Pulang dari kampus. Aldi membawa Nafisa ke restoran yang sangat mewah.
“Al, kamu gak salah kalau kita makan di sini?” tanya Nafisa heran.
“Iya, emangnya kenapa Sa?”
“Ini mahal banget Al, kita cari tempat lain aja,” ucap Nafisa. yang tidak mau turun dari dalam mobil.
“Tapi tadi kamu minta tempat yang sepi biar kamu bisa nangis?” ucapnya.
“Al, gak usah kamu dengarkan omongan aku. Aku gak serius Al. Uang untuk makan di sini, bisa untuk beli yang lain-lain Al.” ucapnya.
“Ya ampun Nafisa, kamu kalau sempat jadi bini. Pelit banget nampaknya ya.” ucap Aldi yang memandang nya.
“Bedain al. Mana yang pelit dan mana yang hemat.” Protes Nafisa kepada Aldi.
“Udah ayo masuk. No comment.” Jawab Aldi.
“Ya Allah Al. Sayang uangnya.” ucap Nafisa yang tidak di hiraukan nya.
Aldi menarik tangan Nafisa menuju ruang VIP. Melihat ruangan itu Nafisa makin kesal. “Al ini berlebihan.” ucapnya yang berbisik.
“Udah jangan protes.” Jawab Aldi.
Pelayan restoran yang bernuansa Itali itu datang dengan membawa aneka menu. pelayan laki-laki yang memakai jas dan dasi kupu-kupu itu menata hidangan tersebut di atas meja.
Nafisa milihat menu-menu yang menggugah selera tersebut. Biasanya Ia hanya melihat menu-menu seperti itu di dalam TV. Melihat menu yang terpajang di meja Nafisa nampak canggung.
“Udah ayo di makan.” Perintah Aldi .
Nafisa mulai mencoba satu persatu. Serasa perutnya langsung mengembang sehingga bisa menampung begitu banyak makan yang ada. Aldi tampak senyum saat melihat gadis itu makan dengan semangat. Tanpa ada malu.
“Al, aku gak akan pernah lupa sama restoran ini.” ucap Nafisa sambil mengunyah daging sapi bakar di dalam mulutnya.
“Kenapa Sa ?” tanya Aldi.
“Ini pertama kalinya aku datang ke sini.” ucapnya jujur.
“Kamu suka?” tanya Aldi.
“Iya aku suka.” jawabnya.
" Besok aku akan sering bawa kamu kesini," ucapnya
" Jangan Al, ini tempat mahal banget. Aku masuk ke restoran ini sekali seumur hidup juga gak apa Al. Yang penting aku sudah tau rasa masakan khas itali," ucapnya.
Aldi hanya tersenyum memandang ucapan gadis tersebut.
“Al. Yang sisa ini nanti aku bawa ke kos aja. Jangan di buang. Mubazir.” ucapnya setelah ia merasa begitu sangat kenyang. Nafisa melihat masih banyak yang berlebih di meja.
“ Nanti aku bungkus yang baru aja," bungkus yang baru aja ya?” ucap Aldi.
“ Gak usah Al, gak boleh buang-buang makanan. Kalau buang-buang makan, itu namanya sombong. Nanti gak kaya-kaya. lagi pula ini bisa untuk makan malam dan sarapan aku.” ucapnya.
Aldi hanya diam dan pada akhirnya Ia menganggukkan kepalanya.
Tampak senyum di wajah Nafisa.
“Katanya minta tempat yang sepi untuk nangis?” canda Aldi melihat senyuman Nafisa.
“Hehe...... Sepertinya sedihnya udah hilang Al. Karena makan-makan yang enak gini.” ucapnya.
Aldi hanya senyum sambil memegang kepala gadis tersebut dan mengelusnya. Tangannya berpindah ke pipi Nafisa yang tampak membiru. Dielusnya dengan sangat pelan sekali. “Kenapa kamu ceroboh sekali.” ucapnya
Aldi menatap mata gadis tersebut. Namun Nafisa menundukkan wajahnya. Seakan tidak mau menatap mata pria di depannya.
“Masih sakit?” Tanya Aldi.
“Udah gak sakit kok Al. Aku seharusnya gak cengeng Al masak jatuh dikit aja nangis. He.....he....” Namun lagi-lagi air matanya menetes tampa bisa dibendungnya. Tetesan air mata yang jatuh seperti butiran kristal.
