Damon pun menindih wanita yang sudah tak berdaya itu, hasratnya benar-benar tak bisa di bendung, dia pun teringat ******* teman-temannya waktu menggilir wanita simpanan Oom-oom tadi, setelah begitu susah berjuang dia pun berhasil.
Cut
Cut
Cut
Damon terkulai lemah di samping wanita cantik itu, dia menatap wajah cantik di depannya, dan mengecup keningnya. Dia pun tertidur.
"hik hik hik," Damon terbangun ketika dia mendengar suara tangisan dari sampingnya.
"Kau..."
Buk Buk Buk
Gadis itu memukuli Damon sekuat tenaga, sehingga darah pun mengalir kembali di tangannya.
"Aduh." gadis itu terkejut saat melihat darah keluar dari kain kaos yang di lilitkan di lengannya. Gadis itu pun berdiri, dan mengambil kain segi 4, yang biasa di buat masker saat berkendara dan memberikannya pada pria itu. Kain berwarna merah.
"Maafkan aku." Ucap Damon.
"Kau jahat."
"Aku akan bertanggung jawab, tapi tunggu sampai aku datang ke mari di siang hari."
"Shaina, apa kau di dalam?" Ibu nya sudah datang dari pasar.
"Iya Mi? ayo cepat kau masuk ke lemari sana." Gadis yang di panggil shaina pun gugup dan mendorong Damon untuk segera masuk lemari baju.
"Bantu Ibu membersihkan ikan Nak?"
"Baik Bu? ingat! kau jangan ke mana-mana!" Shaina pun keluar dan menuju dapur.
"Kau kenapa Nak? kenapa jalanmu terlihat tidak seperti biasa? apa kau lagi dapet?" Ibunya heran melihat anaknya berjalan seperti anak bebek.
"I.. itu. iya Mi." Dia terpaksa berbohong.
Shaina pun membantu ibunya memasak dan lainnya. Ketika dia kembali ke kamarnya, dia tidak menemukan lelaki itu lagi.
"Ke mana dia?" Gumamnya.
"Apa ini?" Damon meninggalkan no Hp dan kartu ATM juga secarik kertas berisi pesan singkat.
Sungguh aku mohon maaf
gadisku, maafkan aku
aku akan datang dan meminangmu
tunggu aku beberapa waktu lagi
Shaina pun memandang kartu ATM dan juga pin yang di berikan lelaki itu. Dia bingung harus bagaimana, dia pun mengambil ponselnya dan menchat no yang di berikan Pria itu.
centang satu.
"Apa pria ini menipuku?" Dia pun membuang kertas itu.
Namun hatinya sangat penasaran, setelah jam 9 pagi.
"Ummi, Aku mau keluar sebentar Mi, ada yang perlu Aku kerjakan masalah Kuliah." Shaina pun meminta Izin keluar.
"Jangan lama-lama Nak ya?" Shaina pun mengambil makalah yang akan di selesaikan bersama temannya hari ini.
Dia pun menaiki Motor maticnya kerudung nya pun berseleweran di tiup angin, namun dia tidak langsung ke tempat temannya, namun dia singgah di ATM untuk membuktikan sesuatu.
"Mungkin saja ATM ini kosong, ooh, mengapa aku sangat sial." Gumamnya.
Tut tut tut tut
Dia pun menekan 6 digit Pin di layar dan mulai mencari tulisan saldo.
"Hah!?" Matanya terbelalak saat dia melihat angka yang tertera di layar.
Rp.100.000.000
"Apa aku mimpi?"
Dia pun menepuk-nepuk wajahnya
"Au."
"Nona bisa lebih cepat sedikit?" Seseorang membuyarkan lamunan dan kebengongan nya.
"I...iya." Shaina pun keluar.
Dia mengambil motornya dan pergi, sepanjang jalan dia terus bertanya-tanya, siapa Pria iti, mengapa,dia,terluka, mengapa,dia memberi uang begitu banyak.
"Apakah dia membeli keperawanan ku? oh sial,sial,sial." dia mengutuk nasibnya berulang-ulang.
"Bagaimana dengan Bang faruz, ah, dia pasti sangat marah kalau mengetahui aku sudah tidak perawan lagi." Shaina terus menggumam.
"Lho? Shaina? Kok nggak jadi pergi, ada apa? wajahmu juga tampak kusut." Ibunya yang lagi menjemur kerupuk di halaman kaget melihat anak gadisnya kembali ke rumah.
"Oooo!?" Shaina lun memindai sekeliling.
Ah, sial, bahkan aku pun lupa mau ke mana.
"oh, itu Mi, dia sedang pergi, aku lupa bertanya sebelum berangkat tadi, untung aja dia telpon saat masih di perjalanan." Shaina pun makin pintar bebohong.
