Hari itu di depan ruang operasi yang pintunya masih tertutup, Lampu ruang operasi masih menyala menandakan operasi belum selesai. Mira meremas kedua tangannya, Keringat dingin pun sudah menjalar ke setiap anggota tubuhnya.Rasa khawatir sudah menguasai dirinya, Kejadian buruk menari-nari di kepala.
"Jangan khawatir,!Zay akan baik-baik saja,"Anita menggenggam tangan mira. Memberi kekuatan lewat sentuhan itu.Kita semua di sini berdoa untuk kesembuhan Zay.Zay anak yang baik pasti banyak orang yang men do'akan nya,
" Terimakasih Nit! Kamu sekali ada di sa'at ku seperti ini"Mira pun menggerat kan tangan nya yang di pegang Anita, Seolah Mira mendapat kekuatan baru lewat tangan itu.
Di kediaman keluarga Basrie, Mereka sedang berkumpul di ruang keluarga.
"Nilam!Coba panggil mama mu sedang apa dia di kamar terus?Basrie Memberi perintah kepada menantunya.
"Baik pa,! Akan Nilam panggil kan mama"Nilam pun bangun dan berlalu meninggal kan semuanya, untuk pergi ke kamar sang mertua.Setelah sampai di depan pintu kamar, Nilam mengetuk pintu sambil memanggil "Ma!Di panggil papa"
Tidak ada jawaban dari dalam kamar, Membuka pintu secara perlahan. Berjalan mencari keberadaan ibu mertuanya sambil di panggil-panggil, hasil tidak ada jawaban.
Nilam pun segera turun dan memberi tahu bapak mertuanya, Bahwa mama mertuanya tidak ada di kamar.
"Pa!Mama tidak ada di kamar, Tuh! " Kata Nilam sambil mendekat ke arah Papa mertuanya.
"Maksud kamu apa?Hah! " Basrie berkata dengan keras karena terkejut sekaligus heran mendengar ucapan menantunya.
"Kamu cari ke setiap sudut kamar tidak,?Basrie bertanya kepada menantunya.
"Sudah pa,Jawab Nilam. "
"Tadi siang mama mu pergi ke mana?Basrie bertanya.
"Tadi siang mama pergi,Tapi tidak tahu pergi ke mana, mama juga perginya naik taxi tidak mau di antar pak sopir"Nilam pun menceritakan semua yang terjadi hari ini.
Semua orang yang ada di kediaman Basrie sibuk mencari nyonya Parida.Seluruh sudut rumah sudah di cari namun tidak ada hasil.Mereka semua menyerah, dan sambil memikirkan ke mana akan mencari parida.
Basrie teringat satu tempat di mana tempat itu sangat berharga bagi mereka berdua.
Dia langsung bergegas pergi ke taman kota,
Langsung menyala kan mesin Mobil nya menginjak gass dengan cepat berharap akan segera sampai di tujuan.
Di taman kota, Terlihat seorang wanita tua sedang melamun, Duduk sendirian menikmati udara malam yang sangat dingin.Masih berfikir apakah ini jalan terbaik buat keluarga nya, Jika kepergian nya tidak bisa membuat suami nya menerima kehadira Mira dan Zay,Maka! keluarga nya akan hancur.
Ji**ka kamu masih teguh dengan pendirian mu, dengan tidak mengakui Zay itu cucu kamu.Mungkin ini jalan terbaik bagi kita untuk saling memperbaiki diri, sudah cukup aku kehilangan Jul tidak mau kehilangan Zay juga.Jika saja kamu tidak egois maka hal ini pun tidak akan terjadi. Parida terus berpikir sambil melamun...
Setelah sampai di taman kita basrie melihat ke setiap sudut, Terlihat dari kejauhan seseorang sedang duduk sambil melihat ke arah langit,.
Seolah orang itu sedang bicara kepada bintang-bintang yang bersinar.
Perlahan menghampiri, dan duduk di samping nya sambil berkata.
"Jika mau ke tempat ini kenapa tidak bilang,? Biar aku juga yang mengantarmu" Ucap Basrie sambil melirik ke arah Parida.
"Tidak perlu" Jawab Parida dengan singkat.
Sambil bangkit dari duduk nya ingin pergi meninggal kan suami nya,Tetapi tangan nya di tahan.
"Mau pergi ke mana,? Jangan pernah pergi untuk meninggal kan aku, Aku tidak bisa hidup tanpa kamu".Basrie memeluk sang istri namun tidak ada sepatah kata pun yang terucap dari bibir parida.
Parida pun sangat tahu jika ia bicara pun tidak akan mengubah keputusan suami nya.Parida mendorong tubuh suami nya agar menjauh.
