**
Arbi dan Ilham sedang berbincang sangat serius , aku yang tidak mengerti arah perbincangan mereka pun sudah merasa kan bosan dan lelah , aku beranikan diri menghampiri kedua nya .
" maaf Ilham , aku mau pamit duluan yah , khawatir orang tua ku mencari " bohong ku pada Ilham agar ia mengizinkan aku pergi dari sini.
" nuvia , kamu marah ? maaf aku mengabaikan kamu " jawab Ilham merasa bersalah
" oh , bukan itu ! hanya saja ini sudah waktu nya aku kembali ke rumah , mama ku pasti sudah menunggu "
ujar ku agar Ilham tidak merasa bersalah
" Baiklah , biar ku antar " Ilham beranjak dari tempat duduk nya sambil menyambar kunci mobil nya yang tergeletak di meja
" Tidak usah , rumah ku tidak jauh dari sini , hanya buang waktu mu jika kau mengantar ku ,. apalagi pakai mobil " ujar ku seraya tersenyum , lucu melihat Ilham .
" berarti kita berjalan saja " ujar Ilham yang sangat antusias .
" Arbi , aku pamit yah , terima kasih jamuan nya " pamit ku pada teman Ilham yang sebenarnya tetangga ku
" sama-sama , lain waktu singgah lah ke sini " ucap Ardi tersenyum sangat manis , membuat ku tersipu dan seperti ada sesuatu di hati ku yang bergetar .
Aku dan Ilham berjalan melangkah keluar hunian besar itu , terlihat beberapa pasang mata sedang memperhatikan aku .
ku buang nafas ku kasar , " huh "
begitulah para warga di sekitar tempat tinggal ku memandang ku .
Aku bukan dari keluarga kaya raya , orang tua ku pendatang dari kota kembang Bandung
Ayah ku pegawai swasta di Bogor , dan ibu ku bukan wanita karier , hanya ibu rumah tangga biasa .
Aku anak tunggal dari orang tua ku , bayangan memiliki adik atau kakak selalu aku impikan , tetapi orang tua ku seperti nya belum bisa mengabulkan.
" Kamu tidak kenal arbi sebelum nya Vi ? " tanya Ilham yang masih heran.
" Tidak , aku tidak mengenal orang di sekitar ku , aku hanya berdiam diri di rumah , hanya sesekali keluar rumah jika ada keperluan saja " jujur ku pada Ilham
" kamu tidak berteman dengan remaja di sekitar sini ? " tanya Ilham lagi
" Tidak " aku menggeleng kepala ku .
Ya , Ilham memang tidak pernah tahu kenapa bisa remaja seusia ku hanya berdiam diri di rumah , tidak memiliki teman , bahkan tidak mengenal tetangga sekalipun .
Dulu , sewaktu aku berada di bangku sekolah dasar aku anak yang aktif , aku senang bernyanyi saat ada perlombaan di lingkungan sekitar , ikut memeriahkan hari kemerdekaan bersama anak seusia ku , dan aku memiliki beberapa teman seumur ku .
Semua berubah saat orang tua dari teman-teman ku melarang anak- anak nya bergaul dengan ku ,
yaa ... mereka punya alasan yang kuat agar anak mereka tidak terkontaminasi dengan perilaku kedua orang tua ku , orang tua ku tidak seperti orang tua teman-teman ku yang taat agama , harmonis , dan paling penting setia itu tidak di miliki orang tua ku.
ibu ku seorang wanita yang berjuang sendiri sejak melahirkan aku , ibu ku merasakan penderitaannya saat menikah dengan ayah ku , mereka tadi nya sahabat , tapi kesalahan yang mereka perbuat memaksa mereka agar menikah .
" Ilham sampai sini saja , maaf aku tidak mengajak mu singgah " aku tidak enak hati mengucapkan nya , aku hanya malu karena rumah ku sangat kecil dan sederhana , belum lagi jika dia melihat ibu ku dengan pakaian minim nya ,,, oh tidaakkkkk!!!! ,,,
" Tidak apa Vi , kamu masuk saja aku akan kembali ke rumah arbi jika sudah melihat kamu benar-benar sudah memasuki rumah mu " jawab Ilham
" Baik , sampai jumpa di sekolah " ujar ku sambil pamit
Ku lihat dari kaca jendela rumah , Ilham masih saja berdiri di depan rumah ku , aku jadi salah tingkah takut nanti ilham justru bertamu ke rumah ku .
Aku hempas kan , tubuh ku pada sofa kecil yang sudah lusuh , ku lirik kembali ke arah kaca ternyata justru ada arbi yang menemani Ilham berdiri di sana
" ya Tuhan , sedang apa mereka " aku was was dalam ruang tamu rumah ku.
