BAB 2 Flashback part 1

Beberapa tahun yang lalu……

Chika hari ini begitu bersemangat untuk menjemput sang kekasih hati yang sudah begitu lama ia nantikan. Chika kini sedang dalam perjalanan menuju bandara. Rasanya sudah tidak sabar untuk bertemu Zidni, kekasihnya. Sudah dua tahun mereka menjalani hubungan jarak jauh dan kini Zidni telah kembali untuknya. Sesampainya di bandara, Chika melihat sosok pria bertubuh jangkung dengan sorot mata yang tajam tersenyum kearahnya. Chika berlari dan menghambur ke pelukan Zidni.

“Aku sangat merindukanmu, Zidni.”

“Aku juga sangat merindukanmu Chika. Bahkan terasa berat sekali menahan rindu ini.” Keduanya saling berpelukan cukup lama.

“Aku pikir, kamu akan melupakan aku. Karena kamu tiba-tiba menghilang.”

“Maafkan aku. Aku kehilangan ponselku. Aku saat itu tidak bisa memberimu kabar. Apalagi aku sedang mengejar kuliahku yang tertinggal. Maafkan aku ya.”

“Iya tidak apa-apa. Melihatmu di hadapanku sudah lebih dari segalanya. Apakah kuliahmu sudah selesai?”

“Iya, semuanya sudah selesai. Aku tidak akan lupa pada janjiku untuk kembali setelah kuliahku selesai. Baiklah, sekarang bawa aku kerumahmu.” Kata Zidni.

“Iya. Aku sekarang sudah bisa membeli rumah sendiri.”

“Wah, kamu hebat ya. Sepertinya kamu benar-benar bekerja keras.”

“Iya, aku bekerja keras untuk melupakanmu juga. Tapi aku tidak bisa.”

“Kamu jahat sekali. Teganya melupakan aku.”

“Karena kamu menghilang. Kamu pikir aku tidak menderita apa?”

“Iya, maafkan aku.”

“Jangan-jangan kamu disana juga punya kekasih ya? Apalagi bule disana cantik-cantik dan juga seksi.”

“Tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan dan pesonamu, Chika. Si gadis super berisik. Suaramu yang berisik selalu terngiang ditelingaku.” Mereka berdua bergandengan tangan meninggalkan bandara. Selama perjalanan menuju rumah, tangan mereka tak terpisahkan. Mereka saling menggenggam satu sama lain.

“Menahan rindu ternyata sangat menyikatkan.” Ucap Chika.

“Akupun juga sama. Tapi keadaan mengharuskan aku untuk bertahan, Chika. Apa kamu sempat selingkuh selama aku tidak ada disini?”

“Enak saja. Jangan asal menuduh ya. Aku ini setia.” Kesal Chika.

“Terima kasih ya sudah menjaga cintaku.”

“Sudah menjadi tugasku untuk menjaganya.”

Tiga puluh menit kemudian, akhirnya mereka sampai juga dirumah Chika. Sebuah rumah yang sederhana dan jauh dari kata mewah.

“Ini rumahmu?”

“Iya. Pasti tidak semewah rumahmu.”

“Aku bangga padamu. Kamu bekerja keras dan membeli rumah ini. Sedangkan aku mempunyai segalanya dari orang tuaku.”

“Ya sudah, kita masuk!” Ajak Chika.

“Disini ada tiga kamar. Terserah kamu mau tidur dimana.”

“Aku ingin tidur denganmu.”

“Apa? De-denganku?” Chika mendadak menjadi gugup.

“Kenapa? Aku ingin melepas rindu denganmu. Dimana kamarmu?” Zidni menyelonong begitu saja mencari kamar Chika. Sampai akhirnya Zidni menemukan kamar Chika yang terletak paling ujung.

“Warna biru langitnya menghangatkan.” Ucap Zidni seraya menjatuhkan tubuhnya ditempat tidur.

