Kanaya sangat senang kala kemampuannya yang dia miliki masih melekat pada jiwanya walaupun dirinya sudah berpindah tubuh di tubuh Dara.
"Ngapain masih disini ayo pulang!!"
"Santai bosku" jawab Bagas Asal.
"Lu minta ditabok Gas?" tanya Arka.
"Gak emang tadi gue ngomong apa!"
Senjata andalan Bagas pura-pura lupa.
"Basi!!"
Kanaya yang sedari tadi menunggu kedua cowok aneh itu malah memperdebatkan hal yang sama sekali tidak penting.
"Woi! lu berdua kalau mau ribut nanti aja sekarang anter gue pulang!!" terika Kanya dari dekat mobil.
Arka dan Bagas berjalan ke arah mobil. "Buset itu cewek kenapa dah, ditinggal sehari doang jadi kayak harimau" gumun Arka tidak percaya.
Bagas yang sedari tadi melihat tatapan Arka tidak lepas dari Kanya atau sekarang Dara merasa aneh, karena biasanya Arka tidak pernah memandang cewek dalam waktu lama.
"Lu mau tau kenapa gue ngeliatin si culun?" suara Arka membuyarkan lamunan Bagas. "Ketangkap basah lagi deh gue"
"Udah gue bilang apapun yang ada di otak lu gue tau! apa lu juga mau gue buka rahasia buruk lu di depan umum?" sindir Arka.
"Parah lu sama sahabat sendiri"
Arka dan Bagas berhenti tepat di depan mobil sport milik Arka. Bersama dengan itu suara menggelegar seorang menusuk gendang telinga mereka. "Lama banget!! Jalan kaya cewek!! huhuhu!!" maki Kanaya..
Arka berteriak di kuping Kanaya. "Buset suara lu kayak bebek beriksi baget dah!" sahut Arka.
"Dasar cowok gak ada adabnya sama sekali" umpat Kanaya.
"Lu ngatain gue ya?" tebak Arka.
"Gerr lu, tapi banyak sih pasti orang yang ngatain cowok nggak ada sopan santun kayak lu" ejek Kanaya telak.
Bagas yang melihat situasi menjadi mengerikan segera mengajak Arka dan Dara pulang dari desa terpencil itu.
Seperti biasa Bagas melajukan mobil milik Arka dengan kecepatan sedang, suasana di dalam mobil sedikit hening hanya ada suara musik yang menemani ketiganya.
Suara Kanaya lebih tepatnya sekarang suda menjadi Dara membuyarkan lamunan Arka yang sedari tadi entah memikirkan apa. "Rumah gue dimana?" tanya Kanaya tanpa peduli kebingungan Arka dan Bagas.
"Wah, lu benara anmesia culun?" tanya Arka sambil menatap tajam Dara dari kaca mobil.
'Jelaslah gue nanya begini! secara gue itu Kanaya bukan Dara cuman tubuh gue aja yang tubuh Dara, tapi mulai sekarang gue haru belajar memahami tubuh sialan ini' batin Kanaya. 'Huss, Kanaya lu kagak boleh begitu lu haru bersyukur karena bisa hidup lagi walaupun di tempat baru dan semuanya serba baru, kehidupan baru' nasihatnya dalam batin pada diri sendiri.
"Kenapa lu bengong?" tanya Arka lagi.
"Gak! cepet dikit napa bagasi mobil! nyetirnya" ceplos Kanaya.
Bagas yang sedari tadi diam tidak terima jika dirinya dibilang 'bagasi mobil'
"Sembarangan lu kalau ngomong, bener kata Arka lu mulai berani ya" sahut Bagas tapi dia tetap fokus mengemudi.
"Ssg, kagak ada urusannya sama kalian berdua gue mau kek mana aja" sahut Kanya tak mau kalah.
"Jangan bilang lu lupa rumah diaman? dan lu juga lupa nama lengkap lu?" tuduh Arka.
"Siapa bilang nama gue paling bagus ya, inget baik-baik! DARA CANTIKA!" ucap Kanaya penuh penekanan.
'Untuk cewek sialan itu kasih tau nama lengkapnya kalau gak bisa berabe gue, Kanaya yang dulu selalu perpef kenapa sekarang malah jadi susah sendiri sih' lagi-lagi Kanaya membatin.
Arka merasa jika Dara sedang memikirkan sesuatu tapi anehnya dia tidak tau apa yang ada di dalam otak Kanaya tidak seperti melihat pikiran Bagas dan orang lain yang sangat transparan.
