BAB 4 MENIKAH

FLASHBACK PART 3

 

“Ayah, Zidni adalah pria yang baik dan tulus. Kami saling mencintai. Kami sudah saling menegnal sejak tiga tahun lalu.”

“Lalu, kamu tinggal dimana nak Zidni? Kenapa tidak membawa orang tuamu?” tanya Nyonya Linda.

“Sebenarnya aku tinggal di Shanghai. Aku dulu hampir dua tahun tinggal disini untuk bekerja bersama pamanku dan disanalah aku dan Chika bertemu.”

“Shanghai? Dimana itu?” tanya Tuan Arman.

“Di China, Ayah. Aku hanya tinggal bersama Ibuku saja. Aku ingin menikahi Chika sebelum lusa aku kembali ke Shanghai.”

Kedua orang tua Chika terdiam dan saling pandang.

“Jujur saja, kami terkejut karena Chika tidak pernah cerita apapun tentang kamu. Kalau boleh tahu apa pekerjaanmu? Apa kamu ini TKA ya?”

“Bukan Ayah. Orang tuaku mempunyai perusahaan property, makanan dan ekspor-impor disana. Dan aku berencana ingin membuka kantor cabang disini, supaya aku dan Chika bisa berkumpul. Ayah dan Ibu tidak usah khawatir karena Chika tidak akan kekurangan apapun. Setidaknya ijinkan kami menikah secara agama. Meksipun tinggal disana, aku dulu juga lahir disini. Aku sangat mencintai Chika dan tidak bisa hidup tanpanya.”

“Ijinkan kami menikah Ayah-Ibu. Kami sudah dua tahun terpisah dan kami tidak ingin berpisah lagi. Setidaknya dengan kita menikah, ikatan cinta semakin kuat.” Kata Chika berusaha meyakinkan kedua orang tuanya.

“Tolong berikan kami restu Ayah-Ibu. Lusa aku harus kembali. Jika semua urusanku selesai, aku akan secepatnya kembali untuk membawa Chika ke Shanghai. Perusahaan sedang dalam kondisi buruk sejak Papa meninggal.” Jelas Zidni.

“Apa yang membuatmu memilih Chika, Nak Zidni?” tanya Tuan Arman.

“Semua yang ada pada diri Chika aku menyukainya, apalagi dengan sauranya begitu berisik. Tidak ada alasan bagiku untuk tidak mencintainya Ayah.”

“Berikan kami waktu ya.” Kata Pak Arman.

“Ayah, jangan lama-lama. Aku tidak mau berpisah dengan Zidni.” Kata Chika. Kedua tangan mereka saling menggenggam sejak tadi. Kedua orang tua Chika juga bisa melihat tatapan mata Zidni yang tulus pada Chika.

“Kami tidak ingin pesta pernikahan, Ayah. Cukup kami sah menjadi suami istri saja sudah cukup. Aku akan menggelar pesta pernikahan, saat aku kembali.” Sambung Zidni.

“Ayolah Ayah-Ibu, ijinkan kami. Bukankah Ayah dan Ibu ingin segera memiliki cucu?”

“I-iya tapi semua ini rasanya sangat mendadak dan kami bingung. Kami ini miskin, sedangkan kamu orang kaya nak.” Kata Nyonya Linda.

“Ibu, bagiku tidak ada jarak antara kaya dan miskin. Aku mencintai dengan hati bukan dengan kekayaan.”

“Bermalamlah disini, besok kami akan memberi jawaban.” Kata Tuan Arman.

Dan hari itu, Zidni mempunyai kesempatan untuk dekat dengan kedua orang tua Chika. Sikap hangat Zidni, membuat kedua orang tua Chika dengan mudah menyukai Zidni. Zidni juga bisa merasakan betapa hangat keluarga Chika.

“Aku pulang!” seru suara seseorang.

“Kakak!” seru Alvin, adik kandung Alvin. Alvin lalu memeluk kakaknya.

“Bagaimana kabarmu Alvin?”

“Aku baik, Kak. Bagaiamna dengan Kakak?”

“Kakak juga baik.” Jawab Chika. Pandangan Alvin lalu tertuju pada sosok pria yang duduk disamping Chika.

“Wah, Kakak tampan ini siapa?” tanya Alvin.

