Bab 3. Rekan Kerja

Di episode sebelumnya.

Caca dan semua staf kantor sedang melaksanakan rapat.

Pak Heru berjalan memasuki ruangan rapat dengan di dampingi oleh seorang pria muda. Perlahan tapi pasti wajah tersebut jelas terlihat, setelah memasuki ruangan rapat. Pak Heru pun mulai memperkenalkan putra bungsu nya kepada seluruh staf kantor.

"Sebelum memulai rapat ini, perkenalkan ini adalah putra saya yang nanti akan menggantikan saya disini," ucap Pak Heru dengan bangga sambil menepuk pundak anak nya.

Semua yang ada di ruangan rapat pun bertepuk tangan.

"Selamat siang, perkenalkan nama saya Nathanael Chandra Putra, kalian bisa panggil saya dengan Nael. Mohon bimbingan nya karena saya disini masih belajar, terima kasih," ucap bos muda tersebut.

Semua yang ada diruangan rapat pun memuji bos muda tersebut. Sudah tampan, pintar, sopan dan masih muda. Banyak yang ingin menjodohkan dengan anak mereka, bahkan ingin menjodohkan dirinya sendiri.

"Sudah! sudah!" kata Pak Heru menghentikan obrolan tersebut.

"Masalah masa depan anak saya, dia sudah bertunangan," kata Pak Heru dengan tegas.

Semua yang ada di ruangan tersebut serentak kecewa, seperti hilang kesempatan langka.

Jam 15.00 WIB pun berlalu. Sebelum mengakhiri rapat, pak Trisno bertanya kepada Nael.

"Nael itu dapat seragam darimana? tadi kamu habis dari mana tiba tiba muncul begitu saja?" tanya Pak Trisno.

Caca pun penasaran begitu pula yang lain.

"Oh seragam ini tadi saya menemukan nya tergantung di atas tali panjang (jemuran maksud nya). Dekat mess belakang sana. Karena saya tahu bakal ramai begini jadi saya pakai seragam ini biar tidak ada yang mengenali. Saya datang dari pintu gerbang belakang pabrik pak Tris," jawab Nael begitu semangat.

Semua orang pun terkejut, dan tertawa mendengar hal tersebut.

"Oh pantas ada yang kehilangan baju seragam, ternyata dia pelaku nya," ucap Caca pelan.

Caca pun tertawa geli, tanpa sadar Nael memandang Caca sekilas.

Caca kemudian mulai mengingat kejadian di pabrik tadi. Seseorang yang memperhatikan nya dari jauh, orang yang memberikan dia barang yang hilang.

"Aish itu ternyata Pak Nael," ucap Caca dalam hati.

Seketika lapar Caca pun hilang begitu saja.

Semua orang sudah keluar dari ruang rapat dan bekerja kembal. Tapi tidak dengan Caca. Dia bergegas mengambil kue yang tadi ada di meja rapat sebelum dibawa oleh Mas Eko, sambil membereskan sisa-sisa kertas yang dia bawa tadi. Mas Eko pun sibuk membereskan sisa-sisa makanan dan plastik didalam ruangan.

"Ah sudah rapi. Sudah kenyang jg untung masih ada kue," ucap Caca pelan.

Caca pun kembali ke ruangan kerja nya. Ketika masuk ke ruangan nya, Caca terkejut melihat ada seseorang yang sedang duduk di depan komputer nya. Ya dia tidak lain adalah Nael Bos nya.

Caca pun mengetuk pintu ruangan nya sendiri. Dia baru ingat kalo bos baru nya akan bekerja sama dengan nya karena satu divisi, di bagian produksi dan akan menjadi rekan kerja nya.

"Permisi," ucap Caca sambil menundukkan kepala nya.

"Iya silahkan masuk," ucap Nael datar.

"Uh gayanya udah kaya bos besar aja, meja jg diberantakin," ucap Caca dalam hati.

"Kenapa bengong di depan situ? sini masuk saya ada perlu dengan kamu," kata Nael dengan muka serius.

"Ba-baik, Pak."

