Part 3

Parida Pun pergi dengan menggunakan taxi, namun sebelum pergi ke tempat tujuan ia, mampir terlebih dahulu ke toko perhiasan untuk menjual kalung warisan dari ibunya.

Sesampai di toko perhiasan itu, ia menyerahkan kalungnya yang sebenarnya sangat berarti baginya, untuk di jual.

"Pak, kira-kira laku berapa ya, kalung ini jika saya jual?” Parida bertanya kepada sang pemilik toko.

"Sebentar ya Bu, saya lihat,” kata pemilik toko sambil memeriksa perhiasan yang di berikan padanya dari tangan Parida. “Mungkin sekitar ... 500 juta, Bu.

"Apa tidak bisa lebih, Pak?” Tanya Parida dengan wajah berkerut.

"Itu sudah harga tertinggi, Bu," ucap sang pemilik toko itu lagi, masih tetap melihat-lihat perhiasan di tangannya.

"Ya sudah, saya jual kalungnya." Parida pun menyerahkan kalungnya kepada pemilik toko.

Tidak berselang terlalu lama, Parida sudah memegang uang hasil penjualan kalungnya. Setelah itu, ia segera pergi ke tempat tujuannya semula.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya sampailah ia di sebuah rumah.

Parida berdiri di depan rumah itu sambil mengetuk-ngetuk pintunya, tapi belum Ada jawaban juga.

Setelah cukup lama menunggu, barulah pintu itu terbuka dan terlihat wajah yang menyembul dari balik pintu sangat kusut dan berantakan. Namun, ia segera sadar bahwa mantan mertuanya saat ini yang tengah berdiri di pintu rumahnya.

"Permisi, Mira, apa kita bisa bicara sebentar?”

Ucap Parida kepada Mira.

"Maaf nyonya, saya sebentar lagi berangkat ke kantor dan sekarang belum bersiap,” dengan nada datar, Mira menjawab permintaan ibu mertuanya dulu.

"Mir, mungkin ucapan suami saya sangat melukai kamu, Saya minta maaf, untuk semua itu.” Kata Parida tegas.

Dengan raut wajah yang sedih Parida menatap Mira.

"Saya minta waktu, Mir! Tidak lama, lima menit saja.”

"Silakan nyonya masuk dulu,” kata Mira dan mempersilakan Parida untuk masuk.

"Terima kasih,” ucap Parida, sambil melangkah masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah Mira.

Setelah mereka duduk berhadapan, Parida pun mengambil amplop coklat dari tasnya.

"Mir, Ini mungkin cukup buat membayar biaya pengobatan Cucuku,” katanya dengan suara lembut, lalu dia kembali berkata, “maaf atas kejadian kemarin.”

"Terima kasih, Nyonya ... tapi maaf, saya sudah membayar lunas untuk pengobatan anak Saya dan tidak butuh uang dari Nyonya lagi.” Mira pun berbicara sambil tersenyum sinis, menganggap sikap mantan mertuanya itu sudah sangat terlambat.

“Dan nanti siang jam dua siang akan di lakukan Operasinya,” kata Mira setelah diam sejenak.

“Maaf, Nyonya, sekarang Saya harus bersiap untuk berangkat ke kantor, Jika tidak Ada yang ingin dibicarakan lagi, silakan Nyonya keluar dari rumah ini.” Mira kembali berkata sambil berdiri.

Parida pun ikut berdiri, dengan raut wajah yang sedih memohon kepada Mira, “Apakah Saya bisa menengok Cucu Saya di Rumah sakit, sekang?”

"Bukannya saya tidak mengizinkan Nyonya datang ke sana, tapi Saya khawatir.Bagaimana jika tuan Basrie tahu Nyonya menemui kami, Bukan hanya Anda yang terkena masalah tetapi, kami juga!,Apa Anda Masih ingat dengan kejadian dulu, beliau yang rela menyuruh orang hanya untuk membakar tempat tinggal kami?” Kata Mira sambil menahan sesak di dada.

“Sudah cukup Nyonya, penderitaan kami selama ini dan maaf juga atas kehadiran saya kemarin di rumah Anda. Awalnya saya berharap bahwa ada sedikit rasa empati Tuan Basrie terhadap anak Saya, mengingat dia juga Cucunya... Ternyata Saya sudah salah besar untuk menginjakkan kaki di rumah Anda.” Mira pun terus berbicara mengungkapkan apa yang selama ini ia pendam.

"Maaf ....” hanya itu yang terucap dari bibir Parida, sedangkan sorot matanya mengisyaratkan penyesalan yang mendalam.

"Tidak perlu minta maaf Nyonya, ini bukan salah Anda, Tapi ini salah Saya. Selalu berharap bahwa kalian semua akan menerima kehadiran kami setelah kematian ayahnya Zay. Ternyata itu hanya mimpi.”