“Zidni, tidak bisakah kamu pindah di kamar sebelah. Nanti kalau tiba-tiba orang tuaku datang kemari bagaimana? Terus kalau kita digrebek bagaimana?”

“Kenapa kamu khawatir sekali? Kalau itu terjadi, aku akan menikahmu saat itu juga.”

“Ah, sudahlah, sebaiknya kamu pindah.” Chika lalu menarik paksa Zidni yang sudah berbaring diatas tempat tidurnya. Bukan tubuh Zidni yang terangkat tapi justru tubuh Chika yang jatuh diatas tubuh Zidni.

“Zidni, lepaskan aku!” Chika berusaha meronta.

“Sssttt jangan berisik! Nanti ada yang mendengar kita.” Ucap Zidni sambil menempelkan telunjuknya pada bibir Chika.

“Chika, saat itu waktu yang kita miliki sangat sedikit. Kita bahkan hanya berciuman sekali. Tidakkah kamu merindukan sentuhan bibirku?” goda Zidni. Chika menjadi salah tingkah, jantungnya berdebar tidak karuan.

“Sebaiknya kamu mandi dan aku akan menyiapkan makan untukmu. Atau kamu bisa istirahat dulu, nanti aku bangunkan. Kamu tahu, aku sengaja mengambil cuti selama beberapa hari demi kamu. Jadi sekarang lepaskan aku.” Cerocos Chika dengan suaranya yang cempreng. Zidni hanya tersenyum sambil menatap Chika. Mendengar celotehan Chika adalah obat rindu baginya.

“Bicaralah yang banyak, aku merindukan suaramu itu. Suaramu yang unik dan super berisik.”

“Terus saja meledekku.” Kesal Chika.

“Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kamu memberiku sebuah ciuman.”

“Ciuman?”

“Iya.” Singkat Zidni. Chika dengan malu-malu memberikan kecupan di pipi Zidni.

“Sudah.”

“Kurang, masa cuma satu.” Goda Zidni. Chika lalu mencium pipi kanan Zidni.

“Sudah ah.” Kesal Chika.

“Masih kurang. Baiklah, aku akan memberimu contoh.” Ucap Zidni. Zidni kemudian memberikan kecupan di kening Chika, kedua mata indahnya, kedua pipi dan terakhir adalah kecupan di bibir.

“Lakukanlah seperti itu,” pinta Zidni dengan tatapan yang tidak bisa ditolak oleh Chika. Chika mengangguk dan melakukan apa yang dilakukan oleh Zidni padanya.

“Sudah kan?”

“Terima kasih ya.” Ucap Zidni. Keduanya lalu saling tersenyum.

“Sekarang, buatkan aku masakan yang paling lezat.” Kata Zidni.

“Baiklah.” Jawab Chika. Zidni lalu melepaskan pelukannya dari tubuh Chika. Chika pun segera berlalu menuju dapur. Sebenarnya Chika merasa sangat bahagia mendapat dan memberikan kecupan untuk Zidni. Namun Chika kembali merasa canggung karena sudah dua tahun mereka tidak bertemu.

Dengan penuh semangat dan penuh cinta, Chika memasak untuk Zidni. Semua makanan kesukaan Zidni sudah tersaji diatas meja. Selesai memasak, Chika memanggil Zidni dikamarnya.

“Zidni, masakannya sudah siap.”

“Iya, sebentar lagi ya.” Kata Zidni yang tampak sibuk dengan laptopnya.

“Kamu sedang apa? Sepertinya sangat sibuk.”

“Kamu tahu sendiri, aku kuliah tapi juga mengurus perusahaan.” Jawab Zidni.

“Baiklah, aku akan menunggumu di meja makan.”

“Iya. Lima menit lagi.” Ucap Zidni.

“Oke.” Chika berlalu dan menuju ruang makan. Setelah menunggu lima menit, Zidni keluar dari kamar.

