Episode 2 (insiden malam pertama Dominic dan Rosiana)

Tiga bulan kemudian Dominic pergi berlibur setelah menyelesaikan pekerjaannya yang sering kali memakan banyak waktu untuk bisa refreshing. Ia pergi berlibur ke Hawai untuk menikmati nuansa hangat dan bertemu dengan sahabatnya bernama Jhon Kendrick.

Dominic telah tiba di bandara dengan menarik koper. Dia pergi mengenakan pakaian kasual yang berbalut celana jins hitam, kaos putih dengan jaket jin dan bingkai kaca mata hitam yang menghiasi wajah tampannya.

Dia berjalan mencari sosok pria berkulit hitam dan tidak lain lagi Jhon Kendrick sahabatnya sejak menempuh sekolah menengah. Jhon Kendrick membawa papan nama yang bertulisan Dominic Xavier. Lalu Jhon Kendrik menyapa sahabatnya.

“Halo bro!”, sapanya dengan memeluk tubuh Dominic.

“Wao man, aku tidak menyangka kamu menghubungiku untuk menjemputmu. Ini kali pertama kamu menyuruhku untuk minta dijemput man. Aku akan membawamu bersenang-senang”, ucap Jhon.

“Mari, biar aku membantumu membawakan koper”, tawar Jhon.

Mereka berjalan bersama menuju mobil mewah berwarna merah. Jhon membantu memasukkan koper milik sahabatnya. Setelah dia menyelesaikan tugasnya, kemudian Jhon melajukan mobilnya menuju pantai hawai sambil terus berceloteh dan berteriak dari bibir Jhon yang amat cerewet membuat Dominic hanya dapat bersabar dan mengabaikan kekonyolannya.

“Man, perjalanannya apakah membuatmu lelah?”, tanya Jhon.

“No”, jawab Dominic.

“Aku tidak menyangka man, kalau kamu bisa mengambil waktu cuti ditengah kesibukan kamu secara mendadak”, ucap Jhon Kendrick.

“Bagaimana kalau aku akan perkenalkan kamu dengan wanita-wanita yang ada di hawai man?”, tanya Jhon.

“Tidak perlu”, jawab Dominic yang malas menanggapi ocehan sahabatnya yang tengah fokus sambil bertingkah aneh sejak dari bandara.

“Ayolah man, semangat. Sebentar lagi kita menikmati pantai dan wanita sexy. Yahoooo!!”, ucap Jhon dengan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sampainya di villa, Jhon dan Dominic turun dari mobil dengan disuguhkan tatapan mata dari para wanita yang tengah berkunjung di pantai. Mereka menatap Dominic dengan lapar. Mereka mengagumi Dominic yang penuh pesona namun Dominic mengabaikan tatapan itu dengan berjalan membawa koper yang berpindah alihkan ke tangan para staf di villa. Dia berjalan melewati para wanita yang menatapnya kelaparan kecuali Jhon Kendrick yang terus tebar pesona.

Setelah melewati para pengunjung villa dekat pantai. Dominic merebahkan tubuhnya ke atas ranjang dengan rasa lelah. Sedangkan Jhon terus cerewet tentang hal masalah wanita yang dilihat dari jendela kamar.

“Man, kamu harus menikmati pemandangan ini. Pemandangan dari sini sangat indah apalagi menatap dengan dekat. Di sana dipenuhi surga dunia. Apalagi wanita yang berbikini warna merah muda dengan bokong yang semok sungguh menawan man”, ucap Jhon.

“Aku tidak tertarik”, ucap Dominic.

“Kamu benar-benar laki-laki yang tidak penuh bahagia”, ucap Jhon.

“Wah, mereka itu bagaikan taman bunga yang menghiasi lahan yang begitu luas. Keindahan itu hanya bisa kulihat dari balik jendela kamar paling atas. Aku akan menikmati itu nanti malam. Aku tidak sabar lagi untuk mendapatkan kalian”, gumam Jhon Kendrik.

Dominic yang tidur hanya menggeleng kepala dan berdecak lalu terlelap tidur.

Malam hari, Dominic keluar dari Villa dengan diikuti oleh Jhon Kendrik.

Mereka berpisah setelah keluar dari lift. Jhon pergi untuk menggoda para wanita sedangkan Dominic pergi ke bar untuk menikmati minuman whisky.

Ketika sedang menikmati minumannya dan alunan musik tiba-tiba Dominic dikejutkan suara yang meracau yang tak karuan dengan keras dari bibir wanita yang terlihat berantakan. Dia meracau dengan kata-kata kasar. Entah siapa yang membuatnya seperti itu.

