3

"Aku berangkat kerja dulu ya buk!" pamit Atta kepada ibunya.

Susi hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum. Harapannya memang ingin anaknya mendapat jodoh lelaki yang baik, yang mencintai dia, dan yang bertanggung jawab. Melihat Atta tersipu saat teleponan dengan calon suaminya. Susi bisa bernafas lega.

Atta melenggang keluar dari kamar rawat ibunya dengan senyum bahagia. "Lihat aja, akan aku buat mereka yang udah sakiti ibuku menerima balasannya." gumam Atta.

....

Atta sampai di tempat kerjanya. Seperti biasa, dia menyamar menjadi wanita tua. Dia melakukannya demi supaya dia tidak digoda oleh para lelaki hidung belang. Karena Atta bekerja disebuah club hiburan. Dimana banyak sekali lelaki hidung belang yang datang ke tempat itu.

Atta terpaksa bekerja di tempat seperti itu karena dia sudah melamar kemana-mana tapi selalu aja tidak cocok. Di tempat hiburan para lelaki hidung belang itu Atta bekerja sebagai staff keamanan.

"Ta, kamu patroli dulu!" perintah atasannya.

"Baik pak." Atta mulai berpatroli mengelilingi ruangan-ruangan tempat hiburan tersebut.

Namun tiba-tiba datang seseorang yang menariknya ke dalam sebuah ruangan. Dimana di ruangan tersebut telah terjadi perkelahian antara dua lelaki dewasa. Dan ada seorang wanita yang berusaha menengahi mereka.

Wanita tersebut menangis sembari memohon agar mereka berhenti berkelahi. "Stop, Alka! Jangan pukul Reno lagi!" ucap perempuan tersebut.

"Aku mau b*nuh lelaki ini. Dia tahu kamu pacarku tapi masih ajak kamu kencan.." seru pemuda bernama Alka tersebut.

Akan tetapi, Atta dengan cepat menahan Alka yang hendak memecahkan botol minuman ke kepala pemuda bernama Reno. "Jangan buat keributan disini!" tegur Atta.

"Lepasin! Aku mau hajar dia!" seru Alka memohon agar Atta melepaskannya.

"Kenapa mau hajar pemuda ini? Karena dia pergi dengan pacar kamu? Harusnya kamu hajar juga pacar kamu. Udah tahu kalau punya pacar masih mau pergi sama lelaki lain." ucap Atta berusaha menyadarkan Alka.

"Lagipula pacar kamu juga nggak cakep-cakep banget." bisik Atta.

Pemuda bernama Alka tersebut menatap pacarnya yang justru malah menolong selingkuhannya. "Nanti cari lagi yang lebih cantik, kamu kan ganteng." imbuh Atta kembali menyadarkan dirinya.

Alka pun tersenyum, dia setuju dengan perkataan Atta. "Bener, wanita seperti itu lebih baik dibuang ke laut." gumam Alka.

"Nah pinter, kalau gitu ayo ikut ke kantor untuk bikin laporan!" meskipun Alka nurut apa kata Atta. Tapi Atta tetap harus membawanya menghadap atasannya.

"Oke deh." untungnya Alka langsung nurut apa kata Atta.

Setelah selesai buat laporan. Alka dan Reno pun menyelesaikan masalah mereka secara kekeluargaan. Alka juga memutuskan hubungannya dengan wanita tersebut.

"Nah gitu bagus. Damai itu indah." ucap Atta sembari berjalan keluar dari ruangan atasannya. Dia akan melanjutkan patrolinya.

Selepas Atta pergi. Alka bertanya kepada salah satu rekan Atta yang ada di sebelahnya. "Apa bener dia tuh sengaja merubah diri karena takut digoda oara hidung belang?" tanya Alka mulai penasaran dengan Atta.

"Ya."

"Kalau takut kenapa kerja disini?" tanya Alka semakin penasaran.

"Denger-denger ibunya sakit dan butuh biaya banyak, lagipula katanya tidak ada menerima dia untuk bekerja." jawab rekan kerja Atta.

"Aku masuk dulu!" ucapnya lagi.

Alka hanya menganggukan kepalanya. Dia semakin penasaran seperti apa wajah Atta yang asli. Dia mulai menemukan kesenangan baru. Dia memutuskan akan pergi ke tempat hiburan tersebut setiap hari, dengan misi mendekati Atta.

****

Kantor Ernes.

"Apa kencan buta lagi?" tanya Ernes yang kesal dengan apa yang mamanya lakukan. Setiap hari selalu aja mamanya memintanya untuk kencan buta dengan wanita yang dia pilih. Juga dia yang mengatur semuanya.

"Nggak. Mama hampir bikin aku mat* kemarin." Ernes langsung menolak ide gila mamanya tersebut.

"Maafin mama, mama nggak tahu kalau wanita itu akan gunain obat seperti itu untuk menjerat kamu." Ines meminta maaf kepada anak sulungnya. Karena dia juga tidak menyangka jika wanita yang dia kenallan ke anaknya ternyata sudah lama terobsesi dengan Ernes.

Ines mendekat Ernes dan kemudian memeluknya. "Sekali lagi ya, nak!" rayu Ines, namun Ernes tetap menolak.

