Bab 5 DSP

...-DSP-...

Sudah seminggu sejak Dira masuk ke SMA Cahaya. Dira masih belum bisa menjadi teman Sheila, bahkan untuk berbincang pun gadis itu enggan. Sheila sangat menjaga jarak dengan teman-temannya, tapi tenang saja Dira akan terus berusaha. Semangat Dira!

Dan juga selama seminggu bersekolah Dira tahu satu hal bahwa Sheila mengalami perundungan di sekolah,pantas saja gadis itu sangat menutup diri dari dunia luar dan di tambah lagi hubungannya dengan Arzan yang kurang baik.

Kalau masalah Fay, Dira hanya tahu sedikit tentang orang itu namanya Fay Haleina murid kelas X IPA 2, dari yang Dira dengar Sheila dan gadis bernama Fay itu cukup dekat. Selain itu Dira tidak tahu apa-apa lagi, tidak ada yang mau memberitahu Dira tentang Fay.

Sekarang Dira sedang dikantin bersama Fiola, ya selama seminggu ini Dira sudah lumayan dekat dengan Fiola, mungkin nanti mereka bisa menjadi sahabat fikir Dira.

"Astaga gue lupa, gue tadi dipanggil Bu Tuti ke kantor!" ucap Fiola yang langsung cepat-cepat menghabiskan mienya.

"Weh santai-santai keselek entar!"ucap Dira mengingatkan.

Fiola berdiri dan meletakkan uang lima puluh ribu di atas meja, "Lo balik ke kelas sendiri ya, nih tolong bayarin, gue kekantor dulu bye,"

Dira hanya melongo melihat Fiola yang sudah berlari dengan terburu-buru.

Dira kembali menatap semangkuk mie dihadapannya yang belum habis, "Mari kita bantai,"ucap Dira dengan semangat menghabiskan mienya sampai satu suara menghentikan aktivitasnya.

PRANG

"WOI MATA TU DI PAKAI!"

Refleks Dira langsung melihat kesumber suara, tak jauh dari tempatnya duduk ada Sheila yang sedang dimarahi oleh satu siswi dengan baju yang sedikit kotor terkena tumpahan air es.

"Ma maafin gue Nin, tadi gue buru-buru," Sheila mengambil tisu dan berniat untuk mengelap baju siswi bernama Nindi itu "Bi biar gue bersihin,"

Karena kesal Nindi langsung mendorong Sheila kasar yang membuat gadis itu terjatuh sedangkan murid-murid yang lain tidak ada yang perduli dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing seakan-akan tidak ada yang terjadi.

Nindi menarik rambut Sheila kasar yang membuat gadis itu meringis kesakitan, "Eh cewek pembawa sial, seharusnya lo itu ga lahir di dunia ini. Karena setiap ketemu lo gue selalu kena sial mulu," Nindi semakin menarik rambut Sheila kuat.

"Sakit Nin, lepasin Nin gue minta maaf!" mohon Sheila tanpa sadar air mata mengalir dari matanya.

"Apa? Gue gak denger, bilang sekali lagi!" Ucap Nindi mendekatkan kupingnya kewajah Sheila.

"Dia bilang lepasin, lo ga tuli kan?" Itu adalah suara Dira yang sekarang sudah berdiri di belakang Sheila.

Nindi langsung berdiri dan menatap Dira geram, "Siapa lo? Berani-beraninya ngatain gue tuli,"

"Gue bidadari," Dira tidak memperdulikan tatapan kesal Nindi dan langsung membantu Sheila berdiri.

"Oh wow ada yang sok jadi pahlawan kesiangan ni gays," Nindi dan teman-temannya menatap Dira dan tersenyum remeh.

"Yang begini biasanya harus dikasih paham sih Nin," ucap salah satu teman Nindi yang bernama Rani.

Dira hanya geleng-geleng menatap Nindi dan teman-temannya dan menarik lengan Sheila berniat untuk mengajaknya kekelas, "Yuk Sheila kekelas, sebentar lagi bell bunyi,"

Nindi yang merasa diabaikan langsung menarik kerudung Dira kuat, yang membuat Dira hampir terjengkal.

"Astagfirullah,"

"Mau kemana lo? baju gue udah basah gara-gara ni pms dan lo mau ngebawa dia gitu aja,"

Dira berusaha untuk menahan diri, kerudung yang membutuhkan waktu satu jam untuk dia memasangnya kini hancur karena ulah Nindi.