“Da..hik...dasar wanita jal*ng dan laki-laki baj*ngan..hik. Suatu hari nanti akan aku balas perbuatan kalian huhu!!”, dengan memukul dadanya yang terasa sesak.

“Arghhhh....!!!”, teriaknya dengan suara keras sambil rambutnya ditarik dengan tangisan yang amat keras dan melengking sampai jatuh dari kursi duduknya sehingga Dominic yang akan mencoba membantu lalu mengurungkan diri ketika wanita itu sudah terjatuh dengan mengadu sakit.

“Huhu...kalian keterlaluan memperlakukan aku seperti ini. Aku kurang baik apa sampai kalian berkhianat di belakangku huhu!!”, ocehnya dengan beranjak mengambil botol wine dengan kadar alkohol tinggi sampai sempoyongan dan tandas. Lalu wanita itu yang bernama Rosiana Imanuel hampir jatuh karena tidak kuat lagi menahan kakinya yang lemas. Rosiana merasakan sentuhan kulit di bahunya yang menolong dirinya. Rosiana membelai pipi Dominic dengan menatap penuh serius lalu mengatakan, “apa kamu mau tidur denganku ini?”

Dominic tersenyum sinis sambil berdecak, “ck, kamu sungguh luar biasa sweety”.

Rosiana meracau kembali dengan nada lembut, “ kamu sangat tampan dan bibir kamu membuatku ingin menyentuhmu”, dengan mengusap bibir Dominic lalu mencoba meraih bibirnya sehingga terjadi ciuman. Dominic merasakan bahwa gadis di depannya ini tidak pernah berciuman sehingga Dominic mengambil alih. Rosiana menikmati setiap sensasi dalam ciuman yang diberikan oleh Dominic. Entah kenapa Dominic merasakan sesuatu yang berbeda dari wanita yang tengah diciumnya. Dominic melepaskan ciuman itu dan mengangkat tubuh Rosiana. Dominic menggendong Rosiana untuk dibawa ke tempat Villa yang disewanya. Dominic membisikkan pada wanita itu, “kita lanjutkan di kamar sweety”.

Dominic membawanya dengan terburu lalu melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dan menindihnya. Dominic membawa wanita itu ke surga dunia sampai pagi telah tiba.

Pukul 08.00 pagi, wanita itu menggeliat merenggangkan ototnya namun di pinggangnya terasa berat. Lalu Rosiana mencoba menoleh ke belakang dan membelalak matanya karena melihat sosok pria yang tengah asyik tidur. Rosiana kemudian mencoba perlahan untuk menyingkirkan tangan Dominic dan duduk dengan bersandar di kepala ranjang.

Lalu air mata itu tiba-tiba terjatuh dengan mengutuk kebodohannya sambil memukul kepalanya.

“Aku benar-benar bodoh dan tidak bisa mengendalikan diri”, gumam Rosiana. Rosiana mengutuk dirinya sambil menangis dalam dekapan tangan agar tidak terdengar oleh pria disampingnya yang tengah tertidur.

Beberapa lama kemudian Rosiana segera bergegas sebelum pria disampingnya terbangun. Rosiana mengambil kemeja milik pria itu karena gaun miliknya sudah terkoyak akibat semalam.

Setelah kepergian Rosiana cukup lama, Jhon datang membangunkan temannya yang tengah asyik bergelung di bawah selimut tanpa sehelai kain.

“Dom! C’mon bangun!”, ucap Jhon dengan suara keras sambil menepuk pipi kanan-kiri milik Dominic dengan berkali-kali. Lalu Dominic terbangun dari tidurnya dan merenggangkan otot. Dominic terkejut melihat sahabatnya berada di kamarnya dengan langsung beranjak dari tidur dan mengubah posisi duduk.

“Kenapa kamu bisa masuk?”, tanya Dominic.

“Pintunya tidak di kunci man”, jawab Jhon.

“Perempuan yang disampingku kemana?”, tanya Dominic melihat ke samping dan meraba kasur. Jhon yang ditanya mengernyit.

“Jadi, kamu semalam tidur dengan wanita. Wah..katanya kamu tidak akan pernah menyentuh wanita man”, ucap Jhon. Namun ucapan Jhon diabaikan oleh Dominic yang beranjak dari ranjang dan langsung melesat ke kamar mandi dengan telanjang dada namun nihil tidak ada wanita. Dominic langsung membersihkan diri dan berganti pakaian. Jhon yang sejak tadi menunggu tidak sabar untuk mendengarkan malam tadi.

