THE PSYCHOPATH'S SECRET
BAB 1
Awal mulanya, di daratan bernama Polperro, Cornwall, seorang pria bernama Keanu merasa sakit hati akibat kematian adiknya yang tragis. Rula adiknya, menjadi korban pemerkosaan sadis oleh pihak tertentu.
Sebagai seorang kakak dan keluarga satu-satunya, ia mencoba mencari keadilan untuk saudaranya tersebut. Namun satu pun tidak ada yang membantunya. Entah dari warga sekitar maupun dari pihak berwajib.
Merasa diabaikan, Keanu menjadi frustasi. Sejak kematian ayah dan ibunya dalam pembunuhan 15 tahun yang lalu, dialah yang menjaga dan mengurus adik perempuannya.
Pada usianya yang 10 tahun, ia dipaksa oleh keadaan agar bekerja banting tulang untuk menghidupi dirinya dan Rula, adiknya.
Siapa sangka? Pada usia mereka yang memasuki remaja, Rula disukai banyak pria. Gadis itu mekar selayaknya bunga mawar merah. Dan salah satu pria yang menjalin hubungan dengan Rula adalah Gun.
Pacar yang akhirnya memperkosa dan membunuh adiknya itu, adalah seorang putra dari wali kota tempat tinggalnya. Namun meski bersalah, kasus itu tidak ada kelanjutannya.
Seolah sengaja ditutup-tutupi dan dibuat seakan adiknya lah yang justru bersalah. Bahkan kini, Gun sendiri pun masih berkeliaran sesuka hatinya.
Keanu yang tidak tahu soal hubungan adiknya dengan pria tersebut merasa sangat bersalah. Ia terus menyesali apa yang sudah terjadi. Dan beberapa bulan setelah kematian Rula, Keanu terus mengurung diri. Bahkan ia sampai kehilangan pekerjaan karenanya.
Meski sudah begitu, tetangganya tidak ada yang peduli soal itu. Mereka melewati rumah Keanu seperti biasa, tetapi tidak satupun yang datang menjenguk. Desas-desus tentang dirinya yang gila pun tersebar begitu cepatnya.
Krengkett.....
Siang itu, setelah beberapa bulan mengurung diri, akhirnya Keanu membuka pintu rumahnya. Ia merasa sangat silau saat sinar matahari menyoroti matanya.
Tatapan yang penuh kegetiran itu menyapukan pandangan ke jalan depan rumah. Sepi. Banyak sampah dedaunan kering yang berserakan di sepanjang jalan tersebut. Sesekali pula, angin menyibak dan menerbangkan beberapa daunnya.
Keanu melangkah keluar. Tubuhnya kurus tak terurus dengan kulit yang berwarna putih pucat. Wajahnya yang semula tampan dan ceria pun menjadi tirus tanpa gairah.
Ia berjalan-jalan keluar dan melewati beberapa tetangga. Melihat Keanu lewat depan mereka, tetangga-tetangganya itu hanya bisa menatap dengan pandangan aneh. Sebenarnya mereka semua tidak berdaya untuk membantu Keanu. Dan kemudian, mereka juga jadi takut berurusan dengan sang wali kota.
Di tempat tinggalnya tersebut adalah lokasi yang berdampingan dengan sebuah pantai. Keanu pergi ke sana untuk menceburkan diri dan berharap akan lenyap dengan cepat. Byur !!
Pada saat ia sedang tenggelam dan meluncur menuju tengah kedalaman laut, sebuah pikiran muncul. Dan pikiran itu saling berdebat di dalam pikirannya.
"Hey? Mengapa kau harus mati sekarang? Matilah saat adikmu kembali tertawa lepas!"
"Benar! Jangan mati! Tidak seharusnya kau menyerah begitu saja!"
"Apa kau ingat? Adikmu sangat terluka. Dia pasti sangat menderita!! Balaskan dendamnya!!"
"Jika adikmu tidak bisa bahagia. Mengapa gadis lain bisa?? Lakukan sesuatu, Keanu!"
