BAB 5 Perpisahan Itu....

FLASHBACK PART 3

 

Kini Zidni dan Chika sedang dalam perjalanan menuju rumah Chika.

“Chika, maafkan aku ya. Aku belum bisa mengajakmu bulan madu.”

“Tidak apa-apa. Perusahaanmu juga sangat penting. Menjadi istrimu saja, adalah kebahagiaan untukku. Kamu harus mmpeertahankan perusahaan yang sudah dibangun oleh Papa kamu dengan susah payah. Meskipun kamu sebelumnya tidak berminat.”

“Iya kamu benar. Kamu lah yang sudah banyak mengubahku.”

“Oh ya apa kamu masih suka music?”

“Tentu saja. Aku menciptakan sebuah lagu untukmu. Aku akan mengirimkannya lewat email mu ya.”

“Baiklah. Apa yang akan kita lakukan setelah sampai rumah?”

“Bercinta, bercinta dan bercinta.” Seloroh Zidni dengan tawa renyahnya.

“Dasar kamu!”

“Sebelum aku pergi, aku hanya ingin bercinta denganmu sampai aku lelah. Aku ingin secepatnya kamu hamil. Dan saat kamu hamil, kamu tidak boleh bekerja ya. Aku yang akan mengirimi mu uang setiap bulan. Aku juga akan mempersiapkan asuransi pendidikan dan kesehatan untuk anak kita dan juga untukmu.”

“Kamu sudah mepersiapkan semua itu?”

“Iya. Aku bahkan sudah merencanakannya jauh-jauh hari.”

“Tapi semua itu harus punya identitas yang lengkap dan sah.”

“Kamu jangan khawatir, paling cepat bulan depan, aku akan kembali dan menikahimu secara sah. Doakan saja semoga semuanya segera pulih.”

“Aku pasti mendoakanmu, Zidni.”

“Jangan panggil Zidni dong, kita kan sudah suami istri.”

“Lalu, aku harus memanggilmu apa?”

“Sayang kan lebih enak didengar.”

“Baiklah sayangku,” ucap Chika sambil mengelus pipi Zidni.

“Terima kasih sayang.”

 

Sesampainya dirumah, Zidni tidak mau melewatkan kesempatan. Ia langsung mengajak Chika untuk bercinta dan mencoba disetiap sudut ruangan rumah. Mulai dari ruang tamu, ruang makan, dapur bahkan kamar mandi. Karena akan pergi dengan waktu cukup lama, Zidni tidak mau melewatkan kesempatan untuk tidak menyentuh tubuh wanita yang kini sudah menjadi istrinya itu.

Hingga tiba esok hari, hari dimana Zidni harus kembali ke Shanghai. Hari terberat untuk Chika dan Zidni. Dimana, mereka harus berpisah kembali setelah dua tahun tidak bertemu. Bahkan Zidni sempat menghilang satu tahun tanpa kabar.

“Janji ya, jangan menghilang lagi.” Ucap Chika dengan mata berkaca-kaca.

“Iya, aku janji. Aku tidak akan menghilang. Kalau aku tidak bisa dihubungi, itu artinya aku sedang sibuk. Kamu mengerti kan?”

“Iya aku mengerti. Apa separah itu kondisi perusahaanmu?”

“Iya sayang. Maaf juga aku belum bisa mengajakmu dan meperkenalkanmu dengan Mama.”

“Iya tidak apa-apa. Semua ini diluar prediksi kita. Kamu jaga diri baik-baik ya. Jangan lupa makan yang teratur dan jaga kesehatan. Jangan terlalu lelah juga.”

“Begitu juga denganmu. Aku sudah menyiapkan cek selama aku masih di Shanghai untuk mencukupi kebutuhanmu. Kalau habis kamu telepon saja. Aku akan mentransfernya.”

“Yang kamu berikan, bisa untuk biaya makanku selama dua tahun.” Ucap Chika dengan senyum getirnya. Mereka kemudian berpelukan dengan sangat erat. Lagi-lagi air mata mengalir dari kelopak mata keduanya.

“Aku mencintaimu, Chika. Amat sangat mencintaimu.”

“Aku juga amat sangat mencintaimu, Zidni. Jaga dirimu.”

“Kamu juga sayang.” Zidni kemudian memberikan kecupan di kening Chika dan setelah itu keduanya saling berciuman dan berpagut ditengah keramaian bandara. Setelah cukup lama berciuman, Zidni melepaskan pagutannya.