“Perkenalkan, namaku Zidni. Calon suami Kakakmu.” Sapa Zidni seraya mengulurkan tangannya. Alvin memberikan pelukan selamat datang pada Zidni.

“Wah, Kakak pintar juga mencari calon suami. Dari wajah saja sangat tampan, apalagi penampilannya pasti dariorang berada,” seloroh Alvin.

“Alvin, jaga ucapanmu. Jangan membuat malu.” Tegur Tuan Arman.

“Sebaiknya kamu ganti baju sana.” Sahut Nyonya Linda.

“Iya-iya.” Jawab Alvin seraya berlalu menuju kamarnya.

“Itu adikmu, Chika?”

“Iya. Dia sekarang duduk dibangku kelas 2 SMA.”

“Sepertinya dia juga ceria sepertimu.”

“Ya begitulah.” Singkat Chika.

“Jangan tersinggung dengan ucapan Alvin ya Nak Zidni. Dia memang suka begitu.” Kat Tuan Arman.

“Tidak apa-apa Ayah.”

“Nak Zidni, kamu mau ikut Ayah dan Alvin memancing?”

“Boleh Ayah, aku mau.”

“Kamu serius Zidni?” tanya Chika.

“Iya Chika, memangnya kenapa?”

“Memancing disini dan di negaramu beda.”

“Tidak masalah. Sesuatu yang berbeda sangat menyenangkan. Aku akan membawa ikan yang banyak untukmu. Untuk makan malam kita nanti.”

“Oh, manis sekali.” Kata Chika dengan gemas.

“Baiklah Ayah, mari kita berangkat.” Ajak Zidni. Akhirnya Zidni, Alvin dan Tuan Arman pergi memancing di sungai. Sebuah pemandangan alam pedesaan yang sudah lama tidak terlihat oleh Zidni. Zidni pun larut dengan kebersamaan bersama Ayah dan adik Chika.  Sekalipun Zidni basah kuyup karena tercebur kesungai, tidak menyurutkan semangatnya. Zidni sudah lama sekali tidak merasakan kehangat sebuah keluarga.

 

Sesampainya dirumah, Chika terkejut melihat Zidni yang basah kuyup.

“Ya ampun Zidni, kenapa bisa basah begini?”

“Kak Zidni kecebur tadi Kak.” Jawab Alvin dengan tawanya.

“Aku terlalu bersemangat Chika. Aku membawakan banyak ikan untukmu.” Zidni menunjukkan timba berisi ikan yang cukup banyak.

“Wah, sepertinya dibakar lebih lezat.” Ucap Chika.

“Setuju Kak!” sahut Alvin.

“Sudah-sudah, biar Ibu yang memasakn ikannya. Chika, kamu bantu nak Zidni saja.”

“Aku akan meminjamkan bajuku, Kak. Tidak apa-apa kan?” sahut Alvin.

“Ah iya tidak apa-apa. Terima kasih Alvin.”

Setelah Alvin mengambilkan pakaiannya untuk Zidni, Chika mengantar Zidni menuju kamarnya dulu.

“Ini kamarmu ya?”

“Iya ini kamarku dulu. Lebih kecil ini daripada di rumah baruku.”

“Tidak apa-apa, aku menyukainya.”

“Baiklah, sekarang ganti pakaianmu. Aku akan mencucinya dan menjemurnya. Kamu ini seperti anak kecil saja, masa iya sampai kecebur. Makanya hati-hati. Apa sih yang kamu lihat? Lihat cewek mandi ya?” cerocos Chika seperti burung beo. Zidni yang meras gemas dengan bibir Chika, langsung melahapnya dan menghisapnya dengan gemas. Chika pun dibuat terkejut.

“Zidni, kamu mengejutkanku. Bagaimana kalau Ayah dan Ibu tahu?”

“Tidak apa-apa. Aku malah senang.”

“Kamu ini ganas sekali.” Ucap Chika sambil memukul dada Zidni.

“Aku keluar dulu, mau membantu Ibu menyiapkan makan malam.”

“Eits, jangan lupa malam kedua.” Kata Zidni.

“Sepertinya malam kedua tidak akan terjadi karena kamu akan tidur bersama Alvin.” Chika tersenyum sambil menjulurkan lidahnya meledek Zidni. Chika kemudian menyusul Ibunya di dapur.

“Sepertinya aku benar-benar dibuat gila oleh Chika.” Gumam Zidni.