Mira diam sejenak, menarik napas dan kembali berkata.

“Semua selalu berfikir bahwa saya yang telah membunuh Jul dan Zay anak pembawa sial, ah ... yang benar saja!”

"Saya tidak pernah berpikir seperti itu,bahkan saya sangat menginginkan kehadiran kalian, ingin melihat tumbuh kembang Zay, tapi apa daya," Parida menyanggah ucapan mira

"Saya juga tidak punya kekuatan untuk melawan ayahnya Jul.”  Parida pun berbicara dengan nada gemetar dan menahan tangis.

“Bahkan di hari meninggalnya Jul, kalian tidak ada yang datang, hanya untuk mengucapkan bela sungkawa.Padahal Jul jelas-jelas anak kalian! Apakah sebuah kesalahan besar yang tidak bisa dimaaf kan hanya karena dia menikahi gadis miskin seperti saya?” Tangisan Mira pun pecah, yang selama ini berusaha ia tahan.

Parida mendekat ke arah Mira Dan memeluknya, Akhirnya mereka saling memeluk sambil menangis.

 

Parida mengelus punggung Mira, sambil berkata, “lupakan semua yang sudah terjadi mulai hari ini, saya berjanji akan berusaha untuk selalu ada disaat kalian membutuhkan, Sekali pun itu harus menentang Suamiku.”Kata parida sambil berusaha membuat Mira sedikit tenang

"Tidak perlu Anda melakukan itu Nyonya,” Mira mengurai pelukan mereka, sambil menatap wajah Parida yang sudah tidak muda lagi. Bagi Mira ini pertama kalinya ia di peluk ibu mertuanya.

Sehangat inikah pelukan seorang ibu? Batinnya.

"Jul ... sekarang ibumu datang ke rumah kita, dan itu janji yang sering kau ucap kan padaku, Semoga kamu bahagia di alam sana.” Batin Mira seolah hatinya tersenyum pada mendiang suaminya.

"Nyonya, maaf ... Saya bersiap dulu, Sebentar lagi saya akan pergi ke kantor.” Mira mengucapkan itu untuk memperingati mertuanya agar segera pergi.

“Jangan panggil saya Nyonya, mulai sekarang panggil Mama seperti Jul memanggil ku, Mama ....” kata Parida sambil tersenyum hangat.

"Baik Nyonya,” Mira berkata dengan nada terbata-bata, “Eh, Mama.”

"Apa Mama bisa minta nomor ponselmu? Besok Mama akan datang lagi untuk menemui Zay. Bilang sama dia, Neneknya sangat merindukannya!”

Setelah kepergian Parida, Mira pun bersiap untuk berangkat ke kantor, mengingat dia bekerja di perusahaan itu belum ada satu minggu.

Takut sesuatu hal terjadi, Jika sampai dipecat,  dia harus mencari kerja di mana lagi, dengan status dia seorang janda? Mungkin banyak perusahaan yang akan menolaknya, dengan  alasan takut tidak bisa bekerja dengan baik.

Setelah sampai di kantor, Mira langsung disambut oleh sekretaris bos besar .

"Bu Mira, Anda sudah ditunggu di ruangan Pak Jack" ucap sang sekretaris.

"Baik,” jawab Mira dengan singkat, sambil berlalu meninggalkan sekretaris itu.

Tiba di depan pintu ruangan CEO, dia mengetuk pintu.

Tiba-tiba pintu terbuka dari dalam dan terdengar suara, khas seorang pria dewasa yang berwibawa, “Silakan  masuk Nyonya.”

 

Mira pun melangkah kan kaki menuju meja kerja sang CEO tersebut.

"Maaf Pak, apakah Anda memanggil Saya?” Mira mulai angkat bicara, setelah berada di hadapan pimpinannya.

"Jam berapa sekarang?” Tanya Jack pada Mira, bahkan Jack enggan melihat Mira. Ia berbicara dengan membelakangi dirinya.

"Jam Sembilan empat puluh lima menit, Pak.” Mira menjawab dengan lantang.

"Bagus jika kamu tahu, Itu artinya kamu telat lima menit. Jadi, jangan berpikir setelah kejadian tadi malam kamu bisa seenaknya datang ke kantor!

"Dan satu hal lagi, kamu sudah membohongi perusahaan ini, bahwa kamu itu masih singgel, tapi ternyata kamu sudah punya anak!” kata Jack masih sambil membelakangi.

"Atas semua kebohonganmu, terpaksa Saya—“ Jack menjeda omongannya.

"Apakah Saya akan di pecat, Pak?” Mira berbicara dengan nada yang pasrah tapi khawatir akan nasibnya kali ini.

