Arghhhhhh" Belly menjerit dan menarik tangannya untuk menutupi bagian asetnya itu.
Raja sontak tertegun, ia dapat melihat dengan jelas apa yang ada didepan matanya saat ini meskipun itu tak terlihat secara sempurna.
Raja pun memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dan menutup pintu. Ia tak ingin berlama-lama dan membuatnya bisa khilaf nanti.
Raja menunggu belly dengan duduk di sofa, namun belly tak kunjung menyelesaikan mandinya. Raja menatap ruangan kamar belly yang tak seberapa luas dibandingkan kamar miliknya. Hingga raja merasa tidak leluasa untuk bergerak.
"Ck!! Apakah dia bersemedi? Satu jam aku menunggu disini dia tak kunjung keluar?" Raja berdecak kesal, hingga ia memutuskan untuk membaringkan tubuh panjangnya pada sofa.
"Argh..... Lelah sekali, aku bahkan tak bisa bernafas berada di kamar ini!" Raja meregangkan otot-ototnya. Hingga ia pun tertidur.
🍒Aduh si kasep raja, udah terkantuk² nungguin bini tak kunjung datang 😀🤭
***
Belly merasa tubuhnya sudah terasa rileks, hingga ia tuntaskan perendamannya dan bangkit dari bathtub.
Setelah selesai, belly pun keluar dari kamar mandi dengan setelan baju piyamanya. Rambutnya yang basah ia bungkus dengan handuk.
Ketika ia ingin melangkah menuju ranjang, ia melihat ada sosok pria terbaring disofa.
"Ough, siapa itu??" Belly menutup mulutnya dengan telapak tangan, kemudian ia melangkah mendekat kearah sofa. Belly kini menepuk jidatnya sedikit keras.
"Astaga! Bagaimana aku bisa lupa? Dia si tuan garang itu! Pria mengesalkan! Oh, bukan dia adalah suamiku saat ini! Apakah benar dia suamiku??" Belly mendekatkan diri dan menatap wajah raja yang terpejam hingga belly membelalakkan matanya membentuk bulatan sempurna.
"Tidak!!!!!!!!!!!!!" Tiba-tiba belly menjerit dan menjauh dari raja. Jeritan belly pun sontak membuat raja terbangun dari tidurnya.
"Hey apa yang kau lakukan? Dasar wanita ceroboh!!" Umpat raja kesal dengan mata merahnya.
"Tu..tuan, maaf..." Belly menuju ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya.
"Apakah semedimu sudah selesai?" Raja kali ini mengejek belly.
"Semedi? Apa maksudmu?" Belly tak mengerti.
"Selain ceroboh, ternyata kau adalah wanita bodoh!" Jelas raja diiringi langkah kecilnya menuju kamar mandi.
"Dasar arogan!! Tak tahu diri! Bagaimana bisa ada lelaki sekejam dirimu tuan??" Belly melempar bantal kemudian handuk yang melilit dikepalanya pun ia lempar kearah pintu kamar mandi. Sungguh kali ini raja begitu membuatnya kesal.
"Ck! Wanita jorok! Apa-apaan ini?" Raja yang keluar dari kamar mandi pun merasa jijik karena handuk dan bantal yang tergelatak di lantai.
"Apakah kau seorang wanita? Apakah wanita diciptakan menjadi pemalas dan jorok seperti ini?" Raja membawa bantal dan handuk menuju ranjang. Ia hendak memarahi istrinya. Namun ketika ia mendekat, belly sudah tertidur pulas. Hingga ia mengurungkan niatnya.
"Hmmmmmm.... Wanita aneh." Raja berjalan ke arah sofa. Ia memakai bantal yang tadi tergeletak dilantai untuk mengganjal kepalanya. Raja pun membaringkan tubuhnya di sofa.
Kukuruyukkkkkkk..... Kukuruyukkkkkk 🐓
Ayam jago peliharaan papa prass sudah berkokok. Membangunkan sang tuan dan beberapa orang di dalam rumah.
Belly mengusap-usap matanya, pagi ini belly terbangun karena si jago sudah berkokkk.
"Eughhhhhh" Belly meregangkan otot-ototnya dan bangkit dari ranjang.
Seperti biasa belly merapihkan terlebih dahulu tempat tidurnya. Seketika tatapan belly terhenti mendapati raja yang sedikit membungkuk karena tidur di sofa. Belly merasa kasihan pada raja, namun belly juga merasa sangat kesal pada raja.
"Tuhan, apakah ini awal kesialanku?" Belly berkata lirih, ia pun pergi kekamar mandi, setelah itu ia ke dapur untuk membantu asisten rumah tangga mempersiapkan sarapan.
"Bell, sudah bangun?" Nadia yang baru tiba menyapa putri sambungnya itu.
"Ya.." Belly menjawab malas.
"Suamimu dimana?" Tanya nadia dengan mata celingukan kesana kemari mencari keberadaan raja.
"Masih dikamar." Jawab belly singkat.
"Ough! Kau pasti tak mengampuninya semalam? Kau membuatnya lemas?" Nadia terkikik pelan.
"Ehem.... Selamat pagi." Sapa prass pada semua orang yang kini ada di meja makan.
"Pagi pa..." Jawab belly, namun nadia hanya menyunggingkan senyumannya.
"Kau baik-baik saja nak?" Tanya prass mengkhawatirkan putrinya.
"Seperti yang papa lihat, belly sangat baik dan bahagia..." Jawab belly bohong dengan menyunggingkan senyuman palsu pada papanya.
