NovelToon NovelToon

Ketika Aninda Jatuh Cinta

Episode 1

Jakarta, 2020.

Apa itu cinta sejati? Pertanyaan itu yang selalu mengganggu pikiran Aninda. Sekarang dia sudah berusia 22 tahun. Tapi, belum juga menemukan cinta sejati. Dulu, Aninda pernah pacaran saat masih duduk di bangku sekolah. Dia sangat mencintai kekasihnya itu, bahkan Aninda menganggapnya cinta sejati.

Namun, setelah berpacaran selama hampir satu tahun, kekasihnya itu malah selingkuh dengan teman sekelasnya yang memang jauh lebih cantik, putih dan tinggi darinya. Sejak saat itulah, Aninda tidak lagi peduli dengan cowok cowok yang datang merayunya. Bagi Aninda semua cowok sama saja, hanya tertarik pada cewek yang cantik.

"Kenapa dek, kok wajahnya ditekuk gitu?" Tanya Tio saat melihat Aninda murung.

"Mas kagak usah ganggu. Lagi galau banget ini." Jawabnya judes.

"Ampun dah, galau tingkat dewa nih sepertinya." Tio pun kembali ke dapur untuk menyelesaikan makan siangnya.

Sedangkan Aninda, dengan malas menuju ruang kerjanya. Yaitu studio tempat berkomunikasi dengan para penggemarnya. Aninda seorang Tiktoker muda yang sukses dan sudah ada contreng biru di ujung nama akun Tiktoknya. Tanda itu didapat Aninda lima bulan lalu. Dan sejak saat itu, Aninda sering melakukan Live streaming dengan beberapa orang yang mengundangnya untuk melakukan live bersama.

Tepatnya empat bulan lalu, seorang cowok asli Jawa mengajaknya bekerjasama untuk membuat konten yang bisa menghibur para penggemar dan juga penonton live mereka. Aninda setuju. Karena cowok itu keren, baik dan juga pekerja keras sama sepertinya.

Cowok itu bernama Gilang. Dia bekerja di perusahaan kertas. Tapi, disela sela liburnya dia menjadi seorang Tiktoker juga. Belum sesukses dan seviral Aninda. Namun, sejak Aninda menjadi partner kerjanya, penggemarnya semakin banyak. Bahkan ada yang menjodoh jodohkan dirinya dengan Aninda. Hal itu membuatnya senang, karena memang sebenarnya seiring waktu berjalan dan semakin mengenal Aninda, membuat rasa cinta mengisi hatinya. Sayangnya Aninda tidak memiliki rasa yang sama. Dia hanya menganggap Gilang partner kerja saja. Dan semua yang dibicarakan saat sedang live bareng hanya keperluan konten.

Aninda sudah mengatakan dan menjelaskan hal itu pada Gilang, sejak pertama mereka memutuskan menjadi partner. Gilangpun setuju dengan hal itu. Tapi, sepertinya semakin lama, Gilang semakin berharap lebih dari Aninda. Terlebih disaat para penggemar menyetujui dan memintanya untuk benar benar menyatakan cinta pada Aninda.

"Kalau aku jatuh cinta benaran sama dek Aninda bagaimana?" Ia bertanya saat mereka sedang Live.

"Kagak mungkin, gue kan jelek, itam, pendek, hidup lagi." Celoteh Aninda dengan membuat ekspresi lucu.

"Aku serius loh dek. Adek cantik kok dan setiap bersama adek hatiku selalu bahagia."

"Oh no. Please! Tolong hatiku juga merasakan itu loh mas." Aninda menggoda Gilang.

"Ah hati mas jadi berbunga bunga." Gilang tersenyum gemas melihat kelakuan kocak Aninda.

"Kita partner aja ya, mas. Aku lebih nyaman seperti ini ketimbang harus punya hubungan khusus." Ia serius kali ini. Ia mengatakan itu agar para fans juga mendengar dengan jelas tentang hubungan mereka. Dan berhenti dari rasa baper yang mereka ciptakan sendiri.

"Jadi ceritanya aku ditolak, ya!" Seru Gilang dengan wajah sedihnya.

Aninda terdiam dia tidak tahu harus bagaimana saat semua komentar memintanya menerima perasaan tulus Gilang. Aninda tulus hanya menganggap Gilang sebagai sahabat, rekan kerja dan semua yang dia bicarakan sama Gilang saat live hanyalah settingan dan skenario semata.

