Kayla membelokan langkah nya ia berjalan ke arah taman karena tak mungkin ia hanya akan diam saja menunggu jam pelajaran selesai.
Matanya kini menatap ke arah taman tanpa memperhatikan sekeliling hingga tubuhnya beradu dengan tubuh yang kini berada di hadapan nya.
''Lihat-lihat dong kalau jalan emang nya ini jalan sempit apa." Kayla mengomel pada lelaki yang kini tengah menatap nya namun lelaki itu segera memutus kontak mata yang baru saja tanpa sengaja mereka lakukan.
''Maaf mbak aku lagi buru-buru.'' Ucap lelaki itu tanpa berniat minta maaf pada Kayla.
Sebenar nya keduanya salah karena tidak fokus.
Kayla kembali membalikan tubuhnya melihat sosok lelaki yang kini sudah berlalu dari hadapan nya.
''Ganteng juga.'' Gumam Kayla pelan dengan senyum yang mengembang.
''Ih apaan sih kay, hmmm tapi memang ganteng sih untung aja ganteng kalo enggak.'' Kayla kembali tersenyum dan kembali berjalan ke taman.
Ia duduk sambil mengeluarkan buku tebal nya yang kini berisi tentang mata pelajaran yang ia ambil dan sesekali memakan roti yang tadi ia beli.
Meski Kayla tidak ingin mempelajari ilmu kedokteran bukan berarti ia tidak akan bertanggung jawab terhadap nilai nya karena bagaimana pun namanya akan terseret jelek dan hal itu yang membuat Kayla sedikit bersemangat.
Suara dering ponsel seseorang kini seolah mengganggu konsentrasi nya. Kayla menoleh ke arah sumber suara dan ternyata dari ponsel lelaki yang tadi bertabrakan dengan dirinya.
Terdengar sedikit percakapan lelaki itu namun entah dengan siapa Kayla sendiri tidak ingin ikut campur dalam urusan pribadi orang lain.
''Gue kira lo mau ngajar karena gue kira lo dosen baru.'' Kekeh Kayla karena ia melihat penampilan dari lelaki itu sangat rapih seperti dosen saja.
''Emang nya cuman dosen saja yang rapih.'' Jawab lelaki itu tanpa sedikit pun menoleh ke arah Kayla.
''Ya kan biasanya. Terus kenapa lo gak masuk? telat yah.'' Tebak Kayla karena sudah pasti dia telat apalagi kalau bukan telat.
Pria itu tidak menjawab ia bahkan mengabaikan perkataan Kayla membuat Kayla merasa kesal karena baru kali ini ia merasa di abaikan. Padahal biasanya banyak lelaki yang menyapanya hanya sekedar ingin mendengar sapaan balik dari dirinya.
Kayla menghampiri lelaki itu dan duduk bersamanya bahkan tanpa permisi membuat lelaki itu sedikit kaget karena tingkah Kayla.
''Gue kayak nya baru lihat lo deh.''
''Maksudnya?'' Lelaki itu malah berbalik nanya.
''Iya kayaknya gue baru lihat lo.''
''Gue kira lo bilang baru lihat lodeh.'' Ucap lelaki itu tampak biasa.
''Ih ini cowok nyebelin banget sih sok sokan ganteng kali yah.'' Batin Kayla berkata.
''Gak asik tahu.'' Kayla mengerucutkan bibir nya karena kesal. Hingga beberapa menit berlalu hanya keheningan yang ada karena sikap lelaki itu terbilang cuek bahkan ia merasa seperti tidak ada Kayla di sisinya.
''Oh ya kenalin gue Kayla.'' Ucap Kayla kembali membuka suara dengan mengenalkan dirinya.
Kayla mengulurkan tangan nya pada lelaki itu dan ia menerima jabatan tangan Kayla dengan mengatupkan tangan nya sebagai tanda menerima uluran tangan nya.
''Gue Rayhan.'' Ucap lelaki itu dengan santai.
Kayla menelan saliva nya ia tidak percaya jika lelaki itu menolak ukuran tangan nya dan malah mengatupkan tangan nya.
