Pov-"Aida
3 hari berlalu tanpa kabar apapun dari Mas Zul, aku tidak bisa menunggu lagi.Aku harus menemui Mpok Ijah.Karena dia pasti tahu sedikit banyak tentang keluarga Mas Zul di kota.
"Assalamu'alaikum... " seruku.
"Wa'alaikum salam.. " jawab Mpok Ijah dari dalam.Tak menunggu lama pintu pun terbuka.
"eh Aida... kok sendirian?? Zul mana?? "
mengetahui Mpok Ijah tak tahu menahu tentang Mas Zul aku jadi ingin menangis.Tapi ku tahan sebisa mungkin.
"Boleh aku masuk Mpok??? "
"Ohh boleh boleh... ayo masuk. . " ajak Mpok Ijah.Aku pun mengikuti nya masuk ke dalam rumahnya. "Ayo duduk dulu Da... Mpok mau buatin minum dulu ya"
"Nggak usah repot repot Mpok... aku ada masalah penting sama Mpok.. " timpal ku.
Mpok Ijah menatap ku lekat.Ia pun mengurung kan niat nya untuk pergi ke dapur dan duduk disebelah ku.
"Ada apa Da... sepertinya kamu ada masalah serius? " ternyata Mpok Ijah udah bisa menerka maksud kedatangan ku.
"Mpok.... " aku tidak bisa lagi menahan tangis ku "Aida... kamu kenapa?"
"Mas Zul.... " kata kataku tercekat oleh isak tangis ku. "Mas Zul pergi mpok... " air mata ku makin tumpah.
"Pergi kemana Da?? " Mpok Ijah mulai panik.
"Ke kota dijemput oleh orang orang suruhan ayahnya"
Mpok Ijah langsung terdiam. ia seperti memikirkan sesuatu.
"Aku takut dia tidak balik lagi Mpok.... dan sekarang aku lagi hamil.. "
Mpok Ijah tersentak kaget.
"Kamu hamil??"
Aku mengangguk
"Zul tahu ???"
Aku menggeleng pelan. Mpok Ijah menghela nafas dalam dalam. Seperti ada sesuatu yg sangat berat ia pikirkan.
"Aku harus gimana Mpok?? "" Tanyaku meminta pendapat.
"Aku pun bingung Aida,hal serupa dulu pun terjadi kepada kakakku Aisyah.Padahal Tuan Hans sudah berjanji untuk tidak mengusik kehidupan Zul, tapi kenapa hal ini malah terjadi"
"Apa perlu aku susul ke kota Mpok"
"Jangan!!! ini terlalu berbahaya"
"Aku tidak perduli... Aku mau suami ku kembali padaku"
"Kamu tidak akan bisa membawa Zul kembali"
"Aku yakin bisa mpok... karena Mas Zul pasti juga tidak mau tinggal di sana"
"Sudah berapa lama dia pergi?? "
"Sudah 3hari"
"Berarti Zul tidak bisa pulang Da... "
"Kenapa?? ""
"Karena keselamatan kamu yang jadi taruhannya"
"Maksud Mpok apa?? "
"Mereka para orang orang kaya itu, akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuan nya".
Aku terdiam.
" Sebaiknya kamu harus sabar menunggu Zul "Mpok Ijah menggenggam jari jemari ku.
" Tidak Mpok... aku tetap akan pergi "
hmmmmm Mpok Ijah menghela nafas
"Apa rencana mu Da?? "
"Aku tidak punya rencana Mpok... aku hanya mau menemui Mas Zul dan mengajak nya pulang"
Mpok Ijah menggeleng.
"Kamu harus punya rencana Da.. .mereka bisa melakukan apapun. Termasuk membahayakan Ibumu.Jadi kamu harus pikirkan semua nya masak masak sebelum berangkat"
"Mpok tahu alamat rumahnya Ayah-nya Mas Zul?? "
Mpok Ijah menggeleng
"Tapi kamu bisa mencari nya. mereka keluarga ternama perusahaan nya bernama GRAND GOLDEN GRUP. Keluarga besarnya bernama PRASETYA AJI, tunggu sebentar.. "Mpok Ijah beranjak dan masuk kedalam. Tak lama kemudian dia keluar lagi dengan membawa sebuah laptop.
"Ini.. "Mpok Ijah menyerah kan laptopnya padaku. " Carilah pakai laptop itu, kamu bisa kan menggunakan laptop??"
Aku mengangguk.
"Kalo sudah punya rencana, datanglah kesini. kamu perlu bekal untuk pergi ke kota. "
"Baik Mpok... Terimakasih banyak"
"Tapi kamu harus hati hati Da... selain jaga diri,kamu harus bisa menjamin keselamatan Ibumu"
"Iya Mpok... aku pulang dulu ya Mpok"
"Hati-hati Da.. "
dengan langkah cepat aku bergegas pulang ke rumah. Sampai dirumah aku langsung ngotak ngatik laptop yg diberikan Mpok Ijah tadi.
