Aku Janda Kamu Duda

Aku Janda Kamu Duda

SITA ANGGRAINI

Sita sampai di rumah dengan tubuh basah kuyup, setelah wanita itu nekat menerjang hujan, saat dari tempat kerjanya. Sita harus buru-buru sampai di rumah, karena ia masih harus menjemput Angga yang ia titipkan di rumah kedua orang tuanya.

Airlangga atau yang panggilan sehari-harinya Angga adalah putra semata wayangnya bersama Akshara, pria yang sudah menjadi suaminya lebih dari setahun belakangan. Meskipun Mas Aksha adalah suami hasil pilihan kedua orang tua Sita dan bukan pilihan Sita sendiri, namun Sita selalu berusaha untuk mencintai pria tersebut sepenuh hati.

Suasana rumah masih gelap gulita dan sepertinya Mas Aksha juga belum pulang dari tempat kerjanya. Dulu pekerjaan Mas Aksha adalah buruh pabrik, namun belakangan setelah Mas Aksha terkena PHK, Mas Aku banting stir menjadi supir lepas kadang untuk angkutan umum kadang untuk mobil pick up yang mengangkut barang jarak dekat.

Apapun pekerjaan yang dilakoni Mas Aksha, Sita selalu mendukung sepenuh hati. Sita sendiri saat ini bekerja di sebuah restorant sebagai waitress.

Sita membuka pintu depan dengan kunci yang selalu ia bawa. Aroma alkohol langsung menguar saat pintu depan terbuka.

Siapa yang mabuk-mabukan di rumah Sita?

Sita masuk perlahan tanpa menutup kembali pintu depan dan wanita itu melangkah tanpa suara menuju ke satu-satunya ruangan di rumah yang lampunya terlihat menyala.

Kamarnya!

Baru tiba di depan pintu kamar, sudah terdengar suara des*han yang bersahut-sahutan dari dalam kamar. Sota mendorong pintu kamar itu dengan kasar dan langsung terlihat sepasang tubuh tanpa penutup apapun yang saling menindih dan bercucuran keringat

Itu adalah Mas Aksha bersama seorang wanita yang entah siapa dan mereka sedang bercinta di atas tempat tidur Sita! Suami Sita dan seorang wanita jal*ng!

Sita melangkah mundur dan dunianya terasa berputar.

"Suamimu itu brengsek, Sita!"

"Dia yang hampir memperkosaku beberapa kali saat kau bekerja!"

"Aku tak pernah sedikitpun menggoda suamimu! Aku tak mungkin mengkhianatimu! Aku berani bersumpah!"

Ucapan demi ucapan yang pernah dilontarkan oleh Teresa mendadak berputar di kepala Sita membuat dunia Sita berputar semakin kencang hingga akhirnya.....

"Mama!"

Sita terjaga dari tidurnya dengan nafas terengah dan tubuh yang penuh oleh keringat. Wanita itu menatap ke sekeliling dan langsung mendapati anak laki-laki enam tahun yang memiliki sorot mata lembut.

Angga!

"Mama mimpi buruk lagi?" Tanya Angga menatap ke dalam manik mata Sita.

Sita menggeleng dan segera memeluk putra semata wayangnya tersebut. Sudah lima tahun berlalu dan mimpi tentang perselingkuhan Akshara masih kerap datang menghampiri Sita.

Kejadian itu meninggalkan trauma mendalam di hati Sita hingga sampai detik ini, Sita tak ada sedikitpun niat untuk menjalin hubungan lagi dengan seorang pria.

Sita memilih fokus membesarkan Angga dan merawat kedua orang tua angkatnya yang sudah berbaik hati mengadopsi dan merawat Sita dulu saat Sita kecil hingga detik ini.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Sita pada Angga.

"Masih jam lima pagi. Tapi tadi kakek sudah bangun," lapor Angga pada sang mama.

"Benarkah? Kenapa Angga nggak bangunin Mama?" Tanya Sita yang buru-buru bangkit dari tempat tidurnya.

Sudah satu tahun terakhir bapak angkat Sita itu sakit-sakitan dan Sita selalu berusaha untuk merawatnya bersama sang ibu, meskipun Sita masih harus pergi ke tempat kerja setelahnya. Saat ini, Sita juga sudah tak terlalu sibuk karena sudah semingguan, Sita diberhentikan dari toko kue tempatnya bekerja dengan alasan pengurangan karyawan. Sita sekarang hanya bekerja di sebuah keluarga untuk merawat seorang lansia. Lalu setelahnya Sita akan berkeliling mengantarkan kue-kue yang dibuat oleh Teresa.

Sita keluar dari kamar dan segera menghampiri Pak Alwi yang hanya duduk diam di kursi ruang tamu.

"Pak, sudah bangun?" Sapa Sita lembut seraya ikut duduk di samping sang bapak. Tidak ada jawaban dari Pak Alwi dan pria tua itu hanya menatap kosong ke depan seolah sedang memikirkan satu hal.

Sita segera merangkul bapak angkatnya tersebut.

"Bapak sudah jangan mikir macam-macam! Sita cuma mau bapak itu sehat seperti sedia kala. Main sama Angga lalu bercengkerama sama ibu."

Masih tidak ada jawaban.

