Bed Friend
..."Rasa cintamu itu seperti hujan yang turun dengan derasnya, tapi sayangnya dia memilih berteduh pada yang lain. Lebih baik kau hentikan semua itu, karena setelah hujan berhenti pasti akan ada pelangi yang bisa menghiasi hidupmu jauh lebih indah."...
***
Seorang lelaki tampak melangkahkan kakinya ke arah pintu kedatangan penumpang pesawat dari luar negeri. Hatinya pun terasa begitu sesak saat netranya tertuju pada seorang wanita cantik yang memakai kemeja berwarna biru donker dan celana jins wide leg dengan potongan rambut loose wavy tampak berdiri sambil memperhatikan sekelilingnya, masih teringat dalam benaknya untaian kalimat manja dari bibirnya yang tidak pernah dia dengar lagi dalam dua tahun terakhir ini.
"Kenzo, hari ini kau tampan sekali."
"Kau begitu seksi, Kenzo."
"Kenzo, ayo cium aku lagi. Bukankah tadi malam kau menciumku dengan sangat bergairah, kau pasti juga menyukaiku kan Kenzo, ayo katakan padaku jika kau mencintaiku. Apa kau bisa menolak wanita secantik diriku?"
Hatinya pun terasa begitu hancur saat mengingat penolakannya yang selalu dia lakukan, bahkan seringkali dengan sedikit bentakan dan dengusan kesal membuat kini perasaannya semakin bergejolak, akhirnya dia pun berlari ke arah wanita itu kemudian memeluknya sambil menciumi bahunya.
"Cleo, jangan tinggalkan aku. Jangan pernah tinggalkan aku lagi, Cleo," ucap Kenzo sambil memeluk Cleo dengan begitu kencang. Namun bukan sebuah pelukan balasan yang dia dapatkan, namun sebuah dorongan dan bentakan kasar.
"Lepaskan aku, lepaskan aku dan tolong jangan pernah menyentuhku lagi!" ucap Cleo dengan nafas tersengal-sengal sambil menatap tajam ke arah Kenzo.
"Bukankah yang seharusnya menjemputku Papa dan Mama, tapi kenapa kau yang harus datang? Aku tidak nau bertemu dengan lelaki seperti dirimu Kenzo!"
"Tante Vallen ada operasi mendadak sedangkan Om Firman dan Papa ada urusan keluar kota. Cleo, dengarkan aku, maafkan aku Cleo, maafkan aku. Aku begitu kehilangan dirimu selama dua tahun terakhir ini, apa kau tahu bagaimana sulitnya aku menjalani hidup ini tanpamu?"
"BUL*HIT! Lebih baik kau pergi sekarang juga, aku bisa pulang sendiri karena aku sudah tidak mau melihatmu lagi!"
"Cleo dengarkan aku, kenapa kau tidak pernah mau mendengar penjelasanku?"
"Aku tidak butuh penjelasan apapun darimu!"
Saat masih terlibat adu mulut, tiba-tiba seorang baby sitter dengan bayi yang kira-kira berusia satu tahun datang mendekat ke arah mereka.
"Nyonya, saya sudah mengganti popok Shane."
"Baik, ayo kita pulang sekarang."
Saat akan melangkahkan kakinya meninggalkan Kenzo, tiba-tiba Kenzo pun mencekal tangan Cleo.
"Cleo katakan padaku, siapa bayi itu? Apa kau sudah menikah dengan laki-laki lain?" tanya Kenzo sambil melihat ke sekelilingnya, namun tidak ada laki-laki di sekitar mereka.
"Dia putraku dan itu bukan urusanmu! Lebih baik lepaskan aku sekarang juga!"
"Aku tidak akan melepaskan tanganmu sebelum kau katakan padaku siapa bayi itu sebenarnya?"
"Bayi itu anakku dengan kekasihku selama aku berada di Paris!"
"Tidak mungkin, itu tidak mungkin!"
"Memang itulah kenyataannya, lebih baik kau urusi saja tunanganmu itu daripada kau urusi kehidupanku!"
"Tunangan? Tunangan siapa? Aku tidak pernah bertunangan dengan siapapun."
"Jangan berbohong! Aku masih bisa melihat dengan jelas cincin yang kau kenakan di jarimu itu!"
"Ini?" tanya Kenzo sambil memperlihatkan jarinya. "Ini adalah cincin yang akan kuberikan padamu di hari itu, tapi setelah wisuda kau pergi meninggalkanku, meninggalkan kami begitu saja, apa kau tahu sejak saat itu hidupku sangat hancur?"
"Tidak usah berbohong!"
"Kalau kau tidak percaya, lihat ini aku selalu membawa cincin ini kemanapun aku pergi, satu kupakai dan satu lagi selalu kusimpan dan akan kuberikan saat aku bertemu denganmu agar semua orang tahu bahwa tidak ada yang memiliki hatiku selain dirimu, Cleo," ucap Kenzo sambil memperlihatkan sebuah cincin yang sama, seperti yang dia kenakan.
"Sekarang katakan padaku, siapa bayi itu? Dia putraku kan?"
"Maaf aku harus pulang sekarang, ayo kita pergi," kata Cleo sambil memberikan kode pada baby sitternya untuk meninggalkan Kenzo yang masih menatap kepergiannya.
'Dia memang putramu, Kenzo. Dia memang putramu, tapi maaf semuanya sudah terlambat karena sebentar lagi aku akan menikah dengan laki-laki lain,' gumam Cleo saat meninggalkan Kenzo disertai dengan derai air mata.
NOTE:
Disarankan membaca novel Aku Belum Mati, Suamiku. Tapi kalau belum baca juga tetep bisa nyambung kok 😂🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 314 Episodes
Comments
VIANRINI YANTI
kk kok engak ada adionya
2023-05-21
0
puji rahayu
lnjt dimariii......
2022-06-03
0
Irma Kirana
kok udah nyesek aja kak 🥺
2022-05-23
0