Pelukan Hangat

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya mereka pun tiba di sebuah pemakaman, sang asisten bergegas turun dan membukakan pintu untuk sang bos besar

"Kamu tunggu di sini aja"

"Baik pak"

Dengan langkah kaki yang pasti pria tersebut memasuki area pemakaman dan menuju ke salah satu makam yang berada di sana, dia pun mulai menatap makam tersebut dengan mata yang mulai berkaca-kaca

"Kamu harus tenang di sana ya dek, kakak janji kakak akan balas semua yang sudah dia lakukan kepada kamu. Kakak janji sama kamu, kakak akan buat dia merasakan perasaan sakit yang kita semua rasakan"

Setelah puas menumpahkan segala rasa di dalam hatinya pria tersebut mulai meninggalkan area pemakaman tersebut dan menuju ke mobil di mana sang asisten pribadi setia menanti dirinya

Pria tersebut adalah Daniel Putra Perkasa anak pertama dari keluarga Perkasa, dan kini dia menjadi anak tunggal di keluarga tersebut karena sang adik sudah terlebih dulu meninggalkan dunia ini. Keluarga Perkasa adalah keluarga yang sangat di segani di kota tersebut, karena keluarga tersebut menguasai hampir seluruh bidang bisnis di kota tersebut

Hujan pun menghiasi perjalanan Daniel saat akan kembali ke kediaman keluarga besar nya, hati Daniel hanya di penuhi oleh rasa dendam yang teramat besar kepada seseorang yang telah membuat dia kehilangan adik kecil yang sangat dia sayangi

Daniel menatap ke arah luar jendela dan hujan yang semakin deras membuat hatinya terasa semakin sakit, karena bayangan tentang adik nya saat mereka masih kecil semakin jelas terbayang di dalam benaknya. Daniel teringat akan adiknya yang selalu merengek untuk bermain di luar rumah saat hujan mulai turun, dan dia akan selalu menemani sang adik untuk bermain hujan

"Kamu bilang kamu paling sayang sama kakak tapi kamu pergi tinggalin kakak untuk selamanya, kamu lihat dek sekarang lagi hujan. Dan selamanya kakak ga akan bisa lihat kamu minta kakak temani kamu main di bawah hujan lagi"

Caca melangkahkan kakinya tanpa arah dan saat itu dia hanya mengikuti kemana pun langkah kaki membawa dirinya, saat itu seluruh dunia Caca terasa gelap gulita dan hujan yang turun sama sekali tak membuat dirinya menghentikan langkah kakinya. Caca menangis dengan hebatnya di bawah air hujan yang turun dengan deras

"Kalian berdua benar-benar keterlaluan, aku bahkan sekarang ga lebih dari mantan seorang nara pidana. Tapi ternyata semua yang ada di hidup aku cuma sandiwara yang kalian berdua ciptakan, dan bodohnya aku memainkan peran aku selama ini dengan perasaan bahagia"

Sedangkan Caca terus melangkahkan kakinya tanpa arah dan tujuan, saat itu bertepatan dengan mobil yang membawa Daniel sedang berhenti karena berada di perempatan jalan dan sedang lampu merah. Daniel menatap yang sedang menatap hujan secara tak sengaja pun melihat Caca berada di sana

"Bukan nya dia perempuan itu?"

"Benar pak"

"Mana orang yang kamu perintahkan untuk mengikuti dia?"

Sang sekretaris pun melihat ke sekeliling Caca dan menemukan orang yang dia perintahkan berada tak jauh dari tempat Caca berada

"Yang memakai baju hitam di belakang perempuan itu pak"

"Menggelikan melihat perempuan itu menampilkan wajah yang menyedihkan, ga ada yang lebih terluka dari pada luka yang kamu berikan kepada kami"

"Apa saja yang sudah di laporkan orang suruhan kamu?"

"Dia bilang perempuan itu keluar dari penjara dengan wajah bahagia pak"

Dalam sekejap Daniel langsung mengeluarkan aura dingin mendengar ucapan sang sekretaris

"Lalu?"

"Dia menuju ke apartemen kekasihnya pak, tetapi tak selang berapa lama dia keluar dari sana dengan keadaan menangis pak"

"Cari tau alasannya," dengan tegas

"Baik pak"

"Saya ga tau apa yang membuat kamu bisa sesedih ini, yang pasti saya akan ciptakan kesedihan yang lebih besar lagi di dalam hidup kamu." tersenyum jahat

Daniel terus menatap ke arah Caca dengan tatapan penuh kebencian, dan saat tiba di persimpangan jalan Caca tetap melanjutkan langkah kakinya walaupun saat itu keadaan mobil yang sedang berhenti sudah mulai berjalan

Daniel pun sempat sedikit terkejut melihat hal tersebut karena dia yakin Caca tak akan selamat bila terus melangkahkan kakinya, dia bahkan memerintahkan sang asisten untuk berhenti setelah melewati persimpangan dan langsung memperhatikan ke arah belakang di mana Caca berada

Sebuah mobil yang melaju dengan sangat cepat hampir saja tak bisa menghentikan laju mobilnya dan hampir saja menghantam tubuh Caca, tetapi tiba-tiba saja seorang pria menarik tangan Caca dengan sangat kuat membuat Caca kembali ke tempat yang aman

"Apa kamu sudah gila?!"

