Damon pun menyerahkan No rekening yang di miliki Adiknya.
Damon terbelalak saat mendengar Ujang mentransfer uang ke no rekening tersebut.
"Apakah itu benar?"
Damon menanyakan nominal yang dia dengar.
"Ya, aku sudah mengirimkan bagian mu ke rekening mu, kau cek saja." Ucapnya.
"Terimakasih." Ucap Damon,
Mereka pun pulang, sepanjang jalan Damon terlihat sedikit menyunggingkan senyum.
Dek, mudahan kau cek isi ATM mu, kau pasti sangat senang, tapi aku tidak bisa menelpon mu sekarang.
Kampung Dandaman, 14.00
"Ibu aku mau ke rumah teman siang ini, bolehkan?"
Loli terlihat sedang menyetrika baju sekolahnya.
"Jangan lama-lama, sebelum Magrib kamu sudah harus pulang ya?" Jawab ibunya.
"Baik Bu."
Selesai menyetrika dia pun bergegas pergi sebelum ibunya berubah pikiran. Diperjalanan dia pun mampir ke ATM yang dia lewati. Karena dia hanya menggunakan sepeda.
"Aku mau cek dulu ah, bukankah ini bulan muda, sudah 20 hari Kaka bekerja, mungkin saja dia sudah mengirimkan uang untuk kami."
Dia pun memarkirkan sepedanya dan masuk ke ATM tersebut.
Tut
Tut
Tut
Klik.
"Haaaaa!!!"
Mata Loli terbelalak melihat nominal di layar ATM tersebut.
"Benarkah? apa aku tidak salah lihat?"
Dia pun menghitung digit angka tersebut.
"1,2,3,4,5,6,7.8.9 Rp.150.000.000, apa aku salah baca?"
Mulutnya bulat sempurna matanya terbelalak, dia pun tersenyum.
"Aku akan ambil 50 juta, untuk beli tanah."
Treeeeet
Gagal.
"Ha? apa tidak bisa mengambil sebanyak itu?" Dia pun menekan 5 juta. Uang pun keluar. Loli mengurungkan niatnya untuk ke rumah temannya, dia memilih kembali dan menemui ibunya.
"Ibu...." Loli berteriak dari halaman rumah.
"Hai, kau tidak jadi pergi? ada apa?"
"Ibu..." Loli memeluk ibunya.
"Ibu, Kakak sudah mengirimi kita uang!"
"Syukurlah kalau begitu, kenapa kau menangis? apa terlalu sedikit?"
"Tidak Ibu, bahkan terlalu banyak."
"Masa! berapa?"
"150 juta."
"Ha! apa? jangan becanda Loli, apa kamu ingin melihat ibu jantungan?"
"Benar Bu, ayo kita ke bank!"
"Untuk apa?" Tanya ibunya.
"Kita ambil semua uang, lalu kita bikin rumah baru."
"Apa benar Kakakmu mengirim uang sebanyak itu? jangan-jangan itu uang orang yang di titip padanya."
"Baiklah bu, kita tunggu kabar dari Kakak.
Klok
pesan masuk.
("Dek, apa uang yang kaka kirim sudah kau periksa, itu uang untuk kalian.")
("Iya Kak, kakak dimana?" Tidak terkirim.)
"Apa kata Kakakmu?"
"Langsung tidak aktif bu."
04.00
Desa di pedalaman. Di sebuah Villa di kaki bukit yang di kelilingi pohon jati.
"Ujang, Cepat siapkan panahmu!"
Baron memberi aba-aba. Sementara Damon hanya terpaku melihat rekan-rekannya menyiapkan strategi.
"Damon, kali ini kau harus memulainya, sudah 5 bulan kau bergabung, namun kau belum pernah melakukannya sendiri."
Keringat dingin mengucuri tubuh Damon, dia gemetar, apa dia harus melakukannya, apa dia harus membunuh seseorang, ah tidak, dia akan mencari cara lain.
"Damon! cepat!"
Teriakan Baron membangunkan lamunannya.
"Baik."
Damon pun berjalan menyusuri kebun jati yang di tumbuhi ilalang. Sesampainya di tepi lapangan luas, dia berhenti.
Bagaimana bisa masuk ke Villa? penjaganya saja sangat ketat.
Gumam Damon.
"Cepat!" Bisik Baron.
Damon dan Ujang pun turun mengelilingi rumah.
Dan tepat berada di belakang dua satpam.
Krek. Damon dan Ujang mematahkan leher ke dua penjaga itu dengan kejam. Mereka pun terkulai pingsan.
Damon, Ujang dan 3 teman lainnya pun masuk ke dalam Villa dengan mengendap-endap.
Bruk
Pintu kamar pun melayang, terpampang nyata lah dua orang sejoli yang sedang madu kasih. Mereka terbelalak dan segera menutupi tubuh mereka.
"Angkat tangan!"
Mereka berdua angkat tangan.
Baron pun menarik tubuh si Pria yang terlihat lebih Tua dari sang wanita.
Pria itu pun di sumbat mulutnya dengan kain, sementara si wanita di todong dengan pistol.
