Bab 02

Ibu Devano tersenyum mendengar pertanyaan Ayara dan terus menatap wajah cantik Ayara.

"Bagaimana aku tidak mengenalimu kalau Devano selalu saja bicara tentang dirimu," jawab ibu Devano sambil terus tersenyu dan memandangi wajah Ayara tanpa berkedip.

"Aah." Ayara tersenyum dan tersipu malu, wajahnya merona.

"Apakah Devano sudah bercerita banyak tentang diriku Ibu?" tanya Ayara tersenyum dan gugup.

"Devano tak pernah bicara pada siapa pun kecuali dengan dirimu saja, bahkan padaku pun ia tak pernah berbicara apa pun," jawab ibu Devano menjelaskan.

"Namun, aku adalah Ibunya, walau pun Devano tak pernah menceritakan apa pun tentangmu tapi aku tahu kalau jantungnya berdetak hanya untuk satu orang yaitu kau Ayara, kau selalu ada dalam matanya Devano, aku selalu melihat kau di matanya," sambung ibu Devano sambil tersenyum membayangkan sesuatu.

Ayara tersenyum lebar nan cantik kala mendengar penuturan ibu Devano, hatinya bahagia dan berbunga-bunga bagai taman yang baru saja ia kunjungi.

"Hm, di mana Devano sekarang, dia itu sangat aneh, menyuruhku sendirian untuk menemui Ibu, sepertinya suasana hatinya sedang tak baik," ucap Ayara melihat sekeliling mencari keberadaan kekasihnya tersebut.

"Boleh aku tahu kenapa hari ini dia kelihatannya marah?" tanya Ayara.

"Dia marah padaku," jawab ibu Devano.

"Denganmu? kenapa?" tanya Ayara bingung dengan jawaban ibu Devano.

"Aku tak akan menyembunyikan apa pun darimu, kau juga harus tahu semua tentang Devano, karena kau kekasihnya, suatu hubungan tak bisa dibangun dengan adanya sebuah rahasia diantara mereka," ucap ibu Devano tanpa mengalihkan pandangannya dari Ayara.

"Aku... aku adalah seorang Ibu yang tak pernah menikah dengan pria mana pun," sambung ibu Devano seketika itu pula membuat Ayara terkejut dengan pengakuannya.

"Kesalahanku dimasa lalu menghantui masa depan Devano, Devano memang tak pernah mengatakan apa pun padaku, tapi aku mengetahuinya kalau dia sangat tersiksa karena mencoba mengabaikan fakta tersebut," sambung ibu Devano kembali.

"Tapi aku tak menyesali kesalahan yang telah ku perbuat," diam sejenak. "Aku pernah jatuh cinta pada seseorang yang tak lain adalah orang yang menghadirkan Devano ke dunia ini dan aku tak menyesalinya, kekasihku mengingkari janjinya dan menikah dengan wanita lain sehingga membuat anakku di sebut sebagai anak haarraamm, aku selalu meyakinkan padanya kalau perasaan cinta tidak tergantung pada sah atau tidak sahnya sebuah hubungan," sambungnya kembali dengan air mata sudah membasahi pipinya yang mulai keriput begitu pula Ayara, ia juga ikut meneteskan air mata mendengar pengakuan ibu Devano.

"Mungkin kau bisa membuatnya mengerti, mungkin kau bisa menghilangkan rasa sakitnya, bisa membuatnya mengeluarkan rasa kecewanya," sambungnya kembali seraya memegang pundak Ayara.

"Tolong berjanjilah Ayara, kalau kau akan selalu bersamanya, berjanjilah padaku, berjanjilah Ayara," sambungnya lagi seraya meraih wajah Ayara yang tertunduk dan mengangkatnya.

"Baik Ibu, aku berjanji bahwa aku akan selalu bersama dengan Devano, aku tak akan pernah meninggalkannya, aku berjanji padamu," ucap Ayara dengan tersenyum pada ibu Devano.

Tanpa mereka sadari Devano yang berada di luar rumah sedang mendengarkan percakapan mereka, bibir seksinya tersenyum bahagia dan air matanya tumpah.

"Hai Ibu, Ayah," ucap Ayara berlari memeluk sang ayah yang baru pulang dari dinasnya di luar kota, Ayara pun baru kembali dari jalan-jalannya bersama Devano.

"Hai Sayang," jawab sang ibu tersenyum.

"Hai Tuan putri," sabut ayah Ayara membalas pelukan sang putri.

"Kali ini perjalanan kalian sangat singkat?" tanya Ayara pada ayah dan ibunya yang baru beberapa hari pergi sudah pulang kembali, karena biasanya mereka akan lama kembali jika sudah melakukan perjalanan bisnis.