“Terima kasih ya sudah menjaga kalung itu dan memakaianya.”

“Terima kasih juga karena selalu mengenakan syal itu. Hati-hati sayang. Beri aku kabar begitu sampai disana.”

“Pasti sayang.” Zidni lalu melambaikan tangannya tanda perpisahan. Chika tak kuasa menahan tangisnya namun ia tetap berusaha tersenyum, begitu pula dengan Zidni.

 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

 

Satu bulan sudah, Zidni pergi meninggalkan Chika. Tepat satu bulan pernikahan keduanya. Chika baru ssaja pulang dari kantor dan tiba-tiba ia mendapat telepon dari Zidni.

“Halo sayang, kamu pasti baru pulang kantor ya?”

“Iya. Baru juga masuk rumah.”

“Happy anniversary ke satu bulan ya sayang. Maaf, dihari jadi pernikahan kita ke satu bulan, aku belum bisa pulang.”

“Tidak apa-apa sayang. Aku sangat merindukanmu.”

“Aku juga merindukanmu. Oh ya, minggu depan aku akan pulang. Kamu tunggu aku ya?”

“Serius kamu akan pulang?”

“Iya sayang, aku akan pulang.”

“Apa masalahnya sudah selesai?”

“Belum tapi demi kamu, aku akan pulang.”

“Baiklah aku akan bersiap dan dandan yang cantik untuk menyambut suamiku ini.”

“Baiklah sayang, aku sudah tidak sabar ingin menyerangmu diatas ranjang.”

“Persiapkan staminamu sayang,” kata Chika.

“Itu sudah pasti. Baiklah sayang, kamu harus istirahat. Aku harus rapat lagi dengan investor.”

“Jaga dirimu baik-baik ya. I love you.”

“I love you too sayang. Muah, muah, muah.” Zidni mengakhiri panggilannya.

 

Lima hari kemudian, Chika yang baru saja bangun tidur, tiba-tiba merasa mual. Ia segera berlari menuju kamar mandi. Huek! Huek! Huek! Chika benar-benar merasa mual dan pusing.

“Aku kenapa ya? Perasaan semalam aku juga tidak sedang begadang.” Gumam Chika. Chika lalu duduk ditepi bibir kasur sambil mengoleskan minyang angina keperutnya. Pandangannya lalu tertuju pada sebuah kalender meja. Setiap bulan, Chika selalu melingkari hari pertamanya menstruasi. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Chika sejak dulu. Chika lalu mengambil kalender itu.

“Hah, aku sudah telat satu minggu? Tanggal menstruasiku sudah lewat. Apa jangan-jangan aku hamil?” mata Chika berbinar bahagia. Chika kemudian mengambil tespek dan segera mengetes urinya. Chika merasa deg-degan saat tespek itu tercelup dalam urinenya. Setelah menunggu beberapa saat, Chika berteriak bahagia melihat hasil positif tespeknya.

“Aaaaa, aku hamil! Aku harus segera memberi kabar Zidni. Setidaknya aku kirim dia foto dulu.” Chika lalu menyambar ponselnya diatas tempat tidur. Chika kemudian selfie bersama hasil tespeknya, setelah itu mengirimkan foto tespeknya pada Zidni.

Sayang, aku hamil. Ini adalah buah cinta kita. Cepat pulang sayang.

Begitulah isi pesan Chika pada foto yang ia kirim pada Zidni. Zidni, yang saat itu berkemas  hendak pergi ke New York, mendapati ponselnya berdering, sebuah notifikasi pesan masuk. Senyum Zidni merekah dengan mata berkaca-kaca. Segera Zidni menelepon Chika.

“Sayang, kamu hamil?”

“Iya sayang, aku hamil. Aku pagi ini merasa mual dan aku melihat kalenderku kalau aku telat satu minggu.”

“Aku bahagia sekali sayang, aku akan pulang secepatnya. Selamat menjadi Mama ya sayang. Terima kasih sudah memberikan ku hadiah yang sangat indah dihari satu bulan pernikahan kita.”

“Sama-sama sayang. Selamat menjadi Papa juga sayang. Aku akan menunggu kepulanganmu dan kita periksa sama-sama ya ke dokter.”