Kayla bersikap biasa lagi dan ia berbicara banyak hal membuat Rayhan tak sedikitpun bisa membalas perkataan Kayla karena seolah wanita di depan nya itu kini sedang meluapkan kekesalan nya.
''Oh jadi karena terpaksa gitu masuk fakultas ini?'' tanya Rayhan setelah mendengar keluh kesah dari wanita yang baru saja ia kenal.
''Ia andai aja kamu ada di posisi aku kamu juga bakal sama kayak aku.'' Ucap Kayla tanpa ia sadari ia berkata dengan aku kamu padahal dari tadi ia berkata lo dan gue.
''Kalau aku ada di posisi kamu ya jelas lah.'' Ucap Rayhan dengan nada penekanan.
''Tuh kan kamu juga.'' Kayla merasa ada yang membela dirinya.
''Iya kalau aku ada di posisi kamu jelas aku akan sangat bersyukur karena ada yang ikut memperjuangkan masa depan kamu apa lagi yang harus kamu pikirkan. Coba bayangkan berapa banyak orang yang memimpikan dirinya menjadi dokter tapi gak bisa ia gapai karena kendala ekonomi, atau karena otak nya tidak memadai. Aku rasa kamu cukup pintar cara kamu bicara menandakan kamu cewek pintar Kay hanya kamu belum bisa bersyukur.'' Rayhan berkata dengan santai tapi ia tetap tidak memandang wajah Kayla.
''Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?'' Kayla merasa jika dirinya di gurui oleh Rayhan padahal dirinya baru saja mengenal Rayhan tapi memang salah dia sendiri yang meluapkan kekesalan nya pada lelaki yang baru saja ia kenal.
''Ya karena aku ingin menjadi dokter aku harus bekerja keras dengan sendiri mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk memenuhi cita-cita aku.''
''Yah yang kaya gitu mah banyak kali.'' Ucap Kayla meremehkan.
''Iya memang banyak tapi dengan banyaknya orang yang bekerja keras seperti aku apa tidak menambah rasa syukur yang kamu punya? bahkan kamu malah seolah diri kamu yang tersiksa karena paksaan kedua orang tua kamu.'' Reyhan berkata kembali seolah ia ingin membuka hati Kayla agar gadis itu sadar jika keputusan kedua orang tuanya benar.
Kayla hanya terdiam kali ini ia merasa jika ada seseorang yang berani memberinya pengajaran selain kedua orang tuanya dan juga kakak nya karena tidak akan ada orang yang berani memberinya nasehat seperti itu.
''Sebenarnya aku juga tidak membenarkan sikap kedua orang tua kamu yang terkesan memaksa tapi di sisi lain ada banyak hal positif yang bisa kamu ambil kay, maaf jika kata-kata aku membuat kamu tidak nyaman.'' Reyhan berkata karena ia merasa ia terlalu dalam mengajari Kayla padahal ia sendiri bari saja mengenal sosok Kayla.
''Hmmm gak apa-apa ko lagian apa yang kamu katakan memang benar.'' Kayla merasa apa yang Rayhan katakan memang benar.
Disaat orang lain bersusah payah mencari uang hanya untuk sekedar untuk menggapai cita-cita nya Kayla malah sibuk dengan keinginan nya. Padahal Kayla hanya tinggal mengikuti kuliah saja tanpa harus mengetahui berapa yang harus ia bayar. berapa uang yang harus ia cari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nya.
Kali ini ia merasa tersadarkan oleh kata-kata Rayhan.
Kayla menatap wajah tampan milik Rayhan dengan senyum yang mengembang di sudut bibirnya ia pun mengalihkan pandangan nya kembali ke taman yang kini mereka tinggali.
Rayhan sendiri ia tahu jika baru saja Kayla menatap nya tapi ia bersikap biasa saja. Rayhan sendiri adalah lelaki normal dan wajar jika ia menyukai wanita terlebih ketika ia melihat Kayla yang terlihat sangat cantik.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Buna Seta
Keren banget kak
2022-07-06
1
Pujiati
Semangat terus kak
2022-06-25
1
Dehan
penjahit cantik membawa like dan udah aku favoritin kak..
semangat ya..
2022-06-24
1