5.

Sementara itu Marco Duran dengan santainya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Lelaki itu melakukan hal itu berulangkali mencumbui di sekujur tubuhnya dan rasanya berbeda. Bahkan dia ditinggalkan oleh seorang wanita. Ini pertama kalinya dia diperlakukan seperti itu.

Ditinggalkan. Kau akan mendapatkan balasan Tania akan ku bantu perusahaan yang kamu rintis kembali. Tak akan ada orang yang akan menganggap mu rendah karena aku sudah memilih kamu sebagai ibu dari anak-anakku. Tunggu saja waktunya.

Di tempat kerja. Tania berjalan tertatih dan pelan. "Habis kencan semalaman, ya ? Kok jalannya aneh gitu ?" Cecar Rasya sekretaris dan sahabat nya dari high school. "Bisa nggak diam lima menitan saja ? Atau tidak usahlah tanya-tanya ?" Tania mendelik tajam menatap wajah sahabatku itu.

Rasya sekretaris nya itu malahan terbahak-bahak mendengar suara Omelan sang Boss. "Dulu waktu pertama kali emang gitu sih jalannya. Bahkan jika Johan minta terusan yah gitu deh ngilu nya setengah mati. Sudah minum After morning belum ?" Tanya Rasya jahil.

Tania menepuk jidatnya. Kesal setengah mati sambil tersenyum lebar dia menatap wanita itu. " Tolong kasih aku obatnya dong ?" Pintanya sambil tersenyum manja. Segera Rasya membuka tasnya dan diberikan pil itu dan Aqua yang juga tersedia di tasnya.

"Nih cepatlah. Biar gak bunting. Hati-hatilah jika berkencan ! Pastikan pasangan kamu sehat." Bisiknya sambil merampas tas Tania dan segera berlalu. Tania mencengkeram erat kedua tangannya menahan kesal karena digoda terus menerus.

Di lain tempat. Marco Duran tersenyum ceria dan lebar, itu merupakan fenomena yang langka terjadi padanya. Para karyawan wanita gagal fokus melihatnya sedang kan karyawan pria bertanya-tanya kebingungan. Ada apakah gerangan dengan si Boss ?

Lelaki itu teringat pada saat kebersamaannya dengan Tania. Wanita itu bersih dan baru pertama kali ia masuk ke tempatnya sungguh sangat menyenangkan. Kira-kira kapan bertemu lagi dengan wanita itu, pikirnya.

Kurasa dia yang harus menjadi Nyonya Marco. Bersama dengan Tania ia melakukan hal itu dengan rasa yang berbeda. Kurasa aku harus bergerak cepat jangan sampai orang lain mendahului pikiran nya melamun tersenyum sendiri. "Boss kita mulai meeting pagi ini ?" Tanya Brayen hati-hati takut jika salah.

Marco Duran terjaga dari lamunannya. "Ok. Mulailah !" Katanya sambil tersenyum lebar. Yang di ruangan meeting semua saling berpandangan sekilas kemudian mulailah dengan laporan dari masing-masing divisi.

Seusai meeting pagi. Marco Duran memerintahkan assisten nya mengirimkan bunga dan Snack box buat Tania. Dia minta setiap pagi harus mengirimkan bunga dan Snack box tersebut dengan variasi. Dan tanpa namanya. Karena ia akan langsung mengirimi pesan singkat kepadanya.

"Wow mawar biru dan macaron ?" Rasya duduk di bangku depan meja kerjanya Tania menatapnya lekat curiga. "Siapa pria romantis yang menjadi teman kencan mu sayang ?" Mulutnya tak berhenti mengoceh menatap wajah cantiknya Tania. Striing. Notifikasi sebelumnya juga berbunyi namun di acuhkan wanita itu. Setelah semalam ia tak ingin ada hubungan antara mereka berdua.

"O, ya siang ini kita ada janjian makan siang dengan CEO DDS Johan Cruyff kemarin memberikan informasi tentang jadwalnya. Kita bertiga, kau, aku dan Johan Cruyff." Kata Rasya dengan gaya sensual. Setiap kali menyebutkan nama sang kekasih. Tania hanya menggelengkan kepalanya melihat ekspresi Rasya sekretaris nya itu.