Caca pun duduk disebelah Nael, dia tidak bisa menghilangkan rasa penasaran nya untuk melihat lebih jelas bos muda nya tersebut.

"Ya ampun ganteng banget. Tuhan tolong beri aku satu cowo seperti ini," ucap Caca dalam hati sambil memejamkan mata dan merangkapkan kedua tangan nya.

"AMIN!" kata Nael dengan suara lantang.

Caca tersentak kaget, dia pun menengok ke arah Nael yang juga melihat diri nya sejak tadi.

"Sudah berkhayal nya? sekarang saya minta laporan tiga bulan terakhir ini, dan semua berkas nya kamu kirim ke ruangan saya," kata Nael dengan tegas.

"Ba-baik, Pak."

Caca sedikit gugup jika dia berhadapan langsung dengan bos nya tersebut.

"Oiya siapa nama kamu?" tanya Nael kepada Caca.

"Carisa, Pak. Biasa saya dipanggil Caca," jawab Caca.

"Oke saya akan panggil kamu Carisa. Saya tidak mau panggil kamu Caca, itu nama kadal peliharaan saya," kata Nael.

"Baik, Pak."

Caca pun segera mengerjakan apa yang diperintahkan oleh bos muda nya tersebut, sambil tersenyum senyum sendiri.

"Hihihi nama gue sama kaya nama kadal nya. Pak Nael orang yang pertama manggil gue Carisa disini. Hihihi jadi malu," ucap Caca dalam hati.

Dari kejauhan teman Caca masuk dan kemudian menggoda Caca.

"Cie," ucap Dewi yang masuk secara tiba-tiba. Lamunan Caca kemudian menghilang.

"Ah Mba. Ada apa sih datang-datang ngagetin aja?" tanya Caca.

"Nggak apa, nih ada titipan dari Pak Trisno, buat dikerjain besok pagi," jawab Mba Dewi.

"Makasih ya," kata Caca.

"Sama-sama," kata Mba Dewi membalas.

"Oh iya gimana bos yang baru? kayanya lebih sering-sering deket nanti nya. Hehehe," kata Mba Dewi menggoda Caca.

"Biasa aja, Mba."

"Oke! Mba balik ke tempat Mba dulu ya," kata Mba Dewi.

"Oke Mba," balas Caca.

Mba Dewi beda divisi dengan Caca jadi tidak satu ruangan. Mba dewi dan teman nya Lista bagian keuangan, jadi ketemu hanya pas sebelum masuk, istrahat dan pulang saja, tapi mereka cukup akrab.

Sedangkan Caca seruangan dengan Pak Hardi (kepala QC), Pak Dodi (kepala Gudang) dan Pak Joko (kepala produksi). Mereka selalu bekerja di lapangan jadi Caca selalu sendiri di dalam ruangan nya.

"Oke selesai!" ucap Caca semangat.

Caca pun keluar dari ruangan dan menuju ruangan Nael yang tidak terlalu jauh dari ruangan nya.

"Tok tok tok," suara pintu diketuk.

Tak ada balasan dari dalam, akhirnya Caca pun masuk dan meletakkan laporan yang diminta Nael di atas meja nya. Caca kemudian bergegas keluar dari ruangan Nael. Saat berbalik dan ingin keluar tiba-tiba Caca menabrak sesuatu.

"Bruk!" suara tertabrak.

"AW!" teriak Caca kesakitan.

Kaki Caca menabrak meja yang berada di ruangan tersebut. Seketika kaki Caca pun sedikit biru. Caca pun memegangi kaki nya sambil meringis kesakitan.

"Aduh kena tulang kering nya, ngilu banget," kata Caca kesakitan.

Nael yang merasa ada seseorang di dalam ruangan nya pun segera masuk.

"Oh Carisa, kamu kenapa? laporan nya sudah?" tanya Nael.

"Ya ampun, lagi ngilu begini dia malah nanyain laporan," ucap Caca dalam hati.

Caca pun menjawab, "Sudah, Pak. Ada di atas meja."

"Oke terima kasih," kata Nael.

"Ahmad!" teriak Nael.

"Tunggu Carisa! kamu duduk dulu," kata Nael menahan Caca.