" Sudah pulang Vi , " suara merdu mama ku membuyar kan konsentrasi ku yang sedang memikirkan alasan. apa pada mama ku jika mereka bertamu.
" iya mah " ku cium punggung tangan mama ku yang harum dengan lotion , wajah nya sudah bertabur makeup tebal , celana jeans ketat membalut kaki jenjang nya , tidak lupa kaos berbelahan dada lebar ia kenakan .
" mama mau kemana ? " tanya ku
" mau ketemu uncle " jawab nya santai ..
Mama ku memiliki paras cantik , khas cina dan Priangan menghiasi wajah nya yang mungil putih dan seksi menurut orang-orang , tapi tidak menurut papa ku , aneh kan ????
" kalau Vi mau makan , pesan online saja " jawab mamah lagi karena mama seperti nya terburu-buru
" mama mau pulang jam berapa? " tanya ku , Karena aku takut jika papa ku pulang aku harus mencari alasan apa lagi ?
" belum tahu , kalau papa tanya bilang saja , mama sedang antar Tante kamu cek kandungan " ujar mama yang lagi dan lagi membohongi papa.
mama meninggalkan rumah ku , dan aku kembali melirik ke arah jendela ternyata arbi dan Ilham sudah tidak berada di sana , lega rasa nya hati ku .
**
Malam menjelang aku sudah berada di ruangan kecil bekas gudang yang sekarang menjadi kamar ku , terdengar kegaduhan dari balik pintu kamar yang semakin nyaring.
Ku buka sedikit pintu kamar ku , untuk melihat ada apa lagi di rumah ku , terlihat papa dan mama ku sedang bertengkar hebat , mama ku bersujud di kaki papa ku dan sesekali mama menarik lengan papa agar bisa memeluk nya .
Pemandangan yang biasa di pertontonkan mereka pada ku sejak aku menginjak bangku sekolah menengah atas (SMA) .
ku tutup kembali pintu kamar ku , ku baring kan tubuh ku dan mulai memejam kan kelopak mata ku kembali ke alam mimpi .
☀️☀️
Pagi menjelang saat nya aku beraktifitas seperti biasa , ku lihat keadaan rumah sangat kacau , tidak ada sarapan , papa ku seperti nya juga tidak berangkat untuk bekerja , mama ku masih meringkuk dalam selimut , huh ... tidak normal !!! batin ku berteriak
*
Aku berjalan menyusuri pemukiman , menuju jalan besar yang tidak jauh dari rumah ku , sesekali ada beberapa pria dewasa yang memanggil nama ku , Hanya untuk menggoda .
" Nuvia ! " suara tak asing ku dengar dari arah belakang ku , membuat aku menoleh kan wajah ku .
Terlihat arbi berlari mendekati aku .
" Nuvia , aku antar yah ke sekolah kamu " tanya arbi
" Tidak perlu , aku ada bus jemputan dari sekolah , sebentar lagi tiba " jawab ku sopan
" Tidak apa , aku ada perlu dengan sekolah mu , membahas untuk festival nanti " ujar arbi
" sebentar , aku ambil motor ku , lalu kita berangkat bersama " ucap nya.
Aku hanya diam tidak menjawab apapun karena arbi memang sedikit memaksa .
Arbi menghampiri ku dengan membawa motor nya , dan sudah mengenakan helm , dan terlihat di tangan nya arbi pun memegang helm yang sudah paastti untuk ku .
" Nuvia , ni pakai dulu helm nya " arbi menyerahkan helm yang sedari tadi ia pegang , aku dengan senang hati menerima , untuk keselamatan ku .
Arbi yang melihat ku kesulitan , dengan cepat menyangga motor nya dan menghampiri aku ,,
" Sini , biar ku bantu " ujar nya mengambil alih helm nya , dan memakai kan pada kepala ku .
Wajah nya bertemu dengan wajah ku , aku masih biasa saja tapi seperti nya arbi gugup , terlihat dari jari tangan nya yg bergetar dan sulit mengunci helm yang sudah menempel pada kepala ku , belum lagi bola mata nya selalu melirik pada keseluruhan wajah ku.
" Sudah " ucap nya cepat langsung membalikkan tubuh nya dan menaiki sepeda motor nya.
" Naik Vi " lagi-lagi arbi bersuara
" ya " aku menaiki sepeda motor arbi yang sudah di nyalakan mesin nya dan siap untuk berangkat.
" Vi , boleh tanya " tanya arbi ketika kami di perjalanan
" Tanya apa " jawab ku sambil mendekat kan bibir ku ke telinga arbi agar terdengar.
" Kamu udah punya pasangan , maksud nya kekasih " tanya arbi terbata-bata .
" Belum " jawab ku apa ada nya
" serius ? " tanya arbi lagi
" iya , serius " suara ku lebih ku tinggi kan
" Vi , bolos mau ga ? kita main ke rumah sahabat aku " arbi mengajak ku bolos , hal yang tidak pernah terfikir oleh ku .