"Semuanya sudah disiapkan ? Bahan untuk presentasi dan semoga mereka berniat untuk menanamkan modalnya pada kita." Rasya sekretaris nya mengangguk, Tania gugub entahlah dia merasakan akan ada sesuatu yang akan terjadi.

"Saya sudah menjelaskannya secara langsung kemarin saat kita bertemu di lapangan, dan kelihatannya dia tertarik. Coba saja nanti Anda menjelaskan detail tentangnya projects yang kita lakukan melalui media elektronik semoga dia tambah keyakinannya untuk benar-benar berinvestasi dan jika dia sudah masuk. Aku yakin semua jajaran perusahaan yang lain akan ikut melirik perusahaan kita." Jelas Johan Cruyff memberikan dukungan penuh pada Tania.

Mereka pun berjalan menuju ke tempat tujuannya dengan mengendarai mobilnya Johan Cruyff. Memasuki gedung tempat mereka janjian bertemu yakni di ruangan restoran private dan merangkap sebagai ruang pertemuan.

Mata Tania terbelalak manakala menangkap sosok Marco Duran dan Brayan assisten nya. Dia ganti menatap tajam ke arah Johan Cruyff untuk memintanya penjelasan. "Tuan Marco Duran selaku CEO DDS bersama asisten Tuan Brayan dan Nona Tania Gunadi Widjaja selaku Lo pimpinan kita, Rasya sekretaris nya dan anda berdua sudah mengetahui saya.

Silahkan duduk tuan-tuan ?" Johan Cruyff memperkenalkan mereka duduk bersama. Dan langsung saja Tania menjelaskan detail tentangnya dan Marco Duran memperhatikan secara intens. Dan jelas ia hanya melihatnya wanita incarannya saja, yang lainnya dia tak memperdulikan. Fixs Boss lagi kasmaran, pikir Brayan melihatnya ekspresi wajah sang Boss yang menatapnya memujanya yang tak didapatkan dari wanita-wanita yang pernah berkencan dengan sang Boss.

Hingga selesai presentasi Lelaki tampan itu hanya menatap wajah cantiknya Tania. Lelaki itu memberikan kode agar dia membuka phonsel pintar nya. Tania melakukannya dengan perlahan.

Sementara Marco Duran pura-pura bertanya dengan Johan Cruyff tentang semua hal mengenai proyek tersebut. Dan Brayan yang di kodenya agar mengalihkan perhatian sang sekretaris.

"Morning baby. Bagaimana harimu ?"

"Semoga bunga kirimanku memberikan warna di pagi yang cerah ini."

"Semoga kau suka kuenya sebagai teman kerja mu cantik."

"Aku melihatnya. Apakah masih nyeri Lain kali aku akan hati-hati dan perlahan-lahan, sayang."

"Kapan kita bertemu lagi sayang ? Aku merindukanmu !"

Tania menatap tajam ke arah Marco Duran, kesal rasanya setelah membaca pesan-pesannya.

"Bagaimana ? Kapan kita berkencan lagi sayang aku sungguh merindukanmu."

Tania menatap phonsel nya tak berkedip lalu menatap Marco Duran yang meliriknya sekilas. Lalu melirik Johan Cruyff yang bersemangat untuk melakukan presentasi. Dipejamkankan matanya ia mengingat kalimat Johan Cruyff selama perjalanannya kemari.

Striing. Bunyinya nyaring terdengar dari phonsel Marco Duran lelaki itu tersenyum lebar dan berkata. "Semuanya akan dilakukan secepatnya dan Brayan akan mengurus semuanya sesuai dengan rencana. Dan terima kasih atas makan siang bersama ini. Saya sangat menyukai nya." Marco berdiri dan menyalaminya mereka bertiga. Rasya kebingungan namun tidak Johan Cruyff sangat antusias dengan hasil pertemuan mereka.

"Terimakasih keadaan aku baik-baik saja. Soal bunga dan Snack aku sangat suka sekali. Mengenai pertemuan kita lagi ? Akankah ada kesempatan untuk bertemu ? Kapanpun aku siap untuk Tuan Marco Duran. Namun saya tidak ingin pertemuan kita terekspose oleh orang lain. Takut nya para penggemarnya Tuan Marco Duran akan menyerang aku. Saya sangat takut. Tuan saja yang mengatur pertemuan."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!