"Nggak!"

"Kenapa sih mama paksa aku nikah terus? Dulu Gio yang mama paksa, sekarang aku." tanya Ernes yang tak puas dengan perlakuan mamanya.

"Gio udah punya istri bahkan punya anak 2, Defan istrinya juga lagi hamil, Aiko, dia juga mau punya anak 2. Semua sudah menikah, tinggal kamu yang belum, Ernes.." seru Ines kesal.

"Mama kan juga pengen gendong anak kamu." ucap Ines dengan ekspresi menyedihkan.

"Mama kan bisa gendong si Kiano sama Keysha, mereka kan cucu mama juga. Atau suruh si Gio buat bikin lagi yang banyak!" kata Ernes tak masuk akal.

"Kamu pikir adik kamu apaan suruh bikin anak terus?" Ines memukul lengan Ernes dengan cukup keras.

"Kenapa sih kamu harus nurunin sifat papa kamu, gila kerja.." gerutu Ines.

"Kalau bukan nuruni sifat papa terus suruh nurunin sifat siapa? Kan aku anak papa. Udahlah ma jangan paksa aku kencan buta lagi! Lagipula aku udah punya calon istri."

"Ha?? Apa? Apa yang kamu bilang? Kamu udah punya calon istri?" Ines terkejut sekaligus senang mendengar perkataan Ernes.

"Namanya siapa? Orang mana? Kapan bisa ketemu mama?" cerocos Ines yang sudah sangat ingin melihat anak sulungnya menikah.

"Dia gadis biasa-biasa aja, tapi dia lucu.." Ernes mengingat percakapannya melalui telepon tadi.

"Nggak masalah kalau dia gadis biasa, yang penting kamu cepat nikah!" jawab Ines merasa sangat senang. Akhirnya setelah sekian lama dipaksa, Ernes pun mengatakan sesuatu yang membuat mamanya bahagia.

"Ajak dia makan malam besok!" pinta Ines.

"Hmm.."

"Kalau gitu mama mau ke kantor papa, mau bilang kalau kamu punya calon istri." Ines sangat kegirangan. Dia langsung keluar dari ruangan Ernes dan pergi ke kantor suaminya untuk memberitahukan kabar gembira ini.

Tak selang beberapa lama, Gio yang datang ke kantor kakaknya. Dia ingin menanyakan langsung apa benar kakaknya udah punya calon istri. Karena mamanya sangat heboh membicarakannya di grup chat keluarga.

"Kak, lo beneran mau nikah?" tanya Gio masuk ke ruangan kakaknya sembari menggandeng tangan anak tertuanya.

"Paman..." anak Gio langsung berlari mendekati Ernes.

"Hai Kiano, baru pulang sekolah?" Ernes mengangkat keponakannya ke pangkuannya.

"Uh, beratnya keponakan paman ini.." Ernes mencium pipi Kiano, anak Gio.

"Beneran nggak sih kak, lo mau nikah?" tanya Gio penasaran.

"Soalnya mama heboh banget di grup keluarga."

"Ah lo kayak nggak tahu mama gimana." jawab Ernes sembari bercanda dengan keponakannya.

"Geli paman.."

"Tapi beneran lo mau nikah?"

"Hmm.."

"Sama siapa?"

"Gue nggak pernah lihat lo dekat sama cewek." Gio semakin penasaran dibuatnya.

"Lo ingat kencan buta gue kemarin nggak? Yang gue dikasih obat bius?" Gio menganggukan kepalanya.

"Nah, pas gue lari gue ketemu sama cewek, dan cewek itu yang tolongin gue dari kejaran orang-orang itu, dan juga tolongin gue dri pengaruh obat itu."

"Jadi??"

"Jadi ya gue harus tanggung jawablah."

"Tapi apa lo yakin dia gadis baik-baik? Dia belum kenal lo tapi udah mau tidur sama lo." Gio memiliki kekhawatiran yang sama dengan mamanya. Dia tidak ingin kakaknya salah memilih.

"Dia... dia gadis baik kok, dia masih lugu dan gue yang ambil duluan."

"Lo nggak perlu khawatir, gue nggak akan gunain hati gue kok." imbuh Ernes.

"Kamu udah makan belum? Beli es krim sama paman mau?"

"Mau paman," Kiano melompat kegirangan. Dia memang dekat dengan Ernes dan selalu dimanja oleh Ernes.

Sementara Gio menatap kakaknya yang menggandenga tangan anaknya, dari belakang dengan lekat. Dia berharap kakaknya benar-benar menemukan jodohnya. Umurnya sudah tidak muda lagi, dan sudah saatnya menikah.

"Jangan makan es krim banyak-banyak, Ki!" seru Gio memperingati anaknya.

"Oke pa.." seru Kiano sembari terus menarik tangan Ernes.

Terpopuler

Comments

Patrick Khan

Patrick Khan

. lanjut kak

2022-04-02

0

❤ Nadia Sari ❤

❤ Nadia Sari ❤

Wah Gio udah punya anak...Istri Gio apa Vanka?Istri Defan apakah Icha?🤔

Mudah2an Ernes bisa mencintai Atta kelak 🙏😊

2022-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!