Bab 5 - Keputusan

Semuanya terdiam menunggu keputusan Hana. Raka yang sedari tadi hanya duduk dan mendengarkan pun merasa terbawa masuk ke dalam obrolan tersebut. Ia juga ikut penasaran tentang keputusan yang akan Hana berikan.

"Bagaimana Hana?" tanya Abraham.

"Apa benar-benar sudah tidak ada cara lain lagi? Saya merasa tidak pantas karena saya bukanlah dari keluarga terpandang. Saya hanya anak yatim piatu. Tinggal pun sendirian. Keluarga pun saya sudah tidak memilikinya."

"Tidak apa-apa Hana, saya sudah memikirkan karangan yang indah tentang semua keluarga dan kekayaanmu. Jangan khawatir. Kau cukup terima dan laksanakan. Jadilah menantuku yang bisa menjaga kehormatan keluarga."

"Bolehkah saya berpikir dahulu? Saya berjanji, besok akan saya berikan jawabannya."

"Baiklah, saya tunggu sampai besok. Jika besok kau tidak memberikan kabar, siap-siap saja dengan keputusan yang akan saya ambil."

"Baik, saya mengerti."

"Raka, tolong berikan kontak saya pada Hana."

"Baik Pak."

Setelah itu, Abraham kembali naik ke lantai atas. Candra mengantar Hana dan Raka sampai ke depan rumah.

"Heh! Jangan pura-pura berpikir, padahal kau mau menikah denganku, 'kan?"

"Salah jika aku berpikir terlebih dahulu? Walaupun misalnya aku mau menikah denganmu pun, semuanya harus dipikirkan matang-matang. Karena pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral. Aku tidak bisa memutuskan dengan waktu yang cepat. Ini juga menyangkut masa depanku."

"Halah, basi!" Candra melayangkan tangannya dari mulut ke samping kirinya. Ia berpikir omong kosong tentang apa yang keluar dari mulut Hana.

"Laki-laki kejam!" umpat Hana.

"Bicara apa kau?"

"Oh, tidak. Aku hanya bilang laki-laki tampan," ucap Hana mengelak.

"Raka antar perempuan ini ke asalnya. Aku muak melihat wajahnya."

"Baik bos."

Raka dan Hana memasuki mobil. Mereka sudah keluar dari area rumah Candra. Di perjalanan, Raka mengajak Hana untuk berbicara.

"Hana," panggil Raka.

"Iya?"

"Sebenarnya aku terkejut, bos besar bisa mengambil keputusan seperti itu. Mengingat status pekerjaan dan kehidupanmu berbeda 180 derajat dari keluarga Abraham."

"Kau saja yang sudah lama bekerja bersama keluarga mereka bisa terkejut. Apalagi aku? Aku sampai merasa bahwa ini hanyalah sebuah mimpi."

"Tapi kenyataannya ini bukanlah mimpi, Hana. Aku rasa lebih baik kau terima saja. Itu juga demi kebaikanmu," saran Raka.

"Terima ya? Aku akan memikirkannya."

****

Angin malam mulai menerobos masuk ke pori-pori baju yang dipakai Hana. Suara jangkrik pun menjadi melodi di malam harinya. Hana berbaring di bangku depan rumahnya.

"Terima, tolak, terima, tolak, terima tolak, terima?" Hana mencoba peruntungan dengan menggunakan bunga mawar.

"Apa aku terima saja? Soal cinta, itu bisa dipikir nanti. Yang terpenting aku tidak akan pernah menganggur lagi. Iya, sebaiknya memang aku terima. Masalah sikap Candra nantinya bisa aku pikirkan seiring berjalannya waktu."

Cuaca semakin malam semakin terasa dingin. Hana pun masuk ke dalam rumahnya. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang. Perlahan-lahan Hana memejamkan matanya. Beberapa menit kemudian, Hana akhirnya tertidur.

***

Keputusan yang sudah dijanjikan Hana kemarin akhirnya akan ia berikan. Sekarang Hana sudah berada di dalam rumah Candra lagi. Bedanya hanya orang yang ada di ruang tamu tersebut. Raka tidak berada di dalam pembicaraan tersebut.