Caca memandang ke arah pria tersebut dengan tatapan mata yang kosong, sedangkan pria tersebut menatap wajah Caca dengan tatapan mata penuh rasa kekecewaan

"Kalau kamu berniat mengakhiri hidup kamu jangan bikin susah orang lain," penuh penekanan

Caca pun seperti mendapatkan kembali kesadarannya dan membuang nafasnya dengan kasar, Caca berusaha mengendalikan perasaan yang sedang dia rasakan

"Maaf tadi saya sedikit melamun," tersenyum getir

"Perempuan ini, aku kayak pernah lihat dia tapi di mana ya?"

"Oke, apa kamu baik-baik aja? apa perlu aku antar ke rumah sakit?"

"Ga perlu, sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk bantuan nya." tersenyum tipis

"Sama-sama"

"Kalau begitu saya permisi dulu"

Pria di hadapan Caca hanya bisa terdiam sambil menganggukkan kepalanya, Caca pun mulai melangkahkan kakinya dan kini dia sudah memutuskan untuk pergi ke suatu tempat. Sedangkan Daniel yang melihat Caca sudah pergi pun memerintahkan sang sekretaris untuk melanjutkan perjalanan mereka

Di sepanjang perjalanan Daniel terus memikirkan ekspresi wajah Caca yang terlihat benar-benar terpukul, ada sedikit perasaan iba menghampiri hatinya. Tetapi perasaan tersebut langsung menghilang begitu dia mengingat kepergian adik nya untuk selamanya

"Ga, aku ga boleh merasa kasihan sama perempuan itu. Perempuan itu yang membuat keluarga aku jadi berantakan"

Kehadiran Daniel pun di sambut dengan hangat oleh sang mama tercinta, setelah puas berbincang Daniel memutuskan untuk beristirahat. Sedangkan di tempat yang berbeda Caca baru saja tiba di sebuah rumah yang tak terlalu besar, beberapa kali mengetuk pintu rumah tersebut sang penghuni pun membuka pintu rumah tersebut

"Apa kabar mbak?"

"Ya ampun Caca, kamu kenapa?"

Gadis di hadapan Caca memandang Caca dengan tatapan mata bingung melihat keadaan Caca saat itu, Caca hanya bisa tersenyum getir dan meneteskan air matanya

Gadis itu pun langsung memeluk tubuh Caca dengan sangat erat, saat itu Caca merasa sebuah kehangatan di dalam hatinya. Karena saat itu hanya sebuah pelukan hangat yang di butuhkan Caca

Terpopuler

Comments

Shuhairi Nafsir

Shuhairi Nafsir

Demi kuasa Thor mohon agar Daniel jadi buncin sama Caca serta menyesali diatas perilakuannya terhadap Caca

2022-11-03

0

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Aduh Caca....... mana tau suatu saat Daniel malah jth cinta ke kamu, stlh terbongkar kebenaran yg sebenarnya.

2022-05-04

0

Lee

Lee

Kasian bnget caca yg sbnarnya cma korban fitnah..

