Tidak ada yang banyak dilakukan belly, saat ini dia menyusun beberapa bunga mawar kedalam vas kemudian meletakkannya dikamarnya.
Tak lupa satu lagi ia ingin meletakkan dikamar raja.
Bunga-bunga ini ia beli dari toko bunga saat ia membeli beberapa bibit bunga disana.
Belly melangkahkan kakinya keatas lantai dua, namun belly bertemu dengan raja yang sedang melakukan olahraga paginya.
"Apa yang kau lakukan disini!" Raja menghentikan aktifitasnya kemudian menghampiri belly.
"A..aku ingin memberikan ini... Bunga ini sangat baik jika diletakkan dikamar dan wanginya akan membuat mood kita menjadi lebih baik." Timpal belly sedikit gugup.
"Bawa bunga itu kembali, dan pergilah dari sini!" Timpal raja kasar.
"Ta..tapi aku sudah membuatnya untukmu.." Belly masih saja meluruskan niatnya.
"Aku bilang pergi sekarang!!!!" Raja membentak,, hingga membuat belly menjadi kaget. Vas bunga yang ia pegangpun jatuh dan pecah.
Sudut mata belly kini meneteskan air mata, ia mengambil beberapa kepingan pecahan vas bunga dilantai.
"Apa yang kau lakukan, dasar ceroboh!!" Raja menarik nafasnya panjang dengan meraup wajahnya dengan telapak tangannya.
"Awww..." Belly terpekik kecil, kini pecahan vas itu melukai jari manisnya. Padahal jari telunjuknya masih terbungkus plester akibat kemarin terkena pecahan piring.
"Argh! Kau membuat mood ku pagi ini sangat buruk! Mulai hari ini jika kau terus keatas, maka aku takkan mengampunimu! Kau mengerti!" Raja pun mengambil kain basah untuk membersihkan pecahan vas.
"Maaf..." Belly mengusap air mata di pipinya.
Raja yang melihat tangan belly mengeluarkan darah pun merasa kasihan padanya, hingga raja mengambil kotak obat untuk mengobati luka belly.
Raja duduk di sofa kemudian memanggil belly untuk mendekat. Raja menarik tangan belly yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya.
Raja melihat jari itu masih mengeluarkan darah, dan jari telunjuk belly yang masih terbungkus plester.
"Apakah kau akan melukai semua jari-jarimu? Seceroboh inikah kamu?" Ucap raja mengomeli belly, sembari membalut luka belly dengan plester.
Belly hanya menunduk tak berani menatap wajah raja. Melihat wajah belly dari jarak yang sangat dekat begitu mengganggu fikiran raja.
Namun raja segera menepis tangan belly yang sudah ia balut lukanya tadi.
"Cepat pergilah dari sini! Aku tak mau melihatmu menginjakkan kaki lagi di tempatku. Wilayahmu dibawah, kau dilarang untuk keatas dalam kondisi apapun."
Belly pun langsung pergi begitu saja. Ia menuruni anak tangga dengan tangisannya yang sesegukan.
Ia tak menyangka, hanya karena bunga raja bisa setega itu padanya.
Apakah raja begitu membencinya? Tapi kenapa? Apakah karena maura? Hingga raja melampiaskannya pada belly?
Disini belly amat merasa dirugikan, karena dia adalah korban dari keegoisan maura. Tapi raja tak bisa melihat itu. Sikap raja sungguh menyiksa belly.
Kasian yaa sicantik belly, wajahnya jadi cemberut deh gara² si raja. Thor yang nulis aja jadi kesel! Kalo kalian kesel ngga nih readers? Wkwkwk 😄
Makan saur duluu yuk....
***
Belly memasak makan siang dalam diam. Sepertinya yang ia lakukan adalah hal yang percuma, karena raja takkan pernah menghargai apapun usahanya.
Namun, belly selalu mengingat pesan papanya jika belly harus menjadi seorang istri yang baik untuk raja. Jika mengingat pesan papanya, belly menepis semua fikiran buruknya tentang raja yang kini sudah menjadi suaminya itu.
Aku akan terus berlaku baik, meskipun ini tak dihargai olehnya. Sejahat apapun dia padaku, aku harus melayaninya dengan baik. Dia suamiku saat ini, aku yakin suatu hari dia akan luluh.. Meskipun aku tak tahu kapan itu akan terjadi.
Gumam belly dalam hati.
Belly menangis duduk dimeja makan dengan meletakkan wajah pada tangannya yang terlipat diatas meja.
Raja menuruni anak tangga menuju dapur, namun langkahnya terhenti karena mendengar suara isakan tangis dan ia melihat jika belly sedang menangis sesegukan.
Huft! Apa yang terjadi pada wanita ceroboh itu? Apakah dia terus menangis? Bagaimana jika air matanya habis? Dasar bodoh!
Umpat raja dalam hati, ia mengurungkan niatnya kedapur. Lalu raja pun pergi keluar mengendarai mobilnya.
Raja kembali kerumahnya bersama teman-temannya Alex dan bastian. Mereka berteman sejak dibangku SMA.
"Ayo masuk...." Pinta raja pada teman-temannya.
"Wih... Rumah pengantin baru bagus juga, ada taman bunganya.. Keren...." Ucap alex yang berdiri diambang pintu sembari melirik kearah taman bunga kecil yang dibuat belly.
"Wih, ada bidadarinya disana! Wuiidih cantikk bangettt... Bidadari bukan tuh?" Timpal bastian yang memang bersifat konyol dan sesikit berlebihan.
"Mulai kamu bas! Mana ada bidadari disana!" Alex memukul bahu bastian sedikit kuat.
