BAB 4 Mengejar Mimpi

"Ma, jaga kesehatan ya jangan terlalu capek, kalo ada apa apa langsung hubungi Evan.jangan khawatir uang sekolah Adek dan kebutuhan setiap hari. Evan akan kirim setiap bulannya." Ucap Evan sambil memeluk dan mengelus punggung Ibunda tercinta dengan mata berkaca kaca. Seolah tidak rela jika harus meninggalkan bidadari yang telah merawatnya dengan sepenuh hati itu.

" Iya sayang, kamu juga jaga diri baik baik. jangan tergiur pola hidup bebas di sana.jangan sampai telat makan, ibadah jangan di tinggal.Kejarlah mimpimu, semoga kamu kelak menjadi anak yang sukses." cerocos ibunda yang sudah menitikkan bulir-bulir air mata yang dengan berat hati meninggalkan ia dan adiknya demi kesuksesan sang anak sulung. yang di jawab dengan anggukan anak sulungnya itu.

"Dik, gue titip keluarga gue ya. hubungi gue jika ada apa-apa. gue janji bakal bantu loh kembangin bisnis loe dari sana." ucap Evan ke sahabatnya dengan jabat tangan ala dua lelaki itu.

"Siap.. gak usah khawatir. loe fokus aja mengejar mimpi loe. semoga saat loe balik kesini membawa nama baik dan kesuksesan. aamiin. " jawab Dika mendoakan sahabatnya itu.

"Dan Loe dek. jangan macam macam, jangan nakal, belajar yang rajin, jangan pernah pacaran sebelum lulus kuliah.jaga mama baik baik.dan juga bantu Bang dika mengembangkan bisnisnya. " Ucap evan lagi beralih ke arah adek satu satunya itu sambil menjitak dahi adeknya lalu memeluknya. ia mewanti wanti adik satu satunya itu agar tidak terjerumus dengan pergaulan bebas. teringat usianya yang mulai beranjak remaja dan juga labil.

"Siap kak boss, kakak jangan lama lama ya disana. cepat pulang. kabari adek kalo sudah sampai.sering sering hubungi adek juga. jangan cari jodoh disana.aku gak mau punya kakak ipar bule. takut aku tiap hari menangis karena gak tau bahasanya" rengek Lily sambil mengelus dahi yang di sentil kakaknya dengan mata yang berkaca kaca.

semua orang terbahak-bahak oleh celoteh gadis manis yang mulai beranjak remaja itu. karena celoteh random gadis itu membuat suasana yang awalnya terharu biru menjadi komedi oleh celotehannya.

di sisi mereka terlihat satu keluarga yang juga sama-sama akan melepas anak angkat kesayangan sang istri dekan di kampus Evan belajar.Gunawan juga menyayangi anak angkatnya namun beliau tidak suka cara istrinya memanjakan nya sehingga anaknya berkepribadian manja dan semaunya.

beliau pak Gunawan dan istri juga anak angkat satu satunya. Bu Mira istri pak Gunawan memang tidak bisa mempunyai anak di karenakan kanker serviks yang di deritanya hingga harus mengangkat rahim beliau.

"Sayang anak mami jaga diri baik-baik.raih mimpi mu setinggi-tingginya ya. Mami akan selalu mendoakan. " Ucap Bu Mira sambil mencium pipi anak kesayangannya itu.

"Iya mi. Cindy akan terus berusaha." sahutnya tersenyum manis.sambil melirik lelaki yang sedang berpelukan dengan adiknya.

Pak Gunawan hanya menatap datar dua perempuan di hadapannya itu. Gunawan kecewa dengan kelakuan anak angkatnya tersebut yang terus menerus merengek ke maminya untuk mengikuti penelitian di jerman hanya karena ingin dekat dengan Evan. dan buruknya lagi maminya pun menyetujui itu. Beliau harus merendahkan harga dirinya pada profesor di jerman memohon agar anak gadisnya pun di undang untuk mengikuti penelitian tersebut.

mata cindy terus mencuri curi pandang ke arah samping untuk melihat lelaki pujaannya yang sedang ber sendang gurau dengan keluarga dan juga sahabatnya.

"Kak, itu mbak mbak pacar kakak kah? kok dari tadi melihat ke arah sini mulu" sahut Lily yang merasa aneh di tatap oleh cindy.

"Bukan, dan gak kenal. " jawab sang kakak dengan santainya. yang di barengi tawa renyah sahabatnya.

"hahahahahah.. Mana mau kakakmu dengan lampir yang menjelma jadi bidadari rumah kosong." sela Dika menertawai tebakan adeknya itu.

"sudah sudah gak enak atuh kalo kedengaran." sela Ibunda Evan yang tau bahasa apa saja yang akan keluar dari mulut anak anaknya jika di biarkan.

Suara peringatan di bandara sudah berbunyi menunjukkan dua orang yang akan bertugas ke negeri orang harus cepat masuk ke pesawat.

"Hay Van, semoga kita bisa bekerja sama." ucap Cindy tiba tiba dengan gaya sok anggunnya sambil mengikuti langkah panjang Evan.

"Hmmm." ucapnya cuek tanpa menoleh ke arah gadis itu.

"cuek sekali kau, awas saja akan ku pastikan pulang dari jerman kau jadi milikku." batin Cindy sambil mendengus kesal karena respon cuek Evan terhadapnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!