Tawuran

Hari berlalu dengan cepat, hari ini adalah hari ke 3 Ila dirawat. Dokter telah memperbolehkan Ila pulang, karena kondisinya sudah jauh lebih baik dari hari pertama ia dilarikan kesini.

Sahabatnya Cinta dan yang lain tidak pernah absen untuk menjenguknya sepulang sekolah.

Sebenarnya mereka tidak tahu jika Ila dirawat di Rumah Sakit, seharian tidak ada kabar, namun saat ditanya kemana dan kenapa Ila selalu tidak jawab chat dari mereka. Mereka mulai memutar otak agar bisa mengetahui keberadaan Ila, Cinta yang paling dekat dengan keluarga Ila memutuskan untuk menanyakan keadaan Ila lewat Axel. Dan disitulah mereka tahu bahwa Ila sedang dirawat. Betapa terkejutnya mereka saat tau alasan kenapa Ila bisa dilarikan ke rumah sakit. Bagaimana mungkin seorang Ibu bisa melupakan anaknya. Wati menjadi bahan perbincangan oleh sahabat Ila.

Axel dan Wati bergantian menjaga Ila. Ila sudah mencegah hal tersebut, ia tidak apa-apa jika ditinggal sendiri dan mereka tetap melanjutkan pekerjaan mereka seperti biasa. Sedangkan Bambang, Ia harus segera pergi untuk bekerja besok setelah ia membawa Ila. Bambang bekerja sebagai buruh pabrik, Ia telah meminta izin kepada atasannya untuk cuti karena anaknya sedang dirawat, namun apalah daya Ia tidak diizinkan cuti karena mereka sedang mengejar target dan tempat kerjanya memang sangat sulit untuk mengambil cuti.

Wati sedang berdiri sambil menyisir rambut lurus milik Ila. Membelai lembut merasakan darah yang berdesir dan sesaknya hati mengingat kelalaiannya. Ila baru saja menghabiskan makanannya. Kuncir kepang menjadi pilihan Ila, ia menyukai jenis kuncir tersebut karen menurutnya itu sangat simple namun terkesan rapi.

Wati mulai mengambil satu persatu baju ganti milik Ila untuk dimasukkan kedalam tas.

Jam menunjukkan pukul 15.45 WIB, sembari menunggu Axel datang untuk menjemput mereka setelah pulang sekolah. Wati kini meninggalkan Ila sendiri di ruang inapnya, ia pergi menuju ke bagian administrasi untuk membayar biaya rumah sakit Ila.

Axel berjalan menuju ke ruangan Ila, ia bersyukur disana hanya ada Ila sendiri.

Ila tidak menyadari jika Axel sudah berada di hadapannya, ia terlalu asik menscroll aplikasi joget, hingga suara berat Axel mengagetkannya.

"Astaga muka Lo kenapa? Lo berantem? Masih kecil udah berani mukulin orang, gede mau jadi apa Lo?"

Axel memutar bola matanya karena mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi dari kakaknya tersebut.

"Kagak woiii! Gw kagak berantem"

"Terus kenapa tuh muka Lo pada bonyok kek gitu? Ketahuan Ibu bisa bahaya Nan"

Nanan adalah panggilan Axel yang diberikan oleh Ila, katanya nama Nanan lebih mudah diucapkan daripada nama Axel.

"Tenang-tenang, stay calm oke? Gw bakal ceritain kenapa muka gw bisa bonyok kek gini"

Ila mengambil tissue yang ada disampingnya, kemudian ia basahi dengan air untuk membersihkan luka yang menutupi wajah tampan Axel. Ila tidak membuka suara lagi, ia memberikan kesempatan untuk Axel menjelaskan semua yang telah terjadi kepadanya beberapa menit yang lalu.

"Gw nggak berantem kak, tadi pas gw mau jalan kesini, gw ngelewatin anak-anak yang lagi pada tawuran, mereka pada tonjokan, lempar batu, ada juga yang bawa tongkat baseball bahkan ada yang lebih ngeri, salah satu diantara mereka ada yang bawa pisau dan sabit-"

"Karena gw nggak tau jalan lain untuk menuju kesini, jadi mau nggak mau gw ngelewatin tuh anak-anak dan nggak sengaja kena pukulan dari tongkat baseball tadi, bahkan gw hampir dikepung karena mereka ngira gw itu salah satu musuh mereka, tapi setelah lihat almamater di seragam gw, mereka nggak jadi nonjok gw karena mereka tidak ada urusan sama sekolah gw-"

"Abis itu mereka ngelepasin gw dan minta maaf karena sudah mukul gw secara nggak sengaja dan bikin muka gw bonyok kayak gini"

Axel sesekali meringis ketika Ila menekan lukanya. Ila Menaik turunkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia mendengarkan apa yang dijelaskan oleh sang adik.

"Lain kali lebih hati-hati lagi, kalau nemuin yang begituan dijalan mendingan Lo nungguin mereka selesai aja, dari pada kejadian kayak gini terulang lagi"

Axel sangat bersyukur ketika Ila mempercayai ucapannya, meskipun di lubuk hatinya ada rasa bersalah karena telah berbohong.