"Ma, ponsel mama bunyi!" Lapor Angga seraya memberikan ponsel di tangannya pada Sita. Lalu setelahnya bocah enam tahun itu berbalik dan hendak pergi tapi malah menabrak meja.

"Aduh!" Bocah enam tahun itu mengaduh.

"Hati-hati, Angga!" Pesan Sita pada Angga yang belakangan ini memang mengeluh penglihatannya sedikit kabur. Sita sebenarnya ingin membawa Angga periksa, namun lagi-lagi biaya yang terbatas membuat Sita terpaksa mengurungkan niatnya.

"Iya, Ma!" Jawab Angga yang lanjut berjalan dengan lebih hati-hati. Sementara Sita langsung memeriksa pesan yang masuk ke ponselnya. Rupanya dari sang majikan yang mengingatkan Sita untuk datang ke rumah hari ini.

Tumben!

Tidak biasanya sang majikan mengingatkan seperti ini.

Tapi Sita tak terlalu ambil pusing dan memilih untuk segera bersiap-siap. Sita masih harus mampir ke rumah Teresa untuk mengantar uang kue yang kemarin.

****

"Semuanya lima ratus enam puluh ribu," lapor Sita seraya mengangsurkan uang di tangannya pada Teresa.

Teresa hanya mengangguk dan mengambil beberapa lembar uang tadi, lalu mengembalikannya pada Sita.

"Ongkos kurir," ujar Teresa yang langsung membuat Sita mengulas senyum.

"Kau baik-baik saja? Kenapa wajahmu sembab?" Tanya Teresa selanjutnya merasa khawatir.

"Aku hanya kurang tidur," jawab Suta mencari alasan.

"Kau harus cukup tidur, Sit! Jika ada yang mengganjal cerita saja!" Nasehat Teresa seraya menggenggam kedua tangan Sita.

"Ya! Tapi aku benar-benar baik sekarang," ulang Sita lagi.

"Baiklah! Sebaiknya kau bergegas, bukankah tadi katamu-"

"Aduh!" Lagi-lagi Angga mengaduh karena menabrak meja.

"Hati-hati, Angga!" Sergah Sita cepat menasehati sang putra.

"Mejanya nggak kelihatan, Ma! Angga Kira tadi kosong," sahut Angga mencari alasan yang tentu saja langsung membuat Teresa mengernyit.

"Angga kenapa?" Tanya Teresa yang raut wajahnya terlihat khawatir.

"Dia mengeluh penglihatannya sedikit kabur belakangan ini," ujar Sita menjelaskan.

"Sudah kau bawa periksa? Mungkin matanya minus,"

Sita menggeleng,

"Masih menunggu gajiku bulan ini turun. Obat Bapak juga masih harus di tebus-" Kalimat Sita langsung terhenti, saat tiba-tiba Teresa menyodorkan kembali uang yang tadi disetorkan Sita.

"Tidak ini uangmu untuk perputaran modal, Tere!" Tolak Sita cepat.

"Dan aku memberikannya untuk Angga! Bawa putramu periksa, oke!" Paksa Teresa seraya menyelipkan uang tadi ke tangan Sita.

"Teresa-" Sita masih berusaha menolak, tapi Teresa keras kepala seperti biasa.

"Pergilah atau kau akan terlambat ke tempat kerjamu!" Usir Teresa selanjutnya pada Sita.

"Kau selalu saja memaksa!" Cebik Sita yang akhirnya memeluk Teresa sebagai ucapan terima kasih.

"Angga!" Panggil Sita selanjutnya pada sang putra.

"Iya, Ma!"

"Aduh!" Lagi-lagi Angga menabrak meja. Sita buru-buru menghampiri putranya tersebut dan menggandeng tangannya agar tak menabrak-nabrak lagi.

"Ayo berangkat!" Ajak Sita pada Angga. Setelah mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Teresa, ibu dan anak itupun akhirnya berpamitan.

.

.

.

Karya ke 31 kita ketemu sama Sita Anggraini dan Robert Erlangga.

Karya yang ini masuk ke "Seri Side Story/Spin Off"

Sita Anggraini sebelumnya sudah muncul di "Bukan Perebut Suami Orang", ya! Jadi temannya Teresa. Bisa dibaca yang belum baca. Kalau yang nggak mau baca juga nggak apa-apa. Aku bukan othor pemaksa.

Kalau Robert Erlangga adalah asisten sekaligus sekretarisnya Liam Halley. Sudah muncul juga di "Gadis Gendut Milik Sang Idola" dan di "Beauty & Berondong" bab bab akhir pokoknya.

Sekian perkenalannya.

Terima kasih yang masih setia mengikuti karya receh othor.

Jangan lupa like seperti biasa.

Terpopuler

Comments

Sari Novarizal

Sari Novarizal

saya baru mulai baca novel yg ini thor 👍

2022-05-01

0

Ronny Napintor Siregar

Ronny Napintor Siregar

belum baca, tapi karena novel baru ya vote disini + kopi 10 dulu ya Thor 😀

2022-04-26

0

lovely

lovely

kayanya seruuu hosan ma cerita CEO Kya raya tampan kejam tuakng main perempuan kynya ini berbeda😇

2022-04-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!