Makan malam hari itu begitu hangat. Zidni merasa beruntung berada ditengah-tengah keluarga Chika yang ceria dan bersahaja. Bisa dibilang satu keluarga berisik dan heboh.

Selesai makan malam, Zidni duduk berdua bersama Tuan Arman dihalaman belakang rumah. Keduanya terlibat obrolan serius namun santai.

“Nak Zidni, Ayah tahu kamu orang baik dan tulus pada Chika tapi tetap saja, Ayah merasa khawatir jika suatu saat kamu tidak menepati janjimu.”

“Ayah, percayalah padaku. Hanya itu yang ingin aku katakan pada Ayah. Sebagai seorang Ayah, aku mengerti bagaimana perasaan Ayah. Aku benar-benar tulus mencintai Chika. Jangan pernah memikirkan perbedaan status sosial kita Ayah. Karena bagiku, semuanya sama saja. Berikan aku kepercayaan penuh untuk mencintai dan menjaga Chika.”

Tuan Arman tersenyum lalu mengelus pundak Zidni dan mengangguk. Mereka berdua kemudian saling berpelukan.

“Terima kasih Ayah.”

 

Dan keesokan harinya, pernikahan sederhana siap digelar di rumah sederhana Chika. Pernikahan yang hanya mengadirkan orang tua, saksi ketua Rt dan penghulu saja. Pernikahan sederhana itu berjalan dengan lancar dan syakral.

SAH! Saat kata itu terucap dari saksi, Zidni dan Chika sungguh merasa lega. Kedua orang tua Chika menangis haru melihat putri kesayangan mereka akhirnya menikah. Sebagai seorang adik, Alvin juga merasa sangat bahagia melihat Kakaknya telah menikah. Setelah acara pernikahan sederhana itu selesai, Chika dan Zidni hendak pamit ke kota. Zidni harus mepersiapkan keberangkatannya ke Shanghai.

“Kak, aku boleh kapan-kapan ikut ke Shanghai?”

“Boleh saja, Alvin. Sekolah lah yang benar dan lanjutkan kuliah. Setelah kamu lulus, aku akan menerimamu bekerja diperusahaanku.”

“Sungguh Kak?”

“Iya, aku sungguh-sungguh. Aku sudah menyiapkan tabungan pendidikanmu untuk kuliah nanti. Aku akan menitipkannya pada Kakakmu.”

“Wah, Kakak memang sangat baik dan kaya pula, hehehehe.”

“Alvi, jangan membuat malu.” Kata Chika sambil mengeratkan giginya.

“Ayah-Ibu, kalian harus bersyukur memiliki menantu yang kaya, tampan dan baik hati seperti Kak Zidni.”

“Zidni, kamu seharusnya tidak usah repot-repot. Aku masih bisa membantunya untuk kuliah. Jangan memanjakan dia.” Kata Chika.

“Apa yang dikatakan Chika benar nak Zidni. Kami masih bisa semampu kami untuk membiayai pendidikan Alvin.” Sahut Tuan Arman.

“Tanpa mengurangi rasa hormatku pada Ayah, aku tulus melakukannya. Alvin sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri karena aku sendiri anak tunggal. Jadi anggap saja aku membantu membiayai pendidikan adikku ini.”

“Terima kasih ya, Kak.” Peluk Alvin.

“Sama-sama Alvin.”

“Aku akan sekolah dan kuliah dengan sungguh-sungguh.”

“Aku pegang janjimu.” Kata Zidni. Chika dan Zidni kemudian berpamitan dan mereka kembali ke kota.

Bersambung... Yukkk like, komen dan votenya ya. Gimana nih? Seru nggak? Komen di bawah yaaa