"Aahhkkk, kok malah jadi gini sih. Ini hanya konten aja kan, mas?" Bujuk Aninda sambil mengedip ngedipkan matanya.

"Aku serius kali ini dek. Aku beraniin diri buat nyatain perasaan aku sama kamu, karena aku kira kamu juga punya rasa yang sama, loh." Protes Gilang dengan nada yang agak tinggi.

"Mas ngeprank aku, ya!!" Aninda menebak nebak sambil menggoda Gilang dengan kerlipan matanya.

Mendapat tanggapan seperti itu membuat Gilang marah benaran dan mengakhiri live mereka secara tiba tiba.

"Lah kok pergi. Mas Gilang nggak asyik, ahh. Ini nih yang bakal membuat aku dihujat." Rutuknya kesal.

Itulah live terakhir Aninda bersama Gilang sebelum akhirnya Aninda di hujat oleh banyak orang. Karena, seminggu kemudian Ia kembali mendapat undangan live dari seorang partner yang baru. Dan sama seperti sebelumnya, semua yang dilakukan dan diucapkan Aninda saat live itu hanya skenario semata dan kedua belah pihak mengetahui dan menyetujui perjanjian tersebut. Tapi, para penonton dan penggemar malah baper benaran. Sehingga Aninda mendapat masalah.

Apa yang dikhawatirkannya benar benar terjadi. Aninda di hujat lagi oleh orang orang yang tidak dikenalnya. Ada yang mengatainya sebagai cewek yang tidak berperasaan, pemberi harapan palsu dan juga matreliasistis. Semua hujatan itu terjadi berawal dari live Aninda dengan partner barunya yaitu Abang Razi dari Malaysia.

Penggemar yang menjodoh jodohkan dirinya dengan Gilang, mengamuk dan menuduh Aninda cewek tidak baik. Karena meninggalkan Gilang yang membantunya untuk sukses demi cowok baru yang kaya raya. Semua hujatan itu berdatangan tanpa henti. Meski Aninda mendiamkan, mereka malah bertambah ganas. Bahkan sampai ada yang mengirim foto berlumur darah dan tikus yang sudah mati ke rumahnya.

Semua yang terjadi, Ia ceritakan pada Gilang. Tapi, Gilang malah tidak menanggapi. Gilang malah memutuskan kontak dengannya. Dan yang lebih membuat geram, Gilang malah sibuk membuat banyak konten yang menyudutkan dirinya. Ada juga konten yang mengatakan Ia sengaja mendekati Gilang hanya untuk pansos. Padahal tidak seperti itu, malah yang ada kebalikannya.

Namu, Aninda tetaplah Aninda dengan segala keberaniannya dan juga rasa tidak perdulinya pada para penghujat itu. Ia memiliki prinsip, semakin dirinya direndahkan, maka Ia akan semakin membuktikan dengan banyak prestasi dan kesuksesan yang perlahan lahan diraihnya.

"Sedikit bicara, banyak bertindak. Kalian jangan lupakan semboyan indah itu guys. Raih impianmu dengan segala prestasi dan kerja keras, bukan dengan cara menjatuhkan orang lain." Ia menegaskan lagi prinsip hidupnya pada orang orang yang mungkin belum mengenal seperti apa dirinya.

"Jangan menilai buku hanya dari sampulnya saja. Memang sih, penting juga melihat sampul buku saat kita akan membeli buku. Tapi, tidak semua buku dengan sampul yang bagus memiliki cerita yang bagus didalamnya. Dan tidak semua buku yang sampulnya kurang bagus, memiliki cerita yang kurang bagus didalamnya. Jadi, untuk mengetahui apakah sampul buku itu sama dengan isi dalamnya, kita harus melihat dulu siapa pengarangnya. Lalu, intip juga sinopsisnya dan membaca sedikit bagian depan, tengah dan belakangnya. Setelah itu, baru pilih buku mana yang akan dibeli." Ia menjekaskan apa yang terlintas dipikirannya saat itu.

Ia tidak begitu mengharapkan haters akan memahami perkataannya yang panjang lebar, seperti naskah pidato itu. Ia benar benar hanya mengutarakan apa yang terlintas dipikirannya saat menanggapi beberapa komentar pedas yang mampir di kolom komentar saat dia sedang live streaming di Tiktoknya.

