Mungkin karna hari ini Jihan agak sibuk karna pembeli nya juga banyak.
Jadi kebiasaan nya untuk melihat bayangan cermin hari ini tidak dilakukan.
Biasanya tiap saat Jihan akan setia melihat bayangan di cermin itu.
"Cukup melelahkan . "lirih Jihan.
Toko itu pun sangat berantakan, karna berbagai macam jenis pembeli dan sifatnya.
"Tidak sia-sia dulu aku belajar tentang ciri-ciri pembeli itu seperti apa.
Dan saat ini aku telah menghadapi semua jenis sifat pembeli. "kata Jihan.
"Tidak seru juga karna kak Arief gak ada. "batinnya .
Sore hari pun mulai datang menyapa, toko-toko disebelah pun sudah mulai bertutupan.
Tinggal toko Jihan yang belum selesai tutup, dan ada beberapa toko lagi.
Salah satu nya toko Mas yang ada di depan toko Arief.
"Pembeli hari ini memang agak rame, mungkin karna tanggal muda kali yah. "batin Jihan sambil senyum sendiri.
Tepat pukul 6, Jihan selesai dari perkerjaan nya.
Jihan melihat tinggal toko nya yang belum tutup dan toko Mas itu.
Jihan pun menutup pintu toko nya, tidak berapa lama suara dari pintu di toko mas itu juga terdengar.
Jihan melirik ke arah toko, keluar lah lelaki yang dikaguminya dari dalam toko itu.
Jihan pun berjalan lebih dulu menyusuri lorong toko-toko.
Karna Toko Jihan berada dilantai tiga, dan di sini hanya ada tangga biasa.
Jadi Jihan akan melewati 2 tangga untuk sampai ke lantai dasar.
Tapi hari sudah mulai gelap, mana lampu di tempat itu belum dinyalakan sama sekali.
Ada rasa takut di hati Jihan, karna belum pernah sejarahnya Jihan pulang jam segini dari toko.
"Andai kak Arief ada , pasti dia yang bakal nungguin aku. "lirih Jihan.
Ternyata perkataannya didengar lelaki yang ada dibelakangnya.
Lelaki itu hanya diam dan terus berjalan dibelakang Jihan.
Dia tau Jihan saat ini sedang takut, oleh sebab itu dia berada dibelakang nya, agar bisa memantau Jihan.
Saat Jihan hendak menuruni tangga, terdengar suara benda jatuh dengan keras.
Jihan yang mendengar itu sontak terkejut dan berlari mundur.
Jihan tidak sadar bahwasanya dia berlari dan telah memeluk seorang lelaki .
Karna takutnya, Jihan tidak sadar lelaki yang saat ini dipeluknya adalah lelaki yang sangat dikagumi di bayangan cermin.
"Heii, buka matamu. Tidak ada apa-apa.
"kata lelaki itu menepuk-nepuk lengan Jihan yang menggelayut di pinggang lelaki itu.
"Aku sangat takut, aku takut gelap. "Lirih Jihan .
"Sudah, tidak apa-apa, ada aku disini.
"kata lelaki itu menghibur Jihan
"Aku takut gelap,. "kata Jihan.
Tapi kali ini suaranya sudah mulai bergetar menahan tangisnya.
"Hei, kenapa kamu menangis ?? kata lelaki itu bingung.
"Jihan malah semakin mempererat pelukannya.
"Tidak mau menambah kacau suasana hati Jihan. Lelaki itu pun membalas pelukan Jihan. Untuk menenangkan wanita itu.
.~
"Sudah tidak apa-apa. Ayo kita sambil berjalan. "kata Lelaki itu.
Jihan yang sudah lemas pun tak sanggup untuk berjalan,.
Saat lelaki itu hendak berjalan, Jihan malah ambruk terduduk dilantai.
Karna kakinya yang bergetar hebat.
Lelaki itu berlari mendekat ke arah Jihan.
Ada rasa iba dan khawatir pada Jihan.
"Sebenarnya kamu kenapa ??? "tanya lelaki itu.
"Aku seakan tidak berdaya untuk berjalan.
"kata Jihan "
Dengan sigap dan tidak mau buang waktu, lelaki itu menggendong Jihan .
Dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Dokter, bagaimana keadaan nya?? "tanya Lelaki itu.
"Sepertinya dia punya masa lalu yang kelam, dan mungkin hari ini dia melalui nya lagi. Sehingga membuat dia trauma kembali.
"Kata Sang Dokter.
"Apa kau suami nya ??? "lanjut sang Dokter.
Lelaki yang mendengar itu terbatuk mendengar pertanyaan Dokter tersebut.
Tapi lelaki itu hanya tersenyum lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Jaga lah istri mu, dia mungkin masih trauma. "kata Dokter memegang pundak lelaki itu.
"Dok, sebenarnya.... "ucapan lelaki itu terpotong saat suster memanggil sang Dokter untuk melihat pasien yang lain.
"Hmm, baiklah. Saya permisi dulu.
"Kata Dokter.
"Silahkan Dokter. "Jawab lelaki itu.
Lelaki itu lanjut masuk ke kamar Jihan.
Disana Lelaki itu melihat Jihan yang sedang tertidur pulas, wajah nya yang pucat dan terlihat masih ada rasa takut di raut wajahnya.
"Kasihan sekali kamu. Sebenarnya trauma apa yang kamu alami sewaktu dulu.
"kata Lelaki itu dan tanpa sadar dia mengelus kepala Jihan.
"Aku harus bagaimana yah, tidak mungkin juga kan aku meninggalkannya sendiri.
Aku juga tidak tahu bagaimana cara menghubungi keluarganya.
"Lelaki itu bingung dengan keadaanya.
Lelaki itu pun mengambil ponselnya dari saku celananya, lalu menekan nomor telpon disana.
"Mama.
Berulang kali dia menelpon tetapi tidak diangkat.
Lalu lelaki itu meninggalkan pesan suara untuk mama nya.
"Assalamu'alaikum ma, Maaf aku tida bisa pulang malam ini ma.
Karna ada teman ku yang masuk RS , Dan tidak ada keluarganya yang menjaganya.
Aku akan pulang besok. "Kata nya.
Malam itu Akhirnya di lalui oleh lelaki itu dengan seorang wanita yang dia bahkan tidak tahu siapa namanya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ahmad Ansari
Semangat author.
2022-05-26
1