BAB 5 JERMAN

Sesampainya Evan dan Cindy di Jerman. mereka berjalan menelusuri jalan sambil celingak celinguk mencari keberadaan asisten profesor yang akan mereka temui. di ujung kumpulan orang dan salah satunya seorang lelaki menggunakan jas hitam rapi dan juga tampan kira-kira berumur 28 tahunan membawa papan dengan tulisan 'Mr Evan and mrs Cindy from Indonesian.' ternyata mereka Sudah di jemput beberapa orang suruhan Profesor. langsung saja Evan menyapa pria tersebut. yang pastinya menggunakan bahasa Jerman yang mereka pelajari sebelumnya.

"Hai maaf, apakah kamu asisten profesor Edward." Sapa Evan dengan senyum manisnya.

"Ya benar, selamat datang di negara kami Jerman. perkenalkan Saya James asisten dan tangan kanan profesor Edward. saya akan mengantarkan Tuan dan Nona ke asrama penelitian. " ucap James menjabat tangan kedua mahasiswa itu dengan ramah sambil menunjukkan arah jalan. yang di angguk i kedua mahasiswa tersebut.

Sepanjang perjalanan menuju asrama James menjelaskan peraturan asrama, lab dan juga hal apa saja yang akan mereka kerjakan di dalam penelitian itu. Evan yang cermat mencatat dan memahami kata demi kata yang di ucapkan james. lain Halnya dengan Cindy yang terus memandangi pemandangan di sekitar sambil terus memotret setiap saat. Evan yang malu dengan tingkah Cindy. ia lebih memilih mengabaikan nya dan menganggap tidak tau apa yang di lakukannya.

"HAI.. APA KAMU MENDENGAR KU!!!" Serunya menatap tajam gadis itu. Pria itu marah dengan tingkah Cindy yang tidak menghargai penjelasan yang ia jelaskan itu.

"Maaf Tuan, saya hanya terpesona dengan negara ini. " jawabnya mencari alasan dan lirih karena takut dengan tatapan pria itu. padahal memang ia tidak berminat dengan Sains. ia mengikuti penelitian tersebut karena memang hanya ingin dekat dengan Evan.

"Jika kamu berulah. lebih baik kembalilah ke Indonesia.JANGAN MENGGANGGU. " Timpal Evan yang juga kesal dengan tingkah Cindy.

gadis itu hanya menunduk dengan ekspresi kesalnya.

"maaf tuan, Bisa di lanjutkan lagi peraturan nya." Ucap Evan sopan ke pria yang mulai emosi itu.

"Baiklah, sebelum ku lanjutkan. saya tegaskan lagi. Saya sangat tidak suka dengan ketidak kedisiplinan.begitupun tuan Edward, beliau sangat membenci itu. " melihat kesungguhan di wajah Evan pria itu mulai melanjutkan peraturan yang belum lengkap tadi.

Sesampainya di asrama dua mahasiswa itu di persilahkan istirahat selama dua hari. mereka di antarkan ke kamar masing-masing yang lumayan besar.Kamar mereka di buat bersebelahan karena akan mempermudah komunikasi saat akan penelitian.

Seharian ini Evan hanya diam di Asrama ia benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk mengisi energinya. namun berbeda dengan Cindy yang sudah kabur dari sore tadi mengelilingi Kota Jerman dan ia juga menghampiri salah satu club yang cukup terkenal di dekat asrama tersebut. padahal apa yang di lakukan Cindy sudah melanggar peraturan Asrama. dimana setiap penghuni Asrama hanya boleh keluar dengan izin kepala Asrama. Kelakuan Cindy pun tak luput dari pengawasan Evan. karena memang Evan di mintai tolong oleh Gunawan untuk mengawasi nya.

'Saya hanya meminta tolong untuk mengawasi anak saya, jika ia berbuat salah, ingatkan! jika memang dia tidak mendengarkan biarkan saja. namun tetap laporkan kepada saya apa saja yang telah terjadi?' Evan mengingat pesan pak Gunawan padanya di kampus sebelum ia berangkat ke Jerman.

Keesokan paginya ia menuju kantin di Asrama untuk mengisi perut yang mulai keroncongan. melihat-lihat sekitar mengenali setiap sisi sudut bangunan yang akan ia lewati selama bertahun-tahun itu. sambil mencari cari seseorang. Evan memang sedang mencari Cindy untuk memastikan bahwa ia baik-baik saja. sebelum ke kantin ia sempat mengetuk pintu kamar Cindy namun tidak ada jawaban, dan menganggap gadis itu lebih dulu mengambil jatah sarapannya. namun setelah sampai di tempat ia tetap tidak menemukan gadis itu.

'Apa semalam ia tidak pulang' Batinnya sambil terus mengunyah sarapannya itu.' ahh.. sudahlah biarkan saja aku tidak peduli pikirnya lagi dan melanjutkan mengunyah makanan itu sampai tandas.

setelah Evan menghabiskan sarapannya ia pergi meminta izin kepada kepala asrama untuk ia ingin mencari camilan dan kebutuhan lainnya .

Setelah Evan membeli semua kebutuhan yang ia butuhkan ia kembali ke asrama dan melewati kamar Cindy dan melihat gadis itu keluar dari kamarnya.

"Dari mana saja kau kau melewatkan sarapan mu pagi ini. " Tanya Evan yang geram dengan tingkah Gadis itu yang baru hari pertama saja sudah melanggar peraturan yang ada di asrama ini.

"eh Evan semalam aku nggak kemana-mana kok aku cuma keliling-keliling aja cari angin." Jawabnya gugup menutupi kesalahannya.

"aku peringatkan kamu! jangan sekali-sekali kau ulangi melanggar peraturan yang ada di sini. karena sekali lagi kau melanggar peraturan akan ku laporkan ke Profesor dan kamu akan dipulangkan ke Indonesia. "ancamnya ke Gadis itu dan melewatinya memasuki kamar.

Cindy mendengus kesal dengan ancaman Evan pagi ini yang membuat mood Gadis itu berantakan.

"Sialan kau Evan, berani-beraninya loe mengancam ku. jangan mentang-mentang loe mahasiswa terbaik lalu loe bisa seenaknya denganku. Loe lupa siapa aku. Aku adalah anak dari dekan Universitas yang kau tempati. " Gerutunya melihat lelaki itu kembali masuk ke kamarnya.

Gadis itu berlalu pergi mencari kantin untuk mengisi perutnya yang sudah mulai keroncongan sambil terus nyerocos memaki-maki Evan yang tidak tau diri itu. Cindy memang gadis yang anggun polos dan sopan. Namun sifat itu hanya ia ungkapkan di depan orang tua angkat tersayangnya . namun kenyataannya Ia tak sepolos itu.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ternyata Cindy bukanlah Cewek baik2..

2025-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!