“Gimana man rasanya bergelung dengan wanita. Ini pertama kamu menyentuhnya semenjak insiden dengan mantan pacar kamu man”, ucap Jhon.

“Siapa nama wanita itu?”, tanya Jhon.

Tapi, Dominic tetap tidak mengindahkan berbagai macam pertanyaan yang terus keluar dari bibir Jhon. Dominic malah sibuk menghubungi uncle Stefan.

“Hallo uncle tolong cari informasi mengenai wanita yang kutemui tadi malam di bar. Kamu selidiki profil wanita itu di Hawai. Jangan ada satu pun terlewatkan”, perintah Dominic.

“Baik Dom, uncle akan coba cari tahu”, ucap Stefan.

“Harus”, perintah dengan memaksa dan memutuskan sambungan ponsel.

Setelah selesai menghubungi Stefan, Dominic mencoba mencari jalan untuk segera mendapatkan informasi mengenai wanita yang semalam tidur dengannya. Lalu Dominic menoleh ke arah sumber suara yang terus mengoceh tanpa henti.

“Jhon!”, panggil Dominic.

“Bisakah kamu carikan informasi mengenai wanita semalam yang tidur denganku?”, tanya Dominic.

“What?”

“Apa imbalannya?’, tanya Jhon.

“Aku akan kirimkan moge yang terkenal dan pernah kamu incar jika kamu mendapatkan informasi lengkap tentang wanita yang bersamaku semalam dalam waktu sehari sebelum uncle Stefan mendapatkan”, ucap Dominic dengan memberikan tawaran yang begitu mahal hanya seorang wanita semalam.

“Baiklah, aku terima tawaran itu setelah aku pertimbangkan”, ucap Jhon.

“Carilah sekarang!”, perintah Dominic.

Sementara Dominic menunggu informasi dari hasil pencarian mereka dengan menikmati wine yang di bar.

Jhon mencari dengan sungguh-sungguh sampai bibirnya tidak berhenti mengoceh.

“Demi moge”.

“Demi moge”.

“Aku tidak boleh tergoda dengan bidadari di sini”.

“Ayolah Jhon, c’mon sebelum uncle Stefan menemukan wanita itu”.

Sedangkan wanita yang semalam ditiduri oleh Dominic, kini dia sedang kembali di kediaman orang tuanya di Los Angeles.

Rosiana duduk di kursi sesuai nomor urut pesawat yang didapatkan sambil menikmati majalah yang disuguhkan.

Beberapa lama kemudian Rosiana telah tiba di bandara dan langsung bergegas menuju taxi. Perjalanan yang ditempuh olehnya cukup jauh dan memakan waktu yang lama. Sampai di kediaman orang tuanya, Rosiana langsung masuk ke kamar dan terbaring di atas ranjang sambil mengingat kejadian saat malam itu.

Flashback.

Rosiana menghubungi kekasihnya bahwa dirinya ingin mengajak dinner di pinggir pantai hawai untuk merayakan hari anniversary. Namun kekasihnya tidak bisa dihubungi. Sudah berkali-kali tanpa ada jawaban.

Ketika keluar dari lift, tanpa sengaja Rosiana melihat kekasihnya sedang bersenang-senang dengan sahabatnya penuh canda dan tawa. Rosiana merasa cemburu dengan melihat kebahagiaan yang mereka tampilkan.

Rosiana menepis rasa cemburu dengan berpikir positif, “c’mon Rosi, kamu sudah dewasa dan jangan kekanakan melihat mereka tawa bersama. Mungkin mereka tanpa sengaja bertemu. Kamu harus percaya dengan kekasihmu”, batin Rosiana.

Lalu Rosiana berlari memanggil kekasihnya tetapi mereka sudah masuk ke dalam lift. Kemudian Rosiana menyusul dengan lift disebelahnya. Tetapi lift itu tak kunjung terbuka sehingga dia memutuskan menaiki tangga sesuai dengan angka di lift tersebut.

Rosiana telah sampai dimana kekasihnya berada. Lalu Rosiana mengikuti dengan jarak yang masih jauh dengan nafas yang terus menderu. Rosiana melihat dengan kepalanya sendiri, mereka masuk ke kamar hotel bersamaan sambil bercumbu membuat hati Rosiana sesak. Kemudian Rosiana mengetuk pintu namun ketukan itu tidak didengar oleh dua sejoli yang tengah bersenang-senang dalam surga dunianya.