“Iya sayang, pasti. Tapi maaf sepertinya kepulanganku harus aku undur satu hari karena aku sekarang sedang berkemas untuk pergi ke New York. Aku sedang berusaha mencari investor sayang.”

“Iya sayang tidak apa-apa. Kamu hati-hati ya dan aku tunggu kepulanganmu.”

“Aku akan pulang secepatnya, sayang. Aku mencintaimu dan anak kita. Jaga dirimu dan anak kita ya.”

“Iya sayang, aku pasti akan menjaganya. Kamu juga jaga diri ya, samapai bertemu dirumah sayang. Aku juga mencintaimu.” Panggilan pun berkahir.

 

Dan sejak saat itu, Zidni tidak pernah datang dan pulang untuk Chika. Nomor Zidni pun tidak bisa dihubungi. Chika bahkan tidak tahu alamat Zidni di Shanghai. Kalaupun ingin menyusul, mendapat uang darimana. Satu bulan Chika menunggu, Zidni tidak pernah datang. Dua bulan kemudian, Zidni juga tidak pernah datang. Sampai kandungan Chika mulai membesar Zidni tidak pernah datang. Akhirnya Chika memutuskan berhenti bekerja dan kembali kerumah orang tuanya, meninggalkan semua kenangannya bersama Zidni.

“Ayah-Ibu!” tangis Chika sambil memeluk kedua orang tuanya.

“Apa yang kamu tangisi Chika? Sudah jelas dia bukan pria baik-baik. Mulutnya begitu manis. Semua orang kaya seperti itu. Habis manis sepah dibuang. Paling-paling dia disana juga bersama wanita lain.” Kesal Nyonya Linda. Hati orang tua mana yang tidak sakit, melihat putrinya dicampakkan seperti itu apalagi tengah dalam kondisi mengandung.

“Kekhawatiran Ayah selama ini terbukti kan Nak? Dia tidak datang. Dia pikir, uangnya bisa membeli harga diri kita. Kalau sampai dia kembali, jangan pernah menerimanya. Dia tidak lebih dari pengecut.”

“Aku juga benci pada pria itu. Dia sungguh tidak tanggung jawab. Pasti kebaikannya selama ini palsu. Dia hanya mau enaknya dan menghilang begitu saja. Awas saja kalau nanti dia berani menampakkan batang hidungnya, aku akan menghabisinya dengan tanganku sendiri.” Kata Alvin dengan penuh dendam. Tentu saja keluarga Chika marah, sakit hati dan kecewa dengan sikap Zidni yang menghilang tanpa jejak. Saat itu mereka berpikir bahwa Zidni adalah pria brengsek, begitu pula dengan Chika.

Chika melewati hari-harinya dan menikmati kehamilannya dengan kesedihan. Namun saat seorang putra, buah dari cintanya bersama Zidni lahir kedunia, Chika seperti mendapat semangat baru. Apalagi wajah putranya sangat mirip dengan Zidni.

“Sayang, selamat datang ke dunia. Mama akan menjagamu dan mencintaimu dengan sepenuh hati. Mama akan memberimu nama Kenzie Liam Putra Ganindra. Mama menyematkan nama belakang Papa kamu. Walau bagaimanapun, dia tetap Papa mu, Nak. Semoga suatu hari nanti dia akan kembali bersama kita. Setidaknya kembali untuk kamu, darah dagingnya.”

Ya. Kenzie adalah semangat baru bagi Chika. Chika kembali menjalani hari-harinya menjadi Chika si periang, ceria dan berisik tentunya. Meskipun tak jarang, itu menjadi topeng kesedihannya disaat Kenzie mulai menanyakan Papanya.

 

...FLASHBACK END........

Visual Zidni dan Chika yaaa.... Semoga suka 😍

Maaf ya visualnya aku ganti. Tadinya dari awal mau ini tapi gara-gara habis nonton business proposal, ingatnya Kang Taemo sama Shin Hari 😂😂

Terpopuler

Comments

ThAta Masitoh Hmt

ThAta Masitoh Hmt

xiao bao. 😍😍😍

2022-11-11

0

mamak"e wonk

mamak"e wonk

ya..saka pencinta Drakor🤭
judul nya " SELAMA NYA CINTA" 😍😍

2022-05-18

0

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

ternyata sungguh berat perjuangan chika selama hamil ditinggal sama suami gk ada kabar..

