3. Taman kota

Musim penghujan di bulan Desember. Tujuh kali kalender pula musim penghujan dan hawa dingin ia lewati. Begitu pula musim kemarau yang ia lewati tanpa ada perubahan dari orang terkasih.

Rasa panas dan dingin dari hembusan angin begitu terasa hingga ketulang-tulangnya. Seperti sama halnya dengan bahtera rumah tangga yang ia lalui. Sikap acuh dan mulut kasar semakin lama semakin menusuk terasa hingga ke relung hatinya.

Kata orang, kita hanya perlu bertahan dan terus melaluinya. Namun semakin hari luka yang mengendap dihatinya semakin menganga perih, saat melihat tatapan menyeramkan dari Bari padanya selama tujuh tahun pernikahan ini.

Di awal-awal pernikahan, ia mencoba memaklumi sikap suaminya itu. Namun, semakin hari semakin menyesakkan dada kala sikap acuh dan mulut pedas nan kasar itu tertuju padanya. Sedangkan kepada orang lain selalu bersikap manis.

Apakah ia pantas untuk merasa terluka? Ah sungguh bodoh dirinya, berharap jika pria yang ia sebut suami itu akan berubah sebagaimana keinginan nya.

Adzilla menarik nafasnya dalam, lalu menghembuskan nafas secara perlahan. Berharap rasa sesak di dada ini akan sedikit berkurang, meski ia tahu itu sangatlah tidak mudah.

...****...

Diujung taman Askar melihat seseorang yang menarik perhatian nya selama ini. Wanita itu memang melihat kearah seorang anak perempuan bermain ayunan namun tampak jelas pikiran wanita itu bukan berada di taman kota ini.

Niatnya berada di taman kota ini adalah menunggu teman-teman saat Sekolah Menengah Atas. Mereka akan mengadakan reuni di kafe seberang taman kota ini.

Tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kecil tersebut membuat langkahnya mendekati anak kecil itu.

"Hai, Ratu." sapa Askar pada Sania.

"Nama adik Cania, om."sahut Sania.

Ia menaikkan Sania di ayunan lalu mendorong secara perlahan. "Oh, Cania namanya?" tanya Askar.

"Butan, om. Cania yoh." protes anak kecil itu dengan wajah kesal membuat Askar gemas langsung mencium pipi Sania.

"Oke, baiklah. Om ayun ya."

Sania tertawa karena ulah nya dan tanpa sadar ibu dari anak kecil ini sudah berdiri tepat di belakangnya.

"Ku kira siapa tadi bang."

Jika boleh jujur, ketika menyadari keberadaan Adzilla membuat ia gugup. Menyukai istri orang ternyata membuat jantung nya tak sehat.

"Aku loh yang ganteng ini kak." Askar mencoba meredam rasa gugup nya.

Terdengar cebikan dari wanita itu lalu ia sadari jika wanita itu sudah duduk di bangku taman yang berdekatan dengan ayunan yang ia dan anaknya mainkan.

Sekali lagi ia melihat Adzilla melamun menatap ke arahnya dan Sania lalu tersenyum miris? Ada apa sebenarnya?

Timbul ide untuk menghibur Adzilla langsung ia bisikkan sesuatu pada Sania.

"Ma, cini." pekik Sania dengan bahasa anak kecilnya.

"Sania saja ya, mama tunggu disini."

Namun, Sania sepertinya tidak menggubris perkataan ibunya itu. Anak itu turun dari ayunan lalu menarik Adzilla menuju ayunan. Ketika Adzilla sudah duduk di ayunan, Sania minta naik ke atas pangkuan wanita itu.

Ia bisa merasakan tubuh Adzilla menegang kala menyadari ia masih ada bersama mereka dan saat ini tengah mendorong ayunan yang mereka naikin dari belakang.

Dengan kedua tangan berpegang besi tiang ayunan untuk mengayun, dapat ia lihat Adzilla mematung. Mungkin karena berada dekat dengan nya.

Tetapi posisi tubuh ia dan Adzilla begitu dekat membuat jantung nya berpacu hebat. Bagaimana tidak? untuk pertama kalinya ia bisa berdekatan dengan wanita yang mampu menarik hatinya.

Jika di lihat, posisi mereka bertiga seperti keluarga yang harmonis dan bahagia.

"Kita pelan-pelan saja ya, Sania? nanti mama kamu jatuh, dari tadi melamun terus." celetuknya membuka suara.

Adzilla langsung menoleh ke arah belakang dimana ia berada masih memegang rantai besi ayunan.

