Lembur

"Apa nduk,lembur?"

Ucapan itu yang keluar dari bibir emakku saat aku sedang makan malam bersama emak dan adik semata wayangku.

"Iya mak,bos di tempat Sarah bekerja mendapat orderan seragam baru untuk instansi pemerintah dalam jumlah yang cukup besar."

"Jadi mulai besok Sarah dan karyawan yang lain harus lembur biar cepat selesai orderannya."

"Apa mak keberatan jika Sarah lembur kerja."ucapku pada emak.

"Bukan begitu nduk,apa kamu tidak capek jika harus kerja lembur juga.Emak khawatir sama kesehatan kamu jika kamu lembur."jawab emak

"Iya mbak Sarah,terus nanti bagaimana dengan Santi kalau ada pr?"

"Kalau Santi tidak bisa ngerjain pr bagaimana?"

"Kan selama ini mbak Sarah yang bantuin Santi belajar."cerocos adik kecilku.

"Emak,Insha Allah Sarah bisa jaga kesehatan koq."ucapku menenangkan emak yang kelihatan khawatir.

"Dan kamu San,kamu harus yakin pada diri kamu sendiri kalau kamu bisa untuk ngerjain pr kamu juga.nanti mbak kan juga tidak terlalu malam juga pulangnya."

"Mbak Sarah juga pasti akan mengecek ulang pr kamu."kataku menenangkan adikku

Santi tersenyum mengiyakan,aku mengerti apa yang dikhawatirkan adikku.Mungkin takut aku tidak ada waktu untuknya.

Sementara emak masih kelihatan enggan,aku juga mengerti apa yang menjadi kekhawatiran emakku.

Apalagi aku anak gadis pasti ada rasa yang tidak nyaman buat emakku.

"Emak jangan khawatir aku juga akan jaga diri lagipula cuma sampai orderan dari instansi pemerintah ini selesai setelah itu tidak lembur lagi".

"Lumayan kan mak,bisa buat ditabung hasilnya."

"Ya sudah nduk,jika itu memang keinginan kamu lakukan saja tapi bilang bapak juga ya?"

"Iya mak."

"Bapak ke mana mak kok belum pulang?"tanyaku karena dari tadi belum lihat bapakku.

"Itu tadi siang bapak diajak Pak Dirman katanya mau menawarkan cabai yang sudah siap panen ke tengkulak."

"Pak Dirman mau panen cabai,pasti lumayan mak hasilnya kalau dijual sekarang.Apalagi cabai lagi tinggi harganya."timpalku

"Iya nduk,beruntung yang tanam cabai kalau lagi tinggi begini harganya."jawab emak

"Sudah cepat habiskan makan kalian,keburu dingin".

"Iya mak."jawabku dan Santi bersamaan.

Alhamdulillah bapak juga mengijinkan aku lembur asal aku juga bisa jaga diri dan kesehatanku.

Pukul 22.00,astaga kenapa cepat sekali waktu ini.

Memang tidak terasa,karena asyik ngobrol dan bercanda dengan Santi aku tidak sadar waktu sudah malam.

Santi sudah aku suruh tidur karena besok harus sekolah.Sementara bapak dan emakku sudah tidur di kamar dari tadi.

Teringat aku belum shalat ishya',aku pergi ke belakang untuk ambil wudhu kemudian masuk kamar dan berusaha khusyuk untuk shalat.

"Aku bersimpuh padaMu Ya Rob,semoga semua keinginanku terwujud melihat bapak,emak dan adikku bahagia."

Amiinn

Setelah berdoa aku mulai merebahkan diri di kasur di samping adikku.Dia sudah terlelap rupanya.Tak terasa mataku akhirnya terpejam.

"Nduk,bangun sudah subuh ini."

Suara emak mengagetkanku,aku pun menggeliat di kasur dan juga membangunkan adikku Santi.

Emak sudah sibuk di dapur untuk memasak.

"Ada yang bisa Sarah bantu mak?"tanyaku pada emak yang sedang memasak.

"Ndak usah nduk,kamu mandi saja.lagipula kamu juga belum shalat subuh kan?"

Aku mengiyakan segera pergi ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu.