Episode 2

Seperti prinsipnya, Aninda benar benar membuktikan bahwa Ia bisa mencapai kesuksesan tanpa harus mengemis bantuan pada orang lain apa lagi pansos seperti yang dituduhkan padanya.

Ia semakin sering live dan mencoba menyelesaikan tantangan dari tiktok untuknya. Malam ini Aninda melakukan pertandingan Live PK Internasional pertamanya dengan seorang Tiktoker asal Korea.

Dan diapun kembali dihujat. Haters mengatakan, dia bukanlah orang yang tepat untuk pertandingan PK Internasional. Karena dia hanyalah seorang pemula dan sudah dapat dipastikan dia akan langsung kalah dikesempatan pertamannya.

Semakin banyak haters yang meragukan dirinya dan merendahkannya. Maka semakin membuatnya terpacu untuk bisa memenangkan pertandingan walaupun sebenarnya dia sendiri tidak yakin bisa menang.

"Guys, gue akan berjuang malam ini. Gue akan membuktikan kerja keras gue selama ini tidak sia sia." Ia mencoba menyemangati dirinya sendiri.

3...

2...

1...

Aninda tersambung dengan lawan PK-nya malam ini. Tampak seorang pria tampan melambai padanya dengan senyum ramahnya.

"Wah, ada oppa korea guys. Walah ganteng amat yak tu wajah." Ia berteriak girang begitu wajah pria Korea itu terlihat dikamera.

"Hallo Aninda. I am Hyun Jie from Korea." Sapanya dengan tersenyum ramah.

"Anyeonghaseo, Hyun Jie oppa. I am from Indonesia. Saranghae." Memberikan love sign.

"Nado saranghae, Aninda-si." Oppa Korea membalas dengan love sign juga.

Kemudian, pertandinganpun dimulai. Dibabak awal, Aninda langsung mendapat point tinggi. Karena, Abang Razi mengiriminya sebuah pulau dan pesawat. Anindapun semakin percaya diri.

"Terimakaseh abang Razi. Semoga mudah rezeki. Aamiin." Ucapnya sambil memberi love sign.

Namun, setelah beberapa menit kemudian, Aninda hampir dikalahkan oleh oppa Korea. Dia sempat terlihat sedih. Tapi kemudian dia kembali ceria dengan melakukan beberapa pertunjukan konyol. Seperti, mulai memakai kostum badut sambil berjoget joget ria untuk menghibur penonton.

"Aninda kiyowo. You so cute, Aninda-Si..."

Hyun Jie tertawa lepas melihat kekonyolan Aninda dibalik kostum badutnya.

Lalu, tiba tiba ia kaget, karena ada akun dengan nama yang belum pernah dilihat sebelumnya mengirimkan seekor singa. Belum hilang wajah terkejutnya pemilik akun itu kembali mengirimkan mobil, lalu pesawat, kapal, kuda poni dan angsa.

"Wuahhh, wuaahhhh! Siapa itu yang nyawer banyak banget. Terimakasih yang punya akun. Itu namanya apa yak!" Matanya fokus kelayar. "Richman! Ok Richman terimakasih. Terimakasih guys, terimakasih semua, wuaahh... kita menang." Ucap Aninda tidak percaya.

"Daebak, Aninda the Rich Girl." Ucap Oppa Korea yang benar benar kagum melihat Aninda yang langsung membuatnya kalah dalam hitungan menit saja.

"Guys, bantu gue cari akun itu yak. Penasaran gue, siapa yak yang nyawer sebegitu banyak. Wuaahh, daebak. Luar biasa." Teriak Aninda, kegirangan.

"Sekali lagi, thankyou Richman. Gue kagak tahu loe orang mana. Yang penting gue benar benar bahagia banget dan gue doain semoga loe makin kaya raya, mudah rezeki dan kalau elo cowok belum nikah, moga kita jodoh yak." Ucapnya, kemudian dia tertawa terbahak bahak mengingat yang diucapkannya sangat konyol.

"Oppa gomawoyo. Gamsahamnida." Dia mengucapkan itu pada oppa korea yang hanya terdiam karena ini kekalahan pertamanya.

"Aninda, you… good." Mengacungkan dua jempol untuk Aninda. "Kamu wanita pertama yang mengalahkan saya dalam pertandingan PK live Internasional." Ucap mbak google yang menerjemahkan bahasa Korea kedalam bahasa Indonesia, sehingga dapat Aninda pahami.

