Zul menepati janjinya,esoknya dia datang ke rumahku bersama mpok ijah dan 3orang yg tak berapa ku kenal. Aku memang sengaja hari ini tidak pergi ke kebun karet karena sudah janjian dengan zul tentang hal ini.
"Buk ada Mpok Ijah... " seruku kepada ibu yg ada di dalam rumah.
"Assalamu'alaikum" ucap Zul kepadaku, aku tersenyum. Hatiku berdebar sambil menyalami Mpok Ijah dan yg lainnya.
"Eh Ijah... ayo masuk masuk" seru ibu menyambut rombongan Mpok Ijah
"Iya.. permisi ya Minah" jawab Mpok Ijah sembari melangkah masuk ke dalam.
"Silahkan duduk... maaf rumahnya sempit" ujar ibu mempersilahkan.
"Ah biasa ajah Minah"
Mpok Ijah berangsur duduk diikuti yg lain.
"Ada apa ni jah kok rombongan datang kemari?? " tanya ibu basa basi.. yah karna aku uda ceritakan tadi malam kalo hari ini Zul akan datang melamar.
"Begini minah... Zul berkenan mau melamar Aida"
Semua mata tertuju pada Zul.
"Serius Zul?? " tanya ibu meyakinkan
"Iya bu... saya ingin mempersunting Aida hari ini untuk menjadi istriku" jawab Zul tanpa ragu.
"Ida kamu gimana? " tanya ibu padaku. aduh kok masih nanyak aku sih ibu.. pikirku dalam hati.
"Ida... " sekali lagi ibu menyeru. aku jadi semakin tersipu.
"Gimana apanya sih bu... " aku tertunduk malu.
"Ya kamu mau apa ngak? " tanya ibu lagi ikut tersenyum.
Aku mengangguk malu.
"Alhamdulilah.... " seru rombongan Zul kompak.
"Terus ini jadi acara akad nikahnya sekarang? " tanya salah satu dari 3orang lelaki berkopiah yg ikut rombongan Mpok Ijah.
"Ya jadi dong pak ustad" jawab Zul pasti.
"Kalo begitu ayo kita mulai"
semua mengangguk setuju. Memang tidak ada apa-apa dalam acara akad nikah kami. Yang penting sudah sah.
"Saya Terima nikah dan kawinnya Aida Lestari binti Risman dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai! "
"Gimana para saksi? sah? " tanya lelaki berkopiah itu. 2lelaki lain mengangguk sembari mengatakan "sah"
"Alhamdulillah" lalu pak ustad melafalkan do'a berupa beberapa ayat-ayat suci Al-Quran.
kami semua pun kompak meng Amienkannya.
. "" apa?!!! ""
"Zulkarnain menikah?? "
bagai disambar petir di siang bolong Pak Hans mendengar kabar itu dari asistennya.
"Kok bisa? " ulangnya tak percaya
"Saya pun kaget Tuan mendengarnya karna memang seperti tidak ada apa-apa" jawab Pak Wira selaku orang kepercayaan Pak Hans.
"Aku tidak mau tau cepat bawa Zul ke hadapanku sebelum terlambat, ini sudah waktunya bagi dia untuk keluar. Jangan ditunda lagi. " perintah Pak Hans tanpa bisa ditawar lagi.
"Baik Tuan" jawab Pak Wira tanpa membantah.
"Satu hal lagi!!! jangan sampai ada yg tahu tentang Zul sudah menikah! "
"Siap Tuan"
segera Pak Wira melangkah pergi meninggalkan tuannya yg duduk dikursi roda.
Pak Hans membuang nafas kasar.
"Zul... aku sangat merindukan mu nak" lirih Pak Hans sambil menyeka air yg mengambang disudut matanya.
yah... Pak Hans harus menahan rindu bertahun-tahun untuk menutupi keberadaan Zul selaku putra pertamanya dari Aisyah istri pertamanya.Istri yg dinikahi nya dgn atas nama cinta. Namun karna konflik dalam keluarga nya dia harus mengucilkan Aisyah dgn Zul agar tidak menjadi korban atas perebutan harta dalam keluarga nya. Dan dengan terpaksa dia menikahi wanita pilihan keluarga nya yg menjadi istrinya sekarang. Hingga dikaruniai 2 orang anak laki-laki dan perempuan.
Entah kenapa? dan apa yg terjadi? Beberapa bulan lalu ada seseorang yg berusaha meracuni Pak Hans.Namun nasib baik masih berpihak, Pak Hans bisa diselamatkan tapi harus mengalami kelumpuhan akibat racun yg sangat kuat.
