Ungkapan Cinta

Sudah hampir 2 minggu aku berada di rumah,aku sudah bosan dan ingin kembali bekerja di konveksi lagi.Aku sudah menghubungi Ratih,untuk menanyakan kapan siap kembali kerja.Dia juga bilang kangen ingin kerja secepatnya.

Senin ini kami sepakat masuk kerja lagi,aku juga sudah bilang sama kedua orang tuaku.Mereka mengijinkan aku bekerja kembali.

Senin pagi

Seperti biasa aku menunggu jemputan Ratih si depan rumah,bekal dan tasku sudah aku siapkan dan aku taruh di meja sampingku.

Saat aku menunggu kedatangan Ratih,ponselku berbunyi.Aku lihat ada pesan masuk dari mas Dika.

"selamat pagi Sar,lagi apa sekarang?"bunyi pesan itu.

"ini aku lagi nunggu jemputan Ratih mau berangkat kerja."balasku

"kamu kerja Sar?"tanyanya

"iya mas,sudah terlalu lama aku di rumah nggak enak sama bos".balasku

"aku antar ya?"tanyanya lagi

"nggak usah mas,ini juga Ratih sudah nyampe."balasku

"ya udah,kamu hati hati ya".kata mas Dika

"nanti aku hubungi lagi".tambah mas Dika

"oke mas".aku menutup percakapan.

Sementara Ratih masih nangkring di motornya sambil memandangiku.

"siapa pagi pagi sudah menghubungi kamu Sar?"selidiknya

"mau tau aja".kataku sambil tertawa

"dasar kamu ya.Yuk berangkat".katanya

Sekarang kami lebih berhati hati kalau naik motor,trauma jika jatuh lagi.Sepanjang perjalanan,kami hanya ngobrol seperlunya agar konsentrasi kami tidak terganggu saat di jalan.

Tidak begitu lama kami sudah sampai di tempat kerja kami.Setelah memasukkan motor kami masuk ke dalam tempat kerja.

Semua orang menghampiri kami untuk sekedar menanyakan kabar kami setelah mengalami kecelakaan.

Bos konveksi juga sudah menanyakan kabar kami saat kami dpanggil tadi.

Alhamdulillah,semua orang peduli dengan kami.Aku segera memulai rutinitasku di depan meja jahit.

12.00

"istirahat yuk Sar,kita makan dulu"ajak Ratih.

"oke".jawabku.

Saat makan siang dengan Ratih,ponselku berbunyi.Ada pesan dari mas Dika dan aku lekas membukanya.

"nanti sore aku jemput ya Sar?"pintanya.

Aku terdiama sejenak setelah membaca pesan dari mas Dika.Ratih melihatku dan bertanya.

"pesan dari siapa Sar?"

"ini Rat,dari mas Dika."jawabku.

"ada apa?".tanyanya penasaran.

"nanti sore dia mau jemput aku pulang kerja".terangku

Akhirnya aku menceritakan semuanya kepada Ratih kalau selama ini mas Dika dan aku sering komunikasi melalui ponsel dan mas Dika juga sering ke rumah.

Ratih yang mendengar ceritaku hanya tersenyum.

"apa aku bilang,mas Dika mungkin emang suka sama kamu Sar.Kamu aja kalau aku bilangin nggak percaya".ucapnya.

"apa mungkin Rat mas Dika suka sama aku,lagipula aku ini siapa koq sampai dia suka sama aku.Karena aku pikir selama ini dia masih menjalin komunikasi denganku karena perasaan bersalah telah menyebabkan kita celaka."jelasku panjang lebar.

"kamu ini kalau aku kasih tahu suka ngeyel."jawabnya sebal.

"terus kamu ingin aku gimana Rat,gimana tawarannya mas Dika yang mau jemput aku nanti sore."tanyaku bingung.

"ya terima aja Sar,nggak apa apa.Aku juga bisa pulang sendiri nanti".jawab Ratih.

Setelah berpikir sejenak,aku pun membalas permintaan mas Dika lewat ponsel.