2022-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Menjadi Orang Asing
3 Pelukan Hangat
4 Hadir Dalam Mimpi
5 Penasaran
6 Memulai Rencana
7 Orang Yang Berbeda
8 FLASH BACK
9 Penyelamat Hidup Kamu
10 Permulaan
11 Penghibur Hati
12 Pertemuan Yang Di Rencanakan
13 Hari Yang Semakin Baik
14 Hal Yang Lebih Penting
15 Setitik Cahaya
16 PDKT
17 Kalah Telak
18 Senyuman
19 Melanjutkan Hidup Dengan Baik
20 Pahlawan
21 Sandiwara Yang Sempurna
22 Terlambat
23 Kekhawatiran Adel
24 Tak Sampai Hati
25 Bimbang
26 Pembuat Onar
27 Perangkap
28 Ketakutan Daniel
29 Cinta Dan Benci
30 Memberanikan Diri
31 Membuat Perhitungan
32 Tekad Caca
33 Menaklukkan Abian
34 Harapan Caca
35 Keinginan Daniel
36 Membuat Pilihan
37 Nasib Buruk
38 Kabar Baik Dan Buruk
39 Memutuskan Hubungan
40 Harapan Daniel
41 Hilang Ingatan
42 Menawarkan Diri
43 Kembali
44 Rencana Yang Berubah
45 Di luar Dugaan
46 Keyakinan Daniel
47 Kado Dari Faizal
48 Kepolosan Faizal
49 Mencari Tau
50 Membuka Sebuah Rahasia
51 Tidak Ingin Dia Tau
52 Menebus Kesalahan
53 Kisah Mama Diana
54 Keluarga
55 Seharusnya Saya
56 Sandiwara Vivian
57 Bimbang
58 Penyelamat
59 Peringatan Terakhir
60 Permintaan Rico
61 Aktor Terbaik
62 Kecurigaan Caca
63 Alergi Seafood
64 Gadis Yang Sama
65 Bunga Peony
66 Pendapat Sebagai Laki-laki
67 Mencuri Hati
68 Meruntuhkan Sedikit Demi Sedikit
69 Harapan Terakhir Sang Kakek
70 Tempat Yang Menyimpan Sejuta Kenangan
71 Karena Kamu
72 Berbohong Lagi
73 Jadi Penentu
74 Memperjuangkan Hati Kamu
75 Memperjelas Semua Yang Ada
76 Tidak Ikhlas
77 Kakek Buyut
78 Cemburu
79 Calon Suami Masa Depan
80 Bagaimana Aku Bisa Marah?
81 Hidup Dan Mati
82 Curi Pandang
83 Memberikan Kebahagiaan
84 Perempuan Yang Penuh Tipu Muslihat
85 Tanpa Bunga Atau Cincin
86 Will You Marry Me
87 Orang Bodoh
88 Perasaan Yang Mengganjal
89 Lebih Pantas Menjadi Iblis
90 Perempuan Terpenting
91 Butuh Kepastian
92 Bersikap Curang
93 Kenyataan Tentang Daniel
94 Belajar Untuk Mengandalkan
95 Saling Melengkapi
96 Jangan Jadikan Alasan Untuk Pergi
97 Benih Kecebong
98 Permintaan Konyol
99 Sudah Seharusnya
100 Tak Ada Yang Bisa Di Tutupi Dari Saya
101 Merasa Beruntung ( Tamat )
102 Sekilas Info
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Menjadi Orang Asing
3
Pelukan Hangat
4
Hadir Dalam Mimpi
5
Penasaran
6
Memulai Rencana
7
Orang Yang Berbeda
8
FLASH BACK
9
Penyelamat Hidup Kamu
10
Permulaan
11
Penghibur Hati
12
Pertemuan Yang Di Rencanakan
13
Hari Yang Semakin Baik
14
Hal Yang Lebih Penting
15
Setitik Cahaya
16
PDKT
17
Kalah Telak
18
Senyuman
19
Melanjutkan Hidup Dengan Baik
20
Pahlawan
21
Sandiwara Yang Sempurna
22
Terlambat
23
Kekhawatiran Adel
24
Tak Sampai Hati
25
Bimbang
26
Pembuat Onar
27
Perangkap
28
Ketakutan Daniel
29
Cinta Dan Benci
30
Memberanikan Diri
31
Membuat Perhitungan
32
Tekad Caca
33
Menaklukkan Abian
34
Harapan Caca
35
Keinginan Daniel
36
Membuat Pilihan
37
Nasib Buruk
38
Kabar Baik Dan Buruk
39
Memutuskan Hubungan
40
Harapan Daniel
41
Hilang Ingatan
42
Menawarkan Diri
43
Kembali
44
Rencana Yang Berubah
45
Di luar Dugaan
46
Keyakinan Daniel
47
Kado Dari Faizal
48
Kepolosan Faizal
49
Mencari Tau
50
Membuka Sebuah Rahasia
51
Tidak Ingin Dia Tau
52
Menebus Kesalahan
53
Kisah Mama Diana
54
Keluarga
55
Seharusnya Saya
56
Sandiwara Vivian
57
Bimbang
58
Penyelamat
59
Peringatan Terakhir
60
Permintaan Rico
61
Aktor Terbaik
62
Kecurigaan Caca
63
Alergi Seafood
64
Gadis Yang Sama
65
Bunga Peony
66
Pendapat Sebagai Laki-laki
67
Mencuri Hati
68
Meruntuhkan Sedikit Demi Sedikit
69
Harapan Terakhir Sang Kakek
70
Tempat Yang Menyimpan Sejuta Kenangan
71
Karena Kamu
72
Berbohong Lagi
73
Jadi Penentu
74
Memperjuangkan Hati Kamu
75
Memperjelas Semua Yang Ada
76
Tidak Ikhlas
77
Kakek Buyut
78
Cemburu
79
Calon Suami Masa Depan
80
Bagaimana Aku Bisa Marah?
81
Hidup Dan Mati
82
Curi Pandang
83
Memberikan Kebahagiaan
84
Perempuan Yang Penuh Tipu Muslihat
85
Tanpa Bunga Atau Cincin
86
Will You Marry Me
87
Orang Bodoh
88
Perasaan Yang Mengganjal
89
Lebih Pantas Menjadi Iblis
90
Perempuan Terpenting
91
Butuh Kepastian
92
Bersikap Curang
93
Kenyataan Tentang Daniel
94
Belajar Untuk Mengandalkan
95
Saling Melengkapi
96
Jangan Jadikan Alasan Untuk Pergi
97
Benih Kecebong
98
Permintaan Konyol
99
Sudah Seharusnya
100
Tak Ada Yang Bisa Di Tutupi Dari Saya
101
Merasa Beruntung ( Tamat )
102
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!