"Sabar Dira sabar, Allah bersama orang-orang yang sabar," batin Dira.

"Bukannya dia udah minta maaf ya tadi? dia mau bantu bersihin baju lo tapi lo malah nolak," ucap Dira tenang.

"Gue mau dia cuci baju gue,"

Dira memutar bola matanya malas"Ya udah siniin bajunya, biar dia bersihin ribet amat," gadis di depannya ini berbicara terlalu terbelit-belit, jika dia ingin bajunya di cuci tinggal bilang dari tadi tidak perlu menggunakan cara kekerasan.

"Berani banget lo," Nindi berniat untuk menarik kerudung Dira lagi namun tangannya langsung ditahan oleh Dira.

"Sekali lagi lo nyentuh kerudung gue, gue pastiin besok lo ga bisa nulis," ancam Dira dan mencekram sedikit kuat lengan Nindi.

"Ya iyalah besokkan tanggal merah hehe,"batin Dira.

Dira menghempaskan tangan Nindi sedikit kasar, "Maaf gue bermaksud buat nyakitin tangan lo, baju lo masih mau dicuci?"

Nindi meringis tangannya sedikit terasa sakit akibat cekraman Dira, perlahan dia memundurkan langkahnya.

"Ga ga perlu, yuk teman-teman kita kekelas!" Dengan cepat Nindi sudah hilang dari hadapan Sheila dan Dira, sedangkan murid-murid yang lain sedikit terkejut ternyata masih ada yang mau membantu Sheila si gadis pembawa sial.

"Lah tadi katanya minta dicuciin hadeh, ya udin kuy kekelas!"

...🧕🏻🧕🏻🧕🏻...

Di perjalanan menuju ke kelas Dira masih setia menggandeng tangan Sheila sampai langkah mereka terhenti karena Sheila yang tiba-tiba menarik tangannya.

Dira menatap Sheila bingung, "Kenapa Sheil?"

Sheila menatap Dira datar, "Terimakasih udah bantuin gue, lain kali lo ga perlu ngelakuin ini lagi nanti lo bisa kena sial," tanpa basa-basi Sheila langsung meninggalkan Dira yang belum sempat mengeluarkan sepatah kata pun.

Dira menatap Sheila yang sudah berjalan menghampiri Bellen dan teman-temannya yang sudah menanti Sheila di depan pintu kelas mereka.

"Sial siul siil itu aja terus lo bilang Sheil, bosen gue dengernya," ucap Dira sambil menggelengkan kepalanya.

"Aneh dia ngelarang gue temenan sama dia, tapi dia temenan sama kak Bellen," Dira masih menatap Sheila dan Bellen yang sedang berbicara.

Dira masih berdiri menatap Sheila sampai tiba-tiba Bellen membawa Sheila pergi dimana terlihat jelas Sheila enggan untuk mengikutinya.

"Eh mau kemana tu, sebentar lagi bell loh. Gue ikutin kali yah," baru Dira melangkah beberapa langkah namun langkahnya terhenti karena lengannya ditahan seseorang.

"Dir, mau kemana?"

Dira menoleh dan mendapati Fiola sedang menatapnya, "Eh Fiola, gue mau kesana,"ucap Dira sambil menunjuk ke arah Sheila.

Fiola menatap kearah yang ditunjuk Dira, "Kesana mana elah?"

"Ya Kesana,"ucap Dira sambil tersenyum kaku.

Fiola menautkan kedua alisnya, "Eh bentar itu kerudung lo kenapa miring-miring begitu?"tanya Fiola.

"Oh ini tadi ditarik orang waktu gue dikantin,"jawab Dira sambil berusaha merapikan kerudungnya.

"Lah kok bisa?"tanya Fiola tidak santai.

"Itu tadi ada masalah dikantin,"

Tiba-tiba Fiola langsung menarik Dira menuju kekelas, "Kita kekelas dulu, baru lo jelasin ke gue,"

"Oke," Dira hanya pasrah ditarik oleh Fiola, terpaksa niatnya untuk mengikuti Sheila harus dia urungkan.

"Hadeh gagal lagi gagal lagi,"batin Dira.

...-DSP-...

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

KK bawa iklan

2023-06-03

1

°Fitoria © Mallis°~

°Fitoria © Mallis°~

Kalo mau temenan sama orang yang menutup diri itu butuh 1000 tahun untuk menjadi sahabat

2023-05-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!