Terlihat Baron dengan penuh nafsu melepaskan pakaiannya dan menaiki tubuh wanita itu penuh nafsu. Damon memalingkan wajahnya.
Sial, selain membunuh, mengapa mereka ini juga memperkosa?
Gumam Damon. Giliran ujang, dan juga ke dua temannya sudah menggagahi wanita itu.
"Damon, ayo naik!"
"Apa? naik kemana?"
Damon pura-pura bego.
"Ya ke ranjang ini lah, mau kemana lagi?" Ucap Ujang dengan senyum menyeringai.
"Maaf Tuan, aku masih perjaka, aku tidak mau keperjakaanku malah ku berikan pada wanita bergilir."
Jawab Damon merasa jijik.
Enak saja, aku masih perjaka ting-ting, aku mau cari yang perawan
Gumamnya.
Wanita itu tampak syok dan akhirnya pingsan.
"Tuan, ternyata daun muda sangat nikmat, lain kali kami akan mampir lagi." Ucap Baron.
Ternyata Misi kali ini bukan membunuh, tetapi membuat Pria hidung belang itu jijik pada selingkuhannya, karena telah di gilir oleh 4 lelaki sekaligus. Ternyata istri Tua pria itu yang menyuruh. Oh iya, mereka semua mengenakan topeng saat memulai aksi gila itu. Pria Tua itu hanya mampu meronta namun tak bisa berbuat apa-apa. Terdengar mobil datang di halaman. Mereka pun panik, lalu saling berlompatan memanjat dinding belakang rumah, mereka terpencar.
"Ada apa ini? ayo masuk?" 3 orang pria yang baru datang heran melihat penjaga Villa tergeletak tak berdaya. Mereka pun masuk dan melihat pintu kamar terbuka.
"Tuan!"
Salah satu dari mereka berteriak ketika melihat Tuannya telanjang bulat dan mulutnya di bekap kain, serta seorang wanita di ranjang tanpa sehelai kain pun. Setelah dekapan mulut terbuka.
"Kejar mereka! jangan sampai lolos!" Mereka pun berlarian keluar dan mencari keberadaan penyusup. Naas bagi Damon, saat memanjat pagar yang tinggi pergelangan tangannya terluka terkena pecahan beling yang sengaja di pasang berjejer di atas pagar-pagar, darah pun berceceran. Dia terus berlari tak tau arah, sampai akhirnya dia melihat pintu dapur seorang warga sedikit terbuka, dia pun masuk, dia sudah melepaskan baju kaosnya untuk menahan darah yang menetes, hingga tidak meninggalkan jejak. mengendap-endap. Dia pun berdiri di dinding yang agak gelap.
jam 05.00
Byur
Byur
Byur
Seorang gadis sedang mandi di kamar mandi sebelum azan subuh.
"Ah, kenapa aku begitu pelupa, aku lupa bawa baju ganti lagi, ummi sedang ke pasar, abi belum bangun, apa aku berlari ke kamar saja ya, atau aku memakai baju ini lagi, ish sudah bau."
Gadis itu pun membuka pintu kamar mandi. dia celingukan ke kiri dan ke kanan.
Dia pun berjalan mengendap ke kamarnya seperti maling. Sedang di belakangnya, tampak seorang Pria melihat tubuh polos gadis itu dengan hasrat yang meluap. Entah mengapa, Perasaan Gadis itu tidak enak dan dia pun menoleh karena merasa ada yang memperhatikannya. Betapa terbelalak nya dia, saat mendapati seorang pria telah menodongkan pistol ke arahnya dari jarak 2 meter. Laki-laki itu mendekat dan menodongkan pistol di kepala gadis itu, dia pun menggiring gadis itu masuk kedalam kamar, Ceklek, pintu pun di tutup dari dalam.
"Tu-tuan siapa?"
"Ssst" Damon memeluk erat tubuh wanita itu dari belakang, gadis itu pun sudah merasa ada yang tidak beres dengan laki-laki di belakangnya, sesuatu yang menonjol di belakangnya, membuatnya semakin gugup dan sangat takut.
"Lepaskan aku tuan tolong!" Damon membalikkan tubuh wanita itu dan menempelkan gundukan sintal di badannya. Damon benar-benar tak terkendali. dia pun melepaskan celananya dan melemparnya.
"Tuan,"
Gadis itu pun semakin takut. Namun dia tidak berdaya dengan pistol masih menempel di kepalanya. Namun entah keberanian dari mana dia pun membuka mulutnya lebar-lebar.
Hap
Sayang, Damon lebih cekatan dan dengan sekali bekap dengan sapu tangan yang sudah berbubuh obat bius menempel sempurna di mulut gadis itu.
Serrrr
Habis sudah semuanya.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
➳ᴹᴿˢ᭄𝐖𝐈𝐋𝐆𝐀⛅️
apanya yang ser tor😅
2023-08-25
0
bener tuh, yang perjaka mah ama yg perjaka, masa ama lobang semut😄
2022-09-13
0
namanya juga Halu nominal mah tinggal tulis😀
2022-09-13
0