"Yah namanya pengantin baru, coba saja nanti lama-lama raja pasti akan membuangmu dasar gadis bodoh!!" Nadia bermonolog didalam hati mencoba mencibir anak sambungnya itu.
Tiba-tiba raja datang dan ikut duduk di kursi makan tepat di sebelah belly.
"Pagi om, tante...." Sapa raja.
"Panggil saja mama nak raja, dan panggil juga om prass sebagai papa. Kamu sudah menjadi menantu kami." Jawab nadia berbasa-basi.
"Menantu?? Baiklah aku akan memanggil om dan tante dengan sebutan papa dan mama." Raja meraih segelas susu yang sudah tersedia didepannya.
"Ya.. Mari kita sarapan dulu.." Prass masih merasa canggung dengan kehadiran raja. Dia merasa tak enak hati karena pernikahan ini bukanlah yang mereka inginkan.
"Pa, siang ini aku akan membawa belly ke rumahku di jakarta. Aku minta izin dan doa pada papa juga mama.." Sambung raja ditengah sela-sela sarapan pagi.
"Apa? Apakah secepat itu?" Belly pun sontak merasa terkejut, belly yang tak tahu apa-apa kini merasa bingung dengan ucapan raja.
"Pekerjaan dikantor sangatlah banyak, jika aku terlalu lama meninggalkannya maka itu tidak mungkin. Banyak proyek baru yang harus aku tangani." Jelas raja lagi.
"Ya, tak apa raja. Persiapkanlah diri kalian, mungkin dengan tinggal berdua lebih cepat maka kalian akan lebih saling mengenal satu sama lain. Papa harap kalian menjalankan pernikahan ini dengan semestinya, meskipun kita tahu jika pernikahan ini tak pernah kalian inginkan.." Prass lebih baik berterus terang, ia sangat berharap raja dapat menjaga belly.
"Papa jangan khawatir." Raja menjawab singkat. Sedangkan belly hanya terdiam tak bisa berkata apapun. Menolakpun percuma, belly tahu raja sangat egois dan pemaksa. Pasti raja akan kukuh pada keinginannya dan tidak akan mendengarkan ucapan belly. Mencari aman saat ini adalah jalan terbaik bagi belly.
Hingga siang itu pun berlalu....
Raja membawa belly menuju rumah yang telah ia beli saat akan menikah dengan maura. Ia sengaja mempersiapkan rumah cantik berlantai dua ini untuk ditempati oleh mereka berdua sebagai hadiah pernikahannya pada maura. Namun, takdir berkata lain. Bukan maura yang akan menemaninya menempati rumah ini melainkan belly wanita yang sama sekali tak ia kenal.
Kurang lebih tiga jam perjalanan menuju kota jakarta, kota yang padat akan kendaraan dan kebisingan. Raja sengaja membeli rumah di jakarta agar dekat dengan kantornya. Raja sebenarnya lelaki kelahiran bandung, serta orang tuanya pun tinggal di bandung.
Sementara belly dan keluarganya bertempat tinggal di kota surabaya. Belly telah menyelesaikan pendidikan S1 nya di singapura. Ia kembali pulang berniat untuk membantu papanya di perusahaan. Namun sekarang belly tak tahu harus berbuat apa, kini ia tinggal jauh dari papanya. Rencana yang jauh-jauh ia susun hanyalah tinggal rencana. Kenyataannya sekarang, belly telah menikah dengan lelaki yang tak ia cintai.
Sekitar pukul tujuh malam raja membawa belly ke rumah yang sudah dipersiapkannya. Melihat rumah itu, belly merasa takjub. Rumah yang desainnya amat cantik menurutnya. Sungguh ini adalah rumah impian bagi wanita manapun.
"Wow, sangat cantik...." Belly menatap rumah dengan takjub tanpa kedipan mata.
"Ayo masuk." Ajak raja padanya.
"Ini rumahmu tuan?" Tanya belly penasaran.
"Menurutmu?" Raja malah balik bertanya.
"Apa jangan-jangan ini adalah rumah hasil bersama dengan maura?? Oh, sayang sekali." Lagi-lagi belly menyebut nama maura dihadapan raja.
"Cepatlah masuk!!" Raja yang merasa kesal mendengar nama maura pun membentak belly.
Sontak belly semakin takut pada raja, ia pun bergegas masuk.
"Ini kopermu, dan ini kamarmu!" Raja membuka kamar tamu yang ada di lantai dasar sebagai kamar untuk belly.
"Baik.." Jawab belly singkat. Ia tak mau banyak kata-kata.
"Kamarku berada di lantai atas! Jangan pernah menginjakkan kaki ke atas, dan jangan pernah menyentuh barang-barang milikku! Kau paham?" Raja menatap ke arah belly yang wajahnya tetlihat ketakutan.
"Apakah..... Paham tuan!" Belly tak melanjutkan kata-katanya lagi. Ia tak ingin banyak bicara, menurutnya itu akan membuat raja semakin marah.
Belly memperhatikan raja yang meninggalkannya menuju lantai dua, hingga tubuh itu pun hilang menjauh dari pandangannya.
"Tuhan, apakah ini awal penderitaanku...." Belly berkata lirih, kini sudut matanya pun telah mengeluarkan air bening yang menetes di pipinya.
Hai...hai readers kesayangan... Siapa nih yang masih nungguin othor dengan setia? Kasih vote dulu dong, biar othor semangat buat lanjutin ceritanya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Baronsenk
ganteng pacarnya thor ketimbang raja
2022-06-05
1
Dya Linn
semangat upnya belum bisa komentar apapun ikutin alur nya saja😁😁😁💪✊✊✊✊
2022-04-10
2
Dya Linn
semangat upnya
2022-04-10
1