"Ma'af,!bisa lepaskan tidak? Ini di tempat umun tidak enak di lihat banyak orang."
"Lah kenapa kita itu suami istri,,!Sah-sah saja," Ucapan Basrie sambil mengeratkan pelukannya, Aku tidak akan me lepaskan mu sampai kapan pun.
"Aku bilang lepaskan," Parida berkata sambil Memberontak ingin melepaskan tubuhnya yang di peluk erat sang suami. Selama ini aku selalu menuruti semua keingin mu bahkan aku sampai lupa aku ini maunya apa, Setelah menikah seluruh jiwa dan raga ku, Ku serah kan sepenuhnya untuk mu.Selama ini aku selalu diam dengan semua perlakuanmu.
Di sa'at kau mengusir anak ku, Aku tetap diam berharap kau akan menyesali semua perbuatan mu.
Namun semua itu tidak terjadi, Bahkan di hari meninggal nya Jul, Di mana hari itu terakhir aku bisa melihat wajah nya.
Kau tidak mengijinkan aku antuk melihat nya aku tetap menuruti semua ke inginanmu.
"Apa pernah kamu memikirkan sedikit saja perasaan ku sa'at itu,? tidak.!
Kau hanya mementingkan ego mu, Kau tidak berfikir ada seorang ibu yang hati nya terluka di sa'at tidak bisa lagi melihat anak nya untuk selama nya.
"Mungkin hari ini terakhir bagi kita untuk bersama,"
Aku akan pergi dari hidup mu untuk selama nya agar kau paham bagai mana rasanya kehilangan.
Setelah mengucapkan itu Parida menyeka air matanya dan ingin pergi meninggal kan Basrie namu tangan nya di genggam kuat.
"Aku tidak akan mengijinkan mu untuk pergi," Ucap basrie dengan nada mulai meninggi.
"Aku tidak butuh ijinmu untuk pergi," Parindra pun berbicara dengan nada yang lebih tinggi.
"Aku tanya sama kamu, sekarang mau kamu apa agar kamu tidak pergi dari rumah,?Ucap basrie dengan sura yang mulai merendah
"Kita bicara dulu dengan kepala dingin"Mana aku tahu maunya kamu apa jika tidak bicara.
Duduk dulu,!Basrie pun menggandeng parida mengajak untuk duduk di kursi yang ada di taman.
"Sekarang katakan aku harus bagai mana,,,?Ucap basrie dengan tatapan penuh permohonan.
"Aku hanya ingin kau terima Zay dan Mira sebagai anggota keluarga Basrie,,,Sudah cukup itu aja!
Apa kamu bisa lakukan itu untuk ku"
"Deg,!Basrie pun tidak bisa berkata.Karena sesungguhnya ia tidak mau hal ini terjadi, Namun kehilangan istrinya juga itu tidak mau.Tapi bagai mana bisa,? Belum tentu juga Mira mau di ajak tinggal bareng kita." Basrie masih ragu untuk mengakui Mira dan Zay.
"Bukan di ajak tinggal tapi akui mereka bahwa Mira itu menantu mu dan Zay adalah cucu mu."
Jika tidak bisa lakukan itu maka, terpaksa aku akan pergi dari rumah.Untuk apa juga tinggal bersama orang yang tidak punya hati, Parida pun bangkit dari duduk nya akan pergi meninggalkan taman itu.
"Aku akan lakukan itu tapi tidak sekarang', Aku belum siap Basrie berbicara sambil menunduk.
Sebetulnya dalam lubuk hati nya yang paling dalam,Ia juga sangat merindukan anak dan cucu ny.Namun, egonya terlalu tinggi.
Mendengar perkataan suami ya Parida pun duduk kembali sambil berkata" Sungguh "Senyum kebahagiaan pun mulai terpanar di wajah Parida.
"Jika kamu ingin melihat Zay maka aku tidak akan melarang mu untuk menemui nya.
Silahkan kau pergi sesukamu, tapi sa'at ini aku belum bisa ikut bersama mu."
"Terimakasih,! ucap Parida"
"Jangan bilang terimakasih, sudah sepantasnya aku melakukan itu, justru aku yang minta ma'af atas semua perlakuan ku yang selama ini melukai mu.
Basrie pun mengeratkan pelukannya sambil mencium puncak kepala parida"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 194 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus ceria
2023-02-06
0
remahan off
Terkadang penyesalan itu datang terlambat. Tetapi sayang nasi sudah menjadi bubur, sampe sampe gak mau lihat anaknya untuk terakhir kalinya.
2022-10-25
1
sudah ikhlaskan saja dia pergi
2022-10-25
3