"Nduk,jangan lupa adikmu dibangunkan ya ini sudah pagi."pinta emakku sebelum aku masuk kamar setelah mandi tadi.

"Iya mak."jawabku.

Santi memang sulit untuk dibangunkan pagi,kadang sampai kesal sendiri aku dibuatnya.

"San,ayuk bangun sudah pagi ini.kamu harus sekolah kan?"

"Jam berapa mbak?"tanyanya tapi masih menutup mata

"Sudah jam 7 pagi".jawabku kemudian

Santi langsung meloncat saking kagetnya.Aku pun ketawa cekikikan karena tingkahnya.Terpaksa aku bohong biar dia cepat bangun.

"Ih mbk Sarah jail deh,ini masih jam 5 pagi."timpalnya setelah melihat jam dinding yang ternyata masih jam 5 pagi.

"Habis kamu juga dibangunin susah banget,cepat mandi terus ambil wudhu juga kan kamu belum shalat subuh."Akupun membela diri.

Dengan setengah menggerutu dia berjalan keluar kamar.Biarlah agak jail sedikit biar tidak terlupa kewajiban shalat 5 waktunya.

Bapak baru saja berangkat ke sawah,sekarang bapak memang sedang mulai menanam benih padi.Harus berangkat pagi biar tidak terlalu panas saat menanam benih.

Seperti biasa aku sarapan ditemani emak dan Santi.Santi sudah mau berangkat sekolah,dia berjalan kaki menuju sekolah bersama teman teman yang lainnya.Sementara aku menunggu Ratih menjemputku di depan rumah.

"Nduk,bekalmu dibawain dua apa gimana.?"tanya makku.

"Tidak usah mak,cukup satu saja"jawabku

"Terus nanti apa kamu tidak lapar kalau lembur nduk?"tanya makku lagi

"Ya Nggaklah mak,nanti aku makan di rumah saja malamnya."

"Tin tin.."

Suara klakson motor Ratih terdengar mengagetkanku.

"bentar Rat."

"oke."jawab Ratih

Aku mengambil tas dan bekalku di meja.

"Mak,Sarah berangkat dulu ya?"pamitku

"iya nduk,hati hati?"

"Nduk Ratih,hati hati ya? emak titip Sarah ya." ucap emakku pada Ratih

"iya buk."jawab Ratih pada makku

Akupun membonceng pada motor Ratih.Kami pun mulai melajukan motor kami ke tempat kerja.

"Emak kamu perhatian banget sama kamu dan kelihatan khawatir banget."tanya Ratih

"Alhamdulillah Rat".jawabku

"Eh iya,hari ini kita mulai lembur lho."ucapnya kemudian.

"iya Rat,aku tau.Aku juga sudah bilang sama orang rumah kalau mulai hari ini kita lembur."kataku kemudian

"oke deh."jawabnya

Seperti biasa di perjalanan menuju tempat kerja kami mengobrol tentang banyak hal.Tempat kerja kami berdua sudah terlihat di depan.Kami pun siap mau masuk dan memarkir kendaraan,sudah banyak juga karyawan yang datang.

"Ayuk masuk ke dalam."ajak Ratih kemudian

Dan sudah diduga,ber roll roll kain baru buat seragam pesanan sudah sampai.Ini akan menjadi hari yang sibuk buat kami para karyawan.

Nyonya bos sedang memberikan instruksi pada karyawan konveksinya.Kami pun juga ikut mendengarkan.

Ada berita menyenangkan dari pemilik konveksi selain dari tambahan gaji uang lembur,nyonya bos akan memberikan bonus

jika pekerjaan kita bagus dan bisa selesai tepat waktu.

Aku dan karyawan lain bersorak senang.

"Ya Allah,semoga tambah berkah." doaku kemudian

Kamipun memulai aktifitas kami,selagi aku bisa aku akan bersungguh sungguh untuk mengerjakannya.

Terngiang ucapan nyonya bos aku menjadi semangat untuk menjahit.Bonus dan lemburan akan kusimpan untuk tambahan modalku usaha nantinya.

Kami dan karyawan lainnya lembur 4 jam dalam sehari.Meski melelahkan tapi kami berusaha maksimal dalam bekerja.

Jam 20.00 kami baru meninggalkan tempat kerja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!