Senyumnya merekah, melihat makanan diatas meja begitu banyak. Zidni semakin senang karena Chika masih mengingat semua makanan kesukaannya.

“Wah, ini pasti enak. Aku akan memamakn semua masakanmu.”

“Semoga kamu suka ya.”

“Aku pasti menyukainya.” Jawab Zidni. Chika lalu menuangkan nasi beserta sayur dan lauk ke dalam piring Zidni. Keduanya lalu makan siang bersama sembari mengobrol untuk mengisi waktu yang hilang.

“Oh ya, kamu berapa lama disini?”

“Aku hanya satu minggu disini.”

“Hanya satu minggu?” Chika mendadk menjadi sedih.

“Iya. Aku harus ke kantor dulu. Nanti bulan depan aku akan pulang lagi. Aku akan membawamu menemui Mama ku.”

“Benar ya kamu akan kembali bulan depan?”

Zidni tersenyum. Ia kemudian menggenggam tangan Chika. “Iya Chika. Aku saja sudah menepati janjiku untuk kembali. Sebenarnya aku ingin lebih lama tinggal disini tapi perusahaan membutuhkanku. Semenjak Papa meninggal, belum ada yang menggantikan posisi Papa. Aku juga berencana membuka kantor cabang disini dan aku pastikan akan menetap disini bersamamu. Aku akan menikahimu dan kita hidup bahagia disini. Itulah rencanaku kedepan, aku harap kamu bersabar ya.”

“Baiklah, aku akan bersabar. Aku juga tidak akan menghalangimu. Karena aku tahu, kamu satu-satunya tumpuan di perusahaanmu.”

“Terima kasih ya, kamu memang paling mengerti aku. Percayalah satu hal kalau aku tidak pernah mendua. Pintu hatiku sudah aku kunci rapat-rapat hanya untukmu. Dan kamu berjanjilah kepadaku, kalau kamu akan selalu setia dan akan sabar menungguku.”

“Iya aku janji.”

“Dan awas saja ya, kalau sampai aku mendengar kamu selingkuh, aku akan membunuh pria itu.”

“Kejam sekali kamu!”

“Karena kamu hanya milikku.”

“Tapi kamu yakin, aku adalah pilihan terkahirmu? Apa telingamu tidak sakit mendengar suaraku yang berisik ini?”

Zidni tertawa kecil. “Justru suaramu itu yang membuatku jatuh cinta.”

“Kamu ini meledek atau merayu?”

“Ummmm dua-duanya,” seloroh Zidni dengan tawanya. Chika ikut teryawa sambil mencubit perut Zidni. Zidni hanya bisa merintih geli dan sakit.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Sutrajilah SPd

