Ketika Aninda Jatuh Cinta
Jakarta, 2020.
Apa itu cinta sejati? Pertanyaan itu yang selalu mengganggu pikiran Aninda. Sekarang dia sudah berusia 22 tahun. Tapi, belum juga menemukan cinta sejati. Dulu, Aninda pernah pacaran saat masih duduk di bangku sekolah. Dia sangat mencintai kekasihnya itu, bahkan Aninda menganggapnya cinta sejati.
Namun, setelah berpacaran selama hampir satu tahun, kekasihnya itu malah selingkuh dengan teman sekelasnya yang memang jauh lebih cantik, putih dan tinggi darinya. Sejak saat itulah, Aninda tidak lagi peduli dengan cowok cowok yang datang merayunya. Bagi Aninda semua cowok sama saja, hanya tertarik pada cewek yang cantik.
"Kenapa dek, kok wajahnya ditekuk gitu?" Tanya Tio saat melihat Aninda murung.
"Mas kagak usah ganggu. Lagi galau banget ini." Jawabnya judes.
"Ampun dah, galau tingkat dewa nih sepertinya." Tio pun kembali ke dapur untuk menyelesaikan makan siangnya.
Sedangkan Aninda, dengan malas menuju ruang kerjanya. Yaitu studio tempat berkomunikasi dengan para penggemarnya. Aninda seorang Tiktoker muda yang sukses dan sudah ada contreng biru di ujung nama akun Tiktoknya. Tanda itu didapat Aninda lima bulan lalu. Dan sejak saat itu, Aninda sering melakukan Live streaming dengan beberapa orang yang mengundangnya untuk melakukan live bersama.
Tepatnya empat bulan lalu, seorang cowok asli Jawa mengajaknya bekerjasama untuk membuat konten yang bisa menghibur para penggemar dan juga penonton live mereka. Aninda setuju. Karena cowok itu keren, baik dan juga pekerja keras sama sepertinya.
Cowok itu bernama Gilang. Dia bekerja di perusahaan kertas. Tapi, disela sela liburnya dia menjadi seorang Tiktoker juga. Belum sesukses dan seviral Aninda. Namun, sejak Aninda menjadi partner kerjanya, penggemarnya semakin banyak. Bahkan ada yang menjodoh jodohkan dirinya dengan Aninda. Hal itu membuatnya senang, karena memang sebenarnya seiring waktu berjalan dan semakin mengenal Aninda, membuat rasa cinta mengisi hatinya. Sayangnya Aninda tidak memiliki rasa yang sama. Dia hanya menganggap Gilang partner kerja saja. Dan semua yang dibicarakan saat sedang live bareng hanya keperluan konten.
Aninda sudah mengatakan dan menjelaskan hal itu pada Gilang, sejak pertama mereka memutuskan menjadi partner. Gilangpun setuju dengan hal itu. Tapi, sepertinya semakin lama, Gilang semakin berharap lebih dari Aninda. Terlebih disaat para penggemar menyetujui dan memintanya untuk benar benar menyatakan cinta pada Aninda.
"Kalau aku jatuh cinta benaran sama dek Aninda bagaimana?" Ia bertanya saat mereka sedang Live.
"Kagak mungkin, gue kan jelek, itam, pendek, hidup lagi." Celoteh Aninda dengan membuat ekspresi lucu.
"Aku serius loh dek. Adek cantik kok dan setiap bersama adek hatiku selalu bahagia."
"Oh no. Please! Tolong hatiku juga merasakan itu loh mas." Aninda menggoda Gilang.
"Ah hati mas jadi berbunga bunga." Gilang tersenyum gemas melihat kelakuan kocak Aninda.
"Kita partner aja ya, mas. Aku lebih nyaman seperti ini ketimbang harus punya hubungan khusus." Ia serius kali ini. Ia mengatakan itu agar para fans juga mendengar dengan jelas tentang hubungan mereka. Dan berhenti dari rasa baper yang mereka ciptakan sendiri.
"Jadi ceritanya aku ditolak, ya!" Seru Gilang dengan wajah sedihnya.
Aninda terdiam dia tidak tahu harus bagaimana saat semua komentar memintanya menerima perasaan tulus Gilang. Aninda tulus hanya menganggap Gilang sebagai sahabat, rekan kerja dan semua yang dia bicarakan sama Gilang saat live hanyalah settingan dan skenario semata.
"Aahhkkk, kok malah jadi gini sih. Ini hanya konten aja kan, mas?" Bujuk Aninda sambil mengedip ngedipkan matanya.
