2.

Sengaja dia menekan dan menggesek pelan di bawah sana dan ia merespon cepat. "Kau memulainya jangan menyesali apa yang kau perbuat. Dan satu hal setelah ini kamu tidak akan menjadi sekretaris aku lagi. Karena jujur aku tidak suka mencampur adukkan pekerjaan dan kesenangan." Lanjutnya dengan memindai tubuhnya.

Yuna hanya tersenyum mendengar kalimat sang Boss. Tangannya sudah bergerilya di dada Marco dan menarik dasinya. Memulai mencium bibirnya. Pertama ciuman perlahan hingga akhirnya meningkat penuh semangat.

Tubuh Yuna menggeliat saat tangan-tangannya Marco bergerak di seluruh tubuhnya. Lelaki itu entah mulai kapan ia sudah membuka seluruh pakaian atas Yuna dan sudah memelintir biji coklatnya serta meremasnya keduanya dengan gerakan memutar dan kasar.

Masih dalam kedua bibirnya menyatu dia memainkan kedua buah favoritnya. Yuna melepaskan tautan bibirnya dan menenggelamkan kepala Marco di dadanya wanita itu setengah berdiri.

Membiarkan Marco melepaskan pengaman dibawahnya sementara itu dia tidak membiarkan mulut Marco berhenti **********. Dengan sigap ia membantu Marco membuka pakaiannya dan ganti dia menjelajahi seluruh tubuh lelaki itu dan dia begitu terpaku akan keberadaan nya. Marco menariknya dan melakukan penyatuan.

" Bergeraklah cepat." Katanya seraya memukuli pantat Yuna. Pergerakannya di mulai Marco masih dengan buah favoritnya bahkan menggigit nya berulangkali. Dia merasa Yuna sudah melakukan pelepasannya. Kemudian dia mengambil alih. Di angkatnya Yuna yang masih dalam posisi menyatu.

Ia mulai bergerak dengan kasar. Saat ini dia berdiri dan tubuh Yuna terhimpit di dinding ruangannya. Kecipak suaranya diiringi ******* Yuna penuh kenikmatan menggema. Hingga ia kepuncak kenikmatan hingga pelepasan, Tubuhnya Yuna luruh ke lantai begitu Marco melepaskan penyatuannya. Karena Yuna sudah mengalami pelepasannya berulangkali. Sedangkan Marco Duran baru sekali.

Lelaki itu langsung meminta Yuna membersihkan dirinya dengan mulutnya. Hampir beberapa kali wanita itu hampir tersedak karenanya. Namun di acuhkan. Lelaki itu hanya ingin menuntaskan hasratnya yang sudah dipancing oleh Yuna.

Hingga akhirnya pelepasan keduanya. Di papahnya Yuna untuk berdiri dan wanita itu di minta menungging. Maka dilakukanlah penyatuannya lagi dan lagi hingga pelepasannya ke-lima kalinya. Saat dia melepaskan diri Yuna sudah kelelahan. Dia merasa sakit di organ intinya, terasa perih.

"Marco bisakah kita istirahat terlebih dahulu ?" Pintanya manja mengiba. " Sudah kukatakan padamu jika kau meminta ampun pun tak akan kuberikan. Kau yang sudah membangunkannya maka terimalah resikonya. Dengan tubuhnya lemas Yuna berjalan ke arah sofa dan terlentang di sana pasrah menerima amukan si singa.

Marco Duran terus menerus bergerak dan menuntaskannya hingga Yuna tak berdaya. Marco Duran sudah merasa puas bermain dan langsung memberikan pil afternoon kepada Yuna. "Minumlah dan bersih kan dirimu." Wanita itu menurut semua perintah Bossnya.

Ia menelan di depan Marco karena lelaki itu tidak pernah menggunakan pengaman dan memastikan pasangan nya untuk meminumnya di depannya. Marco mengambil berkasnya dan membawanya pulang. Karena mereka selesai melakukan itu hingga tengah malam.

Dia bahkan tidak memperhatikan Yuna sedang apa. Baginya dia hanya selingan diantara teman kencannya. Untuk saat ini dia sudah tak memiliki teman kencan yang harus di urusi lagi. Dia tidak akan berburu, karena wanita itu biasanya yang datang padanya langsung.