Keanu berusaha kembali ke permukaan karena hampir kehabisan nafas. Sambil gelagapan, Keanu menangis sedih. Ingatan tentang saat terakhirnya bersama Rula melintas begitu jelas di benaknya. Saat itu sebelum pergi ke sekolah, gadis itu memberinya pesan agar tidak lupa menjaga kesehatan dan makan teratur.
Angin yang semilir membuat suara tangisan pilunya menggema begitu saja di sepanjang pantai.
"Rulaaa!!"
Teriak Keanu berulang-ulang.
...----------------...
Dengan pakaian yang basah, Keanu berbaring di atas pasir pantai. Pada saat pikiran sehatnya sedang sekarat, datanglah dua gadis cantik yang bermain di pinggir pantai. Mereka berjemur dan berlarian.
Mata Keanu terus menatap mereka. Telinganya merasa terganggu saat terdengar tawa renyah dari kedua gadis tersebut. Ia benar-benar gila. Sebab, ia merasa tidak suka. Tidak suka jika ada gadis lain yang bercanda dan bersenang-senang di depan matanya.
Ketika dua gadis itu melihat Keanu, seolah mereka merasa jijik dan ingin muntah melihatnya.
"Lihat, dia orang itu kan?"
"Siapa?"
"Kakak Rula. Dia benar-benar tampak seperti gelandangan menyedihkan," ucap salah satu gadis mencelanya.
"Ah benar. Dia bau sekali," jawab yang lain dengan ekspresi mau muntah.
Sejak itu, timbul pikiran dari dunia tergelapnya. Bahwa ia harus mengambil kebahagiaan itu dari mereka. Terlebih saat mereka menghina dirinya yang jelas-jelas mempunyai luka terdalam di dalam hati.
Merasakan bahwa tatapan Keanu semakin menakutkan, dua-duanya berlari pergi meninggalkan lokasi dimana Keanu tengah berbaring.
"Khah. Bagaimana bisa mereka mencium bauku jika mereka beridiri sangat jauh dariku?" Keanu tertawa tak percaya.
Matanya kembali menyiratkan kekesalan yang mendalam. Hatinya terluka. Tiba-tiba saja bayangan adiknya yang seolah minta tolong saat sedang diperkosa muncul di hadapannya. Terngiang juga olehnya suara teriakan yang sama sekali belum pernah ia dengar.
Ah. Teriakan itu membuat tekadnya semakin bulat. Keanu duduk dan menutup kedua telinganya. Seakan-akan suara itu terus mengganggunya. Ia pun berteriak dengan kencangnya.
"Haaaarrhh!!!"
Beberapa waktu kemudian, Keanu pulang kembali ke rumah. Ia meraih sebuah buku kosong di atas mejanya dan mulai menulis-nulis di dalamnya.
Pertama-tama, ia mencatat semua rencananya dan bagaimana persiapan yang akan dia lakukan. Entah mengapa, tanpa sadar Keanu tertawa sendiri. Seolah pikirannya tengah kerasukan roh jahat. Ia tertawa dan menikmati setiap tulisan yang ia buat.
...----------------...
Keesokan harinya, Keanu pergi keluar kembali. Kali ini ia pergi ke pasar lokal yang ada di desa tempatnya tinggal tersebut.
Ia berjalan mengenakan jaket hitam bertudung dan berkeliling di sana. Beberapa orang yang lalu lalang menatap sinis kepadanya. Tak masalah. Keanu tetap berjalan dengan santai.
Saat melintas di kumpulan pedagang makanan, Keanu melihat penjual roti goreng. Ia mendekat karena aroma lezat yang tercium itu membuatnya lapar. Selain itu, dulu Rula lah yang pertama kali memperkenalkan roti itu kepadanya.
Maka, berdirilah ia di belakang antrean para pembeli. Begitu tiba giliran dirinya, Keanu menyentuh roti yang baru saja matang.
"Hey! Sedang apa kau di sana? Jangan sentuh makananku, sialan! Pergi dan jangan kembali !" teriak penjual.
