Ujian naik kelas

Nayla berjalan gontai saat hendak keluar gedung kampus menuju jalan raya tempat ia biasa menunggu angkutan umum untuk pulang.

Gadis yang pernah merasakan indahnya menjadi anak orang kaya itu harus rela melepas semua kehidupan sempurnanya tepat enam bulan lalu. Saat ayahnya ditangkap operasi tangkap tangan oleh KPK tentang kasus suap salah satu proyek pemerintah yang bernilai besar.

Seluruh harta mereka disita termasuk mobil yang biasa Nayla gunakan untuk ke kampus. Kembali ke titik nol tidak membuat Nayla menjadi ikut hancur, ia berkuliah seperti biasa karena ia masih mempunyai kakak lelaki yang telah berkeluarga yang mengambil alih biaya kuliah beserta hidup Nayla dan ibunya.

Di kampus ia tidak peduli pada mereka yang suka membulinya karena menjadi putri seorang koruptor. Nayla juga tidak peduli pada mereka yang bergelar teman yang meninggalkannya saat ia terjatuh, sejatinya memang hanya sedikit saja teman yang benar-benar tulus.

Sudah satu minggu dari pertemuan dengan Vano, namun pria itu benar-benar tidak menemuinya lagi. Nayla kecewa, ada pula rasa frustasi menghadapi kehamilannya seorang diri, ia tidak berani memberitahu ibunya yang tengah sakit.

Lalu bagaimana dengan kuliahnya karena tidak akan terus perutnya bisa ia sembunyikan. Merasa pusing hingga ada niat menggugurkan namun Nayla tidak memiliki nyali sejauh itu.

"Nay..." panggil seorang perempuan padanya yang hendak menyeberang menuju halte.

Suara itu dari Lia, teman yang masih tersisa yang tidak meninggalkan Nayla di kampus.

"Lia?"

"Ayo biar ku antar kau pulang," tawar gadis bernama Lia.

"Bukankah kau ikut seminarnya bu Aqilla?"

"Tidak jadi, ayo!" ajak Lia menarik tangan Nayla menuju mobilnya.

"Nanti kau bisa dimarahi."

"Hei sayang, dia kakakku.... Marahpun tidak masalah aku sudah biasa membangkang, ibuku pasti membela ku jika kak Aqilla marah aku tidak ikut seminarnya," jawab Lia enteng seraya tertawa.

Lia adalah adik salah satu dosen perempuan yang mengajar salah satu mata kuliah mereka, saat ini ada seminar yang mana Aqilla yang menjadi pembicaranya. Tidak semua mahasiswa wajib ikut, termasuk Nayla ia lebih memilih pulang karena sungguh pikirannya kacau saat ini.

Nayla tersenyum, Lia tidak pernah membiarkannya pulang sendirian saat tahu ia hamil. Lia adalah satu-satunya teman yang ia percaya untuk bisa menjadi tempat berbagi termasuk kehamilannya saat ini.

Mereka sudah berada dalam mobil dalam perjalanan menuju pulang.

"Vano gila, dia tidak menemui mu lagi setelah hari itu?"

Nayla menggeleng.

"Dasar lelaki brengsek, tidak bertanggung jawab.... Oh ya Allah, jika membunuh itu tidak berdosa, aku siap menjadi pembunuh pria gila itu."

Umpat Lia dengan kesal, ia memukul stir mobilnya dengan marah.

Nayla menjatuhkan lagi airmata, sudah satu minggu ia putus dengan Vano tanpa ada pembicaraan susulan mengenai kehamilan Nayla, ia benar-benar kecewa Vano sudah tidak peduli lagi padanya. Ia mengira lelaki itu akan menemuinya lagi namun hingga hari ini tidak ada juga batang hidungnya.

"Bukan dia yang brengsek, tapi aku yang terlalu bodoh. Aku tidak menyalahkan siapapun dari hubungan ini, akulah yang paling bersalah, aku wanita bodoh, wanita tidak punya harga diri hingga bisa berbuat mesum sejauh itu. Ini akibat perbuatan ku sendiri Lia, aku lupa bahwa Vano itu lelaki, dan semua lelaki itu sama saja....."

"Nay," lirih Lia seraya meraih tangan temannya untuk menguatkan.

"Aku benar-benar bingung Lia, ibuku sakit aku tidak bisa mengaku tentang semua ini, aku takut..... Kak Juna juga, aku takut dia tahu, aku tidak tahu harus apa, ingin gugurkan tapi aku tidak berani berbuat sejauh itu."