"Iya, Pak. Ada apa?" tanya Caca sambil memegangi kaki nya.

Tak lama Ahmad pun datang.

"Iya bos, ada apa?" tanya Ahmad sang supir Nael.

"Bawain obat buat kaki nya Carisa." kata Nael sambil nunjuk ke arah Caca.

"Oke boss!" jawab Ahmad semangat.

"Saya ambil laporan kamu, saya mau bawa ke produksi," kata Nael kepada Caca.

"Baik, Pak."

Caca pun tersenyum, "Ternyata Pak Nael perhatian juga. Hihihi."

Ahmad datang dengan membawa minyak gosok dan kapas, dan memberikan nya kepada Caca. Caca pun tak lupa berterima kasih.

"Terima kasih, Pak Ahmad."

"Panggil saja abang Ahmad," kata Ahmad sambil tersenyum.

Caca membalas, "Terima kasih, Bang Ahmad."

Caca pun kembali ke ruangan nya dan membereskan semua meja dan mematikan komputer nya karena sebentar lagi jam pulang akan berbunyi.

******

Jam sudah menunjukan jam 17.00 WIB. Bel pun berbunyi. Ah lagi lagi satpam pabrik ontime pencet bel nya. Caca kemudian pulang bersama dengan Mba dewi dan Lista naik angkot, karena mereka searah.

……………………………………………………………………………

Sesampai nya dirumah, Caca melihat kehebohan di dalam rumah nya. Seperti biasa Ibu Caca sedang memarahi Ayah nya yang baru saja pulang kerja, karena kaos kaki nya yang bau mengenai wajah si Ibu.

"Ampun, Bu. Ayah tidak sengaja, maksud Ayah tuh lempar ke mesin cuci, tapi tidak tau kenapa malah kena muka Ibu," kata Ayah sambil memohon maaf.

Ayah Caca itu seorang jawara di kampung, tapi tetap saja kalah sama Ibu kalau lagi marah. Caca dan Handi hanya tertawa melihat kelakuan mereka.

****

Setelah makan malam Caca pun masuk ke kamar untuk beristirahat.

Hari sudah malam. Caca pun bersiap untuk tidur, karena dia harus bekerja besok pagi, entah apa yang akan terjadi besok. Caca pun memejamkan mata dan tertidur.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rini Antika