"Benar sekali. Pergi sana. Kau bau dan kotor!!"
"Iya benar. Pergi kau! Dasar menjijikkan!" seru wanita penjual yang lain.
Tubuh Keanu bergetar. Ia begitu terluka mendengar teriakan mereka. Belum selesai berpikir, mereka mendorongnya menjauh hingga jatuh terjungkal.
Keanu bertahan pada posisinya yang jatuh selama beberapa detik. Kemudian ia meraih sesuatu di dalam saku jaketnya. Uang! Ya benar. Uang.
Beberapa menit yang lalu, ia memang berniat membeli roti goreng lezat itu. Sama seperti yang lainnya, mereka dapat mengambil sendiri roti yang sudah matang, lalu membayar.
Namun, belum sempat ia melakukan semuanya, manusia-manusia itu sudah mengusirnya dengan kasar.
Akibat jatuh terjungkal seperti tadi, kaki Keanu menjadi terkilir. Ia berjalan terseok karena merasa amat sakit. Ia terpaksa menyingkir dari tempat itu karena ia ditolak mentah-mentah.
Begitu sampai di rimbunan pohon, Keanu duduk beristirahat. Ia menarik ke atas celananya dan memeriksa pergelangan kakinya.
Astaga, kakinya bengkak. Dengan perlahan ia memijit-mijit kakinya yang sakit.
"Ssshhh... aaahh," suara rintihan Keanu.
Tiba-tiba saja ia mendengar suara serupa. Namun bukan dirinya. Lalu siapa??
Keanu memutar pandangannya dan melihat sepasang kekasih sedang bercinta di balik semak-semak. Dengan susah payah ia bangkit dan menyembunyikan diri di balik pohon tempatnya semula bersandar. Kemudian diam tanpa suara. Dari balik pohon tersebut, Keanu menyaksikan kegiatan sepasang kekasih tersebut.
Berulang kali ia menelan ludah saat melihat kedua pasangan itu semakin panas. Sang pria yang semakin cepat menggenjot, dan sang wanita yang terus saja melenguh kenikmatan.
Tanpa sadar, air mata Keanu jatuh dengan sendirinya. Ia kembali membayangkan Rula saat sedang diperkosa. Pasti adiknya lebih menderita saat menerima perlakuan seperti itu dari sang pembunuh.
Dengan tangan gemetaran, Keanu menutup wajahnya. Ia menangis tersedu. Dan begitu pasangan itu akhirnya pergi, Keanu berbalik dan bersandar kembali pada pohon di belakangnya. Tubuhnya lemas.
"Aku tidak boleh mati sekarang."
Perlahan, Keanu berdiri dan menyingkir dari sana. Ia berjalan dengan kaki diseret menuju sebuah toserba.
Begitu memasuki tempat itu, orang menoleh dan menatapnya sinis. Lagi-lagi begitu. Tanpa memperdulikan mereka, Keanu membeli beberapa buah roti selai. Dan ia membayarnya. Bukan mencurinya.
SRET....
Sampai di dalam rumahnya, Keanu duduk merenung. Diraihnya sebuah roti selai dan memakannya dengan pelan. Hingga benar-benar lembut dan lenyap dari dalam mulutnya.
Ah. Keanu merasakan rumah itu sangat sepi. Saat sedang makan pun, ia kembali menangis. Luka dan rasa sakit yang terukir akibat kematian kedua orang tuanya dulu belum benar-benar kering. Dan sekarang ini, ia juga tidak sanggup untuk melupakan bagaimana sakitnya memikirkan kematian Rula.
"Apa yang sebenarnya terjadi pada keluargaku? Aku benar-benar tidak mengerti."
Keanu berhenti menangis. Ia benar-benar menghabiskan air matanya. Kemudian tiba-tiba saja ia tertawa seperti orang gila.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Puput
Gun sialan
2023-08-20
1
Lee
Wahh..gila si Gun teh, udh mrkosa bunuh lg..bner² psicho...
2022-12-20
1
Senajudifa
salken dr kutukan cinta y thor
2022-05-20
1