KANTUNG PLASTIK HITAM

BAB 4

SIK ISIK ISIK ISIK !

Elissa membuka matanya karena mendengar suara seseorang sedang mengasah suatu benda. Benar saja, di dekat air dalam gua tempatnya tidur, pria yang mengemis padanya itu sedang mengasah pisau. Elissa takut. Sangat takut. Apakah pagi ini pria itu akan membunuhnya?

Elissa ingin bicara. Tapi ternyata mulutnya tersumpal sesuatu. Dan dengan sendirinya ia merasakan telah menelan sesuatu yang membuatnya mual dan ingin muntah. Begitu pun saat ia menggerakkan badannya. Oh, ia merasakan nyeri hebat di bagian dalam rahimnya. Buah dada dan lipatan pahanya juga terasa perih.

Rupanya semalam, Keanu menikmati tubuh Elissa dengan kesetanan. Selain itu, ia juga menikmatinya hingga hari menjelang pagi.

Terakhir, ia juga memaksa wanita yang sedang tidur itu menelan air mani yang ia hasilkan dengan cara memasukkan benda miliknya ke dalam mulut Elissa sampai ke dalam hingga menyentuh tenggorokan. Kemudian menyumpal mulutnya dengan kain agar cairan itu tidak keluar kembali.

Begitu selesai mengasah pisau, Keanu menoleh pada wanita yang bergerak di dalam plastik. Ia tersenyum.

"Kau sudah bangun?"

"Hmmmhmhhmmm..." Elissa berusaha untuk bicara.

"Kau tidak perlu repot membuang tenaga untuk mengatakan sesuatu. Mari selesaikan semuanya sekarang," kata Keanu membawa pisau mendekati Elissa.

Dengan mulut tersumpal, Elissa menjerit-jerit ketakutan. Ia berharap suaminya segera datang untuk menolongnya. Namun harapan tinggal harapan. Suaminya tidak tahu di mana keberadaannya sekarang.

Keanu meraih sarung tangannya. Kemudian mengambil cairan kimia yang ia gunakan untuk mengelap seluruh bagian tubuh Elissa yang pernah ia sentuh. Bertujuan untuk menghilangkan jejak.

Setelah itu diambilnya cairan lain dan dengan hati-hati ia melepas kain yang menyumpal mulut Elissa. Bukan. Bukan untuk membebaskannya. Melainkan memaksanya untuk menenggak cairan kimia yang ia bawa dengan jirigen berselang.

Elissa menolak keras. Ia merasa bahwa cairan kimia itu berbahaya dan membahayakan dirinya. Dicium dari baunya saja sangat kuat. Karena terus menolak, Keanu menampar Elissa dengan kasar. Kemudian menekan kepala wanita itu dan langsung memasukkan selang jirigen ke dalam mulutnya hingga rongga tenggorokan.

Begitu cairan dituang ke dalam tenggorokan, Elissa menggelinjang karena merasa bagian dalam tubuhnya terasa panas dan terbakar.

Keanu menonton proses yang sedang dirasakan istri Gun sambil tersenyum. Lama-lama ia juga tertawa seperti orang gila.

"Bagaimana rasanya? Apakah menyenangkan? Oh, wanita malang. Kau tampak sangat sakit dan tersiksa. Apa kau ingin aku mengakhiri rasa sakitmu?" kata Keanu dengan suara khas orang yang gilanya.

Elissa menatap Keanu dengan mendelik. Ia merasa nyawanya kini berada di tangan orang yang benar-benar sakit jiwa. Ia merasa kini semakin sekarat.

"T Tuan,, tolong ss sampaikan salamku un untuk putrriku," Elissa berusaha keras untuk bicara.

"Ya, baiklah. Aku akan menyampaikannya saat membawa mereka kemari," Keanu bicara sambil tertawa.

Elissa terkejut. Tidak. Ketiga putrinya tidak boleh berada di sini. Jika mereka dibawa kemari, berarti mereka akan menghadapi hal serupa seperti dirinya. Disiksa dan akhirnya dibunuh!

"J Jangan, t tuan... Jangan libbatkkan me mereka."

"Hmm. Itu akan ku pikirkan nanti," jawab Keanu sambil meremas lembut buah dada Elissa.

Melihat wanita itu sedang sekarat, Keanu justru menusuk-nusukkan jarinya yang bersarung tangan ke dalam bagian yang semalam ia nikmati. Sampai akhir hidup Elissa pun, Keanu ingin mengambil keuntungan darinya.

Sambil menggerakkan jarinya dengan cepat, ia tersenyum pada wanita malang itu, "Selamat jalan. Pergilah ke neraka tanpa penyesalan."

Elissa merasakan dua sensasi dalam tubuhnya. Antara panas dan terbakar di bagian dalam tubuh dengan panas dan nikmat di bagian luar tubuhnya.

Pada saat terakhir itu, Keanu membayangkan kembali saat ia menemukan jasad Rula yang telanjang bulat tanpa kepala. Butuh waktu berbulan-bulan untuk menemukan kembali kepala adiknya yang hilang.

Dan pada akhirnya, ia menemukan kepala Rula di dalam sebuah kandang babi milik tetangga. Ketika itu, perasaannya benar-benar terluka. Bahkan sampai saat ini pun, rasa sakit di hatinya masih sama seperti saat pertama ia menemukan Rula dalam keadaan tewas.

Dengan cepat, Keanu menyayat leher Elissa dengan cukup dalam hingga wanita itu tewas seketika.