"Aku serius kali ini dek. Aku beraniin diri buat nyatain perasaan aku sama kamu, karena aku kira kamu juga punya rasa yang sama, loh." Protes Gilang dengan nada yang agak tinggi.
"Mas ngeprank aku, ya!!" Aninda menebak nebak sambil menggoda Gilang dengan kerlipan matanya.
Mendapat tanggapan seperti itu membuat Gilang marah benaran dan mengakhiri live mereka secara tiba tiba.
"Lah kok pergi. Mas Gilang nggak asyik, ahh. Ini nih yang bakal membuat aku dihujat." Rutuknya kesal.
Itulah live terakhir Aninda bersama Gilang sebelum akhirnya Aninda di hujat oleh banyak orang. Karena, seminggu kemudian Ia kembali mendapat undangan live dari seorang partner yang baru. Dan sama seperti sebelumnya, semua yang dilakukan dan diucapkan Aninda saat live itu hanya skenario semata dan kedua belah pihak mengetahui dan menyetujui perjanjian tersebut. Tapi, para penonton dan penggemar malah baper benaran. Sehingga Aninda mendapat masalah.
Apa yang dikhawatirkannya benar benar terjadi. Aninda di hujat lagi oleh orang orang yang tidak dikenalnya. Ada yang mengatainya sebagai cewek yang tidak berperasaan, pemberi harapan palsu dan juga matreliasistis. Semua hujatan itu terjadi berawal dari live Aninda dengan partner barunya yaitu Abang Razi dari Malaysia.
Penggemar yang menjodoh jodohkan dirinya dengan Gilang, mengamuk dan menuduh Aninda cewek tidak baik. Karena meninggalkan Gilang yang membantunya untuk sukses demi cowok baru yang kaya raya. Semua hujatan itu berdatangan tanpa henti. Meski Aninda mendiamkan, mereka malah bertambah ganas. Bahkan sampai ada yang mengirim foto berlumur darah dan tikus yang sudah mati ke rumahnya.
Semua yang terjadi, Ia ceritakan pada Gilang. Tapi, Gilang malah tidak menanggapi. Gilang malah memutuskan kontak dengannya. Dan yang lebih membuat geram, Gilang malah sibuk membuat banyak konten yang menyudutkan dirinya. Ada juga konten yang mengatakan Ia sengaja mendekati Gilang hanya untuk pansos. Padahal tidak seperti itu, malah yang ada kebalikannya.
Namu, Aninda tetaplah Aninda dengan segala keberaniannya dan juga rasa tidak perdulinya pada para penghujat itu. Ia memiliki prinsip, semakin dirinya direndahkan, maka Ia akan semakin membuktikan dengan banyak prestasi dan kesuksesan yang perlahan lahan diraihnya.
"Sedikit bicara, banyak bertindak. Kalian jangan lupakan semboyan indah itu guys. Raih impianmu dengan segala prestasi dan kerja keras, bukan dengan cara menjatuhkan orang lain." Ia menegaskan lagi prinsip hidupnya pada orang orang yang mungkin belum mengenal seperti apa dirinya.
"Jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja. Memang sih, penting juga melihat sampul buku saat kita akan membeli buku. Tapi, tidak semua buku dengan sampul yang bagus memiliki cerita yang bagus didalamnya. Dan tidak semua buku yang sampulnya kurang bagus, memiliki cerita yang kurang bagus didalamnya. Jadi, untuk mengetahui apakah sampul buku itu sama dengan isi dalamnya, kita harus melihat dulu siapa pengarangnya. Lalu, intip juga sinopsisnya dan membaca sedikit bagian depan, tengah dan belakangnya. Setelah itu, baru pilih buku mana yang akan dibeli." Ia menjekaskan apa yang terlintas dipikirannya saat itu.
Ia tidak begitu mengharapkan haters akan memahami perkataannya yang panjang lebar, seperti naskah pidato itu. Ia benar benar hanya mengutarakan apa yang terlintas dipikirannya saat menanggapi beberapa komentar pedas yang mampir di kolom komentar saat dia sedang live streaming di Tiktoknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ade Mediansyah
baru baca karya mu thor... semoga cerita nya keren 👍
2022-08-30
1
Masitoh Ulfianasari
557
2022-05-02
1
RahmaYesi
Berikan like, komen dan fav karya ini jika sudah ditemukan di beranda kalian, Reader nim yang baik.
Like dan komen kalian membantu Author semangat untuk terus menulis.😉😄🙏🙏
2022-04-21
0