Lia berhasil mengerem mendadak saat mendengar ucapan Nayla.

"Nay, istighfar Nay..... Bicara apa kau ini, jangan berbuat gila ya Nay, aku mengerti perasaanmu. Tapi tidak main aborsi-aborsian juga, kau sudah mengaku salah atas kejadian ini, jangan menambah dosa baru yang membuat mu jadi pembunuh, anak ini tidak tahu apa-apa Nay, semua janin berhak untuk hidup terlepas siapapun dan apapun masalah orangtuanya."

Nayla menjadi menangis bahkan tergugu.

"Lalu aku harus apa? Hamil tanpa menikah? Bagaimana dengan kuliahku? Perutku akan membesar, ibuku sedang sakit, aku juga tidak bisa membebani kak Juna, aku benar-benar anak yang tidak berguna, bisanya hanya membuat keluarga ku malu, belum hilang dari ingatan orang tentang ayahku, sekarang aku berbuat tidak lebih baik dari itu."

"Aku perempuan hina Lia, aku bahkan malu menatap wajahku di cermin."

Lia mengusap punggung Nayla dengan sayang.

"Aku juga kasihan padamu Nay, tapi menggugurkan kandungan ini juga tidak membuat masalah menjadi selesai, ada undang-undang yang melarang aborsi. Sudah cukup kau berbuat dosa sejauh ini, tapi jangan tambah lagi daftar dosa-dosa berikutnya."

"Aku yakin, ini ujian hidupmu Nayla.... Jika kau ingin naik kelas, tentu kau harus mengikuti ujian bukan? Bukan lari, aku yakin kau akan menemui solusi dari masalah ini nantinya, hadapi ujian ini dengan pikiran yang lapang Nay, semua ada jalan keluarnya. Ayolah sayang jangan buat janin mu ikut stress."

Nayla menatap Lia.

"Ingin makan? Kita bisa makan sepuasnya, kita bungkus juga untuk ibumu, sebut saja kau sedang mau makan apa? Mengidam apa kau sayang? Sebut saja, ada bibi Lia yang akan menuruti kemauan mu," canda Lia seraya mengusap perut Nayla.

Nayla menjadi tersenyum mendengarnya, Lia adalah teman yang baik padanya selama ini.

"Kau tahu Nay," ucap Lia seraya menjalankan lagi mobilnya.

Nayla menoleh.

"Jika bisa ditukar posisimu dengan kak Aqilla, akan lebih baik lagi."

"Apa maksudmu Lia?"

"Kau tahu sendiri, kak Aqilla dan mas Aziz sudah satu tahun menikah namun hingga sekarang belum juga kakakku menunjukkan kehamilan, itu artinya tidak semua wanita beruntung bisa hamil dengan cepat."

Nayla terdiam.

"Meski baru satu tahun, tapi sungguh dua keluarga ingin segera kak Aqilla bisa hamil, mungkin Allah belum memberi mereka amanah, kau harus percaya Nayla bahwa anak ini amanah yang harus kau jaga, tidak semua perempuan beruntung bisa hamil seperti mu, cukup saja dosa membuatnya, jangan anak ini juga kau buat ladang dosa berikutnya, apalagi ingin menggugurkan, dia tidak bersalah apa-apa padamu."

Nayla kembali terdiam, ia membenarkan perkataan demi perkataan Lia.

Mereka mampir ke sebuah restoran di pinggir jalan, makan berdua dan tidak lupa membungkus juga untuk ibu Nayla yang masih belum menunjukkan kesehatan.

Hingga saat turun mobil ingin masuk ke rumahnya, Nayla dan Lia sama-sama menatap pada mobil yang menyusul di belakang mereka.

Mobil mewah yang tidak pernah Nayla lihat kemari sebelumnya. Lia menatap Nayla seakan bertanya, Nayla pun menggeleng karena ia juga tidak tahu itu siapa. Tidak lama perempuan keluar dari sana.

Perempuan cantik berdandan mahal seorang diri menghampiri mereka.

Terpopuler

Comments

Marina Tarigan

Marina Tarigan

makanya wanita2 seluruh dunia sebelum ada kata dah dari agama masing3 jgn ngangkang terus sama pacar sendiri karena bagi laki2 banyak faktor menghindari permikahan terutama dari orang tuanya senelum mandiri dari finansial jgn seperti jalang ya adik2

2025-03-28

0

Wy Ky

Wy Ky

keren

2024-07-17

1

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

siapa yaa...