Rini Antika

Aku mampir kak, semangat terus ya..💪💪

2022-08-09

2

mom mimu

mom mimu

aku panggilnya Nathan akh biar beda dari yg lain 😁😁😁

2022-06-23

4

Iben Hoe

Iben Hoe

nyicil dulu bos

2022-06-17

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog
2 Bab 2. Kedatangan Si Bos Muda
3 Bab 3. Rekan Kerja
4 Bab 4. Pekerjaan Baru
5 Bab 5. Sebuah Teka Teki
6 Bab 6. Laci Meja
7 Bab 7. Nomor Misterius
8 Bab 8. Pemilik Nomor Misterius
9 Bab 9. Sony Si Misterius
10 Bab 10. Karyawan Baru
11 Bab 11. Kehadiran Karyawan Baru
12 Bab 12. Ulang Tahun Pak Heru Part I
13 Bab 13. Ulang Tahun Pak Heru Part II
14 Bab 14. Dansa Pertama Caca
15 Bab 15. Caca dan Nael Berdansa
16 Bab 16. Nael Mengantar Caca Pulang
17 Bab 17. Nael Cemburu
18 Bab 18. Caca di Pecat
19 Bab 19. Caca di Culik
20 Bab 20. Kepergian Pak Burhan
21 Bab 21. Kisah Caca Kecil
22 Bab 22. Nael Jatuh Cinta
23 Bab 23. Caca Pergi
24 Bab 24. Mata Mata Amatir
25 Bab 25. Caca Telah Sampai Di Desa
26 Bab 26. Surat Dari Caca
27 Bab 27. Caca Jatuh Cinta
28 Bab 28. Keluarnya Satya
29 Bab 29. Caca Dalam Bahaya
30 Bab 30. Jodohnya Caca
31 Bab 31. Seorang Suhu
32 Bab 32. Caca Kembali ke Kota
33 Bab 33. Cicak atau Kadal
34 Bab 34. Kencan Pertama Nael dan Caca
35 Bab 35. Undangan Pernikahan
36 Bab 36. Ulang Tahun Caca
37 Bab 37. Ciuman Pertama
38 Bab 38. Ingkar Janji
39 Bab 39. Suasana memanas
40 Bab 40. Hati Batu
41 Bab 41. Rencana Nael dan Sonia
42 Bab 42. Hujan dan Mati Lampu
43 Bab 43. Salah Minum Obat
44 Bab 44. Undangan Rapat Besar.
45 Bab 45. Surat dan Buket Bunga
46 Bab 46. Surat dan Buket Bunga Bag 2.
47 Bab 47. Rencana Satya
48 Bab 48. Bersembunyi
49 Bab 49. Rencana Heru
50 Bab 50. Wina Ibu kandung Cindy
51 Bab 51. Kenangan Manis
52 Bab 52. Melepas
53 Bab 53. Pekerjaan Baru.
54 Bab 54. Hari pertama Sonia.
55 Bab 55. Mengendap-endap
56 Bab 56. Menyesal
57 Bab 57. Mencari
58 Bab 58. Perkelahian Nael dan Caca
59 Bab 59. Gosip dan Tatapan Sinis.
60 Bab 60. Terpana
61 Bab 61. Rencana Sony.
62 Bab 62. Penjagaan untuk Nona muda.
63 Bab 63. Penyamaran yang terbongkar.
64 Bab 64. Hadiah untuk Nael.
65 Bab 65. Ulang tahun Nael
66 Bab 66. Caca akan datang kan?
67 Bab 67. Caca menghilang
68 Bab 68. Penyelamatan untuk Caca
69 Bab 69. Cepat dan berusaha.
70 Bab 70. Sony di tangkap.
71 Bab 71. Pernyataan Dokter.
72 Bab 72. Isi hati Caca.
73 Bab 73. Pagi yang indah.
74 Bab 74. Pakaian Dalam.
75 Bab 75. Rindu
76 Bab 76. Teman Pertama dan Cinta pertama
77 Bab 77. Keseriusan Nael.
78 Bab 78. Buka Kado
79 Bab 79. Terharu.
80 Bab 80. Malam Minggu.
81 Bab 81. Drama Sarapan Pagi.
82 Bab 82. Bobo siang.
83 Bab 83. Salah paham
84 Bab 84. Sidang Sony.
85 Bab 85. Pernyataan mengejutkan.
86 Bab 86. Perubahan Rencana Satya.
87 Bab 87. Rasa penasaran
88 Bab 88. Penolakan Nael
89 Bab 89. Kisah sedih Pak Tris.
90 Bab 90. Cindy melarikan diri
91 Bab 91. Kerja sama
92 Bab 92. Membujuk
93 Bab 93. Informasi tentang Satya
94 Bab 94. Pingsan
95 Bab 95. Surat Undangan
96 Bab 96. H-1
97 Bab 97. Mulai pergerakan.
98 Bab 98. Kekacauan.
99 Bab 99. Nenek datang.
100 Bab 100. Satya tertangkap.