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KILLER BOSS
2 BAB 2 Flashback part 1
3 BAB 3 Malam Bergairah
4 BAB 4 MENIKAH
5 BAB 5 Perpisahan Itu....
6 BAB 6 MASA KINI
7 BAB 7 Ingin Papa
8 BAB 8 Teringat Sesuatu
9 BAB 9 Mencari Petunjuk
10 BAB 10 Kerja Kantoran
11 BAB 11 Noisy Girl
12 BAB 12 Moccacino
13 BAB 13 Rencana Pindah
14 BAB 14 Mendampingimu
15 BAB 15 Mencari Tahu
16 BAB 16 CHIKA!!
17 BAB 17 Bertemu Kenzie
18 BAB 18 Konsultasi
19 BAB 19 Berpelukan
20 BAB 20 Kesal
21 BAB 21 Mengerjai Chika
22 BAB 22 Penolakan
23 BAB 23 Merawat Suami
24 BAB 24 Tanda Tanya
25 BAB 25 Terus berusaha
26 BAB 26 Banyak Kumbang
27 BAB 27 Nyeri
28 BAB 28 Kenzie Sakit
29 BAB 29 Ke rumah sakit
30 BAB 30 Bertemu Menantu
31 BAB 31 Kumbang yang lain
32 BAB 32 Debat Suami Istri
33 BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34 BAB 34 Kata Hati
35 BAB 35 Khawatir
36 BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37 BAB 37 Mengungkap Fakta
38 BAB 38 GOES TO JEPANG
39 BAB 39 Koper Tertukar
40 BAB 40 Mencairkan Suasana
41 BAB 41 Terpukau
42 BAB 42 Mengakui Chika
43 BAB 43 Pingsan
44 BAB 44 Mengungkap Fakta
45 BAB 45 Mengatur Strategi
46 BAB 46 Dinner
47 BAB 47 Curhat Nihh
48 BAB 48 Bibir Lembut
49 BAB 49 Pembelaan
50 BAB 50 Terjebak Macet
51 BAB 51 Satu Ranjang
52 BAB 52 Berusaha Keras
53 BAB 53 Kembali Ke Indo
54 BAB 54 Ciuman
55 BAB 55 Terapi Ciuman??
56 BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57 BAB 57 Jurnal Ingatan
58 BAB 58 Selalu Bersamamu
59 BAB 59 Setelah Lima Hari
60 BAB 60 Tes DNA
61 BAB 62 Tinggal Satu Atap
62 BAB 63 Bersama Papa
63 BAB 64 Memandikan Kenzie
64 BAB 64 Kucing Keberuntungan
65 BAB 65 Menggoda Suami
66 BAB 66 French Kiss
67 BAB 67 Terapi Bercinta???
68 BAB 68 Minta Susu
69 BAB 69 Sentuhan Pertama
70 BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71 BAB 71 Di Kantor
72 BAB 72 Ruang Rapat ++
73 BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74 BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75 BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76 BAB 76 CANTIK!
77 BAB 77 Kenzie Minta Adik
78 78 Hasil Tes DNA
79 79 Restu Ke-2
80 BAB 80 Obrolan Malam
81 BAB 81 ANGEL
82 BAB 82 Rencana Menikah
83 BAB 83 SAH
84 BAB 84 Semua Merestui
85 BAB 85 Akhir Cerita
86 BAB 86 Hadiah Terindah
87 BAB 87 Ngidam
88 BAB 88 Holiday
89 BAB 89 Harinya Alvin
90 BAB 90 Awal Bertemu
91 BAB 91 Terhot
92 BAB 92 Team Work
93 Bab 93 Berbagi Suka Duka
94 BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95 BAB 95 Penyelidikan
96 BAB 96 Fakta Baru
97 BAB 97 Mendapatkan Bukti
98 BAB 98 Malam Panas
99 BAB 99 Bodyguard Alvin
100 BAB 100 Rencana busuk
101 BAB 101 Penyamaran Berakhir
102 BAB 102 Mengungkap Fakta
103 BAB 103 Kamu dimana Al?
104 BAB 104 Menyelamatkan Bella
105 BAB 105 Menemui Alvin
106 BAB 106 Penculikan
107 Bab 107 Pengakuan Alvin
108 BAB 108 Melepaskan Bella
109 BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110 BAB 110 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 110 Episodes