Aldi merasakan telapak tangannya yang basah oleh air mata. Diangkatnya wajah cantik gadis tersebut. Di lihat nya gadis itu menangis. Di pelukannya tubuh gadis tersebut. Nafisa membenamkan wajahnya di dada bidang Aldi. Cukup lama ia menagis dengan isak tangis yang semakin menjadi-jadi.
“Ya allah begitu berat beban ini. Sesaknya di dada. Namun pada siapa akan aku ceritakan.” Cukup lama Nafisa menagis di dalam pelukan pria yang berstatus sahabnya itu. Saat ini Nafisa sangat membutuhkan sandaran yang mau memberikan bahunya.
“Udah, nangisnya?” tanya Aldi pelan.
Nafisah mengangkat kepalanya melihat ke mata Aldi. “Udah.”
“Kamu jelek kalau nangis.” ucap ya.
“Iya aku tahu. Tapi kalau aku lagi sedih gimana dong,” jawab Nafisa.
“Iya aku tahu sekuat apapun kamu, kamu tetaplah manusia biasa.” ucapnya.
“Al, makasih ya.”
“Iya, aku akan selalu ada untuk kamu.” ucapnya.
“Al, aku gak tahu kalau gak ada kamu Al. Selama ini, kamu sudah jadi malaikat buat aku.” ucapnya.
Plak. Aldi menepuk kening Nafisa. “Kebanyakan nonton drama korea kamu tu.” ucapnya
“Kamu pukul kening aku Al. Aku nangis lagi ini.” Kata Nafisa sambil mengelus keningnya yang tidak sakit.
Aldi hanya tertawa. “Kamu boleh cerita apa aja sama aku. Aku akan jadi pendengar setia untuk kamu.” ucapnya
“Thank you friend.”
“Yes sweet girl. Mau aku antar pulang?” tawar Aldi.
“Gak usah Al.”
“Yakin gak mau?”
“Iya Al. Gak mau nolak.” ucapnya Sambil tertawa. “Al aku ada cerita nih.” ucapnya.
“Cerita apa sih. Bukan tentang jepang lagi kan?” tanya Aldi
“Gak kali ini beda Al.”
“Apa itu?”
“Ada sepasang kekasih yang sedang di mabuk kepayang. Si wanita gak mau di sentuh oleh pacarnya. Kemudian sang pacar berusaha keras untuk mencium si wanita. Si wanita selalu menolak dengan kerasa. Jangan mas, jangan mas. Namun si pria tetap ingin menciumnya. Jangan mas, jangan mas ucap si wanita yang terus menolak. Pada akhirnya si pria menyerah dan tidak jadi mencium si wanita. Namun kalimat terakhir si wanita sangat mengejutkan si pria.” ucapnya
“Apa si wanita minta putus langsung?” Tanya Aldi.
“Salah.” jawbnya.
“Terus apa dong?”
Si wanita bilang. “Jangan sampai gak jadi mas.” ucapnya. sambil tertawa-tawa
“Jadi intinya gak mau nolak ya. Besok kalau aku mau cium kamu. Aku harus tau kalau kamu bilang jangan, artinya jangan sampai gak jadi.” Kata Aldi sambil tertawa.
“Ih kamu ya Al.” Sambil mencubit lengan kekar Aldi.
Aldi memanggil pelayan minta struk.
“Mbak, yang ini di bungkus aja ya.” Ucap Nafisa.
“Baik mbak.” Pelayan menjawab dengan sangat sopan.
“Lihat struknya Al.” ucapnya yang begitu sangat penasaran.
“Udah gak usah.” jawab Aldi.
“Lihat aja biar tau gambaran. Siapa tau aku traktir kamu makan di sini," ucapnya
Aldi menyodorkan struknya ke tangan Nafisa.
“Buset ini hampir gaji sebulan aku Al. Besok kita jangan ke sini lagi.” Sambil berbisik.
Aldi hanya senyum.
***********
mohon komen dan like nya ya reader.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
epifania rendo
aldi ada hati sama nafisa
2022-08-27
0
Citra Betty
nafisa sedih bgt nasibnya
2021-07-18
0
Rosmawati Intan
teman tapi mesrah....
2021-07-15
0