Terpopuler

Comments

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

lanjuuttt

2022-04-10

0

Tutun Imam

Tutun Imam

makin seru

2022-04-09

0

asiah sapariah

asiah sapariah

seruuuu bgt.. lanjut

2022-04-08

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 KILLER BOSS
2 BAB 2 Flashback part 1
3 BAB 3 Malam Bergairah
4 BAB 4 MENIKAH
5 BAB 5 Perpisahan Itu....
6 BAB 6 MASA KINI
7 BAB 7 Ingin Papa
8 BAB 8 Teringat Sesuatu
9 BAB 9 Mencari Petunjuk
10 BAB 10 Kerja Kantoran
11 BAB 11 Noisy Girl
12 BAB 12 Moccacino
13 BAB 13 Rencana Pindah
14 BAB 14 Mendampingimu
15 BAB 15 Mencari Tahu
16 BAB 16 CHIKA!!
17 BAB 17 Bertemu Kenzie
18 BAB 18 Konsultasi
19 BAB 19 Berpelukan
20 BAB 20 Kesal
21 BAB 21 Mengerjai Chika
22 BAB 22 Penolakan
23 BAB 23 Merawat Suami
24 BAB 24 Tanda Tanya
25 BAB 25 Terus berusaha
26 BAB 26 Banyak Kumbang
27 BAB 27 Nyeri
28 BAB 28 Kenzie Sakit
29 BAB 29 Ke rumah sakit
30 BAB 30 Bertemu Menantu
31 BAB 31 Kumbang yang lain
32 BAB 32 Debat Suami Istri
33 BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34 BAB 34 Kata Hati
35 BAB 35 Khawatir
36 BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37 BAB 37 Mengungkap Fakta
38 BAB 38 GOES TO JEPANG
39 BAB 39 Koper Tertukar
40 BAB 40 Mencairkan Suasana
41 BAB 41 Terpukau
42 BAB 42 Mengakui Chika
43 BAB 43 Pingsan
44 BAB 44 Mengungkap Fakta
45 BAB 45 Mengatur Strategi
46 BAB 46 Dinner
47 BAB 47 Curhat Nihh
48 BAB 48 Bibir Lembut
49 BAB 49 Pembelaan
50 BAB 50 Terjebak Macet
51 BAB 51 Satu Ranjang
52 BAB 52 Berusaha Keras
53 BAB 53 Kembali Ke Indo
54 BAB 54 Ciuman
55 BAB 55 Terapi Ciuman??
56 BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57 BAB 57 Jurnal Ingatan
58 BAB 58 Selalu Bersamamu
59 BAB 59 Setelah Lima Hari
60 BAB 60 Tes DNA
61 BAB 62 Tinggal Satu Atap
62 BAB 63 Bersama Papa
63 BAB 64 Memandikan Kenzie
64 BAB 64 Kucing Keberuntungan
65 BAB 65 Menggoda Suami
66 BAB 66 French Kiss
67 BAB 67 Terapi Bercinta???
68 BAB 68 Minta Susu
69 BAB 69 Sentuhan Pertama
70 BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71 BAB 71 Di Kantor
72 BAB 72 Ruang Rapat ++
73 BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74 BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75 BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76 BAB 76 CANTIK!
77 BAB 77 Kenzie Minta Adik
78 78 Hasil Tes DNA
79 79 Restu Ke-2
80 BAB 80 Obrolan Malam
81 BAB 81 ANGEL
82 BAB 82 Rencana Menikah
83 BAB 83 SAH
84 BAB 84 Semua Merestui
85 BAB 85 Akhir Cerita
86 BAB 86 Hadiah Terindah
87 BAB 87 Ngidam
88 BAB 88 Holiday
89 BAB 89 Harinya Alvin
90 BAB 90 Awal Bertemu
91 BAB 91 Terhot
92 BAB 92 Team Work
93 Bab 93 Berbagi Suka Duka
94 BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95 BAB 95 Penyelidikan
96 BAB 96 Fakta Baru
97 BAB 97 Mendapatkan Bukti
98 BAB 98 Malam Panas
99 BAB 99 Bodyguard Alvin
100 BAB 100 Rencana busuk
101 BAB 101 Penyamaran Berakhir
102 BAB 102 Mengungkap Fakta
103 BAB 103 Kamu dimana Al?
104 BAB 104 Menyelamatkan Bella
105 BAB 105 Menemui Alvin
106 BAB 106 Penculikan
107 Bab 107 Pengakuan Alvin
108 BAB 108 Melepaskan Bella
109 BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110 BAB 110 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 110 Episodes