Untuk beberapa saat ia terdiam. Tubuhnya gemetaran. Kemudian, ia kembali tenang dan tertawa kesetanan. Sambil terus tertawa, Keanu memenggal kepala Elissa hingga terpisah dari tubuhnya. CRAK !!

Setelah menghabisi istri Gun, sekarang waktu untuk pembersihan. Keanu memikirkan di mana ia akan membuang jasad wanita itu. Ketika akhirnya terpikirkan suatu ide.

Dibungkusnya kepala Elissa dengan plastik hitam dan kemudian mengikatnya ke ikat pinggangnya dengan kuat. Kemudian, ia juga melepas tali ikatan pada tangan dan kaki lalu menyeret tubuh Elissa ke tepi gua.

Dengan cepat ia turun dan menyelam membawanya. Di tengah kedalaman laut, ia melepas tubuh Elissa begitu saja hingga semakin tenggelam ke dasar lautan. Tinggal menunggu waktu saja, tubuh itu akan mengambang di permukaan laut.

Kemudian, dengan cepat ia berenang ke permukaan dan muncul di sungai yang airnya terhubung dengan laut. Wilayah itu cukup sepi. Jadi ia pulang pergi dari tempat tersebut.

Sambil menenteng kantung plastik hitam, ia berjalan ke rumah dan berganti pakaian. Kantung plastik hitam berisi kepala itu sengaja ia simpan terlebih dahulu dan menunggu waktu yang tepat untuk membuangnya. Rencananya, ia akan membuang kepala itu di dalam bagasi mobil Gun.

Sore harinya, ia mengamati keadaan rumah wali kota. Cukup sepi. Dan tidak ada kegiatan apapun kecuali mobil Gun yang keluar masuk halaman. Hingga akhirnya malam tiba, Keanu datang membawa karung seolah ia memulung botol bekas.

Pada saat yang tepat, Gun pulang dan memarkir mobilnya di tempat biasa. Begitu pria itu masuk ke dalam rumah, dengan mengendap-endap Keanu memasukkan kantung plastik hitam berisi kepala ke dalam bagasi mobil Gun.

Misi selesai!

Keanu tertawa membayangkan apa yang akan terjadi pada Gun besok. Pria itu akan terluka. Seperti dirinya.

"Rula, maafkan aku jika akhirnya aku memilih cara seperti ini untuk membalaskan dendam pada pria brengsek yang menghabisi nyawamu."

...----------------...

Pagi harinya, saat Gun hendak mengantar anak-anak ke sekolah dalam kegiatan camping, ia membuka bagasi untuk memasukkan barang bawaan mereka. Begitu menatanya di dalam, ia merasa heran pada sebuah bungkusan seperti bola di dalam kresek yang tidak pernah ia letakkan di sana.

Tanpa curiga, ia menanyakan pada anak-anak. Apakah mereka meletakkan bola di dalam bagasi?

"Anak-anak, apa kalian membawa bola voli juga??"

"Tidak, ayah. Kami mau camping ke gunung. Untuk apa membawa bola voli?" jawab anak-anak.

"Ngomong-ngomong, ibu ke mana, ayah? Kenapa belum juga pulang?"

"Ibu..... Ah. Sebentar, anak-anak. Sepertinya ayah meninggalkan sesuatu."

Gun mengabaikan bungkusan hitam di bagasinya dan pergi masuk kembali ke dalam rumah. Beberapa menit kemudian, terdengar jeritan histeris dari ketiga putrinya.

"Aaaaaarrrrhhh!!!!"

Anak-anak tanpa sengaja membuka bungkusan karena mengira itu bola voli. Mereka terkejut dan ketakutan saat melihat ibunya ada di dalam sana dalam bentuk kepala saja.

Gun lari keluar mendapatkan putri-putrinya, "Ada apa sayang?!"

"Itu, ayah!! Itu. K Kepala ibu!!" jerit seorang anaknya. Sedangkan anak yang lain hanya bisa menangis histeris.

"Apa??!" Gun segera memeriksa kresek yang ada di bagasi mobilnya.

Benar saja. Itu kepala istrinya! Gun terduduk lesu diikuti anak-anaknya. Melihat ayahnya menangis, ketiga anak itu memeluk erat ayah mereka dan menangis histeris bersama-sama.

Pada saat yang tepat, Keanu datang. Dalam persembunyiannya, ia tersenyum melihat ekspresi Gun dan anak-anaknya. Begitu juga saat wali kota datang tergopoh-gopoh bersama istrinya karena mendengar kehebohan di luar halaman rumah mereka.

"Ada apa Gun, mengapa anak-anak menangis seperti ini?" tanya ibu Gun.

Saat salah satu cucunya menunjuk sebuah plastik hitam yang ada di bagasi mobil mereka, ayah Gun itu mencoba memeriksanya. Begitu melihat isinya, wali kota begitu terkejut. Begitupun istrinya. Batin mereka terguncang seketika.

Melihat ekspresi mereka yang syok dan sangat kehilangan, Keanu merasakan kepuasan tersendiri. Akhirnya, orang-orang yang tidak adil pada adiknya mendapat hal yang sama sakitnya seperti dirinya.

Ia pun pergi meninggalkan tempat menyedihkan yang mengharu biru tersebut. Sambil berjalan tenang, ia melangkah tanpa menoleh kembali ke belakang.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

q merinding sumpah bayanginnya.
kya film triller q prnah q tonton tor...

2023-01-02

1

Senajudifa

Senajudifa

fanny aku nyicil y

2022-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!