"Siapa yang melamun?" tanya Adzilla cemberut.

Askar terkekeh melihat wajah Adzilla yang terlihat sangat menggemaskan.

"Jangan cemberut gitu, kak. Ku nikahin mau kakak?"

Askar sadar, pertanyaan nya sungguh salah untuk wanita yang sudah bersuami hingga membuat Adzilla turun dari ayunan.

"Becanda abang gak lucu." Adzilla masih memasang wajah cemberut.

Askar terkekeh lagi langsung berlalu begitu saja. Memberi satu cup eskrim mungkin bisa mengembalikan mood wanita itu, pikir Askar.

Ia menyerah kan satu cap untuk Adzilla, satu cup untuk Sania yang ia bantu menikmati eskrim tersebut.

Sempat bingung mengapa Adzilla tidak ingin melihat mereka berdua sedang menikmati eskrim?

"Kakak nggak suka eskrim nya ya?" tanya Askar menyadari Adzilla tidak lahap.

"Aku lebih suka rasa cokelat." jawabnya singkat dan jujur.

Ada rasa tak enak hati dan juga kecewa pada diri sendiri karena gagal mengembalikan mood wanita itu. Ia merebut eskrim milik Adzilla.

"Eh, kok di ambil lagi?"

"Ini aku makan saja, nanti aku belikan yang cokelat." jawabnya menunduk tanpa rasa jijik menikmati eskrim milik wanita itu.

"Itu bekas ku bang, jangan lah." Adzilla mencoba merebut kembali namun Askar duduk menjauh sembari menggeser duduk Sania agar duduk bersamanya.

"Mubazir kak."

"Ya sini itu, biar ku habiskan."

"Sudah ku makan juga, mau kakak bekas ku? biar jatuh cinta kakak sama aku yang ganteng ini."

Masih banyak pertanyaan terngiang mengapa Adzilla sering sekali melamun namun ia tahu tidak boleh mencampuri urusan orang lain.

Hingga Mereka hendak pulang. Tetapi lihatlah, Sania seakan enggan pergi dan jauh darinya.

"Ayo sayang, besok lagi main sama om nya."

"Main om anteng iya?" tanya Sania yang belum fasih bicara.

"Iya, besok om ganteng nya kesini lagi." ucap Adzilla asal.

Ia tahu kalau ucapan Adzilla hanya rayuan semata tetapi ia tak ingin anak kecil itu dibohongi ibunya membuat ia berujar.

"Oke, besok ajak mama kesini lagi ya. Biar om datang lagi."

Melihat Adzilla kesulitan memakai rok yang sedikit sempit kembali ia mengingatkan.

"Lain kali, pakai gamis yang roknya lebar. Biar nggak kesulitan kalau bawa Sania."

Adzilla hanya mampu mengangguk.

Askar masih memandangi punggung Adzilla hingga tak nampak dari pandangannya.

Bahunya di tepuk oleh teman nya, Reza. "Ayo bang, jangan dilihatin terus."

Askar mengangguk.

"Abang suka sama kakak itu?" Tentu Reza tahu siapa wanita itu.

Pelanggan tetap kebab Abang handsome.

"Bini orang, Za. Mana berani."

"Ya sudah ayo ke Kafe. Mentari datang bang."

Askar masih terdiam mengingat satu nama gadis yang dahulu pernah ia sukai. Tetapi gadis itu lebih memilih ketua kelas di banding dirinya.

Beda kasta.

"Ku dengar, dia jomblo bang."

"Aku sudah nggak mau, cinta ku untuk dia sudah tiada setelah penolakan dulu."

Keduanya menaiki sepeda motor matic NMAX milik Askar menuju Kafe. Ternyata sudah banyak teman-teman sekolah nya berada disana.

❤️

TBC

Terpopuler

Comments

VERALI

VERALI

Sabar Azkar,,nanti jg kk Dzilaa jd milikmu hehe...

2022-10-06

0

Siska Agustin

Siska Agustin

udah patah hati ya Askar jadi lupain ajah,siapa suruh banding² in sma orang lain...