"Wuahh, daebak. Oppa mianhamnida." Membuat ekspresi menggemaskan diwajahnya.

"Ok, gwencanayo Aninda." Mengacungkan satu jempol pada Aninda. Lalu, memberikan love sign juga untuk Aninda.

"Na do, Oppa." Memberi love sign sambil tersenyum menggemaskan.

"Thank you Indonesia. See you soon Aninda, bye bye..."

Oppa Korea pun berpamitan.

"Oppa, how old are you?" Tanya Aninda sebelum Hyun Jie benar benar menghilang.

"I am twenty four. How about you?"

"I am twenty two." Dia menjawab sambil memperlihatkan dua bilah jarinya.

Hyun Jie mengangguk paham. "Nice to meet you Aninda. See you soon, ok!" Memperlihatkan sign 'ok' pada Aninda.

"Bye bye Oppa. See you soon, semoga saja ya, guys." Tersenyum dengan gaya centilnya.

"Saranghae oppa." Sambungnya dengan memberikan love sign.

"Bye bye Aninda, Saranghae. Indonesia thank you. Aninda gomawoyo. Bye bye." Tersenyum manis.

"Bye bye Oppa." Aninda sedih karena harus berpisah dengan oppa Korea yang sangat tampan dan juga ramah itu.

Live mereka pun berakhir. Tapi, Aninda masih tetap live untuk menyapa para penontonnya dan membaca komentar komentar mereka. Dia selalu melakukan hal itu sebelum menutup siaran livenya setiap kali sedang live bersama seseorang.

"Guys, ini kemenangan pertama gue saat PK Internasional. Daebak. Thank you guys." Celoteh Aninda dengan perasaan terharu.

Dia masih tidak percaya. Semuanya seperti mimpi, karena bisa memenangkan PK Internasional pertamanya. Dia juga akhirnya bisa membuktikan pada hater, bahwa dia bukan hanya asal bicara tanpa bukti yang nyata. Dan tentunya semua itu berkat bantuan Richman.

"Aduh, siapa sih Richman. Loe benar benar rich bro. Luar biasa. Gue benar benar berterimakasih, thank you for your help." Ucap Aninda sekali lagi.

#Kak Aninda, sepertinya Richman penggemar baru kak Aninda.# Membaca komentar penonton.

"Sepertinya sih iya. Soalnya gue belum pernah melihat nama akun itu muncul disetiap live gue." Jawab Aninda.

#Dek, kok mbak malah mikirnya si richman adalah pengagum rahasia adek loh. So sweet banget gak tu.#

"Mbak Nita jangan mancing deh. Ntar ada yang tersinggung, terus bilang gue mata duitan lagi deh. Cuapek ya jadi orang cantik, banyak yang mengagumi." Dia mengatakan itu dengan ekspresi sok sok sombong dan wajah yang sinis. Kemudian dia tertawa terbahak bahak.

"Bercanda ya guys. Jangan terlalu sering baper sama ucapan gue. Kan gue selalu mengingatkan, apa yang gue lakukan di depan layar, tidak semuanya real. Tapi, terserah dah kalian mau menilainya seperti apa. Yang penting gue kagak mau bertanggung jawab dengan perasaan baper yang kalian alami. Karena gue selalu bilang untuk tidak baper sama kelakuan gue." Dia kembali mengingatkan hal itu disetiap livenya.

"Sebelum gue udahan, gue mau nyetel satu lagu buat kalian, Aninda lovers. Love yuo all guys. Muuaacchhh." Sun sayang darinya untuk para Fans yang selalu setia mensupport dalam keadaan tersulit sekalipun.

Karena merekalah Aninda mampu bertahan dan tetap tersenyum bahagia ditengah tengah hujatan dan caci maki yang silih berganti menghujaninya. Karena mereka pulalah, Aninda semakin giat memberikan konten konten terbaiknya untuk membalas semua kebaikan mereka yang tidak sebanding dengan apa yang bisa dirasakannya dan diraihnya saat ini.

Aninda juga mulai sering memberikan giveaway untuk beberapa fans yang beruntung menjawab pertanyaan darinya, ataupun untuk fans yang sedang berulang tahun. Meski giveaway yang Aninda berikan tidak seberapa, tapi hatinya terasa lega bisa berbagi dengan para fansnya.

