk disini," ucap Zen sambil mencolek bahu gadis tersebut.

" Terima kasih tuan, kakiku memang sedang sakit," ucap gadis itu dengan senang.

Gadis itu memperhatikan postur tubuh Zen yang terlihat kurang besar jika dibandingkan dengan pria lainnya.

" Ada yang salah denganku nona?" tanya Zen yang merasa diperhatikan terus.

" Ehmm... tidak tuan, maaf," ucapnya sambil menunduk.

bersambung....

Terpopuler

Comments

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

zhA_ yUy𝓪∆𝚛z

aku mampir ya thor 😁

bikin penasaran nih kayaknya.

2022-04-26

0

Inez Nabilla Elmessi

Inez Nabilla Elmessi

nyimak ming

2022-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!