Fakta sebenarnya yang disembunyikan adalah ia bolos sekolah demi ikut serta dalam tawuran tersebut, ini merupakan tawuran pertamanya, Ia tidak memiliki cukup pengalaman dalam hal-hal seperti ini sehingga mengakibatkan ia mengalami luka kecil dibagian wajahnya.

Axel memiliki keterampilan silat yang baik dikarenakan ia dulunya mengikuti ekstrakulikuler silat saat menginjak Sekolah Dasar. Axel selalu diajarkan untuk tidak memukul sebelum dipukul, dan menggunakan keahliannya tersebut untuk hal-hal yang positif ataupun jika dirinya terancam bahaya.

Axel dikenal sebagai anak yang baik, dan tidak neko-neko, jadi tidak heran Ila percaya dengan ucapannya begitu saja. Entah dapat setan dari mana, ia berani sekali mengikuti tawuran seperti ini.

Apakah karena salah pergaulan? Atau memang dirinya yang ingin mencoba-coba hal seperti ini? Alasan dari kebohongannya tersebut hanya dirinya yang tahu.

Sama halnya dengan Ila, saat memasuki ruang perawatan Ila, Wati seketika mematung karena dikejutkan dengan penampilan putra bungsunya yang amat berantakan.

Mengerti arti dari tatapan Wati, Ila kini mulai menjelaskan kembali apa yang tadi Axel sampaikan kepadanya. Ia tahu bahwa Wati saat ini sangat menghawatirkan Axel.

Apalagi keadaannya sekarang Ila saja belum pulang dari rumah sakit, ditambah Axel yang wajahnya banyak lebam, meskipun itu hanya lebam biasa dengan sedikit goresan, tetap saja Wati menghawatirkan anaknya itu.

Seakan masalah silih berganti menimpa keluarga ini, tidak ada jalan lain selain tabah kepada sang pencipta, menyerahkan semua hanya kepada-Nya.

Mereka percaya, Tuhan tidak tidur, Ia tahu semua isi hati hamba meski tidak diberitahu dan Tuhan pula tidak akan menguji hamba diatas batas kekuatannya. Mungkin Tuhan sedang cemburu karena hambanya terlalu sibuk mengurus dunia dan melupakan bahwa semua yang terjadi didunia itu hanya karena kehendak dari-Nya. Ia ingin hambanya kembali mendekat kepada-Nya dengan cara memberikan mereka cobaan.

Wati memejamkan matanya dengan melantunkan istighfar didalam hatinya, menarik nafas panjang dan mencoba sabar dan tabah akan semua ujian yang ia terima. Ini masih belum seberapa dibandingkan ujian yang telah Engkau berikan kepada kami di masa lalu Ya Allah, hamba yakin hamba bisa menjalani ini semua. Pikirannya dalam hati.

"Xel lukanya sudah dibersihkan?"

Axel menanggapi dengan menaik turunkan kepalanya tanda iya.

"Kita pulang sekarang, Xel tolong bantu bawa tasnya yah biar Ibu yang bantu Kakak jalan menuju taxi di depan"

Ketiganya berjalan menuju ke tempat parkir mobil dengan Axel yang berjalan dibelakang untuk memastikan kedua wanitanya tersebut aman sampai masuk ke dalam taxi.

Taxi melesat terlebih dahulu meninggalkan Axel yang memandanginya hingga tidak terlihat sama sekali. Axel berputar menuju ke tempat parkir sepeda motor dengan sedikit berlari. Ia ingin segera sampai dirumah sebelum Kakak dan Ibunya sampai lebih dulu. Motor melaju di kecepatan 80 KM/Jam, jalanan masih cukup sepi karena belum waktunya orang kantor pulang bekerja. Dalam waktu 15 menit, Axel sudah memarkirkan motornya dengan cantik diteras rumah, ia segera membuka pintu untuk menyambut kepulangan Kakak nya.

10 menit menunggu, akhirnya Taxi yang Ila dan Ibunya tumpangi sampai didepan rumah. Dengan segera Axel membukakan pintu untuk Ibunya baru kemudian membuka pintu disamping Ila dan membantunya untuk berjalan ke dalam rumah.

Bersyukur hari ini adalah hari Jum'at, jadi tidak akan ada drama bujuk-membujuk Ila agar ia tidak datang ke sekolah. Jika orang lain menunggu saat dimana tidak perlu datang ke sekolah, berbeda dengan Ila, ia justru sangat bersemangat untuk pergi ke sekolah, meskipun dalam keadaan sakit ia tetap memaksa badannya untuk datang, dan berakhirlah ia harus berdiam diri di UKS karena jatuh pingsan.

Bersambung

Btw Taxinya sudah dibayar ya gais T_T

Tolong tinggalkan jejak dengan cara like komen fav sama vote, mohon maaf jika ada kesamaan tokoh maupun latar belakang, ini murni karangan dari author sekian :)

Terpopuler

Comments

🇸​🇪​🇳​🇪​🇧​🇾​

🇸​🇪​🇳​🇪​🇧​🇾​

tawuran apa sih untungnya??

2022-10-07

9

𝓦𝐢𝓓~༊ᴶᴷ

𝓦𝐢𝓓~༊ᴶᴷ

masih ada aja tawuran jaman sekarang

2022-10-07

9

🦝TuanRakunRambley🦝

🦝TuanRakunRambley🦝

Pas gede mau jadi petinju 🗿✌👍

2022-10-06

9

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!