Sutrajilah SPd

siip

2023-10-05

0

Neneng cinta

Neneng cinta

kalian....manis bgt seeeh♥️♥️♥️😍

2022-08-04

0

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

berarti zidni cuma ingat sama amora aja yg ada dimasa lalunya..sabar chika

2022-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KILLER BOSS
2 BAB 2 Flashback part 1
3 BAB 3 Malam Bergairah
4 BAB 4 MENIKAH
5 BAB 5 Perpisahan Itu....
6 BAB 6 MASA KINI
7 BAB 7 Ingin Papa
8 BAB 8 Teringat Sesuatu
9 BAB 9 Mencari Petunjuk
10 BAB 10 Kerja Kantoran
11 BAB 11 Noisy Girl
12 BAB 12 Moccacino
13 BAB 13 Rencana Pindah
14 BAB 14 Mendampingimu
15 BAB 15 Mencari Tahu
16 BAB 16 CHIKA!!
17 BAB 17 Bertemu Kenzie
18 BAB 18 Konsultasi
19 BAB 19 Berpelukan
20 BAB 20 Kesal
21 BAB 21 Mengerjai Chika
22 BAB 22 Penolakan
23 BAB 23 Merawat Suami
24 BAB 24 Tanda Tanya
25 BAB 25 Terus berusaha
26 BAB 26 Banyak Kumbang
27 BAB 27 Nyeri
28 BAB 28 Kenzie Sakit
29 BAB 29 Ke rumah sakit
30 BAB 30 Bertemu Menantu
31 BAB 31 Kumbang yang lain
32 BAB 32 Debat Suami Istri
33 BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34 BAB 34 Kata Hati
35 BAB 35 Khawatir
36 BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37 BAB 37 Mengungkap Fakta
38 BAB 38 GOES TO JEPANG
39 BAB 39 Koper Tertukar
40 BAB 40 Mencairkan Suasana
41 BAB 41 Terpukau
42 BAB 42 Mengakui Chika
43 BAB 43 Pingsan
44 BAB 44 Mengungkap Fakta
45 BAB 45 Mengatur Strategi
46 BAB 46 Dinner
47 BAB 47 Curhat Nihh
48 BAB 48 Bibir Lembut
49 BAB 49 Pembelaan
50 BAB 50 Terjebak Macet
51 BAB 51 Satu Ranjang
52 BAB 52 Berusaha Keras
53 BAB 53 Kembali Ke Indo
54 BAB 54 Ciuman
55 BAB 55 Terapi Ciuman??
56 BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57 BAB 57 Jurnal Ingatan
58 BAB 58 Selalu Bersamamu
59 BAB 59 Setelah Lima Hari
60 BAB 60 Tes DNA
61 BAB 62 Tinggal Satu Atap
62 BAB 63 Bersama Papa
63 BAB 64 Memandikan Kenzie
64 BAB 64 Kucing Keberuntungan
65 BAB 65 Menggoda Suami
66 BAB 66 French Kiss
67 BAB 67 Terapi Bercinta???
68 BAB 68 Minta Susu
69 BAB 69 Sentuhan Pertama
70 BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71 BAB 71 Di Kantor
72 BAB 72 Ruang Rapat ++
73 BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74 BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75 BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76 BAB 76 CANTIK!
77 BAB 77 Kenzie Minta Adik
78 78 Hasil Tes DNA
79 79 Restu Ke-2
80 BAB 80 Obrolan Malam
81 BAB 81 ANGEL
82 BAB 82 Rencana Menikah
83 BAB 83 SAH
84 BAB 84 Semua Merestui
85 BAB 85 Akhir Cerita
86 BAB 86 Hadiah Terindah
87 BAB 87 Ngidam
88 BAB 88 Holiday
89 BAB 89 Harinya Alvin
90 BAB 90 Awal Bertemu
91 BAB 91 Terhot
92 BAB 92 Team Work
93 Bab 93 Berbagi Suka Duka
94 BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95 BAB 95 Penyelidikan
96 BAB 96 Fakta Baru
97 BAB 97 Mendapatkan Bukti
98 BAB 98 Malam Panas
99 BAB 99 Bodyguard Alvin
100 BAB 100 Rencana busuk
101 BAB 101 Penyamaran Berakhir
102 BAB 102 Mengungkap Fakta
103 BAB 103 Kamu dimana Al?
104 BAB 104 Menyelamatkan Bella
105 BAB 105 Menemui Alvin
106 BAB 106 Penculikan
107 Bab 107 Pengakuan Alvin
108 BAB 108 Melepaskan Bella
109 BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110 BAB 110 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 110 Episodes