2022-06-09

1

lihat semua
Episodes
1 Nayla Purnama
2 Ujian naik kelas
3 Annisa, tunangannya Vano
4 Selain ikhlas, aku bisa apalagi
5 Poor Nayla
6 Ternyata orang, bukan hantu
7 Kenapa tidak biarkan aku mati saja?
8 Jadi menyebalkan
9 Keheningan lebih jelas dari kata-kata
10 Setiap nyawa berharga
11 Aku yang terlalu terbuka
12 Dia, mantan kekasihku
13 Pamit keluar kota
14 Bunda Nayla
15 Keluarga yang seperti orang asing
16 Humairah?
17 Jadi ingat Mas Ariq
18 Kehilangan seseorang
19 Aku orangnya.
20 Kau kekasihku mulai saat ini
21 Aku mencintaimu
22 Lelaki pemaksa
23 Kau terlalu menggemaskan
24 Beri aku ciuman
25 "Sayang?"
26 Hanya seorang mantan
27 Apa kau mengajakku berselingkuh?
28 Gombal
29 Bunga Lily
30 Saran Oma Rika
31 Intan Rahayu
32 Penampilan baru
33 Di penjara
34 Ayah akan bebas
35 Poor Vano
36 Bang Jhon
37 Nayla berdarah
38 Darah yang tak kasat mata
39 Gadis bekas terhina
40 Bibi Rena
41 Rindu atau benci?
42 Kata Shakespeare
43 Ariq lagi
44 Mas Angga
45 Andai takdir memihak
46 Kawin lari
47 Namanya Ariq Gunawan Pratama
48 Nayla yang menyedihkan
49 Andai saja
50 Cinderella's Stepsister
51 Ada acara keluarga
52 Bukan power rangers
53 Mereka serasi sekali
54 Berakhir malam ini
55 Diamnya Rahayu
56 Seindah bulan purnama
57 Papa Alif
58 Sudut pandang orang membenci
59 Nayla atau Rahayu? Atau mie pedas.
60 Akhir rencana perjodohan
61 Muncul tiba-tiba
62 Cincin tanda keseriusan
63 Izin ayah Faisal
64 Umi Angga
65 Pingkan Lagi
66 Tertelan cincin
67 Meminang
68 tawar menawar dalam cinta
69 Rahayu mengidap bipolar
70 lagu
71 Daftar sakit hati
72 Ariq memang gila
73 Nayla dan Rahayu
74 Menikah, tapi....
75 Nano Nano
76 Kamar pengantin
77 Sentuhan tanggung
78 Drama meja makan
79 Kotak kenangan
80 Malam menjelang
81 Cuci mencuci
82 Tidak pernah pulang terlambat
83 Andira lagi.
84 Purnama Merindu
85 Ulah Oma
86 Mabuk darah
87 Mengaku saja
88 Ulang tahun
89 Kejutan
90 Balas dendam
91 Disensor
92 13 kali
93 drama pagi
94 Kehamilan
95 Nayla vs Pingkan
96 Hening
97 Disekap
98 Aku hanya inginkan suamiku
99 Mimpi
100 Hamil?
101 Perjuangan menuju kelahiran
102 Ever after
103 Sekuel telah dimulai
104 Sudah menikah
105 Mungkin saja
106 Ternyata janda
107 Nenek Dijah
108 Masalah baru
109 Ken pulang
110 Bunda Nayla
111 Flash Back
112 Rela
113 Tidak mau dimadu
114 Dijodohkan
115 Bingung
116 Oh Aishwa
117 Aishwa dan Indah
118 Pertemuan
119 Tidak salah orang
120 Ken terpesona lagi
121 Bertemu Ratih
122 Lewat Indah
123 Jangan terlalu cepat menyimpulkan
124 Bertemu lagi
125 Di rumah orangtua ku
126 Episode yang panjang
127 Dokter Aishwa
128 Aldric
129 Aldric terkejut
130 Anara
131 Aldric suamimu
132 Pesta menjadi duka
133 Bercandanya Ken
134 Masih marah
135 Pindah rumah
136 Kabar pernikahan
137 Hari ke 100
138 Ala bridal style
139 Mulai terbiasa
140 Cemburu?
141 Hanya teman
142 Teman hidup
143 Kenapa?
144 Marahnya Aish
145 Aldric dan Anara
146 Tidak fokus
147 Melepaskan
148 Saling mengakui
149 Mencintai mu Mas Aldric
150 di kantor
151 tak lekang oleh waktu
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Nayla Purnama