Kanaya sedari tadi merasa jika Arka terus memperhatikannya. "Ngapain lu ngeliatin gue mulu, suka lu sama gue?" cepelos Kanaya dari kursi belakang, sepertinya cara bicara Kanaya dulu yang tanpa filter masih melekat setia pada tubuh yang sekarang.
"Geer lu! bukannya dari dulu lu yang suka sama gue bahkan ngejar-ngejar gue ya"
Memang betul apa yang dikatakan Arka apaadanya tapi bedanyakan sekarang di dalam tubuh Dara bukan jiwa Dara lagi melainkan jiwa Kanaya.
"Oke gue akui, tapi kita liat aja nanti siapa yang bakal jatuh cinta duluan gue atau lu" ucap Kanaya pede.
Mendengar jawaban Kanaya, Arka tersenyum penuh arti. "Wih, nantaginnih oke siapa takut kita liat aja nanti!" balas Arka sangat yakin.
"Bagas!" panggil keduanya secara bersama.
"Wih, kayaknya benih-benih cinta mulai tumbuh nih" celetuk Bagas.
Selesai mengatakan hal paling menjengkelkan menurut Arka dan Kanaya Bagas mendapatkan satu tabokan kuat ditangannya dan pelototan maut dari Arka juga Kanaya atau Dara.
"Catet baik-baik hari ini Bagas kita liat siapa yang bakal kalah gue atau si culun itu" ucap Arka tegas sambil menunjuk Kanaya dengan dagunya.
'Kita liat aja siapa yang bakal kalah cowok sombong + songong+nyebelin+banyak lagi pokoknya tidak bisa diucapkan dengan kata-kata, bahkan itu semua tidak cukup untuk julukan cowok gila ini!' umpat Kanaya, Kanaya mengepalkan tangannya dengan kuat.
Setelah satu jam tiga puluh menit akhirnya mereka sampai digang rumah Dara, dan setelah perdebatan panjang yang tidak jelas itu selesai.
"Turun!" suruh Arka tegas
"Gak!" bantah Kanaya.
"Wio, Dara Cantika! ini udah sampai digang rumah lu jadi tinggal turun kan gampang kagak bakal ada yang mau nyulik lu kok" ucap Bagas selembut mungkin.
"Gue bilang gak ya, gak titik! sebelum lu berdua anterin gue ke depan rumah gue, kalo gak gue teriak maling" ancam Kanaya.
"Dasar culun nyusahin!" maki Arka.
Dengan perasaan jengkel campur kesal ditambah ingin sekali meledak-ledakkan amaranya terpaksa Arka mengantar Kananya sampai depan rumah Dara.
Sedangkan Bagas sudah turun di depan gang karena mendapatkan telepon dari seseorang.
"Wow, ini benar rumah Dara!" ucap Kanaya kecepelosan.
"Apa lu bilang barusan?"
'Ups, gue kecepelosan, hampir aja' batin Kanaya.
"Ngak ada kok, gue cuman mau bilang terima kasih banyak untuk tumpangnya tuan Arka yang sombong" Kanaya berucap sambil meninggalkan Arka.
"Dasar cewek gak waras, semoga gue kagak bakal ketemu lu lagi" doa Arka tapi Kanaya masih bisa mendengarnya.
"Amin ya robbala'lamin" sahut Kanaya dengan berteriak.
"Dasar cewek gila!"
Setelah mengumpati Kanaya dengan hal-hal buruk Arka segera pergi dari depan pagar rumah Dara. Sementara itu Kanaya yang berbeda di dalam tubuh Dara bingung harus masuk ke dalam rumah mewah itu atau tidak, karena dia merasa aura yang aneh dari rumah mewah milik keluarga Dara.
"Masuk, gak, masuk, gak ya? kenapa gue jadi bingung gini sih, harunya gue masuk ajakan gue sekarang anak dari pemilik rumah mewah ini" ucap Tara pada diri sendiri.
Dengan perasaan yakin Kanaya masuk ke dalam rumah Dara, dia sudah siap akan menghadapi apa saja nanti, Kanaya tau tempat baru pasti sangat menyusahkan.
Apalagi Kanaya yang jara memiliki teman dia termasuk orang yang cuwek, ditambah karena dulu Kanaya terlaku fokus bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Upik Yupi
katanya arka bisa baca pikiran orang,hrsnya arka tau dong klo ini bukan dara
2023-07-11
0
Bhebz
aku baru mampir lagi nih, ternyata udah tamat ya
2022-07-22
0
Ilmara
semangat
2022-04-30
1