Bab 2. Teman Serumah

Zhe Zhe dan Ocha sampai di apartemen Bumi Indah. Ocha tinggal dilantai dua apartement itu.

"Sini Mbak," ajak Ocha. Mereka berjalan ke arah kiri dari loby apartemen.

"Aku tinggal dilantai dua dan lebih suka naik tangga. Itu lebih menyehatkan, tidak apa-apa kan, kalau saya ajak Mbak jalan?" tanya Ocha yang mengajak Zhe Zhe naik tangga disamping lift.

"Tidak apa-apa kok, Cha. Kamu sudah lama tinggal disini?" tanya Zhe Zhe sambil menapaki satu persatu anak tangga menuju lantai dua.

"Dari SMA. Dulu tinggal sama teman tapi temanku pergi keluar negeri dan menikah disana. Karena di sini, pernikahan sejenis tidak dibolehkan," ucap Ocha.

"Oh begitu, berarti kamu sudah lama ya disini dari SMA sampai sekarang?" tanya Zhe Zhe.

“Mbak juga pasti bakal betah disini.Disini, memang gedung apartemennya kecil tapi per unit apartemennya lumayan luas, terus dilantai 4 ada taman bermain anak-anak dan tempat olahraga. Nah, di rooftoopnya ada kolam renang, minimarket dan foodcourt. Jadi aku kalau pulang kerja sudah tidak pernah keluar dari gedung apartemen, soalnya mau makan apa saja ada diatas," ucap Ocha.

"Berapa unit yang ada di gedung ini?" tanya Zhe Zhe yang sudah menapaki tangga teratas dan menginjakkan kakinya dilantai dua.

"Dikit Mbak. Cuma 50 unit per satu lantai. Jadi cuma ada 150 unit dari lantai satu sampai tiga. 4 dan 5 hanya ada tempat yang aku sebutkan tadi," ucap Ocha. Mereka sampai didepan apartemen Ocha yang berada di nomor 4 dari tangga. Ocha menekan pascode pintu apartemennya.

"Masuk, Mbak!" Ocha mempersilakan Zhe Zhe masuk. Zhe Zhe pun melangkah masuk.

"Wah, beneran luas ya. Ada berapa kamar?" tanya Zhe Zhe sambil berkeliling kesetiap ruangan sampai ke dapur.

"Ada dua kamar tidur dengan kamar mandi di dalam. Terus di sana dapur dan ruang makan lalu ruang tamu yang merangkap ruang santai. Ini kamarku dan yang ini kamar Mbak. Mbak bisa ganti barang-barang atau ubah letak ranjang atau apapun yang mau Mbak rubah," ucap Ocha menunjukan kamar untuk Zhe Zhe.

"Makasih ya Cha. Ah, aku merasa kemalanganku tiga tahun lalu sudah Tuhan ganti dengan keberuntungan yang tak terduga. Termasuk memiliki teman terbaik sepertimu," ucap Zhe Zhe merebahkan tubuhnya diranjang king size. Ocha tersenyum dan duduk disamping tubuh telentang Zhe Zhe.

"Aku akan jadi teman yang bisa kamu andalkan Mbak." Ocha mengusap kepala Zhe Zhe. Zhe Zhe terkesiap dan bangun dengan kaget.

"Kenapa? Jangan terharu deh gara-gara dielus kepalanya, aku tetap gak doyan cewe hum," ucap Ocha, dengan gemulai Ocha melangkah keluar dari kamar Zhe Zhe.

"Ocha … tunggu!" panggil Zhe Zhe mengejar Ocha.

"Ada apa lagi sih? Kamu itu cewek tapi suaramu ish, jelek banget. Ada apa cepat bilang? Aku mau mandi sudah lengket semua nih kulitku yang halus," ucap Ocha.

"Ada toko baju tidak, di atas?" tanya Zhe Zhe ragu.

"Ada," jawab Ocha lalu masuk kedalam kamarnya. Zhe Zhe sumringah mendengarnya. Karena dia belum membawa baju-bajunya dari rumah. Dia berencana membeli beberapa setel baju. Zhe Zhe pun masuk ke kamarnya dan mengguyur tubuhnya dibawah kran shower.

Setengah jam kemudian Ocha dan Zhe Zhe sudah selesai mandi. Ocha keluar dari kamarnya memakai baju santai, sebuah baju pantai longgar berwarna warni dan celana putih longgar adalah baju santai favoritnya. Sedangkan Zhe Zhe keluar memakai baju kantornya kembali. Rok mini merah selutut dengan sedikit belahan dibagian belakang dan jas wanita berwarna serupa dipadu kaos putih sebagai lapisan dalam.

"Mbak mau kemana? Hahaha, sore begini pake baju kaya gitu." Ocha tertawa terpingkal-pingkal .

"Makanya aku tanya toko baju sama kamu tadi. Yuk, antar aku beli baju untuk dua hari kedepan," ajak Zhe Zhe.

"Kok dua hari?" tanya Ocha mengernyit heran.

"Ya. Sekarang kan Rabu. Aku beli untuk hari Kamis dan Jum’at. Sabtu aku pulang ke rumah dan mengambil barang-barangku," ucap Zhe Zhe.

"Oh. Ngomong-ngomong aku boleh ikut tidak ke rumah Mbak?" tanya Ocha.

"Boleh, tentu saja boleh. O, ya Cha, kalau di luar kantor, panggil nama saja," ucap Zhe Zhe.