2
Ujian naik kelas
3
Annisa, tunangannya Vano
4
Selain ikhlas, aku bisa apalagi
5
Poor Nayla
6
Ternyata orang, bukan hantu
7
Kenapa tidak biarkan aku mati saja?
8
Jadi menyebalkan
9
Keheningan lebih jelas dari kata-kata
10
Setiap nyawa berharga
11
Aku yang terlalu terbuka
12
Dia, mantan kekasihku
13
Pamit keluar kota
14
Bunda Nayla
15
Keluarga yang seperti orang asing
16
Humairah?
17
Jadi ingat Mas Ariq
18
Kehilangan seseorang
19
Aku orangnya.
20
Kau kekasihku mulai saat ini
21
Aku mencintaimu
22
Lelaki pemaksa
23
Kau terlalu menggemaskan
24
Beri aku ciuman
25
"Sayang?"
26
Hanya seorang mantan
27
Apa kau mengajakku berselingkuh?
28
Gombal
29
Bunga Lily
30
Saran Oma Rika
31
Intan Rahayu
32
Penampilan baru
33
Di penjara
34
Ayah akan bebas
35
Poor Vano
36
Bang Jhon
37
Nayla berdarah
38
Darah yang tak kasat mata
39
Gadis bekas terhina
40
Bibi Rena
41
Rindu atau benci?
42
Kata Shakespeare
43
Ariq lagi
44
Mas Angga
45
Andai takdir memihak
46
Kawin lari
47
Namanya Ariq Gunawan Pratama
48
Nayla yang menyedihkan
49
Andai saja
50
Cinderella's Stepsister
51
Ada acara keluarga
52
Bukan power rangers
53
Mereka serasi sekali
54
Berakhir malam ini
55
Diamnya Rahayu
56
Seindah bulan purnama
57
Papa Alif
58
Sudut pandang orang membenci
59
Nayla atau Rahayu? Atau mie pedas.
60
Akhir rencana perjodohan
61
Muncul tiba-tiba
62
Cincin tanda keseriusan
63
Izin ayah Faisal
64
Umi Angga
65
Pingkan Lagi
66
Tertelan cincin
67
Meminang
68
tawar menawar dalam cinta
69
Rahayu mengidap bipolar
70
lagu
71
Daftar sakit hati
72
Ariq memang gila
73
Nayla dan Rahayu
74
Menikah, tapi....
75
Nano Nano
76
Kamar pengantin
77
Sentuhan tanggung
78
Drama meja makan
79
Kotak kenangan
80
Malam menjelang
81
Cuci mencuci
82
Tidak pernah pulang terlambat
83
Andira lagi.
84
Purnama Merindu
85
Ulah Oma
86
Mabuk darah
87
Mengaku saja
88
Ulang tahun
89
Kejutan
90
Balas dendam
91
Disensor
92
13 kali
93
drama pagi
94
Kehamilan
95
Nayla vs Pingkan
96
Hening
97
Disekap
98
Aku hanya inginkan suamiku
99
Mimpi
100
Hamil?
101
Perjuangan menuju kelahiran
102
Ever after
103
Sekuel telah dimulai
104
Sudah menikah
105
Mungkin saja
106
Ternyata janda
107
Nenek Dijah
108
Masalah baru
109
Ken pulang
110
Bunda Nayla
111
Flash Back
112
Rela
113
Tidak mau dimadu
114
Dijodohkan
115
Bingung
116
Oh Aishwa
117
Aishwa dan Indah
118
Pertemuan
119
Tidak salah orang
120
Ken terpesona lagi
121
Bertemu Ratih
122
Lewat Indah
123
Jangan terlalu cepat menyimpulkan
124
Bertemu lagi
125
Di rumah orangtua ku
126
Episode yang panjang
127
Dokter Aishwa
128
Aldric
129
Aldric terkejut
130
Anara
131
Aldric suamimu
132
Pesta menjadi duka
133
Bercandanya Ken
134
Masih marah
135
Pindah rumah
136
Kabar pernikahan
137
Hari ke 100
138
Ala bridal style
139
Mulai terbiasa
140
Cemburu?
141
Hanya teman
142
Teman hidup
143
Kenapa?
144
Marahnya Aish
145
Aldric dan Anara
146
Tidak fokus
147
Melepaskan
148
Saling mengakui
149
Mencintai mu Mas Aldric
150
di kantor
151
tak lekang oleh waktu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!