Indah masih betah dalam selimutnya ketika ibunya menggedor pintu kamarnya. Mulanya sang ibu mengetuk tapi tidak ada sahutan, akhirnya ibunya kembali ke dapur dan mencuci piring, selesai mencuci piring, kembali dia mengetuk pintu kamar anak gadisnya, dan masih seperti tadi, tidak ada sahutan. Karena sudah berkali-kali mengetuk dan tidak ada sahutan, maka langkah terakhir yang diambil sang ibu adalah menggedor pintu tersebut.
Kebiasaan gadis itu setelah selesai shubuh balik tidur lagi.
Dengan malas-malasan Indah membuka matanya dan menyahut panggilan ibunya dengan suara parau.
"iya buk"
"Ayo bangun kita ke pasar, sayuran dalam kulkas habis loh. yuk ah, nanti keburu siang".
Indah segera beringsut turun dari ranjang dan meraih jilbab yang tergantung di belakang pintu kamarnya dan membuka kamar.
Segera dia membasuh wajahnya dan segera meraih kunci motor. Sang ibu telah siap menunggu di teras dengan tas kantong belanja di tangannya.
Jarak rumah mereka tidak lah jauh dari pasar, cukup bermotor lima menit sudah sampai. Sesampainya di pasar, segera Indah memarkirkan motornya dan langsung menggandeng tangan sang ibu menyusuri blok pasar. Tujuan mereka adalah blok sayur mayur.
Indah begitu cekatan memilih sayuran buat stok satu minggu mereka. Pun dengan berbagai macam ikan dan ayam. Dikira telah cukup berkeliling di pasar Indah mengajak sang ibu untuk pulang. Tetapi sang ibu malah berbelok ke blok daging. Dengan terpaksa Indah mengikuti langkah ibunya.
Selagi sang ibu sedang asyik memilih daging sapi untuk lauk pesanan sang ayah, mata Indah tak sengaja melihat seorang cowok yang seperti tidak asing lagi buatnya.
Tanpa disangka sang cowok pun melihat kearahnya dan menunjuk-nunjuk ke arah Indah. Indah tersenyum pada cowok itu. Cowok itu segera menghampiri Indah dan mengulurkan tangannya. Segera Indah membalas jabatan tangan cowok tersebut.
"Pa kabar Ndah?, lama sekali ya kita ga ketemu"
Sebelum menjawab Indah tersenyum pada cowok itu.
"Iya ya Kak, kira-kira hampir 4 tahun lebih, dan alhamdulillah kabar saya sehat. Kakak sehat kan?"
"Alhamdulillah, seperti yang kamu lihat"
Sang ibu yang telah selesai membayar belanjaannya segera menghampiri Indah. Dengan takzim Andi menyalami wanita paruh baya tersebut. Bu Siti tersenyum hangat ke arah Andi.
"Dah ya kak, saya pulang dulu"
Andi mengangguk takzim kearah bu Siti, lalu Indah dan ibunya pulang.
Sejak pertemuan di hari itu, seminggu berikutnya Andi datang kerumah Indah pada siang harinya tatkala gadis itu sedang malas-malasan di kamar dengan novel di tangannya.
Sang ibu memberi tahu kalau ada Andi yang telah menunggunya di teras. Indah cukup kaget dengan kedatangan Andi, karena tanpa sepengetahuannya Andi tahu rumahnya. Segera dia merapikan rambutnya dan menemui Andi.
"Hai" sapa Andi ketika dilihatnya Indah keluar dari rumahnya.
Indah hanya membalasnya dengan tersenyum lalu ikutan duduk di kursi.
Lalu mereka mengobrol ringan sampai akhirnya Andi mengutarakan maksud dan tujuannya datang kerumah Indah.
"Jalan yuk, mumpung minggu"
Indah melongokkan kepalanya ke arah jalan, menatap langit sebentar. Dan hal itu mengundang keheranan Andi.