2022-05-20

0

Melisa Author

Melisa Author

bacanya maraton win... 😄😄

2022-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Adzilla Rahma dan Bari Kesuma
2 2. Askar Atma Purnama
3 3. Taman kota
4 4. Talak
5 5. Berapa hari lalu (Reuni Askar)
6 6. Hidup baru
7 7. Sholat berjamaah
8 8. Usaha Askar
9 9. Rindu
10 10. Askar Berondong
11 11. Sidang Terakhir
12 12.Ungkapan dan Penolakan
13 13. Masa Lalu
14 14. Salah paham
15 15. Askar, Adzilla, dan Mentari
16 16. Ancaman Mentari
17 17. Jadian
18 18. Kau sangat menyebalkan
19 19. Hana dan Askar
20 20. Berkunjung ke rumah Hana
21 21.Askar, kamu tahu rindu yang terpenjara?
22 22. Jaga Hati
23 23. Lamaran
24 24. Berfoto
25 25. Sayang
26 26. Maafkan aku, As
27 27. Maafkan aku, sayang
28 28. Bisa kita perbaiki ini sekali lagi.
29 29. Askar dan Adzilla
30 30. Aku akan mendapatkan mu lagi
31 31. Aku hancur, Zilla
32 32. Melepaskan
33 33. Askar tahu
34 34. Di rumah sakit
35 35. Jadi saksi nikahan
36 36. Maaf, As.
37 37. Malam Pertama
38 38. Sayang
39 39. Aku malu
40 40. Ular Piton Babon
41 41. Astaghfirullah
42 42. Obrolan
43 43. Simpanan
44 44. Aku benci mencintaimu
45 45. Papi memancingku, kan?
46 46. Merpati
47 47. Berencana pindah
48 48. Nafkah Batin
49 49. Adzilla bertemu Mentari
50 50. Suamiku, aku hamil
51 51. Bahagia
52 51. Bari berkunjung
53 52. Usaha Reza
54 53. Usaha Reza
55 54. Bu, kenapa begini?
56 55. Berkunjung
57 56. Bulan madu
58 57. Bulan madu 2
59 58. Tumben
60 59. Curiga
61 60. Semakin aneh
62 61. Dianaaa
63 62. Berduka
64 63. Suami berondongku
65 64. Aku akan selalu bersamamu
66 65. Perpisahan
67 66. Tidur di luar
68 67. Terimakasih, Mentari
69 68. END
70 69. Extrapart 1
71 70. Pengumuman Novel Baru
72 Novel Baru
73 Pengumuman
74 Pengumuman
Episodes

Updated 74 Episodes

1
1. Adzilla Rahma dan Bari Kesuma
2
2. Askar Atma Purnama
3
3. Taman kota
4
4. Talak
5
5. Berapa hari lalu (Reuni Askar)
6
6. Hidup baru
7
7. Sholat berjamaah
8
8. Usaha Askar
9
9. Rindu
10
10. Askar Berondong
11
11. Sidang Terakhir
12
12.Ungkapan dan Penolakan
13
13. Masa Lalu
14
14. Salah paham
15
15. Askar, Adzilla, dan Mentari
16
16. Ancaman Mentari
17
17. Jadian
18
18. Kau sangat menyebalkan
19
19. Hana dan Askar
20
20. Berkunjung ke rumah Hana
21
21.Askar, kamu tahu rindu yang terpenjara?
22
22. Jaga Hati
23
23. Lamaran
24
24. Berfoto
25
25. Sayang
26
26. Maafkan aku, As
27
27. Maafkan aku, sayang
28
28. Bisa kita perbaiki ini sekali lagi.
29
29. Askar dan Adzilla
30
30. Aku akan mendapatkan mu lagi
31
31. Aku hancur, Zilla
32
32. Melepaskan
33
33. Askar tahu
34
34. Di rumah sakit
35
35. Jadi saksi nikahan
36
36. Maaf, As.
37
37. Malam Pertama
38
38. Sayang
39
39. Aku malu
40
40. Ular Piton Babon
41
41. Astaghfirullah
42
42. Obrolan
43
43. Simpanan
44
44. Aku benci mencintaimu
45
45. Papi memancingku, kan?
46
46. Merpati
47
47. Berencana pindah
48
48. Nafkah Batin
49
49. Adzilla bertemu Mentari
50
50. Suamiku, aku hamil
51
51. Bahagia
52
51. Bari berkunjung
53
52. Usaha Reza
54
53. Usaha Reza
55
54. Bu, kenapa begini?
56
55. Berkunjung
57
56. Bulan madu
58
57. Bulan madu 2
59
58. Tumben
60
59. Curiga
61
60. Semakin aneh
62
61. Dianaaa
63
62. Berduka
64
63. Suami berondongku
65
64. Aku akan selalu bersamamu
66
65. Perpisahan
67
66. Tidur di luar
68
67. Terimakasih, Mentari
69
68. END
70
69. Extrapart 1
71
70. Pengumuman Novel Baru
72
Novel Baru
73
Pengumuman
74
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!