1
BAB 1 KILLER BOSS
2
BAB 2 Flashback part 1
3
BAB 3 Malam Bergairah
4
BAB 4 MENIKAH
5
BAB 5 Perpisahan Itu....
6
BAB 6 MASA KINI
7
BAB 7 Ingin Papa
8
BAB 8 Teringat Sesuatu
9
BAB 9 Mencari Petunjuk
10
BAB 10 Kerja Kantoran
11
BAB 11 Noisy Girl
12
BAB 12 Moccacino
13
BAB 13 Rencana Pindah
14
BAB 14 Mendampingimu
15
BAB 15 Mencari Tahu
16
BAB 16 CHIKA!!
17
BAB 17 Bertemu Kenzie
18
BAB 18 Konsultasi
19
BAB 19 Berpelukan
20
BAB 20 Kesal
21
BAB 21 Mengerjai Chika
22
BAB 22 Penolakan
23
BAB 23 Merawat Suami
24
BAB 24 Tanda Tanya
25
BAB 25 Terus berusaha
26
BAB 26 Banyak Kumbang
27
BAB 27 Nyeri
28
BAB 28 Kenzie Sakit
29
BAB 29 Ke rumah sakit
30
BAB 30 Bertemu Menantu
31
BAB 31 Kumbang yang lain
32
BAB 32 Debat Suami Istri
33
BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34
BAB 34 Kata Hati
35
BAB 35 Khawatir
36
BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37
BAB 37 Mengungkap Fakta
38
BAB 38 GOES TO JEPANG
39
BAB 39 Koper Tertukar
40
BAB 40 Mencairkan Suasana
41
BAB 41 Terpukau
42
BAB 42 Mengakui Chika
43
BAB 43 Pingsan
44
BAB 44 Mengungkap Fakta
45
BAB 45 Mengatur Strategi
46
BAB 46 Dinner
47
BAB 47 Curhat Nihh
48
BAB 48 Bibir Lembut
49
BAB 49 Pembelaan
50
BAB 50 Terjebak Macet
51
BAB 51 Satu Ranjang
52
BAB 52 Berusaha Keras
53
BAB 53 Kembali Ke Indo
54
BAB 54 Ciuman
55
BAB 55 Terapi Ciuman??
56
BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57
BAB 57 Jurnal Ingatan
58
BAB 58 Selalu Bersamamu
59
BAB 59 Setelah Lima Hari
60
BAB 60 Tes DNA
61
BAB 62 Tinggal Satu Atap
62
BAB 63 Bersama Papa
63
BAB 64 Memandikan Kenzie
64
BAB 64 Kucing Keberuntungan
65
BAB 65 Menggoda Suami
66
BAB 66 French Kiss
67
BAB 67 Terapi Bercinta???
68
BAB 68 Minta Susu
69
BAB 69 Sentuhan Pertama
70
BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71
BAB 71 Di Kantor
72
BAB 72 Ruang Rapat ++
73
BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74
BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75
BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76
BAB 76 CANTIK!
77
BAB 77 Kenzie Minta Adik
78
78 Hasil Tes DNA
79
79 Restu Ke-2
80
BAB 80 Obrolan Malam
81
BAB 81 ANGEL
82
BAB 82 Rencana Menikah
83
BAB 83 SAH
84
BAB 84 Semua Merestui
85
BAB 85 Akhir Cerita
86
BAB 86 Hadiah Terindah
87
BAB 87 Ngidam
88
BAB 88 Holiday
89
BAB 89 Harinya Alvin
90
BAB 90 Awal Bertemu
91
BAB 91 Terhot
92
BAB 92 Team Work
93
Bab 93 Berbagi Suka Duka
94
BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95
BAB 95 Penyelidikan
96
BAB 96 Fakta Baru
97
BAB 97 Mendapatkan Bukti
98
BAB 98 Malam Panas
99
BAB 99 Bodyguard Alvin
100
BAB 100 Rencana busuk
101
BAB 101 Penyamaran Berakhir
102
BAB 102 Mengungkap Fakta
103
BAB 103 Kamu dimana Al?
104
BAB 104 Menyelamatkan Bella
105
BAB 105 Menemui Alvin
106
BAB 106 Penculikan
107
Bab 107 Pengakuan Alvin
108
BAB 108 Melepaskan Bella
109
BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110
BAB 110 HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!