1
BAB 1 KILLER BOSS
2
BAB 2 Flashback part 1
3
BAB 3 Malam Bergairah
4
BAB 4 MENIKAH
5
BAB 5 Perpisahan Itu....
6
BAB 6 MASA KINI
7
BAB 7 Ingin Papa
8
BAB 8 Teringat Sesuatu
9
BAB 9 Mencari Petunjuk
10
BAB 10 Kerja Kantoran
11
BAB 11 Noisy Girl
12
BAB 12 Moccacino
13
BAB 13 Rencana Pindah
14
BAB 14 Mendampingimu
15
BAB 15 Mencari Tahu
16
BAB 16 CHIKA!!
17
BAB 17 Bertemu Kenzie
18
BAB 18 Konsultasi
19
BAB 19 Berpelukan
20
BAB 20 Kesal
21
BAB 21 Mengerjai Chika
22
BAB 22 Penolakan
23
BAB 23 Merawat Suami
24
BAB 24 Tanda Tanya
25
BAB 25 Terus berusaha
26
BAB 26 Banyak Kumbang
27
BAB 27 Nyeri
28
BAB 28 Kenzie Sakit
29
BAB 29 Ke rumah sakit
30
BAB 30 Bertemu Menantu
31
BAB 31 Kumbang yang lain
32
BAB 32 Debat Suami Istri
33
BAB 33 Menuruti Perintah Suami
34
BAB 34 Kata Hati
35
BAB 35 Khawatir
36
BAB 36 Ikut Aku ke Jepang!
37
BAB 37 Mengungkap Fakta
38
BAB 38 GOES TO JEPANG
39
BAB 39 Koper Tertukar
40
BAB 40 Mencairkan Suasana
41
BAB 41 Terpukau
42
BAB 42 Mengakui Chika
43
BAB 43 Pingsan
44
BAB 44 Mengungkap Fakta
45
BAB 45 Mengatur Strategi
46
BAB 46 Dinner
47
BAB 47 Curhat Nihh
48
BAB 48 Bibir Lembut
49
BAB 49 Pembelaan
50
BAB 50 Terjebak Macet
51
BAB 51 Satu Ranjang
52
BAB 52 Berusaha Keras
53
BAB 53 Kembali Ke Indo
54
BAB 54 Ciuman
55
BAB 55 Terapi Ciuman??
56
BAB 56 Mengungkap Fakta 2
57
BAB 57 Jurnal Ingatan
58
BAB 58 Selalu Bersamamu
59
BAB 59 Setelah Lima Hari
60
BAB 60 Tes DNA
61
BAB 62 Tinggal Satu Atap
62
BAB 63 Bersama Papa
63
BAB 64 Memandikan Kenzie
64
BAB 64 Kucing Keberuntungan
65
BAB 65 Menggoda Suami
66
BAB 66 French Kiss
67
BAB 67 Terapi Bercinta???
68
BAB 68 Minta Susu
69
BAB 69 Sentuhan Pertama
70
BAB 70 Bersama Papa dan Mama
71
BAB 71 Di Kantor
72
BAB 72 Ruang Rapat ++
73
BAB 73 Menyenangkan istri dan anak
74
BAB 74 Jatuh CInta Kedua
75
BAB 75 (Bukan) Malam Pertama
76
BAB 76 CANTIK!
77
BAB 77 Kenzie Minta Adik
78
78 Hasil Tes DNA
79
79 Restu Ke-2
80
BAB 80 Obrolan Malam
81
BAB 81 ANGEL
82
BAB 82 Rencana Menikah
83
BAB 83 SAH
84
BAB 84 Semua Merestui
85
BAB 85 Akhir Cerita
86
BAB 86 Hadiah Terindah
87
BAB 87 Ngidam
88
BAB 88 Holiday
89
BAB 89 Harinya Alvin
90
BAB 90 Awal Bertemu
91
BAB 91 Terhot
92
BAB 92 Team Work
93
Bab 93 Berbagi Suka Duka
94
BAB 94 Penyamaran Di Mulai
95
BAB 95 Penyelidikan
96
BAB 96 Fakta Baru
97
BAB 97 Mendapatkan Bukti
98
BAB 98 Malam Panas
99
BAB 99 Bodyguard Alvin
100
BAB 100 Rencana busuk
101
BAB 101 Penyamaran Berakhir
102
BAB 102 Mengungkap Fakta
103
BAB 103 Kamu dimana Al?
104
BAB 104 Menyelamatkan Bella
105
BAB 105 Menemui Alvin
106
BAB 106 Penculikan
107
Bab 107 Pengakuan Alvin
108
BAB 108 Melepaskan Bella
109
BAB 109 Menyelamatkan Chika dan Kenzie
110
BAB 110 HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!