"iya mas boleh".kukirim pesan ke ponsel mas Dika.

Tak lama kemudian mas Dika membalas

"oke,nanti aku jemput ya".

Akupun melihat ke arah Ratih.Dan Ratih hanya tersenyum.

"nanti aku pulang sama mas Dika ya Rat?"ucapku tak enak.

"iya nggak papa,aku bisa pulang sendiri.lumayan bisa keluyuran dulu".katanya sambil cengengesan.

Aku pun tertawa,jam istirahat pun selesai,Kami pun beranjak dan pergi melanjutkan pekerjaan kami.

16.00

Aku lihat mas Dika sudah ada di depan tempat kerjaku.Aku pun menghampirinya

"sudah lama mas datangnya?"tanyaku

"belum Sar,baru aja nyampe kok".jawabnya

"Ratih ,mana?"tanyanya kemudian

Aku pun melihat sekeliling,dan melihat Ratih baru aja keluar dari pelataran pabrik tempat kami kerja.

"itu dia".kataku sambil menunjuk Ratih.Aku pun melambai pada Ratih,dan Ratih tersenyum melihat kami.Perlahan dia memajukan kendaraan dan mendekati kami.

"kamu nggak papa pulang sendirian Rat?"tanya mas Dika basa basi.

"iya nggak papa,lagipula aku mau mampir ke suatu tempat dulu."jawabnya.

"ya sudah kalau begitu aku duluan ya".kata mas Dika.

"iya,dah cepat jalan sana".katanya

Akupun duduk membonceng di belakang mas Dika.Kami pun melaju meninggalkan Ratih,akupun melihatnya dan melambaikan tangan.

"kita mampir dulu ke suatu tempat ya Sar"tanya mas Dika

" mau kemana mas?"tanyaku

"nyari angin dulu, nggak lama kok."jawabnya

" apa kita sebaiknya nggak pulang dulu mas?"tanyaku

"aku takut emak khawatir".tambahku

"cuma sebentar kok,aku pengen ngomong sama kamu".katanya

Akhirnya aku mengiyakan,dan kami mampir beli minuman dan cemilan di pinggir jalan.Motor mas Dika berhenti di sebuah taman,kamipun duduk di bangku taman.Setelah beristirahat sejenak,akupun mulai memberanikan diri bertanya tentang apa yang mau dibicarakan mas Dika.

"mas Dika pengen ngomong apa sama Sarah?"tanyaku hati hati

Mas Dika diam sejenak dan menghela napas.

"tapi janji ya,Sarah jangan marah setelah mas Dika ngomong ini?".jawabnya.

"iya".kataku

"baiklah kalau begitu,mas Dika pengen jujur sama Sarah.Mas Dika suka sama Sarah.Mas Dika pengen Sarah jadi pendampingku".katanya

"Aku tahu ini terlalu cepat buat Sarah tapi mas Dika benar benar serius dengan perasaan mas ini ke kamu Sar".jelasnya panjang lebar.

Aku terdiam seribu bahasa.Pikiranku melayang kemana mana,bagaimana ini bisa terjadi.Mas Dika kenapa bisa menyukaiku,apa istimewanya aku baginya.

"Sar,Sarah koq diam?kamu nggak suka,atau kamu marah dengan apa yang aku ucapkan ini?"tanya mas Dika membuyarkan lamunanku

Akupun tergagap, kemudian melihat mas Dika

"nggak pa pa mas tapi mas yakin mas benar benar suka sama Sarah?aku cuma takut perasaan ini cuma rasa bersalah mas Dika karena kecelakaan itu." jawabku.

"aku benar serius Sar,aku suka dan sayang sama kamu".ucapnya meyakinkanku.

"kasih Sarah waktu ya mas untuk menjawabnya,tapi terima kasih sudah menyayangi Sarah".ucapku kemudian

"mas,ini sudah menjelang petang.Kita pulang yuk?ajakku.

"aku takut bapak sama emak khawatir".kataku kemudian.