1
BAB 1 KILLER BOSS
2
BAB 2 Flashback part 1
3
BAB 3 Malam Bergairah
4
BAB 4 MENIKAH
5
BAB 5 Perpisahan Itu....
6
BAB 6 MASA KINI
7
BAB 7 Ingin Papa
8
BAB 8 Teringat Sesuatu
9
BAB 9 Mencari Petunjuk
10
BAB 10 Kerja Kantoran
11
BAB 11 Noisy Girl
12
BAB 12 Moccacino
13
BAB 13 Rencana Pindah
14
BAB 14 Mendampingimu
15
BAB 15 Mencari Tahu
16
BAB 16 CHIKA!!
17
BAB 17 Bertemu Kenzie
18
BAB 18 Konsultasi
19
BAB 19 Berpelukan
20
BAB 20 Kesal
21
BAB 21 Mengerjai Chika
22
BAB 22 Penolakan
23
BAB 23 Merawat Suami
24
BAB 24 Tanda Tanya
25
BAB 25 Terus berusaha
26
BAB 26 Banyak Kumbang
27
BAB 27 Nyeri
28
BAB 28 Kenzie Sakit
29
BAB 29 Ke rumah sakit
30
BAB 30 Bertemu Menantu
31
BAB 31 Kumbang yang lain
32
BAB 32 Debat Suami Istri
33
BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34
BAB 34 Kata Hati
35
BAB 35 Khawatir
36
BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37
BAB 37 Mengungkap Fakta
38
BAB 38 GOES TO JEPANG
39
BAB 39 Koper Tertukar
40
BAB 40 Mencairkan Suasana
41
BAB 41 Terpukau
42
BAB 42 Mengakui Chika
43
BAB 43 Pingsan
44
BAB 44 Mengungkap Fakta
45
BAB 45 Mengatur Strategi
46
BAB 46 Dinner
47
BAB 47 Curhat Nihh
48
BAB 48 Bibir Lembut
49
BAB 49 Pembelaan
50
BAB 50 Terjebak Macet
51
BAB 51 Satu Ranjang
52
BAB 52 Berusaha Keras
53
BAB 53 Kembali Ke Indo
54
BAB 54 Ciuman
55
BAB 55 Terapi Ciuman??
56
BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57
BAB 57 Jurnal Ingatan
58
BAB 58 Selalu Bersamamu
59
BAB 59 Setelah Lima Hari
60
BAB 60 Tes DNA
61
BAB 62 Tinggal Satu Atap
62
BAB 63 Bersama Papa
63
BAB 64 Memandikan Kenzie
64
BAB 64 Kucing Keberuntungan
65
BAB 65 Menggoda Suami
66
BAB 66 French Kiss
67
BAB 67 Terapi Bercinta???
68
BAB 68 Minta Susu
69
BAB 69 Sentuhan Pertama
70
BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71
BAB 71 Di Kantor
72
BAB 72 Ruang Rapat ++
73
BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74
BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75
BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76
BAB 76 CANTIK!
77
BAB 77 Kenzie Minta Adik
78
78 Hasil Tes DNA
79
79 Restu Ke-2
80
BAB 80 Obrolan Malam
81
BAB 81 ANGEL
82
BAB 82 Rencana Menikah
83
BAB 83 SAH
84
BAB 84 Semua Merestui
85
BAB 85 Akhir Cerita
86
BAB 86 Hadiah Terindah
87
BAB 87 Ngidam
88
BAB 88 Holiday
89
BAB 89 Harinya Alvin
90
BAB 90 Awal Bertemu
91
BAB 91 Terhot
92
BAB 92 Team Work
93
Bab 93 Berbagi Suka Duka
94
BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95
BAB 95 Penyelidikan
96
BAB 96 Fakta Baru
97
BAB 97 Mendapatkan Bukti
98
BAB 98 Malam Panas
99
BAB 99 Bodyguard Alvin
100
BAB 100 Rencana busuk
101
BAB 101 Penyamaran Berakhir
102
BAB 102 Mengungkap Fakta
103
BAB 103 Kamu dimana Al?
104
BAB 104 Menyelamatkan Bella
105
BAB 105 Menemui Alvin
106
BAB 106 Penculikan
107
Bab 107 Pengakuan Alvin
108
BAB 108 Melepaskan Bella
109
BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110
BAB 110 HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!