"Itu! aku tidak berlebihan. Coba kalian lihat disana." Bastian menunjukkan jarinya kearah seorang wanita yang sedang menyiram bunga-bunga dengan selang air ditangannya.
"Ternyata ucapan bastian kali ini bisa dipercaya ja! Coba kamu lihat!" Jawab alex.
Wanita yang mereka maksud ternyata adalah belly, istri raja. Melihat teman-temannya menatap belly seperti itu entah mengapa hati raja tak terima. Ia menjewer telinga kedua sahabatnya itu menuju masuk kedalam rumah.
"Aww... Sakit ja..." Alex dan bastian sedikit berteriak hingga suara itu menyadarkan belly. Belly pun segera membereskan kegiatannya menyiram bunga kemudian masuk kedalam rumah.
Kedatangan belly kedalam rumah sontak membuat kedua sahabat raja kaget.
"Kau sudah pulang?" Belly menyalami punggung tangan suaminya. Tentu saja kali ini raja menerima uluran tangan belly yang mencium punggung tangannya.
"Sudah." Timpal raja merasa canggung. Ia tahu saat ini belly sedang bersandiwara didepan orang lain.
"Hallo semua, aku belly istri mas raja." Belly menelungkupkan kedua telapak tangannya didepan dada memberi salam pada bastian dan alex.
"Hallo... Aku bastian..."
"Dan aku alex.. Kami sahabat raja." sambung Alex.
Belly pun menyunggingkan senyumannya. Melihat senyuman yang dilemparkan belly kepada teman-temannya raja merasa tak suka.
Belly menuju dapur membuatkan es jeruk untuk tamu suaminya itu. Kemudian ia keluar mengantarkan es jeruk buatannya.
"Silahkan diminum..." Ucap belly masih dengan senyumannya. "Mas, ajaklah teman-temanmu makan. Aku sudah siapkan makan siang diatas meja." Belly melirik kearah suaminya itu.
"Iya, sebentar lagi kami akan ke meja makan." Jawab raja dengan senyum palsunya.
"Kalau begitu aku tinggal dulu ya..." Belly pergi kekamarnya dan hanya ditanggapi anggukan oleh alex juga bastian.
Setelah belly menghilang dari pandangan, alex dan bastian segera menyambar minuman yang dihidangkan belly tadi.
"Subhanallah.... Nikmatnya." Bastian lagi-lagi bersikap berlebihan.
"Ternyata selain cantik, istrimu rajin dan pintar." Alex melirik ke arah raja yang dibalas dengan muka asam.
"Kalian berlebihan!" Timpal raja dengan wajah masamnya.
"Jika dilihat, dia sangat berbeda dengan wanita iblis itu! Beda tigaratus enampuluh derajat!" Bastian membandingkan belly dengan maura.
"Iya, bastian benar ja. Istrimu ini terlihat tulus. Cobalah kamu lebih menghargainya." Timpal alex yang tahu semua cerita tentang raja. Karena selama ini alex menjadi tempat curhat raja.
"Hmm, kalian baru bertemu dengannya satu kali. Kalian belum tahu aslinya." Raja meneguk es jeruk buatan belly tanpa sadar. Padahal selama ini raja tak sangat gengsi menyentuh makanan buatan belly.
"Jangan seperti itu ja, kasihan dia. Nanti kamu akan menyesal." Jelas alex.
"Hmmm... Berhentilah menceramahiku." Timpal raja masih dengan wajah masamnya.
"Biarlah lex, jika sudah diambil orang baru tahu rasa dia!" Timpal bastian yang menyeruput habis es jeruknya. "Aku lapar ja, ayo makan..." Sambing bastian.
"Hmmm, perut saja yang kau fikirkan!" Raja melempar bantal kursi kearah bastian.
"Dasar abas...." Alex terkikik melihat ekspresi bastian yang dilempar bantal oleh raja.
Mereka bertiga menuju meja makan. Disana sudah tersedia berbagai macam lauk-pauk buatan belly.
"Ini istrimu masak sendiri ja?" Bastian yang perutnya sudah keroncongan tak sabar ingin menyantap hidangan didepannya.
"May be..." Jawab raja singkat.
"Emmm, rasanya enak ja! Kamu sangat pintar memilih istri." Alex yang sudah mendahului makan langsung memuji masakan belly.
"Jika begini rasa masakannya, setiap hari aku tidak akan makan diluar ja!" Dengan lahap bastian menyantap masakan belly hingga ia menambah nasi.
"Setelah lepas dari wanita iblis, raja benar-benar memiliki bidadari." Timpal alex tertawa kecil.
Melihat kedua temannya makan dengan lahap, mau tak mau raja pun ikut memakan masakan belly. Meskipun selama ini raja tak pernah menyentuh masakan belly sekalipun.
Tidak dipungkiri, masakan belly memang enak. Raja pun sangat menikmati rasa masakan itu.
*Kira² itu si cantik belly masak apa ya readers? Yang ijo² cah kangkung bukan sih? Othor jadi bingung... wkwkwkwK
Readers, jangan lupa mampir juga ke novel aku yang judulnya: ASMARA YANG TERLUPAKAN.
Kasih vote dan dukung terus ya karya othor, biar othor makin semangat buat Up lagi..
Sesekali kasih kopi gituu... 😅🤣😂
Atau mawar buat si cantik belly... 🌹🌹🌹
Bolehlah ya*....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Nunung
benar 2 suka bikikn penasaran ....other sempurna ,apa lagi pakai gambar tmbh semangat baca nya ,sukses trs other
2022-06-04
2
Dya Linn
gk sabar pngen liat kebucinan raja
2022-04-13
1