Episode 3

Pagi ini Aninda live bersama abang Razi dari Malaysia. Mereka sedang melakonkan skenario yang mereka tulis sendiri. Dimana, Aninda berperan sebagai istri yang galak, dan bang Razi suami yang pengangguran. Merekapun mulai beradu argumen.

"Abang belum dapat kerja lagi, dek." Razi mulai beracting.

"Ape la abang ni. Adek tak kesah, yang pasti abang harus dapat kerja tu hari ini jugak." Teriak Aninda marah.

"Kalau tak dapat juga, macam mane la?" Dengan ekspresi mengiba.

"Kita cerai. Mmhh." Aninda memalingkan wajahnya.

"Ampun, dek. Jangan la macam tu. Kasihan anak kite, nanti dia tak ada bapak." Ucap Razi mengiba.

"Tak kesah, saye cari suami baru. Wweekk." Jawabnya sambil menjulurkan lidah pada Razi.

"Jangan macam tu, dek. Baiklah, abang cari kerja sekarang juga. Tunggu abang ye. Jangan cari suami baru dulu, tau. Kasihan abang." Razi beracting dengan sangat lucu, sehingga membuat Aninda tidak mampu menahan tawanya.

"Hahahahhaaaiii." Tawa Aninda menggelegar, dia sampai memegang perutnya yang sakit karena tertawa.

"Eee tengok tu, gelak pulak adek abang yang comel ni." Seru Razi ikut tertawa senang karena, membuat Aninda tertawa.

Sperti itulah live Aninda dengan partner barunya dari Malaysia itu. Semua penonton suka dengan kekonyolan mereka. Tapi, para penggemar tidak ada yang menjodoh jodohkan mereka, karena abang Razi sudah punya tunangan. Aninda pun berteman baik dengan tunangan abang Razi.

Meski begitu, namanya juga artis. Pasti ada saja yang mencoba mencari kesalahan dan kekurangnya, saat mereka tidak menyukainya lagi. Aninda tidak peduli dengan semua itu, selama yang menyukainya masih lebih banyak dari pada orang orang yang tidak suka padanya.

Dan kali ini, dia kembali diserang oleh fans tunangan Razi. Mereka menuduh Aninda sebagai pelakor yang merusak hubungan Razi dan tunangnnya itu. Padahal kenyataannya, Aninda kenal baik dengan tunangan Razi. Hubungan Aninda dengan Razi hanya sekedar partner kerja saja.

Karena tuduhan itu tambah meluas dan mengada ada. Razi dan tunangannya pun langsung mengklarifikasi tentang tuduhan palsu yang ditujukan pada Aninda. Sehingga rumor buruk itu pun segera mereda. Razi dan Aninda pun memilih untuk tidak lagi bekerja bersama. Mereka memutuskan untuk tetap berhubungan sebagai kakak adik saja.

...🍁🍁🍁...

Lima hari kemudian.

Aninda kembali mendapat tantangan live PK Internasional melawan Ling Ling dari Cina. Malam ini sangat menegangkan. Aninda duduk di kursi putarnya. Handphone sudah siap didepannya. Kamera dan sound sistem juga sudah terpasang dengan baik.

"Hello, my name is Aninda." Dia menyapa gadis Cina itu.

"Hello Aninda. I like you. You so cute. Iam Ling Ling." Jawabnya. "I am Your fans." Sambungnya.

Mulut Aninda terbuka lebar, matanya melotot mendengar pengakuan LingLing.

"Really?" Dia merasa tidak yakin.

"Yeah really. I like you, Aninda." Memberikan love sign untuk Aninda.

"Wuaahh, thank you Ling Ling. I like you too. You so beauty..." Dia memuji kecantikan gadis Cina itu.

"Siek siek Ling Ling..." Sambungnya.

Aninda terharu dan bahagia karena ternyata ada juga yang menyukainya di Negara asing itu. Sehingga dia membuat raut wajah yang lucu dan menggemaskan saat mengucapkan terimakasih dalam bahasa Cina. Ling Ling pun tertawa melihat kekocakan Aninda. Begitu juga dengan penonton.