"Sudah kau pikirkan baik-baik, Hana?" tanya Abraham.

"Sudah, Pak," jawab Hana dengan tegas.

"Silakan jawab."

"Saya bersedia menikah dengan anak bapak. Dengan syarat, jangan pecat saya dari perusahaan."

"Keputusan yang bagus, Hana. Saya akan tepati syarat yang kau minta."

Abraham tersenyum mendengar keputusan Hana. Candra semakin yakin, ada sesuatu yang disembunyikan Abraham. Bagaimana mungkin Abraham meminta Hana menjadi istri Candra? Padahal banyak sekali anak pengusaha kaya yang menawarkan anak perempuan mereka untuk dijadikan istri Candra? Apa istimewanya Hana? Apa memang hal ini karena untuk reputasi perusahaan semata?

"Candra, dua minggu ke depan kau ambil cuti. Persiapkan segala sesuatu untuk pernikahan kalian, akan papa adakan pesta pernikahan besar-besaran."

"Pa ... tidak perlu sampai seperti itu, lagipula ini hanya sementara saja. Aku yakin dia pasti kembali."

"Tidak Candra. Kau tidak boleh kembali pada perempuan yang sudah mengecewakan kepercayaan papa. Jangan harap papa merestui kau dan dia lagi."

Candra menghela napas berat, kemudian terdiam.

"Apa yang diucapkan Candra benar, Pak. Pernikahan ini tidak perlu diadakan besar-besaran."

"Semua itu perlu Hana. Supaya para mitra bisnis saya dan juga pesaing saya tahu bahwa berita tersebut bukanlah sekedar rumor."

"Baiklah, saya hanya bisa menuruti apa yang yang diperintahkan oleh Bapak."

"Bagus. Nanti siang, akan adakan klarifikasi mengenai berita tersebut. Kau harus jawab sesuai dengan apa yang papa perintahkan."

"Iya Pa."

Pembicaraan pun selesai. Hana keluar dari rumah tersebut. Tentu saja Candra mengikuti Hana dan berbicara kepada Hana sebelum Hana pergi.

"Kau harus ingat satu hal! Jangan harap kau bisa mendapatkan hatiku!"

Peringatan atau ancaman kah itu? Kalimat tersebut mampu membuat mental Hana sedikit menciut.

"Aku tidak berharap apapun. Aku hanya ingin menjadi istri yang baik nantinya."

Setelah mengucapkan itu, Hana menghilang dari pandangan Candra. Ada sedikit rasa penasaran mengenai Hana.

"Ah, sudahlah. Itu tidak penting. Yang terpenting aku harus buat dia menderita karena sudah salah mengambil keputusan." Kalimat tersebut diakhiri senyum menyeringai seolah-olah sedang mempersiapkan kejutan menarik untuk Hana.

Beberapa jam telah berlalu, saatnya klarifikasi dimulai. AH Group sudah mempersiapkan aula perusahaan untuk acara tersebut. Stand mikrofon, tempat duduk dan perangkat pendukung lainnya.

"Cek, cek, cek, satu ... dua ... tiga ...." Raka mengecek suara mikrofon berfungsi atau tidaknya.

"Baiklah, klarifikasi akan segera dimulai. Dimohon kepada seluruh wartawan yang hadir untuk menempati kursi yang sudah kami sediakan. Setelah klarifikasi dari pihak kami, kalian hanya boleh memberikan satu pertanyaan kepada CEO AH Group. Oke, saya harap semuanya sudah mengerti."

Raka mempersilahkan Candra untuk memberikan klarifikasi di depan para wartawan.

"Saya Candra Abraham, CEO dari AH Group akan memberikan klarifikasi mengenai rumor skandal tentang saya yang berpelukan dengan seorang wanita di salah satu mal. Apa yang kalian tuliskan dalam berita tersebut memang benar adanya."

"Wahhh ..., " teriak para karyawan yang tidak menyangka dengan jawaban Candra.

"Rumor lainnya mengenai saya yang akan mengadakan pernikahan dalam kurun waktu dua minggu ini pun benar. Saya harap kalian bisa membuat berita yang benar-benar berguna. Karena kehidupan pribadi saya, tidaklah menarik seperti apa yang orang bayangkan. Terima kasih."

