"Jika aku tak bisa mengungkapkan cintaku padamu secara langsung. Maka biarkan saja aku ungkapkan lewat bayangan mu saja ".
Hari ini Jihan terlambat membuka toko Jilbab. Pasalnya Jihan terkena macet karna ada kejadian kecelakaan yang mengabitkan jalanan macet selama 30 menit.
Dengan nafas tersengal-sengal Jihan duduk lebih dulu di kursi panjang yang ada di depan toko Arif.
Hari ini Arif tidak membuka toko nya.
"Kak Arief kog gak jualan yah ?? "tanya Jihan dalam hati.
Jihan masih menetralkan nafas nya yang memburu.
"Mana perut lapar lagi. "Lirih Jihan sambil memegang perut nya.
Jihan pun berjalan ke arah toko nya, dan bersiap untuk membuka toko.
"Bismillahirrahmanirrahim, Semoga hari ini jualannya lancar. Aminn ya Rabb.
"Doa Jihan sambil membuka pintu toko.
"Sepertinya aku sudah sangat lapar" batin Jihan.
"Aku beli nasi gurih saja di tempat kak Nida. "katanya tersenyum sambil berjalan ke warung makan kak Nida.
"Kak, nasi gurih nya masih ada ?? "tanya Jihan.
"Ada Jihan, mau makan disini atau bungkus aja. "kata Nida balik bertanya.
"Makan disini aja kak. "jawab Jihan.
Saat Jihan hendak duduk di kursi pojokan, Jihan tidak sadar yang ada di depannya itu adalah sosok lelaki yang sering dipandang nya dari bayangan cermin itu.
Seketika jantung nya berhenti berdetak, keringat bercucuran.
Jihan mulai gugup dengan keadaan itu, sedangkan si lelaki hanya heran melihat tingkah Jihan.
Jihan berdiri lalu berjalan ke arah kak Nida.
"Kak, aku gak jdi makan disini , bungkus aja kak. "kata Jihan.
"Loh, knapa ??? "tanya Nida.
"Ahh. Tidak kak, aku lupa di toko tidak ada orang. "Kilah Jihan.
Padahal karna tidak sanggup untuk memandang dan bertatap wajah langsung dengan lelaki itu.
"Ini, pesanan kamu sudah siap. "kata Nida sambil menyodorkan nasi gurih Jihan.
Jihan menerima dan segera membayar makanan nya.
Tanpa menoleh kebelakang, Jihan pun berlalu dan sampai di toko nya.
"Kenapa yah aku jadi seperti ini, Kenapa harus lari sih ?? "lirih Jihan kesal pada diri sendiri.
Ada rasa malu, gugup, dan rasanya saat Jihan bertatap langsung dengan lelaki itu.
Jantung nya seakan ingin melompat keluar.
Entah apa yang saat ini terjadi pada diri nya.
"Apakah aku menyukainya ??? "batin Jihan.
Pukul 12.45, adzan Dzuhur pun berkumandang.
Jihan yang mendengar suara adzan pun bergegas mengambil mukenah untuk sholat ke musholla terdekat.
"Bu, Jihan nitip bentar yah. Mau sholat.
"kata Jihan kepada Bu Ratna tetangga di depan tokonya.
"Iyah nak. " jawab Bu Ratna.
"Terimakasih lebih dulu yah ibu. "senyum Jihan .
Bu Ratna hanya tersenyum melihat Jihan.
"Jihan anak yang baik yah pak, rajin beribadah lagi. "kata Bu Ratna pada suaminya.
Di saat Jihan ingin masuk ke dalam mushollah,
Jihan lagi-lagi berpapasan dengan lelaki itu.
Tapi Jihan seolah tidak ambil pusing, karna niatnya adalah untuk sholat.
"Bisa-bisa fikiran ku bakal kacau jika mengingat dirimu terus-menerus . "batin Jihan
Jihan mengambil wudhu nya dan segera melaksanakan 4 rakaat nya dengan khusuk.
~~~``
Usai melaksanakan sholat nya, Jihan pun memakai kembali kerudung nya.
Lagi-lagi Jihan harus berpapasan dengan lelaki itu.
"Kenapa Tuhan, harus terus berpapasan dengannya setiap saat. "batin Jihan.
Lelaki itu berjalan lebih dulu di depan Jihan, Jihan hanya tertunduk berjalan di belakang nya.
"Mungkin aku memang mengagumi mu, tapi apalah daya ku, aku seakan tak mampu menggapaimu.
"Boleh kah aku meminta mu di sepertiga malam ku ?? "tanya Jihan pada diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments