Hari demi hari bertukar, akhirnya tiba saat nya kedatangan orang yang ditunggu tunggu oleh seluruh karyawan perusahaan khususnya kaum hawa, dari muda sampai yang sudah beruban pun sangat antusias demi menanti bos muda tersebut termasuk Caca.
Jam sudah menunjukan pukul 11.30 WIB. Tetapi yang dinanti belum juga kelihatan, yang pada akhirnya kerjaan jadi tidak beres semua karena mata selalu tertuju ke jendela dan pintu kantor.
***
Di Kawasan Produksi.
Jam istirahat telah berbunyi, tertanda pukul 12.00 siang. Satpam yang selalu ontime kalo masalah pencet bel.
Caca masih berada di kawasan produksi, karena harus membawa sejumlah sample untuk dikirim dan untuk persiapan kedatangan bos muda nya. Karena pak Tris dan pak Heru sudah tidak sanggup jalan lama-lama, sering pegal pegal katanya, akhirnya Caca berinisiatif membantu mereka.
Dengan catatan kecil di tangan kirinya dan roti di tangan kanan nya, Caca mulai menelusuri gudang satu persatu. Suasana terlihat sepi karena jam istirahat, akhirnya Caca nekat mengambil barang yang berada tinggi di atas menggunakan bangku kayu seadanya buatan karyawan disana seorang diri.
"Sungguh kreatif," pikir Caca.
"Ya ampun agak horor juga kalo sepi begini," ucap Caca pelan.
Sekilas Caca melihat ada seseorang yang memperhatikan nya dari jauh, Caca tidak memperdulikan itu, dia pun segera bergegas.
Karena terburu-buru, Caca hampir saja terjatuh. Untunglah dengan cepat dia berusaha menyeimbangkan badan sehingga tidak jatuh ke bawah.
"Huft ... selamet." Caca menghela nafas dan menepuk dadanya.
Tak berapa lama kemudian Caca telah selesai dengan masalah cari mencari. Dia bergegas kembali ke kantor, karena belum minum dan perutnya sedikit lapar. Dia pun mengabaikan orang yang katanya melihat nya dari jauh tersebut.
Caca melihat jam tangan miliknya dan berkata, "Hem baru jam 12.40, masih ada 20 menit lagi."
Caca kemudian berlari dan saat dirinya keluar dari tempat produksi, dia melihat kerumunan karyawan pabrik dan kantor berdiri di satu tempat. Mereka mendapatkan berita jika bos muda sebentar lagi akan sampai. Ya ampun tahu darimana berita seperti itu, ya tidak lain dari supir nya big bos, Pak Budiman.
***
"Brum."
Tiba - tiba ada sebuah mobil mewah memasuki halaman pabrik.
"Akh!" teriak salah satu karyawan wanita sambil memegang kedua pipinya dan tertawa-tawa bersama teman-teman nya.
"Lihat mobilnya aja keren, orangnya pasti keren lah," ucap mereka genit.
Caca terjebak di antara kerumunan orang-orang disana.
"Harus lewat mana ini?" tanya Caca dalam hati.
Sedangkan Pak Trisno sudah menelpon untuk segera ke kantor.
Caca pun mau tidak mau menerobos segumpulan orang-orang tersebut. Banyak nya orang dari anak muda, orang tua, wanita-wanita, bahkan Pak Budiman pun berteriak-teriak disana sambil menanti bos muda nya turun dari mobil.
"Ya ampun sempit sekali, bisa tolong menepi sedikit," ucap Caca kepada gerombolan yang ada di sana.
Tetapi ucapan nya tidak terdengar karena ramainya orang-orang disekitar nya. Caca pun akhirnya mengalah, dia harus menunggu sampai bos muda nya turun dan kerumunan itu berakhir.
****
Tak lama kemudian pintu mobil itu terbuka. Semua mata otomatis tertuju kepada pintu mobil yang baru saja terbuka. Caca pun agak tertarik ke arah tersebut.
Tak berapa lama, muncul lah sesosok pria dari dalam mobil itu. Semua orang melongo, mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan selama ini, apa benar dia orang nya?, seketika orang-orang pun membicarakan nya.
"Ah masa sih itu orangnya? kok jelek beut ya," ucap mereka sambil menunjukan rasa kecewa.
Orang tersebut turun dari mobil mewah nya. Sambil menggendol tas hitam kotak masuk kedalam kantor. Seketika suasana menjadi hening, tak disangka seperti itu rupa nya, jauh dari kenyataan. Semua mata tertuju kepada Pak Budiman mereka berpikir Pak Budiman telah menipu mereka semua.
Pak Budiman pun hanya tertawa tawa geli melihat ekspresi para wanita wanita tersebut. Beberapa saat kemudian pria tersebut keluar dari kantor dan menghampiri Pak Budiman.
"Wah, Pak Budi gimana nih kabarnya? ngapain kumpul-kumpul disini?" tanya pria tersebut.
Pak Budi pun menjawab, "baik Mad. Lagi iseng nunggu jam istirahat, mana bos muda?" tanya Pak Budi.
"Ada udah datang dari tadi dia mah," jawab pria tersebut.
Pak Budiman pun langsung diwawancarai oleh sejumlah orang-orang disana. Ternyata pria tersebut adalah si sopir bos muda yang bernama Ahmad. Lalu pria tersebut masuk ke dalam mobil untuk memarkirkan mobil.
"Wah jadi bukan dia," ucap Caca dalam hati.
Caca pun lega karena bukan dia bos muda nya. Caca pun masih penasaran dengan sosok bos baru nya tersebut.
Karena asik melihat orang tersebut tanpa disadari barang yang Caca bawa ada yang terjatuh. Caca pun berlalu masuk ke dalam dan memberikan barang yang dia cari ke Pak Trisno.
Caca kembali mengingat dengan perkataan supir bos muda nya itu, "sudah datang dari tadi, berarti dia kemana? dan dimana?" Caca pun bertanya-tanya dalam hati.
Caca diperintahkan untuk menyiapkan ruangan rapat dan ruangan untuk bos barunya. Sampai sekarang pun Caca belum tahu nama bos baru nya. Biar jadi misteri kata pak Trisno dan pak Heru.
"Astaga! mereka melawak."
Ketika membereskan ruangan rapat dan melihat barang yang dia cari ada yang hilang. Caca pun terheran heran, dia pun mengingat- ingat kalau dia sudah membawanya.
Tak lama kemudian ada sesosok tangan kekar tapi bersih memberikan nya sesuatu yang Caca kenal barang nya.
"Wah terima kasih ya," ucap Caca sambil menundukan kepala nya.
"Sama-sama," jawab pria tersebut.
Pria tersebut berbalik badan dan berlalu begitu saja. Caca pun mengingat tidak ada karyawan sebersih, dan setinggi itu di sini apa dia orang baru.
"A**pa jangan-jangan dia bos muda tersebut? ah tapi nggak mungkin, masa pake baju seragam kaos lecek begitu, ada tulisan nama perusahaan ini juga," ucap Caca dalam hati.
Caca pun masih terheran-heran dengan semua kejadian ini.
***
Jam sudah menunjukan pukul 13.00 WIB, bel masuk setelah istirahat pun berbunyi. Lagi-lagi Satpam tepat waktu menekan bel nya.
Karena Caca belum sempat makan siang baru makan sepotong roti saja, perutnya pun mulai meronta ronta. Caca kemudian ke dapur kantor dan ingin minum segelas air.
Caca melihat keluar jendela, sudah sepi kerumunannya sudah bubar. Caca melihat seseorang yang sedang berlari ke dalam kantor.
"Kayak kenal," ucap Caca dalam hati.
Caca bergegas menuju ke ruang pak Trisno dan pak Heru untuk menyampaikan kalo ruangan rapat sudah siap. Tinggal merapihkan ruangan bos baru.
"Baik segera kita kumpul untuk rapat, panggil seluruh staf dan direksi untuk ikut rapat," kata Pak Heru.
Pak Heru kemudian memerintahkan kepada seorang satpam agar memanggil semua staf yang masih berada di kawasan pabrik dengan HT nya.
Semua karyawan kantor sudah berkumpul namun rapat belum dimulai. Caca duduk paling belakang karena dia paling muda. Caca mendengar ada pembicaraan ada seorang karyawan pabrik kehilangan kaos seragam nya, sambil ketawa-ketawa mereka membahas hal itu.
Caca pun kurang konsen karena lapar yang melanda, berharap OB segera datang dan membawa makanan untuk rapat.
Akhirnya rapat pun dimulai.
Pak Heru datang sambil di tuntun oleh seorang pria muda, siapa dia gerangan? Caca melihat sekilas seperti mengenali nya, tangan nya seperti pernah lihat, tapi dimana? perlahan pria tersebut menampakan diri nya.
Seketika ruangan menjadi hening.
Apa yang terjadi? kenapa semua mendadak hening?
Tunggu di episode selanjut nya ya.
.
.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
neng ade
siapa laki2 muda yg menuntun pak Heru itu ? dia kah bos muda yg di maksud .. kenapa Caca seperti mengenali nya .. bikin penasaran
2023-12-31
1
Ai waty
mampir lagi nih😊 aku sudah memberi hadiah mawar nya 🌷 semangat kak
2022-06-26
4
mom mimu
Caca udah duluan ketemu ya sama anak bosnya 😁😁
2022-06-23
5