Ya tuhaaaan tolong ampuni aku
Gumamnya
Kota, 23.00
Tampak seseorang duduk termenung di kursi di depan gerbang.
"Tuan? mengapa melamun?"
Paman satpam pun menyapa pemuda itu.
"Paman, pernah kah kau jatuh cinta?"
ternyata pemuda itu Damon.
"Tentu saja pernah, dulu di kampung paman sembunyi-sembunyi pergi ke kebun dan bercinta dengan pacar paman, hingga akhirnya dia hamil, terpaksa kami di nikahkan tanpa acara apa-apa. sekarang paman punya anak gadis, paman sangat menjaganya, jangan sampai perbuatan seperti itu terulang lagi.
"Memang seperti apa rasanya kalau anak gadisnya di renggut kesuciannya?"
"Tentu saja sangat sakit dan marah, apa kamu sudah punya pacar? ingat! jangan merusak ank orang, kamu harus menikahinya."
"Ah paman, aku belum punya pacar paman."
Tap
Tap
Tap
"Damon cepat kemari!" Damon pun menoleh dan mendekati Tuan Manae.
"Iya pak!"
"Bawa Zeze ke rumah sakit, kayaknya dia akan melahirkan."
Damon pun segera berlari ke dalam dan menggandeng wanita yang sedang hamil tua. Hingga saat ini Damon tak pernah tau siapa sebenarnya Zeze, yang dia tau wanita itu adalah anak Pak Manae. Sementara Istri Pak Manae tak pernah terlihat, atau memang tidak pernah ada.
"Sakiiiit, Mas heroooo sakiit" Wanita yang di panggil Zeze itu pun merangkul tubuh Damon erat dan bergelayut manja.
"Damon, tolong turuti kemauannya, anggap saja kau adalah Hero seperti panggilannya, nanti aku akan menceritakan semuanya."
Damon hanya mengangguk.
"Ayo, kita harus berobat agar kau tidak merasa sakit." Wanita itu oun mengikjti arahan Damon.
Tap
Tap
Tap
Zeze pun di bawa ke ruang bersalin, setelah Tuan manae menjelaskan kondisi kejiwaan Zeze pada perawat, mereka pun menyiapkan ruang operasi.
"Tunggu, apa harus di operasi?" Damon malah bertanya heran.
"Karena kondisi Ibu ini seperti ini, maka kami akan melakukan tindakan."
"Maaf pak Manae, operasi itu penyembuhannya sangat lama, itu yang di katakan ibu dan beberapa tetanggaku dulu saat tak sengaja aku mendengar mereka ngrumpi, aku takut Zeze tidak bisa merawat dirinya dengan benar, dan malah akan menimbulkan pendarahan dan lainnya."
"Benarkah? Suster, apakah bisa melahirkan secara normal saja?" Tanya Pak manae
"Kalau itu kemauan Tuan, kami akan memandu nya, tapi kalau terdesak, maka kami akan segera mengoperasinya."
"Baik Suster, aku akan menemaninya, karena dia mengenal dan mau menuruti ku saja."
Ucap Damon.
Akhirnya Zeze pun di bawa ke ruang bersalin biasa dan menunggu tahap pembukaan, walau Zeze terkadang berteriak menahan sakit, namun Damon dengan sabar menemaninya.
Tap
Tap
Tap
Seeet
Seorang Suster membuka ************ Zeze dan memeriksanya.
"Ayo teman-teman, semuanya sudah siap." Mereka pun bergerumbung mendekati Zeze, ada 4 perawat.
"Nona, ayo dorong! mengejan seperti kau mau berak." Berulang kali Suster itu memperingati, namun Zeze tidak mengerti.
"Bagaimana ini Tuan, dia tidak bisa memahami kami."
"Baik, aku akan mencobanya, ucap Damon, laki-laki berusia 26 tahun itu pun menghela napas dalam.
"Sayang, lihat Mas Hero, tarik nafas, eram, ejan seakan kau mau buang air besar sayang, biar penyakitnya keluar." Damon memperagakan apa yang suster tadi bilang.
"Mas....sakiiit."
"Ayo coba sayang, Mas ada disini, ayo!"
perlahan tapi pasti Zeze pun menuruti instruksi Damon.
"Uweek...uweek...uweek..." Seorang anak laki-laki pewaris tunggal perusahaan Manae Grop, telah lahir dengan selamat.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
➳ᴹᴿˢ᭄𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️
wkwkwk komplit sudah kerjaan damon
super deh. semua bisa sampai memandu orang persalinan juga bisa
2023-08-26
0
Senajudifa
siapa sebenarx zeze
2022-10-13
0
aaaah, kasian wanita itu, thor tega banget euy
2022-09-13
0