"Terus kamu maunya apa?” Jack membalikkan tubuhnya dan kali ini melihat ke arah Mira, dengan tatapan tajamnya.

"Saya akan terima semua keputusan Bapak, toh, ini perusahaan milik Bapak.”Balas Mira, Sambil tersenyum tipis.

"Saya hanya ingin memberimu hukuman. Lihat ini! Selesaikan semua cetak biru untuk pembangunan tempat wisata di  Belitung, Dalam waktu tiga hari. Jika tidak, maka bersiap untuk membuat surat pengunduran diri!” kata Jack lagi.

"Baik Pak, saya akan kerjakan, secepatnya.” Mira berkata, dengan nada lemasnya.

“Jika sudah tidak ada lagi yang dibicarakan, Saya permisi, Pak,” Ucap Mira lalu, keluar dari ruangan itu setelah Jack mengangguk.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus lancar tejekinya

2023-02-06

0

Raflesia

Raflesia

mertua Mira kah???

2022-11-25

1

@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬

@ᵃˢʳʏ ᵛᵃʳᴍᴇʟʟᴏᴡ🐬

aiih kirain mau d.pecatt🤭kaya.a bos mu itu suka deeh Mira🙈

2022-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21.
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29.
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32.
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Par 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Par 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61 janda
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65.
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 75.
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Patr 93
95 Part 94
96 Part 95.
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 Part 106
108 Part 107
109 Part 108
110 Part 109
111 Part 110
112 Part 111
113 Part 112
114 Part 113
115 Part 114
116 Part 115
117 Part 116
118 Part 117
119 Part 118
120 Part 119
121 Part 120
122 Part 121.
123 Part 122
124 Part 123
125 Part 124
126 Part 125
127 Part 126
128 Part 127
129 Part 128
130 Part 129
131 Part 130
132 Part 131
133 Part 132
134 Part 133
135 Part 134
136 Part 135
137 Part 136
138 Part 137
139 Part 138
140 139
141 Part 140
142 Part 141
143 Part 142
144 Part 143
145 Part 144
146 Part 145
147 Part 146
148 Part 147
149 148
150 Part 149
151 Part 150
152 Part 151
153 Part 152
154 Part 153
155 Part 154
156 Part 155
157 Part 156
158 Part 157
159 Part 158
160 Part 159
161 Part 160
162 Part 161
163 Part 162
164 Part 163
165 Part 164
166 Part 165
167 Part 166
168 Part 167
169 Part 168
170 Part 169
171 Part 170
172 Part 171
173 Part 172
174 Part 173
175 Part 174
176 Part 175
177 PENGUMUMAN
178 Part 176
179 Part 177
180 Part 178
181 Part 179
182 Part 180
183 Part 81
184 Part 182
185 Part 183
186 Part 184
187 Part 185
188 Part 186
189 Part 187
190 Part 188
191 Part 189
192 Part 190
193 Part 191
194 Part 192
Episodes

Updated 194 Episodes

1
PART 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21.
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29.
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32.
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Par 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Par 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61 janda
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65.
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
75.
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Patr 93
95
Part 94
96
Part 95.
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
Part 106
108
Part 107
109
Part 108
110
Part 109
111
Part 110
112
Part 111
113
Part 112
114
Part 113
115
Part 114
116
Part 115
117
Part 116
118
Part 117
119
Part 118
120
Part 119
121
Part 120
122
Part 121.
123
Part 122
124
Part 123
125
Part 124
126
Part 125
127
Part 126
128
Part 127
129
Part 128
130
Part 129
131
Part 130
132
Part 131
133
Part 132
134
Part 133
135
Part 134
136
Part 135
137
Part 136
138
Part 137
139
Part 138
140
139
141
Part 140
142
Part 141
143
Part 142
144
Part 143
145
Part 144
146
Part 145
147
Part 146
148
Part 147
149
148
150
Part 149
151
Part 150
152
Part 151
153
Part 152
154
Part 153
155
Part 154
156
Part 155
157
Part 156
158
Part 157
159
Part 158
160
Part 159
161
Part 160
162
Part 161
163
Part 162
164
Part 163
165
Part 164
166
Part 165
167
Part 166
168
Part 167
169
Part 168
170
Part 169
171
Part 170
172
Part 171
173
Part 172
174
Part 173
175
Part 174
176
Part 175
177
PENGUMUMAN
178
Part 176
179
Part 177
180
Part 178
181
Part 179
182
Part 180
183
Part 81
184
Part 182
185
Part 183
186
Part 184
187
Part 185
188
Part 186
189
Part 187
190
Part 188
191
Part 189
192
Part 190
193
Part 191
194
Part 192

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!