"Bapak!" Teriak Sita saat melihat Pak Alwi yang sedang dibopong oleh para tetangga masuk ke mobil salah satu tetangga Sita.
"Bu! Bapak kenapa?" Tanya Sita yang sudah bergegas menghampiri Bu Tutik yang matanya sudah berkaca-kaca.
"Tadi Bapak jatuh di kamar mandi, Sit!" Jelas Bu Tutik yang seketika tangisnya langsung pecah. Sita segera memeluk ibu angkatnya tersebut.
"Bapak langsung tak sadarkan diri." Terbata-bata, Bu Tutik melanjutkan ceritanya.
"Kita bawa Bapak ke rumah sakit dulu, Bu! Bapak pasti baik-baik saja!" Ujar Sita berusaha menenangkan Bu Tutik. Setelah Pak Alwi dibopong masuk ke mobil, Dita, Bu Tutik, dan Angga ikut masuk ke mobil. Rapalan doa tak henti terucap dari mulut ketiganya, berharap Pak Alwi tidak cedera serius dan bisa kembali sehat.
****
"Jadi, ada hubungan apa antara kau dan Sita?" Tanya Liam seolah sedang menginterogasi Robert.
Robert bahkan baru tiba di kantor dan belum cerita apapun, tapi Liamakah sudah tahu semuanya dari Nyonya Yumi Arishta yang selain berstatus sebagai istri Liam Halley, juga menempati posisi sebagai informan yang akan melaporkan apapun yang perlu Liam ketahui.
Pasangan aneh!
"Tidak ada apa-apa! Aku bahkan baru tahu tadi kalau nama mamanya Angga itu adalah Sita," jawab Robert yang malah membuat Liam berdecak.
"Jadi selama ini?"
"Maaf, itu pertanyaan?" Robert bertanya memastikan dan Liam kembali berdecak.
"Iya, itu kalimat tanya! Apa masih kurang jelas?" Liam bersungut-sungut pada Robert.
"Tapi tidak ada kata tanya dalam kalimat tadi--"
"Kita tidak sedang belajar bahasa dan sastra, Rob! Jawab saja tentang hubunganmu bersama Sita!" Liam mulai kesal sekarang.
"Aku harus menjawab apa? Selama ini aku hanya kenal dengan Angga dan tak menjalin hubungan apa-apa dengan Sita," jawab Robert berterus terang.
"Baiklah! Kau kenal Angga sudah lama?" Liam mengganti pertanyaannya.
"Baru beberapa bulan saat Angga melempar bola masuk ke halaman rumahmu, dan kebetulan aku sedang berdiri disana, lalu bola mengenai kepalaku--"
"Dan kau pingsan!" Tebak Liam menyambung cerita Robert.
"Aku tak selemah itu, Bung!" Sergah Robert tak terima dan Liam malah tertawa terbahak-bahak.
Dasar sinting!
"Kau memarahi Angga karena menimpuk kepalamu dengan bola?" Tanya Liam semakin kepo.
"Aku tak segalak kau yang akan memarahi Fairel saat bocah itu menghamburkan legonya di lantai, lalu kau menginjak salah satu lego, dan kau kesakitan. Lalu setelahnya kau akan langsung mengomel dari sabang sampai merauke pada Fairel dan endingnya tak perlu aku lanjutkan." Jawab Robert panjang kali lebar kali tinggi yang sepertinya sudah hafal sekali.
"Lengkap sekali penjabaranmu! Apa Fairel yang menceritakannya secara langsung kepadamu?" Tebak Liam yang langsung membuat Robert mengangguk.
"Baiklah, kembali ke topik awal! Jadi, apa alasanmu dekat dengan Angga?" Liam bertanya sekali lagi pada Robert.
"Aku suka anak-anak!" Jawab Robert cepat.
Ya, yang itu tak perlu diragukan lagi. Robert memang suka dan mudah dekat pada anak-anak terutama anak laki-laki. Fairel, Keano, Sebastian, Sakya, dan Azzaryan. Semuanya akan langsung lengket pada Robert saat mereka semua berkumpul menjadi pasukan penghancur di kediaman Halley. Belum lagi kalau ditambah Gavin dan Ezra! Hancur sudah rumah Mom dan Dad mengalahkan kapal pecah.
"Alasan lain?" Liam menatap Robert penuh selidik.
"Tidak ada alasan lain!" Jawab Robert tegas.
"Tidak berminat menjadi papanya Angga? Berdasarkan informasi dari Yumi, Sita itu seorang single parent," tanya Liam setelah melihat layar ponselnya. Entah berapa bamyak laporan Yumi pada Liam.
Robert tak menjawab dan hanya mengendikkan kedua bahunya. Pria itu sudah berbalik dan hendak keluar dari ruangan Liam, saat kemudian Liam melontarkan sebuah kalimat.
"Tidak ada salahnya kau mulai membuka hati, Rob! Sheila dan putramu sudah bahagia di surga dan berhentilah menyalahkan dirimu sendiri!"
Robert menghentikan langkahnya dan hanya diam mendengar ucapan Liam. Pria itu tak menoleh dan tak juga menanggapi.
Beberapa orang mungkin akan mudah saja melupakan seseorang yang sudah pergi untuk selamanya. Tapi tidak dengan Robert yang hingga detik ini masih belum menemukan arah hidupnya setelah kepergian Sheila tiga tahun lalu.
Robert masih membisu dan pria itu akhirnya melanjutkan langkahnya untuk keluar dari ruangan Liam. Robert masuk ke ruangannya sendiri, menutup pintu, lalu duduk di kursi dan menatap pada foto yang selalu terpajang di atas meja kerjanya.
Seorang wanita dengan senyuman lebar, rambut tipis kemerahan dan gaun pantai yang melambai tertiup angin.
"Sayang, aku sudah di depan klinik," lapor Robert yang memang rutin mengantar jemput Sheila yang berprofesi sebagai perawat di sebuah klinik. Apalagi sekarang istri Robert itu tengah hamil enam bulan.
"Iya, aku melihat mobilmu. Aku sedang di seberang jalan membeli es buah."
"Aku susul--"
"Tidak usah! Ini sudah selesai. Tetap di sana, aku akan menyeberang!"
Baru beberapa detik Sheila menutup telepon saat kemudian terdengar benturan keras dari luar mobil Robert. Orang-orang langsung berlari dan mengerubungi seorang wanita hamil yang kini tergeletak bersimbah darah di atas aspal. Robert membeku di tempatnya dan dunianya mendadak terasa runtuh.
"Sheila!"
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
NASIB SHEILA SAMA DGN ISTRI THEO YG PERTAMA, YAITU RISHA ADIK ANGKAT SATRIA AYAH KYLE & EMILY...
2023-05-18
0
keke global
Liam memang sinting tp Yumi cinta jangan salah yaa 😂😂
2022-04-09
0
Ghaziya Hafiza
inget cerita theo, thor. pas hamil istrinya meninggal
2022-04-08
1