Lalu Rosiana mencari cara lain untuk bisa membuka pintu hotel tersebut. Rosiana masuk ke dalam trolli pelayan itu yang tengah mengetuk pintu milik kekasihnya.

Kemudian Levien membuka pintu dan membawa masuk troli yang didorongnya.

“Sweety, aku bawa apa coba?”, tanya Levien.

“Oh my god Levien, kamu ingat hari ini hari apa?”, tanya Angel.

“Iya sweety, happy anniversary”, ucap Levien.

“Aku senang deh, kamu merayakan hari bahagia ini bersamaku bukan bersama dengan Rosiana. Aku akan memberimu kebahagiaan surga dunia honey”, ucap Angel mencium bibir Levien.

“Apa kita berlanjut lagi sweety?”, tanya Levien dengan mencium bibir Angel.

Rosiana yang berada di bawah troli menangis dalam dekapan tangan sampai tidak bisa menahan diri dan keluar dari persembunyian sambil meneriaki mereka.

“Kalian brengs*k!!!!”

Dua sejoli tersebut tersentak kaget melihat Rosiana yang memergoki mereka.

“Rosi”, lirih Angel.

“Rosiana, dengarkan aku dahulu”, ucap Levien.

“Aku benci kalian dan kalian benar-benar...”, ucapan Rosiana tidak bisa berlanjut kembali sehingga dia lari menuju pintu keluar dan menutup pintu hotel dengan keras.

Levien dan Angel kini telah kandas masalah ingin mengambil harta Rosiana. Mereka hanya berdiam dan pikiran mereka kalut.

Sementara Rosiana pergi ke sebuah villa dimana taxi itu berhenti. Rosiana masuk dan melihat sebuah ruang diskotik di area terdekat villa. Rosiana mendekati meja bar dan memesan tiga botol minuman anggur dengan kadar alkohol tinggi.

Lalu malam itu merupakan malam bagaikan bencana baginya.

Rosiana tengah terlelap tidur sampai larut malam dan terbangun ketika momy-nya membangunkan.

“Momy!”, panggil Rosiana.

“Sayang ternyata kamu berlibur hanya sebentar”, ucap Grace.

“Iya mom, aku tiba-tiba gak mood di sana karena suasananya tak seindah Los Angeles”, ucap Rosiana berbohong.

“Sayang, apa kamu ada masalah?”, tanya Grace.

“Tidak mom”, jawab Rosiana.

“Yakin nak. Jika kamu ada masalah bisa cerita ke momy”, ucap Grace.

“Tidak mom. Aku mandi dahulu baru menyusul ke bawah. Takut daddy kelaparan gara-gara nungguin Rosiana”, ucapnya bergegas ke kamar mandi.

Grace melihat tingkah putrinya bergeleng kepala karena Rosiana selalu memendam perasaannya sendiri jika ada masalah. Grace hanya bisa berdoa untuk putri semata wayangnya agar selalu sehat dan bahagia.

Sementara Dominic mendapatkan informasi dari Stefan bahwa nama wanita itu bernama Rosiana Imanuel beserta keluarganya.

Sedangkan Jhon merasa kecewa pada dirinya karena tidak menemukan informasi yang dibutuhkan oleh Dominic Xavier.

Stefan yang melihat ekspresi kecut Jhon bergeleng kepala.