"Kami pergi dari kota s ke kota x," jawab sang ayah.

"Kota s?" tanya Ayara memastikan.

"Yah," jawab sang ayah tersenyum lebar.

"Kenapa tak menelfonku, aku bisa jemput Ayah dan Ibu di bandara," ucap Ayara.

"Tak masalah," jawab sang ayah singkat sembil tersenyum.

"Kau sendiri sibuk, kemana saja kau dari pagi," timpal sang ibu mengusap lengan putrinya seraya tersenyum.

"Ibu," rajuk Ayara.

"Ayah dengar, ibu sendiri tak pernah percaya pada pùtrinya," adu Ayara pada sang ayah.

"Ayah tak tahu tentangnya," ucap sang ayah sambil menepuk kaki sang istri. "Tapi Ayah selalu mempercayai putri Ayah," lanjutnya sambil bangun dari duduknya dan berpindah di samping Ayara.

"Duduk di sini Ayah," ucap Ayara menepuk tempat kosong di sampingnya.

Ayah Ayara duduk di samping Ayara dan memeluk sang putrinya tersebut, Ayara diapit ibu dan ayahnya.

"Ayah akan lihat apakah Tuan putri Ayah akan mempercayai Ayahnya," ucap sang ayah.

"Ayah juga meragukanku?" tanya Ayara dengan ekspresi merajuknya.

"Tidak sama sekali Sayang," jawab sang Ayah mengusap rambut sang putri.

"Kami telah mengambil keputusan penting tanpa memberitahumu terlebih dahulu Sayang, karena Ayah percaya padamu," ucap sang ayah ingin memberitahu sebuah kejutan bahagia.

"Keputusan apa itu Ayah?" tanya Ayara dengan raut wajah penuh tanya.

"Apa harus Ayah beritahu sekarang Bu?" tanya ayah Ayara pada sang istri yang mendapati jawaban anggukan kepala dan senyum lebar di wajah sang istri, Ayara tersenyum penasaran dengan apa yang akan di katakan sang ayah.

"Kau tahu kenapa kami pergi ke kota s?" tanya sang ayah yang membuat Ayara semakin penasaran.

"Hm kenapa?" tanya Ayara seraya menggelengkan kepalanya.

"Untuk mengatur pernikahanmu, hehe," ucap sang ayah disambut senyum bahagia sang ibu yang seketika itu pula membuat wajah Ayara langsung berubah murung.

"Pernikahanku?" tanya Ayara dengan suara lirih tak percaya.

"Yah pernikahanmu," jawab sang ayah tertawa bahagia dan mengecup pipi sang putri.

"Iya Sayang, Ibu sangat bahagia Ayara," timpal sang ibu mengusap lengan Ayara.

Ayara bangun dari duduknya karena syok dan berpindah ke sofa single samping sofa yang mereka duduki, ayah dan ibu Ayara masih terkekeh bahagia.

"Dia merasa malu hehehe," goda sang ayah berbicara pada sang ibu tapi Ayara tak menanggapinya karena syok.

"Oh iya, kami sangat menyukai pria tersebut, dia sangat tampan juga memiliki prinsip dan sayang pada keluarga," sambung sang ayah, mereka masih terkekeh bahagia bersama sedangkan hati Ayara bergemuruh mendengar pernyataan tersebut.

"Ayah," ucap Ayara menoleh pada sang ayah dan ibunya.

"Aku tak bisa menikah dengannya," sambung Ayara menolak.

"Kenapa Sayang?" tanya sang ayah bingung mengerutkan dahinya tak percaya sang putri akan menolak keputusannya, karena selama ini Ayara sangat menurutinya.

"Karena aku sudah mencintai pria lain," jawab Ayara tegas dan seketika itu pula membuat rona bahagia di wajah ayah dan ibunya menghilang berganti dengan rona kecewa.

"Siapa pria itu?" tanya sang ayah menahan emosinya.

"Siapa pria yang sudah berani mencintai putriku tanpa ijinku?" tanya sang ayah meminta jawaban dari sang putri.

*****

Siapa lagi kalo bukan Devano si babang ganteng berbibir seksi hihi😁

Bagaimana reaksi Devano yah saat mengetahui sang kekasih akan dinikahkan dengan orang pilihan ayahnya Ayara🤔

Like, vote dan hadiahnya jangan lupa untuk terus dukung othor yah🙏😊🤗🥰

Terpopuler

Comments

🎤ImaEdg🎧

🎤ImaEdg🎧

ya ampun berarti klo gada ayara dia metong dong 😂

2022-06-15

1

Tathy Taba

Tathy Taba

bagus ceritanya 👍👍🥰

2022-05-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!