101 Bab 101. Pesta Pernikahan.
102 Bab 102. TAMAT
103 Pengumuman karya baru
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Bab 1. Prolog
2
Bab 2. Kedatangan Si Bos Muda
3
Bab 3. Rekan Kerja
4
Bab 4. Pekerjaan Baru
5
Bab 5. Sebuah Teka Teki
6
Bab 6. Laci Meja
7
Bab 7. Nomor Misterius
8
Bab 8. Pemilik Nomor Misterius
9
Bab 9. Sony Si Misterius
10
Bab 10. Karyawan Baru
11
Bab 11. Kehadiran Karyawan Baru
12
Bab 12. Ulang Tahun Pak Heru Part I
13
Bab 13. Ulang Tahun Pak Heru Part II
14
Bab 14. Dansa Pertama Caca
15
Bab 15. Caca dan Nael Berdansa
16
Bab 16. Nael Mengantar Caca Pulang
17
Bab 17. Nael Cemburu
18
Bab 18. Caca di Pecat
19
Bab 19. Caca di Culik
20
Bab 20. Kepergian Pak Burhan
21
Bab 21. Kisah Caca Kecil
22
Bab 22. Nael Jatuh Cinta
23
Bab 23. Caca Pergi
24
Bab 24. Mata Mata Amatir
25
Bab 25. Caca Telah Sampai Di Desa
26
Bab 26. Surat Dari Caca
27
Bab 27. Caca Jatuh Cinta
28
Bab 28. Keluarnya Satya
29
Bab 29. Caca Dalam Bahaya
30
Bab 30. Jodohnya Caca
31
Bab 31. Seorang Suhu
32
Bab 32. Caca Kembali ke Kota
33
Bab 33. Cicak atau Kadal
34
Bab 34. Kencan Pertama Nael dan Caca
35
Bab 35. Undangan Pernikahan
36
Bab 36. Ulang Tahun Caca
37
Bab 37. Ciuman Pertama
38
Bab 38. Ingkar Janji
39
Bab 39. Suasana memanas
40
Bab 40. Hati Batu
41
Bab 41. Rencana Nael dan Sonia
42
Bab 42. Hujan dan Mati Lampu
43
Bab 43. Salah Minum Obat
44
Bab 44. Undangan Rapat Besar.
45
Bab 45. Surat dan Buket Bunga
46
Bab 46. Surat dan Buket Bunga Bag 2.
47
Bab 47. Rencana Satya
48
Bab 48. Bersembunyi
49
Bab 49. Rencana Heru
50
Bab 50. Wina Ibu kandung Cindy
51
Bab 51. Kenangan Manis
52
Bab 52. Melepas
53
Bab 53. Pekerjaan Baru.
54
Bab 54. Hari pertama Sonia.
55
Bab 55. Mengendap-endap
56
Bab 56. Menyesal
57
Bab 57. Mencari
58
Bab 58. Perkelahian Nael dan Caca
59
Bab 59. Gosip dan Tatapan Sinis.
60
Bab 60. Terpana
61
Bab 61. Rencana Sony.
62
Bab 62. Penjagaan untuk Nona muda.
63
Bab 63. Penyamaran yang terbongkar.
64
Bab 64. Hadiah untuk Nael.
65
Bab 65. Ulang tahun Nael
66
Bab 66. Caca akan datang kan?
67
Bab 67. Caca menghilang
68
Bab 68. Penyelamatan untuk Caca
69
Bab 69. Cepat dan berusaha.
70
Bab 70. Sony di tangkap.
71
Bab 71. Pernyataan Dokter.
72
Bab 72. Isi hati Caca.
73
Bab 73. Pagi yang indah.
74
Bab 74. Pakaian Dalam.
75
Bab 75. Rindu
76
Bab 76. Teman Pertama dan Cinta pertama
77
Bab 77. Keseriusan Nael.
78
Bab 78. Buka Kado
79
Bab 79. Terharu.
80
Bab 80. Malam Minggu.
81
Bab 81. Drama Sarapan Pagi.
82
Bab 82. Bobo siang.
83
Bab 83. Salah paham
84
Bab 84. Sidang Sony.
85
Bab 85. Pernyataan mengejutkan.
86
Bab 86. Perubahan Rencana Satya.
87
Bab 87. Rasa penasaran
88
Bab 88. Penolakan Nael
89
Bab 89. Kisah sedih Pak Tris.
90
Bab 90. Cindy melarikan diri
91
Bab 91. Kerja sama
92
Bab 92. Membujuk
93
Bab 93. Informasi tentang Satya
94
Bab 94. Pingsan
95
Bab 95. Surat Undangan
96
Bab 96. H-1
97
Bab 97. Mulai pergerakan.
98
Bab 98. Kekacauan.
99
Bab 99. Nenek datang.
100
Bab 100. Satya tertangkap.
101
Bab 101. Pesta Pernikahan.
102
Bab 102. TAMAT
103
Pengumuman karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!