Akhir kata tersebut, Candra membungkukkan badannya di depan para wartawan dan beberapa pegawai yang berada di aula.

"Oke, itulah klarifikasi dari yang bersangkutan. Silakan yang mau bertanya, mohon angkat tangan dan sebut nama beserta asal perusahaan kalian."

Satu per satu dari wartawan bertanya pada Candra. Candra pun menjawab sesuai yang Abraham perintahkan padanya.

"Saya Gina Adira dari MBJ News. Bisakah kau ceritakan seperti apa calon istrimu? Berasal dari keluarga manakah dia?"

"Dia cantik, baik dan ramah. Tentunya, dia berasal dari keluarga yang sama terpandangnya dengan keluarga Abraham."

"Saya Tino Hardi dari Opini News. Kalau boleh tahu siapa nama calon istrimu? Tepatnya kapan dan dimana acara pernikahan itu berlangsung?"

"Hana Lorensia namanya. Tepatnya hari Kamis di pekan kedua di bulan ini. Tempatnya tentu saja di aula utama gedung ini."

"Saya Yoga dari HBC News. Apakah kau akan mengundang para wartawan untuk meliput pernikahanmu?"

"Mengenai daftar undangan, semua saya serahkan pada papa saya. Tapi sepengetahuan saya, yang pasti yang diundang adalah para kolega bisnis papa saya, keluarga dan juga sahabat saya maupun sahabat dari calon istri saya."

"Baiklah, sepertinya sudah cukup untuk sesi tanya jawabnya. Semua rasa penasaran kalian pun sudah terjawab. Maka dari itu, dengan berat hati klarifikasi berakhir sampai disini."

Candra pergi meninggalkan aula dan masuk ke ruangannya. Ia memijat pelipis matanya yang sedikit pusing.

"Haaah, hanya begini saja sudah membuat aku pusing. Bagaimana bisa aku menjadi seorang suami? Apalagi dari orang yang sama sekali aku tidak tahu bagaimana sifat aslinya. Papa memang benar-benar sulit kutebak."