Pertandingan dimulai. Ling Ling sibuk meminta teman temannya menekan layar dan mengucapkan terimakasih pada teman teman yang membantunya. Sedangkan Aninda malah bengong, karena pertandingan baru akan dimulai, komentar pedaspun mampir untuknya.

#Dasar cewek murahan. Sok suci, sok baik. Bang Razi sudah ada yang punya, stop jadi pelakor.#

#Sok sok-an melawan Ling Ling yang sudah senior. Jangan bangga karena kemenangan loe kemaren. Loe cuma sedang beruntung saja kemaren itu.#

Saat sedang membaca komentar aneh dan pedas itu, mobilpun mampir untuk Aninda. Mobil itu dari tunangan abang Razi. Kemudian tidak berselang lama, abang Razi pun mengirim kuda poni. Mereka sengaja memberikan saweran pada Aninda secara bersamaan agar haters berhenti menyalahkan Aninda.

"Terimakaseh, kak Izah. Terimakaseh abang Razi. Semoga rezeki kak Izah dan abang Razi berlimpah. Cepat menikah. Aamiin." Aninda mendoakan sambil menggoda pasangan itu.

Sebenarnya dengan Razi dan Izah memberi saweran untuknya, sudah cukup untuk menjawab komentar pedas itu. Tapi, ya, sudahlah namanya juga haters.

"Gyus, tap tap layar aja yak. Kita fokus pada pertandingan. Biarkan saja dulu hate komen. Jangan dikasih panggung. Tap tap layar yang banyak, ayo kita buktikan pasti bisa menang lagi malam ini." Teriaknya dengan suara serak, karena sebenarnya Aninda sedang terserang flu.

Tio pun datang memberikan seekor singa untuk keponakan tercintanya itu.

"Mas terimakasih, semoga segera dipertemukan dengan jodoh yang terbaik. Aamiin. Muuaaccchh." Ucapnya sambil memberikan sun sayang untuk pamannya itu.

Pertandingan semakin menegangkan. Point Aninda hampir sama dengan jumlah point Ling Ling. Tapi, kemudian, Ling Ling mendapatkan banyak bantuan dari teman temannya.

"Ok guys, meski kita kalah tidak apa apa. Yang penting kita terus berusaha yak. Tetap semangat meski kita tida…" Ucapan Aninda terhenti saat tiba tiba Richman mengirim kuda poni, singa, angsa, pesawat, kapal, dan elang.

Bukan hanya Aninda yang terdiam, Ling Lingpun juga terperangah melihat gift yang bertebaran. Terlebih saat mengetahui dirinya berhasil dikalahkan oleh Aninda yang terhitung baru seorang pemula.

"Richman thank you. Mmuuaaacchhhh..." Teriaknya dengan memberikan sun tanda terimakasih.

Kemudian raut wajah bahagia Aninda berubah menjadi sedih dan kesal bersamaan.

"Lu siapa sih. Baik banget sama gue. Gue kagak bisa balas kebaikan elu. Jadi tolong, tolong yak jangan berbuat baik terlalu banyak sama gue. Gue orang miskin, kagak punya gue uang sebanyak elu. Hhweekk… hhiilkkzz." Dia menangis, tapi terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

"Aninda, you are the best. Dont cry, you win ok." Bujuk Ling Ling sambil tersenyum gemas melihat tingkah Aninda.

"Ok, Ling Ling. Siek siek. Thankyou." Dia mengucapkan terimakasih dengan bahasa Cina meski cara penyebutannya salah. Tapi, Ling Ling mengerti maksudnya.

"Thank you Aninda. Thank you Indonesia." Ucap Ling Ling.

"Ling Ling bye bye. Nice, if we meet again anytime." Dia mewek lagi dengan posisi bibir yang menggemaskan.

Pertandingan selesai dan Aninda pemenangnya. Tapi, malam ini Aninda tidak benar benar begitu senang. Karena dia tidak tahu siapa Richman yang selalu membantunya. Akunnya privasi, sehingga Aninda tidak bisa mengetahui siapa pemilik akun tersebut.

"Siapapun elu Richman, semoga kebaikan elu dibalas oleh Allah aja yak. Gue kagak mampu balas elu. Terimakasih sekali lagi, karena bantuan elu, gue bisa menang. Kemenangan kali ini benar benar membantu gue menutup mulut manusia manusia yang semakin iri hati dengan keberhasilan gue." Celoteh Aninda dengan perasaan yang sedang campur aduk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!