Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰
.
Beberapa hari berlalu, Marsel dan Wulan berencana ingin pulang ke rumah, sebelumnya mereka membeli lagi oleh oleh dari Bali untuk orang-orang di rumah.
"Bang, kita beliin makanan atau pakaian, atau yang lainnya, bagaimana? " tanya Wulan.
"Makanan boleh, kalau bagusnya beliin peralatan gitu dari sini buat mama sama adeknya abang, mereka itu suka loh barang barang unik" jawab Marsel.
"Boleh juga, Wulan ambil sendal aja buat mereka ya bang? " tanya Wulan.
Marsel menganggukan kepalanya, ia kemudian memberikan keranjang untuk menaruh barang barang yang telah diambil untuk dijadikan oleh oleh.
"Lan, makanan ini... "
Marsel menunjukkan sebuah makanan instan, Wulan menganggukan kepalanya.
"Iya bang, abang juga kalau mau gak papa, kan Wulan juga pake uangnya abang... " ucap Wulan.
Selesai mengambil barang barang, Wulan dan Marsel berjalan ke arah kasir, mereka membayar semua barang barang yang telah dibeli.
Marsel dan Wulan kembali lagi ke hotel, mereka mulai berberes, karena nanti malam mereka akan berangkat pada pukul 7 malam.
"Diinget inget dulu barang barangnya abang, takut nanti ketinggalan... " ingat Wulan.
Marsel menganggukan kepalanya, ia kemudian mengecek lagi barang barangnya dan semua telah mereka bereskan.
"Sudah Lan, semua barang barangnya sudah... " ucap Marsel.
Wulan melihat suatu barang yang tidak biasa, ia kemudian bertanya dengan Marsel. "Abang ngambil apaan? " tanya Wulan.
Marsel menunjukkan plastik yang berisi sabun, sikat gigi dan odol, beserta sendal hotel.
(Hayoo, ngaku, siapa yang habis nginep di hotel pasti ngambil salah satu alat mandi hotel? Hihihi)
"Emang boleh bang? " tanya Wulan.
"Ya, biar ada sedikit lah oleh oleh dari hotel, diem aja tapi... " jawab Marsel sambil malu malu.
Wulan hanya menggeleng kepalanya, sedangkan Marsel cengar-cengir karena kelakuannya ketahuan oleh istrinya.
"Yaudah, kita jalan jalan yuk sambil makan sama foto foto" ajak Marsel.
"Emmm boleh bang, ayo, eh tapi jangan lupa pake sunblock dulu ya bang... "
Wulan mengoleskan sunblock nya ke lengan Marsel, kemudian ia mengoles sunblock nya ke lengannya sendiri.
"Ayo bang... " ajak Wulan.
Marsel dan Wulan keluar dari kamar mereka, mereka kemudian berjalan jalan dan makan di tempat baru sebelum berangkat untuk pulang ke rumah.
.
.
Menunjukkan jam 6 petang, Marsel dan Wulan mulai bergegas ke bandara, karena penerbangan mereka jam 7 malam nanti.
"Dadah Bali, lainkali kami kesini lagi... " ucap Wulan dari jendela taksi, Marsel membelai rambut Wulan dengan acak.
"Ishh abang, rambut Wulan jadi kusut nih, ih! " sebal Wulan, Marsel hanya tertawa dan merangkul istrinya tersebut.
Sesampainya di bandara, Marsel bergegas langsung ke tempat tiket, ia check-in lagi untuk tiket pulang, sementara itu Wulan terus mengikuti nya.
Tak lama menunggu, akhirnya pesawat menuju ke Bandung telah dipanggil, para penumpang kemudian langsung berjalan lagi ke arah jembatan pesawat.
Kali ini Marsel dan Wulan dapat tempat duduk di tengah, Wulan merasa sayang kali ini ia tidak dapat di pinggir dekat jendela.
"Gak papa lah ya, kapan kapan bisa lagi kayak gini, mungkin bisa dapat di dekat jendela lagi, oke? " bujuk Marsel.
"Okelah, lainkali aja, gak papa kok, selama Wulan duduknya gak terpisah sama bang Marsel gak papa kok... " ucap Wulan, Marsel kemudian mengajak Wulan ke kursi yang telah di pesannya.
Di pesawat menuju ke Bandung, Marsel dan Wulan merasa ngantuk, mereka kemudian saling menyenderkan kepala mereka dan tertidur bersama.
Penumpang yang ada disebelah mereka merasa kagum, karena kedua pasangan tersebut tertidur saling bersandar dibahu masing-masing, tidak seperti biasanya akan tidur bersandar dibangku masing-masing.
Memakan waktu hampir 2 jam, akhirnya mereka telah sampai di penerbangan Bandung, Marsel dan Wulan dibangunkan oleh pramugari.
"Sayang, ayo bangun, kita sudah sampai nih" ucap Marsel, Wulan kemudian terbangun, ia mengucek matanya dan berdiri menggandeng lengan Marsel.
Selesai turun dari pesawat dan mengambil koper, Marsel melihat keluarganya menunggu di depan, terlihat Misella yang melambaikan tangannya.
"Lan, lihat ada mama, papa sama Sela... " ucap Marsel.
"Eummm, eh iya... Mama, papa, Sela... " ucap Wulan sambil berlari ke arah Thomas, Salma dan Misella.
Wulan memeluk keluarga Marsel, Thomas, Salma dan Misella menyambut kepulangan Wulan dan Marsel sehabis berbulan madu.
"Wah, mama sama papa kok kesini? Sama Sela juga, kan ini udah malem... " tanya Marsel.
