Kenzo bergegas memacu sepeda motornya ke sebuah perkampungan padat penduduk hingga memasuki sebuah gang sempit lalu berhenti di depan sebuah rumah kecil yang ada di pojok gang tersebut. Dia lalu turun dari motornya kemudian mengetuk pintu bercat warna biru di rumah tersebut.
TOK TOK TOK
"Ya, masuk saja," jawab sebuah suara dari dalam rumah tersebut. Perlahan Kenzo pun membuka pintu rumah itu, di dalamnya tampak seorang wanita muda seusianya tampak begitu kewalahan merawat seorang wanita paruh baya yang sedang sakit sambil menyuapi kedua adiknya yang masih kecil.
"Aleta!"
"Oh Kenzo, kau sudah datang?"
"Ya, bagaimana keadaan Mamamu?"
"Tadi Mama mengalami muntah-muntah, kakinya juga membengkak, dan kesulitan untuk berjalan."
"Astaga, sebenarnya Mamamu sakit apa?"
"Batu ginjal, sebenarnya dokter sudah menyuruhnya untuk operasi tapi aku tidak memiliki uang untuk mengoperasi Mama, Kenzo."
"Lebih baik sekarang kita bawa Mamamu ke rumah sakit."
"Tapi aku tidak memiliki uang untuk biaya perawatan Mama, Kenzo."
"Tidak usah kau pikirkan biar aku yang mengurus semuanya, aku akan memesan taksi online sekarang juga. Lebih baik kau selesaikan saja mengurus kedua adikmu lalu kita pergi ke rumah sakit."
"Ya, terimakasih banyak. Suatu saat aku pasti akan membalas semua kebaikanmu."
"Tidak usah dipikirkan yang terpenting sekarang adalah kesehatan Mamamu."
"Terimakasih banyak, Kenzo," ucap Mama Aleta dengan begitu lirih.
Kenzo pun tersenyum kemudian dia sibuk mengutak-atik ponselnya, sedangkan Aleta kini mengurus kedua adiknya. Beberapa saat kemudian, taksi online yang dipesan Kenzo pun datang.
"Aleta, taksi yang kupesan sudah datang. Kau naik taksi saja bersama adik-adikmu, aku akan menaiki motorku mengikuti taksi itu."
"Iya Kenzo, sekali lagi terimakasih banyak."
"Sama-sama."
Mereka kemudian membantu Mama Aleta berjalan ke dalam taksi lalu Aleta dan kedua adiknya pun memasuki taksi tersebut, sedangkan Kenzo menaiki motornya di belakang taksi itu. Setengah jam kemudian, mereka pun sudah sampai di rumah sakit. Beberapa petugas medis pun membantu mereka membawa mama Aleta masuk ke ruang UGD. Kenzo lalu pergi ke bagian administrasi yang ada di rumah sakit tersebut, kemudian setelah selesai mengurus administrasi, dia mendekat ke arah Aleta yang kini duduk di depan ruang UGD bersama dengan kedua adiknya.
"Sekali lagi terimakasih banyak, Kenzo. Aku sudah terlalu sering merepotkanmu," ucap Aleta saat Kenzo mulai duduk di sampingnya.
"Bukankah sudah kukatakan tidak usah kau pikirkan. Kau adalah temanku, tentu saja aku akan selalu membantumu, aku tahu betapa sulitnya kehidupanmu sejak kematian Papamu, aku hanya merasa bersalah karena Papamu mengalami kecelakaan saat bekerja di proyek milik orang tuaku."
"Tidak apa-apa, itu adalah kecelakaan kerja, lagipula kedua orang tuamu pun sudah memberikan santunan yang cukup besar, hanya saja uang santunan itu habis untuk membayar semua hutang-hutang Papa."
"Karena itulah aku akan selalu ada untuk membantumu."
"Tapi biaya operasi ini tidaklah sedikit."
"Tidak masalah bagiku, yang terpenting mulai bulan depan ibumu tidak sakit-sakitan lagi karena mulai bulan depan aku tidak bisa lagi membantumu."
"Oh tidak apa-apa, aku memang sudah terlalu banyak merepotkanmu."
"Emh sebenarnya begini Aleta, bulan depan aku harus kuliah di London. Mama sudah mengurus semuanya, aku dan Kak Sharen akan kuliah di London. Kali ini aku harus menuruti keinginan Mama karena aku sudah terlalu sering membuatnya merasa kecewa. Kau mengerti kan?"
"Ya sudah sepantasnya seperti itu. Kau adalah pewaris perusahaan milik orang tuamu, kakakmu dan adikmu perempuan, hanya kau putra satu-satunya yang orang tuamu harapkan, kau tidak boleh mengecewakan mereka."
"Ya, kali ini aku tidak ingin mengecewakan mereka, aku juga ingin membuktikan pada Papa dan Mama jika aku pun bisa membuatnya merasa bangga memiliki anak seperti diriku. Saat aku pergi, kuharap kau bisa mandiri, jika kau membutuhkan pekerjaan, aku sudah menghubungi beberapa pegawai di perusahaan Mama untuk memberikan pekerjaan padamu, aku dengar di salah satu resort milik Mama membutuhkan beberapa orang karyawan, kau hubungi saja nomor ini," ucap Kenzo sambil memberikan sebuah kartu nama.
"Sekali lagi terimakasih banyak Kenzo."
"Ya, hanya ini yang bisa kulakukan sebelum aku pergi karena aku tidak mungkin bisa membantumu lagi seperti biasa."
"Tidak apa-apa, ini lebih dari cukup."
"Ya."
"Aleta, aku pulang dulu. Ini sudah petang, aku tidak mau membuat Mama marah lagi, hari ini sudah cukup aku membuatnya kecewa karena nilaiku yang hancur."
"Ya, hati-hati di jalan, Kenzo."
"Ya, oh iya aku sudah mengurus semua administrasinya, kemungkinan besok Mamamu bisa dioperasi. Jika besok kau membutuhkan bantuanku, kau hubungi saja aku."
Aleta pun mengangguk sambil tersenyum. Kenzo lalu berjalan meninggalkan dirinya, sedangkan Aleta kini tak bisa berhenti menatap punggung Kenzo yang berjalan menjauhinya.
"Kenzo, aku pasti akan sangat kehilangan dirimu, aku pasti akan sangat merindukanmu, tapi aku sadar siapa diriku, aku tidak berhak mencintai laki-laki seperti dirimu, mendapat perhatian dan bantuan darimu saja sudah cukup membuatku merasa bahagia," ucap Aleta disertai air mata yang menetes membasahi wajahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
Irma Kirana
Aleta anak siapa kak 🥺
2022-05-23
0
Tri Soen
Mungkin tujuan Kenzo membantu Arleta Krn atas dasar kasian aja tapi Arleta menganggap nya lain ....
2022-04-12
4
Irsa Arini
arleta ini anaknya siapa ya 🤔🤔
2022-04-11
1