Beberapa mata-mata disewa oleh Pak Hans agar bisa tahu siapa orang yg mencoba membunuhnya.
San hasilnya adalah salah satu dari istri kedua dan 2 anaknya.Tidak bisa dipastikan siapa dalangnya. Pak Hans merasa terkhianati... tidak ada jalan lain.. Zul harus ditunjukkan untuk menjadi ahli warisnya sebelum terjadi Apa-apa lagi dengan dirinya. Karena hanya Zul harapannya agar posisinya tetap aman.
. **
Saat matahari mulai condong ke barat, dengan perasaan yg tak karu karuan Aida menunggu sang suami didepan rumah.yah... hari ini Aida tidak ikut Zul menoreh karet, karena badannya kurang sehat.Sedari pagi mau muntah terus... jadi Zul melarang istri tercinta nya untuk ikut pergi ke kebun karet.
Dan hasilnya Aida positif hamil... karena itu Aida ngak sabar mau ngasih tahu suaminya tentang kabar bahagia ini.
Ia mondar-mandir didepan rumahnya sambil ******* ***** jari jemarinya. Dan disaat kelibat Zul terlihat dengan semangat nya aida menyambut sang suami.Tapi bersamaan dengan itu sebuah mobil mewah berwarna hitam klasik memasuki halaman rumah.
Zul sudah tidak merasa asing dengan mobil itu, tapi tidak dengan Aida.Dia begitu keheranan.
Setelah mobil itu terparkir, seorang pengemudi keluar lalu membuka pintu bagian belakang.
keluarlah Pak Wira, asisten pribadinya Pak Hans.
"Selamat sore Tuan Muda" Pak Wira memberi salam sambil mengendapkan badannya berapa derajat sebagai rasa hormat kepada anak Tuannya.
"Selamat sore" jawab Zul"syg tolong siapkan kopi untuk tamu kita "
Aida mengangguk. lalu melangkah menuju dapur.
"Silahkan masuk Pak Wira"
"Saya tidak bisa lama-lama Tuan Muda"
Zul keheranan
"Saya ingin membawa Tuan Muda sekarang juga!! "
"Kemana? "
"Kehadapan ayah Tuan"
"Tapi kenapa? "
"Nanti Tuan besar sendiri yg akan menjelaskan"
Pak Wira memberi kode kepada anak buahnya. mereka pun mengerti lalu membuka pintu mobil.
"Silahkan masuk Tuan Muda... "
"Tidak!!! "
"Tuan muda anda disini tidak berhak untuk menolak, karena keselamatan istri anda menjadi taruhan nya"
Zul tercengang.
"Silahkan Tuan muda... " sekali lagi Pak Wira memerintahkan Zul untuk masuk ke dalam mobil.
"Mass!!! " seru Aida kaget melihat suaminya digiring masuk ke mobil.Ia segera meletakkan nampan berisi beberapa gelas kopi di atas meja diteras rumah.Dan berlari kecil menghampiri sang suami. "mau dibawa kemana suamiku? "
"Sayang... kamu tenang dulu ya... mas pergi ngak lama kok" Zul berusaha menenangkan istrinya.
"Tapi mau kemana?? "
"Mas mau menemui ayah.. "
"Aku ikut... "
Pak Wira ingin menahan tapi dicegah oleh zul.
"Jangan sayang... Aku tidak mau kamu ikut terbawa dalam masalah keluarga itu"
Aida diam berusaha mengerti.
"Tunggu aku ya sayang... "
dengan terpaksa Aida menganggukan kepala walau hatinya tidak rela. Entah kenapa perasaannya mengatakan hal yg lain.
Zul mencium kening istrinya, tanpa terasa Aida menitik kan air mata.
"Jaga diri baik-baik ya syg, mas nggak lama kok"
sekali lagi Aida mengangguk. Zul tersenyum lalu membalikkan badannya dan masuk ke dalam mobil,di ikuti oleh yg lain. Perlahan mobil itu keluar dari pekarangan rumah Aida. Aida mengikuti dari belakang.. hatinya merasa sangat tidak rela ditinggal pergi oleh Zul.
Ia terus menatap kepergian mobil hitam itu sampai hilang dari pandangan.
"Mas... Aida hamil" gumam Aida perih sambil lalu mengusap perutnya yg masih rata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
V3
yaaelaah ... baru jg mo bahagia si pengantin baru ,, tp mlh Zul di bawa pergi 🤦🤦
Zul kn belum tahu klu Aida sdg Hamil 🤦🤦🤦
2024-06-15
0
Sani Srimulyani
yah...... mereka pisah sebelum zulu tau kalo ada hamil.
2024-04-14
0