Episodes
1 Episode 1 (insiden di mansion keluarga Xavier)
2 Episode 2 (insiden malam pertama Dominic dan Rosiana)
3 Episode 3 (Mencari wanita one night stand)
4 Episode 4 (Mencari anak alm. Monica)
5 Episode 5 ( Bertemu Orang lama)
6 Episode 6 (Tawuran di ibukota)
7 Episode 7 (Rasa bahagia tidak tergantikan bersama my oppa)
8 Episode 8 (Persiapan pesta Leon)
9 Episode 9 (Bersenang-senang di pantai Bali)
10 Episode 10 (Berpesta)
11 Episode 11 (Pertengkaran antara Leon dan Ana)
12 Episode 12 (Berkunjung ke rumah halmonie)
13 Episode 13 (Tak sanggup jauh dari Ana)
14 Episode 14 (Kelicikan Charles)
15 Episode 15 (pertengkaran keluarga halmonie)
16 Episode 16 (terpaksa menuruti permintaan Park Shin)
17 Episode 17 (Perpisahan yang Menyedihkan)
18 Episode 18 (Menemukan putri alm. Monica)
19 Episode 19 (Lari dari pernikahan yang menekan diri Cha Jinwoo)
20 Episode 20 (Kecelakaan)
21 Episode 21 (Tangisan untuk Oppa)
22 Episode 22 (Bunga Cha Jinwoo)
23 Episode 23 (Berkumpul kembali bersama halmonie)
24 Episode 24 Menghilang
25 Episode 25 (Bertamsya ke Rumah Kakek Albert)
26 Episode 26 (Kembali)
27 Episode 27 (Kembali tawuran)
28 Episode 28 (Selanjutnya)
29 Episode 29 (Membuatku Gila)
30 Episode 30 (Kejadian Gila)
31 Episode 31 (Hati Berbunga)
32 Episode 32 (Kisah cinta masa lalu Monica)
33 Episode 33 (Kisah cinta masa lalu Monica 1)
34 Episode 34 (Kisah cinta masa lalu Monica 2)
35 Episode 35(Siasat Charles dan Raymond)
36 Episode 36 (Siasat Charles dan Raymond1)
37 Episode 37 (Penculikan)
38 Episode 38 (Penculikan 1)
39 Episode 39 (Penculikan 2)
40 Episode 40 (Kegilaan Lisa)
41 Episode 41 (Kegilaan Lisa 1)
42 Episode 42 (Kegilaan Lisa 2)
43 Episode 43 (Kejutan)
44 Episode 44 (Pernikahan Ana dan Leon)
45 Episode 45 (Memeluk erat gadis kecil)
46 Episode 46 (Memeluk erat gadis kecil 1)
47 Bab 47 (Pesta ulang tahun Rosiana)
48 Episode 48 (Pesta ulang tahun Rosiana 1)
49 Episode 49(Jealous)
50 Episode 50 (Awal Mengetahui Kehamilan Rosiana)
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Episode 1 (insiden di mansion keluarga Xavier)
2
Episode 2 (insiden malam pertama Dominic dan Rosiana)
3
Episode 3 (Mencari wanita one night stand)
4
Episode 4 (Mencari anak alm. Monica)
5
Episode 5 ( Bertemu Orang lama)
6
Episode 6 (Tawuran di ibukota)
7
Episode 7 (Rasa bahagia tidak tergantikan bersama my oppa)
8
Episode 8 (Persiapan pesta Leon)
9
Episode 9 (Bersenang-senang di pantai Bali)
10
Episode 10 (Berpesta)
11
Episode 11 (Pertengkaran antara Leon dan Ana)
12
Episode 12 (Berkunjung ke rumah halmonie)
13
Episode 13 (Tak sanggup jauh dari Ana)
14
Episode 14 (Kelicikan Charles)
15
Episode 15 (pertengkaran keluarga halmonie)
16
Episode 16 (terpaksa menuruti permintaan Park Shin)
17
Episode 17 (Perpisahan yang Menyedihkan)
18
Episode 18 (Menemukan putri alm. Monica)
19
Episode 19 (Lari dari pernikahan yang menekan diri Cha Jinwoo)
20
Episode 20 (Kecelakaan)
21
Episode 21 (Tangisan untuk Oppa)
22
Episode 22 (Bunga Cha Jinwoo)
23
Episode 23 (Berkumpul kembali bersama halmonie)
24
Episode 24 Menghilang
25
Episode 25 (Bertamsya ke Rumah Kakek Albert)
26
Episode 26 (Kembali)
27
Episode 27 (Kembali tawuran)
28
Episode 28 (Selanjutnya)
29
Episode 29 (Membuatku Gila)
30
Episode 30 (Kejadian Gila)
31
Episode 31 (Hati Berbunga)
32
Episode 32 (Kisah cinta masa lalu Monica)
33
Episode 33 (Kisah cinta masa lalu Monica 1)
34
Episode 34 (Kisah cinta masa lalu Monica 2)
35
Episode 35(Siasat Charles dan Raymond)
36
Episode 36 (Siasat Charles dan Raymond1)
37
Episode 37 (Penculikan)
38
Episode 38 (Penculikan 1)
39
Episode 39 (Penculikan 2)
40
Episode 40 (Kegilaan Lisa)
41
Episode 41 (Kegilaan Lisa 1)
42
Episode 42 (Kegilaan Lisa 2)
43
Episode 43 (Kejutan)
44
Episode 44 (Pernikahan Ana dan Leon)
45
Episode 45 (Memeluk erat gadis kecil)
46
Episode 46 (Memeluk erat gadis kecil 1)
47
Bab 47 (Pesta ulang tahun Rosiana)
48
Episode 48 (Pesta ulang tahun Rosiana 1)
49
Episode 49(Jealous)
50
Episode 50 (Awal Mengetahui Kehamilan Rosiana)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!