"Hei, biasa aja kali, mama tuh mau sesekali kayak di film film, nyambut anak sama menantunya yang habis pulang... Lagipula mama tuh rindu sama kalian berdua, rumah jadi sepi aja, nih adekmu kerjanya main di kamar terus gak mau keluar, katanya sepi" jawab Salma.
"Tapi gak papa kan mah? Kalian nanti kecapean loh karena jemput Wulan sama bang Marsel... " ucap Wulan.
"Gak papa kok Wulan, ayo sekarang kita let's Go ke mobil, kita makan malam dulu yuk" ajak Thomas.
"Boleh pah! Kita ke all you can eat ya pah! " ucap Misella dengan bersemangat.
"Dih kamu Sela, tapi yaudahlah, boleh juga ke sana, biar Wulan bisa cicip makanan disana" ucap Thomas.
Rombongan perempuan naik ke mobil, sedangkan Thomas dan Marsel mengangkut barang barang dan koper ke dalam bagasi mobil.
.
.
Di perjalanan, Marsel dan Wulan saling berdekatan, Wulan menyenderkan kepala nya ke bahu Marsel dan dengan iseng mengerjai Marsel yang duduk tenang, di sisi lain terlihat ada yang sedang menahan enegnya.
"Pah, kita gak jadi ke all you can eat ya? Sela udah merasa kenyang nih... " ucap Misella.
"Lah, tadi kamu bilang maunya ke sana, kenapa sekarang mendadak kenyang? Masuk angin kamu? " tanya Thomas.
"Bukan, ini ada disebelahnya Sela, dua kekasih yang bikin kemanisan dan kekenyangan akibat kebucinan mereka, gak tahan liatnya pah... " jawab Misella.
Semua di mobil tertawa, Marsel kemudian mengacaukan rambut Misella, sedangkan Wulan tertawa mendengar ucapan adik iparnya yang kenyang akibat keromantisan dia dan Marsel.
"Halah dek dek, kamu yang sering senderan sama Raka aja kakak gak kayak gitu, giliran kakak aja kamu kayak gitu, penyakit irinya muncul lagi nih kayaknya... " ucap Marsel.
"Ihhh, iya deh, soalnya udah beberapa bulan Sela tuh jarang ketemuan sama Raka sang pemilik hati, ya taulah sendiri kak, Raka kan dinasnya keluar daerah.... " ucap Misella dengan nada cemburu.
Marsel kemudian merangkul Misella, Misella terkejut, sedangkan Wulan ikut memeluk Misella.
"Ih kak, nanti mbak Wulan nya merajuk loh... " ucap Misella.
"Ngga kok, buktinya dia ikut meluk kamu, iya kan Wulan sayang? " tanya Marsel.
"Iya, gak papa kok, lagipula kan Sela tuh udah mbak anggap sebagai adek mbak sendiri, biasa aja lah meluk bang Marsel nya, kan Sela juga adik kandungnya bang Marsel... " jawab Wulan.
Mereka akhirnya sampai di tempat makan all you can eat, mereka sekeluarga masuk bersama dan memesan makanan.
Empat pasangan saling bersuap suapan, sedangkan Misella harus menahan rasa ngenesnya yang merindukan Raka yang sedang dinas keluar daerah untuk mengabdi pada negara.
.
Keesokan harinya, Wulan bangun duluan bersama Marsel, mereka berencana ingin memasak untuk keluarga.
"Waduh, anak sama mantu pagi pagi gini udah masak. Kok gak bangunin mama? " tanya Salma yang baru masuk ke dapur.
"Gak papa kok mah, lagian juga Wulan mau masakin makanan khusus untuk mama sama papa" jawab Wulan.
Selesai memasak, Wulan meminta Marsel untuk memanggil Thomas dan Misella yang masih tidur, sedangkan ia melayani Salma.
"Silahkan dicicip masakannya Wulan, mamaku... " ucap Wulan.
"Makasih sayang, mama cicip ya" ucap Salma.
Setelah semuanya berkumpul untuk makan, mereka sekeluarga saling mengobrol, mulai dari menggosip seseorang, hingga berbagi cerita humor mereka.
"Lan, gimana liburannya? Apa Marsel cuek sama datar aja pas lagi liburan? " tanya Thomas.
"Ngga kok pah, bang Marsel orangnya menyenangkan, ini juga Wulan diizinkan untuk beli oleh oleh buat kalian semua sama bang Marsel" jawab Wulan dengan tersenyum.
"Oh iya, pas di Bali kemarin, kan itu banyak banget turis turis dari luar negeri berjemur disana, si Marsel ngelirik gak cewe cewe bule disana? " tanya Thomas dengan iseng.
"Apaan sih pah, buat apaan juga Marsel ngelirik cewe cewe bule yang lagi berjemur. Ngeliatin mereka itu ibarat ngelihatin Misella pas lagi jemuran di luar rumah, gak ada bedanya" ucap Marsel.
"Berarti selama ini kakak sering ngeliatin Sela jemuran ya? " tanya Misella.
"Iya, kakak setiap nanya sama mama dulu kamu dimana, ditunjukkan kamu ada di luar lagi berjemur, makanya kakak tau" jawab Marsel.
Misella menganggukan kepalanya.
"Eh iya, mama, papa, sekalian Wulan, Marsel mau ngasih tau nih" ucap Marsel.
"Ngasih tau apa, Sel? " tanya Thomas.
"Iya, ngasih tau apaan kak? " tanya Misella.
Setelah berhasil membuat Thomas dan Misella penasaran, begitupun dengan Wulan, Marsel dengan tersenyum memberitahukan sesuatu.
"Rumah Marsel dan Wulan sudah selesai direnovasi...! " ucap Marsel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Donna
waahh…pindah ke rmh baru yaa
2022-04-28
0