"Ok, Zhe. Ayo kita Shopping!" Ocha menarik tangan Zhe Zhe dan merekapun menaiki lift dan pergi ke lantai paling atas gedung apartemen itu.

"Tuh! Di samping minimarket tokonya." Ocha menunjuk toko baju satu-satunya disana. Zhe Zhe dan Ocha masuk kedalam toko baju. Zhe Zhe memilih beberapa setel baju dan membayarnya di kasir, setelah itu mereka keluar dari toko.

Bug!

"Aduh, maaf, maaf saya tidak sengaja." Zhe Zhe bertabrakan dengan seorang pria tampan dengan rambut sedikit gondrong. Pria itu memakai kemeja putih yang lengannya digulung dua kali dan ujungnya dimasukan kedalam celana hitam, dipadu sepatu olah raga berwarna hitam bergaris merah dibagian samping. Dia mengulurkan tangannya pada Zhe Zhe yang terjatuh karena bertabrakan dengannya.

"Saya yang salah, maaf," ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya. Zhe Zhe ragu membalas uluran tangan pria itu. Dan memilih bangun sendiri, Ocha membantu memungut kantung belanjaan Zhe Zhe yang terjatuh. Ocha baru akan mengomeli pria itu.

"Kamu itu punya ma …." ucapan Ocha terhenti karena ternyata dia mengenal pria itu.

"Sultan, maaf maksud saya Pak Sultan anda mau kemana?" tanya Ocha.

"Saya mau ke minimarket. Maaf sudah menabrak teman kamu. Tidak sengaja," ucap Sultan.

"Em, Zhe ini Pak Sultan Manager tim dibagian syuting iklan. Dia tinggal dilantai tiga." Ocha memperkenalkan mereka.

"Zhe Zhe." Zhe Zhe mengulurkan tangannya.

"Sultan. Senang berkenalan denganmu," ucap Sultan sambil tersenyum penuh pesona, hanya dimata Ocha. Sedang dimata Zhe Zhe, senyuman itu terlihat seperti senyuman iblis yang menemukan mangsa untuk dijerat.

"Zhe Zhe ini kepala editor kami yang baru!," ucap Ocha.

"Oh. Kalau begitu kedepannya kita akan sering bertemu," ucap Sultan.

"Kami permisi Pak kalau begitu." Zhe Zhe menarik Ocha pergi dan masuk kesebuah resto untuk makan malam. Sedangkan Sultan masuk kedalam minimarket.

"Tampan ya Zhe? Tapi hati-hati, dia itu playboy. Semua artis yang pernah jadi model iklan di kantor kita, sudah pernah dipacarin sama dia. Ck, sayang sekali. Padahal dia type cowok idamanku. Tinggi, kekar, benar-benar macho," ucap Ocha.

Setelah makan malam, mereka melihat-lihat lantai 4 apartemen. Zhe Zhe mendaftar di tempat gym, karena Zhe Zhe memang suka berolahraga. Dia mengambil tiga hari dalam seminggu. Setelah itu mereka kembali ke apartemen Ocha.

"Aduh, capeknya." Ocha menghela napas dan menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Maaf ya. Gara-gara menemaniku, kamu jadi kecapekan." Zhe Zhe duduk di samping Ocha yang sedang mengatur nafasnya.

"Aku senang kok Zhe. Aku sekarang punya teman sekamar lagi. Aku sudah lama tidak berkeliling jadi badanku kaget sepertinya. Tapi aku sungguh senang. Apalagi kamu bayarin aku daftar di gym. Disana kan banyak cowok ganteng yang macho, yang sering datang kesana, makasih ya Zhe." Ocha memeluk Zhe Zhe dari samping. Zhe Zhe hanya tersenyum.

"Ya sudah. Aku mau mandi lagi terus ganti baju. Kamu mending istirahat sana! Besok kita ada meeting kan?" ucap Zhe Zhe.

"Siap Mbak." Ocha menggoda Zhe Zhe.

"Siap, siap, apanya yang siap? Siap aku pukul. Sini kalau mau aku pukul!" Zhe Zhe mengejar Ocha yang berlari ke kamar.

"Selamat malam Zhe, semoga mimpi indah dan semoga betah," ucap Ocha dari dalam kamar.

Zhe Zhe tak hentinya tersenyum dengan tingkah konyol teman serumahnya itu. Zhe Zhe masuk ke kamarnya. Setelah mandi dan mengganti baju, ia merebahkan tubuh lelahnya dan tertidur.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

*pagi hari

"Cha, Ocha sudah bangun belum?" Zhe Zhe memanggil Ocha dari luar kamar.

Ceklek! Ocha membuka pintu.

"Ternyata teman serumah wanita itu cerewet ya. Pagi-pagi sudah teriak-teriak," rungut Ocha. Zhe Zhe mencolek pipi Ocha.

"Uh, ngambek? Kedepannya kamu harus terbiasa, karena aku akan teriak tiap pagi buat bangunin kamu." Zhe Zhe melangkah keluar dari apartemen disusul Ocha. Merekapun pergi kekantor menggunakan mobil Zhe Zhe. Ocha merasa hari ini sangat bersemangat karena mempunyai teman untuk berangkat bersamanya.

Terpopuler

Comments

Epron Putra

Epron Putra

aku datang tor tuk membaca kembali

2020-05-18

7

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!