Terpopuler

Comments

ikhaa

ikhaa

aish, segitunya dah kuatir hatinya mo di ambil Hana😆

2023-04-21

0

Bzaa

Bzaa

di papa Abraham masih menyimpan rahasia nih😁

2022-12-12

0

mama naura

mama naura

tar juga bucin boss🤭😂😂😂

2022-08-24

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Nasib Baik
2 Bab 2 - Skandal
3 Bab 3 - Candra Abraham
4 Bab 4 - Membenarkan Rumor?
5 Bab 5 - Keputusan
6 Bab 6 - Sandra Abraham
7 Bab 7 - Adik dan Kakak
8 Bab 8 - Menginap
9 Bab 9 - Persiapan Pernikahan
10 Bab 10 - Jari Berdarah
11 Bab 11 - Pernikahan
12 Bab 12 - Pindah Rumah
13 Bab 13 - Siapa yang tidak punya hati?
14 Bab 14 - Bolu Pandan
15 Bab 15 - Datang ke pesta ulang tahun Mikaila
16 Bab 16 - Bisakah aku menyentuh hatimu?
17 Bab 17 - Pernikahan bukan untuk main-main
18 Bab 18 - Dasar tuan penyuruh!
19 Bab 19 - Candra kecelakaan
20 Bab 20 - Laki-laki keras kepala
21 Bab 21 - Pesan email Abraham
22 Bab 22 - Apa aku salah memakan sesuatu?
23 Bab 23 - Sikap aneh Candra
24 Bab 24 - Wejangan dari Alvin
25 Bab 25 - Pesan balasan dari Adam
26 Bab 26 - Kenapa harus ada pilihan?
27 Bab 27 - Kedatangan Celine
28 Bab 28 - Sekeras-kerasnya batu bila tertimpa hujan akan retak juga.
29 Bab 29 - Sikap yang berbeda
30 Bab 30 - Bolehkah aku berharap
31 Bab 31 - Celine mendatangi kantor Candra
32 Bab 32 - Jebakan Celine
33 Bab 33 - Candra kesambet hantu baik
34 Bab 34 - Pengakuan Candra
35 Bab 35 - Memulai Semuanya
36 Bab 36 - Aku akan berusaha yang terbaik
37 Bab 37 - Mama Dona ingin cucu
38 Bab 38 - Bertahap ya?
39 Bab 39 - Saling Bertanya satu sama lain
40 Bab 40 - Jangan tanggung-tanggung!
41 Bab 41 - Mau melakukannya malam ini?
42 Bab 42 - Kita akan saling menyatu
43 Bab 43 - Aku Mencintaimu
44 Bab 44 - Semakin Mesra
45 Bab 45 - Meminta Alaska Menyerah
46 Bab 46 - Kedatangan Adam
47 Bab 47 - Hasil Tes DNA
48 Bab 48 - Rencana Celine
49 Bab 49 - Meyakinkan Hana
50 Bab 50 - Saran dari Alvin
51 Bab 51 - Konferensi Pers
52 Bab 52 - Hana Tertusuk
53 Bab 53 - Cepatlah Sadar!
54 Bab 54 - Hana Sadar
55 Bab 55 - Cerita Berakhir
56 Sentuhan Cinta Aura by Yoyota
57 Bonus 1 - Adelio Agam Abraham
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Bab 1 - Nasib Baik
2
Bab 2 - Skandal
3
Bab 3 - Candra Abraham
4
Bab 4 - Membenarkan Rumor?
5
Bab 5 - Keputusan
6
Bab 6 - Sandra Abraham
7
Bab 7 - Adik dan Kakak
8
Bab 8 - Menginap
9
Bab 9 - Persiapan Pernikahan
10
Bab 10 - Jari Berdarah
11
Bab 11 - Pernikahan
12
Bab 12 - Pindah Rumah
13
Bab 13 - Siapa yang tidak punya hati?
14
Bab 14 - Bolu Pandan
15
Bab 15 - Datang ke pesta ulang tahun Mikaila
16
Bab 16 - Bisakah aku menyentuh hatimu?
17
Bab 17 - Pernikahan bukan untuk main-main
18
Bab 18 - Dasar tuan penyuruh!
19
Bab 19 - Candra kecelakaan
20
Bab 20 - Laki-laki keras kepala
21
Bab 21 - Pesan email Abraham
22
Bab 22 - Apa aku salah memakan sesuatu?
23
Bab 23 - Sikap aneh Candra
24
Bab 24 - Wejangan dari Alvin
25
Bab 25 - Pesan balasan dari Adam
26
Bab 26 - Kenapa harus ada pilihan?
27
Bab 27 - Kedatangan Celine
28
Bab 28 - Sekeras-kerasnya batu bila tertimpa hujan akan retak juga.
29
Bab 29 - Sikap yang berbeda
30
Bab 30 - Bolehkah aku berharap
31
Bab 31 - Celine mendatangi kantor Candra
32
Bab 32 - Jebakan Celine
33
Bab 33 - Candra kesambet hantu baik
34
Bab 34 - Pengakuan Candra
35
Bab 35 - Memulai Semuanya
36
Bab 36 - Aku akan berusaha yang terbaik
37
Bab 37 - Mama Dona ingin cucu
38
Bab 38 - Bertahap ya?
39
Bab 39 - Saling Bertanya satu sama lain
40
Bab 40 - Jangan tanggung-tanggung!
41
Bab 41 - Mau melakukannya malam ini?
42
Bab 42 - Kita akan saling menyatu
43
Bab 43 - Aku Mencintaimu
44
Bab 44 - Semakin Mesra
45
Bab 45 - Meminta Alaska Menyerah
46
Bab 46 - Kedatangan Adam
47
Bab 47 - Hasil Tes DNA
48
Bab 48 - Rencana Celine
49
Bab 49 - Meyakinkan Hana
50
Bab 50 - Saran dari Alvin
51
Bab 51 - Konferensi Pers
52
Bab 52 - Hana Tertusuk
53
Bab 53 - Cepatlah Sadar!
54
Bab 54 - Hana Sadar
55
Bab 55 - Cerita Berakhir
56
Sentuhan Cinta Aura by Yoyota
57
Bonus 1 - Adelio Agam Abraham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!