"Agak sorean ajalah kak, panas cuacanya. ini loh jam dua"
Andi mengangguk kan kepalanya. Obrolan mereka menjadi semakin seru, apalagi ketika Andi bercerita bahwa satu tahun yang lalu dia merantau ke negeri jiran, Malaysia selama lebih dari dua tahun. Banyak suka duka yang dialaminya di negeri orang. Dan Indah pun bercerita tentang pekerjaannya dan kesehariannya. Setelah tamat dari kuliahnya Indah menjadi guru honorer di dua sekolah swasta. Keseruan tentang murid-muridnya dan bagaimana canggungnya dia ketika pertama kali mengajar.
Tak terasa hari mulai sore, adzan Ashar terdengar dari masjid. Indah izin kepada Andi untuk sholat dan bersiap-siap karena setelahnya mereka mau jalan.
Selesai melipat mukena dan sajadah, Indah memilih baju yang akan dipakainya buat jalan dengan Andi Pilihannya jatuh pada jeans warna hitam agak kecoklatan dengan baju kaos lengan panjang dengan sedikit motif salur, dilengkapi dengan sepatu kets warna putih mix biru muda. Tak lupa dia memoleskan sedikit bedak dan lipstik berwarna nude untuk membuat penampilannya semakin fresh.
Setelah itu dia lalu keluar kamar dan kembali menemui Andi.
" By the way, motornya mana kak?" Indah baru ngeh karena sedari tadi dia tidak melihat ada motor terparkir dihalaman.
"Oh, saya pakek angkot kesini tadi Ndah"
Wajah Indah langsung melongo mendengar jawaban Andi. "Ohh" hanya itu jawabannya.
Andi lalu berpamitan dengan ayah dan ibunya Indah. meminta izin kepada mereka berdua untuk mengajak Indah jalan sore ini.
Lalu mereka berjalan bersebelahan, Indah memainkan tas selempangnya dan tersenyum pada tetangganya yang kebetulan duduk di teras dan melihat kearah mereka berdua. Ketika sampai di jembatan, Andi berbelok kekiri.
"eh kak, arah pasar itu kanan bukan kiri" Indah memperingatkan. Andi terus saja berjalan. Dan Indah mematung di atas jembatan sambil melihat bingung ke arah Andi. Tak lama sebuah mobil Kuda Grandia berwarna merah berhenti di depan Indah. Dan Andi turun dari mobil dan membukakan pintu depan mobil mempersilahkan Indah naik. Indah galau, antara mau naik apa putar badan balik lagi ke rumah.
"Kok malah bengong?" tanyanya.
"Ga jadi deh kak jalannya. Aku pulang aja"
"Loh kenapa?"
"Aku malu kalo jalannya naik mobil. Ntar dikira tetangga aku jalan sama om-om lagi"
Andi tertawa mendengar jawaban Indah. Setelah sedikit penjelasan dari Andi, akhirnya Indah bersedia naik dan mereka jalan juga sore itu. Di dalam mobil Indah menanyakan kenapa Andi berbohong dengan mengatakan kalo tadi dia naik angkot. Andi memberi alasan iseng saja. Tujuan mereka sore itu adalah makan di tempat makan cepat saji. Setelah selesai makan mereka menuju alun alun kota yang telah ramai dengan pengunjung.
Tak terasa jam telah hampir menunjukkan pukul tujuh, Indah segera mengajak Andi untuk pulang karena khawatir jikalau orang tuanya di rumah kebingungan karena anak gadisnya belum juga pulang.
Setelah sampai dan berpamitan dengan kedua orang tua Indah, Andi bergegas pulang kerumahnya. Sepanjang jalan dia senyum-senyum sendiri. Sesekali mulutnya bersenandung mengikuti lagu dari mp3 yang ada di mobilnya.
"Semoga ini awal yang baik" harapnya.
-------------++++
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments
Uthie
Harusnya dipart ini jika memang ada list balik ceritanya, diinfo gtu Thor 🙏
Jadi biar gak bingung bacanya... soalnya dikira masih nyatu sama part awal ceritanya 🙏
masukan aja ya 👍👍
2022-12-29
1