"baiklah kita pulang sekarang,tapi kabari mas ya jika Sarah sudah punya jawabannya".pintanya

"iya mas,nanti Sarah kabari secepatnya".jawabku

Kami pun beranjak pulang,sepanjang perjalanan kami tidak banyak ngobrol.Aku disambut emak saat tiba di depan rumah,beliau khawatir sekali nampaknya.Kemudian melihat mas Dika,emak pun menyapa.

"nak Dika".kata emak sambil salaman.

"iya bu,maaf Sarah pulangnya terlambat tadi mampir ke suatu tempat dulu".jelasnya

"ya sudah nggak pa pa,tadi memang emak sempat khawatir sama Sarah.Tapi syukurlah sudah sampai di rumah dengan selamat."

"yuk masuk nak".ajak emak.

Dengan menganggukkan kepala menyambut ajakan emak,mas Dika pun masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.Aku pun pamit ke belakang mau mandi dulu,sementara emak sibuk membuatkan minuman untuk mas Dika.

Setelah berbersih diri aku mengobrol dengan mas Dika di ruang tamu,tapi suasana jadi sedikit canggung setelah perbincangan kami di taman tadi.

20.00

Mas Dika sudah berpamitan pulang sejak setengah jam yang lalu.Aku mulai bimbang lagi,bingung aku harus bagaimana.Mungkin Ratih bisa kumintai pendapat sekarang.Aku putuskan mau telfon Ratih dulu,setelah menunggu akhirnya Ratih mengangkat telfonnya.

"hallo"!

terdengar suaranya yang nyaring di ujung telfon.

"ada apa Sar?"lanjutnya

"aku mau cerita sesuatu sama kamu tentang mas Dika".jawabku.

"mas Dika?kenapa emangnya Sar?"tanyanya penasaran.

Aku pun mulai cerita tentang pembicaraanku dengan mas Dika di taman kepada temanku Ratih.

"menurutmu aku harus gimana Rat?"tanyaku

"kamu ini aneh Sar,kenapa kamu harus tanya aku?tanya ke hati kamu dong Sar.kamu punya rasa yang sama tidak dengan mas Dika?".ucap Ratih.

"aku bingung Rat,memang sebenarnya aku nyaman berada di dekat mas Dika".jawabku

"tapi aku nggak tahu apakah ini rasa suka atau bukan?"tambahku

"ya udah,kalau emang kamu ragu,istikharah aja minta petunjuk sama Yang Di Atas."jawabnya.

"baiklah Sar,aku coba saran dari kamu."kataku

"nah gitu dong,aku doain kamu yang terbaik deh pokoknya."ucapnya menenangkanku.

"ya udah makasih ya Rat".

"iya,sama sama."ucapnya

Aku menutup pembicaraanku dengan Ratih,melangkah ke belakang ambil wudhu.Aku niatkan untuk minta petunjuk yang terbaik buat jodohku.

bismillah,nawaitu...!

Aku sudah memutuskan apa yang menjadi keinginanku.Aku mengambil ponsel dan mencari kontak mas Dika,aku mulai mengetikkan pesan.

"mas,maaf jika aku mengganggu.Mengenai perasaan mas Dika kepada Sarah,Sarah mau mas menerimannya.Sarah juga mau hidup menjadi pendamping mas Dika."

Pesan aku kirim, sampai setengah jam belum dibuka.Aku menunggu dengan gelisah respon mas Dika.

Sudah centang biru,sedang mengetik pesan...

"alhamdulillah,kamu mau menerima aku Sar.aku senang sekali".balasnya.

aku tersenyum membaca pesannya.

"iya mas,aku juga senang."

"Besok aku mau ke rumah ya Sar?aku pengen ngomong sama kedua orang tua kamu."katanya lagi.

"iya mas".jawabku.

Tak terkira leganya hati ini sudah mengutarakannya pada mas Dika.Aku harap petunjuk dari Yang Kuasa tidak salah.Aku ingin merengkuh kebahagiaanku dan masa depanku dengan mas Dika.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!