" Aku harus izin dahulu " ungkap ku karena takut wali kelas ku akan memarahi jika tidak memberi kabar.
" Cara nya ? " tanya arbi
" Aku akan memberi pesan singkat pada wali kelas ku"
ucap ku sambil memeriksa ponsel di dalam tas
" ok , kita menepi dulu , agar aman " ucap arbi sembari menepikan motor pada salah satu kedai yang masih tutup .
Aku mengeluarkan ponsel ku , ku ketik beberapa kata untuk meminta izin pada wali kelas ku , setelah pesan ku terbaca dan wali kelas ku membalas aku memilih mendekati arbi .
" Arbi , aku belum pernah bolos sekolah , aku mau karena aku hari ini memang tidak fit dan kurang tidur "
ujar ku , aku takut arbi berfikir aku siswi nakal yang sering bolos .
Sebetulnya aku memang sudah malas mulai dari rumah tadi , mood ku hancur setelah melihat pertengkaran orang tua ku semalam .
" Ya , aku tahu kok , nih biar tambah manis " Arbi mengeluarkan kembang gula , dan memberikan pada ku ...
" Lalu , kita mau kemana ? " tanya ku
" ke rumah sahabat ku saja ya ? jawab arbi
" iya , aku tidak mungkin pulang ke rumah bisa di marahi orang tua ku nanti " ucap ku sambil berjalan saat melihat ada angkutan umum.
" kamu mau kemana Vi ? tanya arbi sambil terkekeh
" oh , sorry aku biasa naik angkutan umum , j'adi lupa tadi mau stop angkutan hehehe" ujar ku menahan malu
" yu , sini naik lagi " ujar arbi yang gemas melihat tingkah ku
Dan akupun menaiki sepeda motor arbi , di perjalanan kami bercerita tentang sekolah kami dan secara tiba-tiba arbi menarik tangan ku , agar berpegangan di pinggang nya. aku yang belum pernah melakukan itu pasti nya sangat gugup , sampai arbi menertawakan aku karena tangan ku seperti kaku .
🌼🌼
Aku dan arbi sampai di suatu tempat yang asing untuk aku , arbi memperkenalkan aku pada sahabat nya yang bernama Tony , kami bertiga berbincang ringan tentang Hobbi , cita-cita dan tempat yang pernah kami kunjungi masing-masing.
" Bi , gue beli makanan dulu , mana kunci motor Lo "
ujar Tony yang sedari tadi memang sudah kelaparan karena belum sarapan , padahal Sama dengan ku , aku pun belum sarapan tapi Aku gengsi jika harus berkata aku lapar .
" yang lama yah gue ada perlu sama nuvia " ledek arbi pada sahabat nya .
" iyee , nanti gue beli makanan di Sumatra " jawab Tony yang justru balik meledek Erick
" Vi , ke sini dong jauh bgt duduk nya " ujar arbi yang sangat handal merayu ku , dan aku pun menuruti nya menggeser duduk ku agar berdampingan dengan nya .
" Vi , aku suka sama kamu , kamu mau jadi kekasih aku ? " tanya arbi
Aku yang di tanya seperti itu bingung dan gugup karena ,dulu Ilham pernah mengatakan seperti ini pada ku tapi aku tolak dia mentah-mentah.
" Vi , Ilham sudah tahu kok aku suka sama kamu , aku sudah menceritakan pada Ilham , lagi pula aku suka kamu bukan baru hari ini , tapi sudah beberapa bulan "
ujar arbi yang cukup membuat ku heran
" Kamu kenal aku aja baru 2 hari dengan hari ini. "
ujar ku
" Bagaimana kamu katakan kamu menyukai ku sudah beberapa bulan ??? " tanya ku
" Kamu tuh sudah jadi target aku sejak aku melihat mu menunggu bus sekolah ".....
" Aku pertama kali melihat mu sudah tertarik , hanya saja tidak berani mengatakan apapun , hanya berani memanggil nama mu , setelah kamu menoleh aku akan bersembunyi , karena Aku tidak tahu kamu siapa " ... lanjut nya
" akhir nya ada salah satu teman sekolah ku , yang dulu nya teman bermain kamu selagi kamu kecil menceritakan siapa kamu , nama kamu , dan tempat tinggal kamu " ..
" Dan lebih beruntung lagi , Ilham membawa kamu kke rumah ku , meskipun awal nya aku kesal dan cemburu"
☀️☀️☀️
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Pujiati
Ujian Kesetiaan baca lagi
2022-05-21
0
*-*-Sincerely💕 of APRIL
ooohhhh jadi kamu yang selalu manggil aku setiap pagi😅😅
2022-04-12
1