Benar saja tidak sulit bagiku untuk mencari tahu tentang Ayah-nya Mas Zul.Sekarang aku harus memikirkan rencana untuk datang kesana tanpa terdeteksi.
-**Setelah semalaman berpikir akhirnya aku menemukan cara untuk menemui Mas zul.Pagi pagi sekali aku datang ke rumah Mpok Ijah untuk mengabarkan hal ini.
"Jadi kapan kamu akan berangkat Da?"
"nanti malam Mpok"
"Ibumu gimana"
"Beliau akan pindah ke rumah nenek Mpok.. aku pikir tidak akan mudah menemukan nya. Mpok juga harus pindah"
"Tidak usah Da.. Mpok akan tetap disini"
"Jangan Mpok... aku tidak mau mereka menemukan celah untuk kelemahan kami"
"Tapi... "
"Tolong lah Mpok.. Mpok juga pindah ya... " bujuk ku. Mpok ijah tidak langsung meng-iyakan.Tapi dia bangkit dan masuk ke dalam.Lalu kembali dengan membawa sebuah buku kecil.
"Imi teerima lah Aida... " Mpok Ijah menyodorkan buku itu kepada ku.
"Apa ini Mpok?? "
"Ini adalah buku tabungan yg merupakan warisan milik Zul.. Zul punya kebun karet seluas 5hektar dari ibunya. Dan itu dikelola oleh orang kepercayaan nya.Setiap bulan hasil dari Kebun itu akan masuk ke buku tabungan tersebut. Zul tahu akan hal ini tapi dia tidak pernah menggunakan nya. Karena dari dulu dia selalu dapat uang jajan dari orang kepercayaan Ayah-nya"
"Kamu bawalah buku ini sekaligus kartu ATM nya.Pasti kamu sangat membutuhkan nya selama di kota"
Aku menerima nya...
"Terimakasih Mpok"
Mpok Ijah mengangguk sambil tersenyum.
"Kalo begitu aku pergi dulu ya Mpok, sekalian mau menyiapkan semua nya, Mpok juga harus siap siap" Ujar ku. Mpok Ijah mengangguk setuju.Akupun bangkit dan beranjak pulang.
-*Sesampainya dirumah aku langsung memanggil Ibu dan mengutarakan niatku.
"Apa kamu yakin dengan keputusan mu Da.. " Ibu tampak khawatir.
"Iya bu aku yakin... "
"Tapi kamu kan lagi hamil"
"Kehamilan ku masih kecil bu... jadi hal ini masih bisa disembunyikan. Ibu sekarang siap siap ya... Nanti malam kita sama-sama berangkat. Ibu dan Mpok Ijah kerumah nenek, Aida pergi ke Jakarta"
"Kamu ngak apa apa sendirian?? "
"Tenang aja Bu...Do'a kan saja Aida agar selalu dalam lindungan Allah SWT, dan bisa bawa Mas Zul pulang"
Ibu mengangguk setuju.
-*Sesuai rencana kami pun berangkat ke Terminal, dengan tujuan masing-masing.Aku sudah menyiapkan semua nya termasuk tiket Bus.Dan tentunya kepergian kami tidak ada yg tahu termasuk para tetangga terdekat.
"Aida... gimana kamu disana? kamu tinggal dimana" sebelum pergi Ibu masih saja mengkhawatirkan aku.
"Aku sudah menyewa sebuah rumah kecil Bu.. jadi aku sudah punya tujuan. ibu tidak usah terlalu cemas.. Aida baik baik saja kok"
"Kenapa Ibu tidak ikut kamu saja?? "
"Jangan bu terlalu berbahaya"
"Iya Mina... kalo kamu ikut nanti tambah ribet" Mpok Ijah ikut berbicara
"Aku sangat takut terjadi apa apa sama Aida Jah.. "
"Kamu tenang saja, Aida sudah merencanakannya dengan matang... jadi kita hanya bisa membantu nya dengan doa"
"Iya bu... sudah jangan terlalu dipikirkan. cepat naik ke dalam bus bu, bus ibu udh mau berangkat"
Ibu masih ragu ragu, tapi Mpok Ijah segera menarik nya agar cepat naik ke dalam bus. Setelah melambaikan tangan, aku pun juga naik ke dalam bus tujuan ke Jakarta.Setelah memilih tempat duduk,aku pun dengan santai duduk menunggu waktu bus berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
V3
Aida berani bgt yaaa ,, aku yg deg degan baca nya
2024-06-15
0
Sani Srimulyani
ada ruh terlalu berani, padahal yg dihadapinya ga kaleng2.
2024-04-14
0
❤️🔥ℝ❤️🔥
nva aku yg bca deg degan nya
2024-02-24
0