Sementara Yuna tertatih menuju ke tempat parkir mobilnya. Tubuhnya lemas dan organ intim terasa perih sekali dan sangat sakit. Dia sudah mendapatkan cek dengan nominal yang banyak di mejanya. Sungguh baru kali ini dia bercinta dengan waktu yang lama, dan Bossnya masih seperti biasa tak ada pengaruh sama sekali. Nampaknya dia tidak termasuk gadis dalam kriterianya.

Lelaki itu dengan santai melewati dirinya tanpa suatu masalah. Jadi inikah sebabnya kekasihnya berganti berulangkali kali. "Oh sial mana besar dan panjang bentuknya." Runtuknya menyesalinya kelakuan bodohnya itu.

Wanita itu perlahan-lahan menjalankan mobilnya pulang ke rumah. Berbeda dengan Marco di apartemennya Lelaki itu langsung melesat ke ruang kerjanya dan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda ulah gara-gara sekretaris nya. Lelaki itu mengerjakan semuanya bahkan di sana sudah ada berkas-berkasnya yang dibutuhkan.

Nampaknya Keith mengerti kenapa ruangannya tertutup dan terkunci sehingga dia membawanya semuanya kemari. Dan dia tak menemukan kesulitan mengerjakan pekerjaan kantornya. Akhirnya dia selesai dan ia pun pergi beristirahat setelah itu.

Keesokannya Marco Duran melihat Yuna dia tersenyum miring melihat cara berjalannya yang tertatih dan pelan. "Apakah kau masih menginginkannya lagi ?" Tanyanya. Buru-buru wanita itu menggelengkan kepalanya. Dan menatapnya dengan tatapan memelas. Marco Duran pun berlalu darinya.

Sejak saat itu Yuna tidak berani menggodanya lagi atau dia akan merasakan kesakitan. Walaupun tidak menyangkalnya tentang kenikmatan yang diraihnya namun membayangkan rasa sakitnya yang masih dia rasakan seperti saat ini lebih baik menghindari saja. Yuna masih melakukan tugasnya sebagai sekretaris nya yang profesional.

Bahkan Marco Duran pun mengacuhkannya dan tak pernah bertanya ataupun sekedar basa-basi tentang keadaannya. Laki-laki itu hanya melakukan kegiatannya sendiri seolah-olah tidak pernah ada yang terjadi di antara mereka berdua. Lain halnya Tania Gunadi Widjaja gusar karena melihat banyaknya jumlah jejak percintaan di tubuh kekasihnya.

Namun ia berusaha menahan semuanya. Karena dia juga penasaran dengan siapa ia melakukannya. Seperti yang saat ini ia lakukan dia menguntitnya dengan bantuan dari sahabat nya ia berjalan menuju ke tempat tujuannya.

"Stela?" Gumamnya dengan mengepalkan tangannya, ia melihatnya sang kekasih bertemu dan saling bertukar Slavina disana. Tak mungkin itu hanya berteman biasa, kan ?

Matanya menatap tajam ke arahnya. Beraninya dia, bagaimana jika aku yang dipermalukan seandainya aku berteriak penuh emosi ? Seandainya aku melakukan hal norak seperti itu apa yang akan terjadi ? Perang batin nya. Disana ia melihat seorang laki-laki berjalan ke arahnya, ia mengenali siapa dia. Marco Duran ? Terbersit ide di otaknya.

Dengan keyakinan penuh dihampirinya Marco Duran. "Sayang." Sebuah sapaan akrab mampir ditelinga Marco Duran. Cup. Ciuman lembut sekilas mendarat di bibir Marco Duran. Alis matanya terangkat sebelahnya menatap Tania Gunadi Widjaja.

"Sayang. Kau juga disini ? Kau selingkuh ?" Tanya Daffy Miller tangannya mencengkeram kuat lengannya Tania. "Selingkuh ? Lantas apa yang barusan kalian lakukan tadi ? Pergilah ! Jaga tingkah laku mu ! Jangan ikut campur urusan aku !" Sarkasme Tania Gunadi Widjaja sambil tersenyum miring dengan menghempaskan tangannya.

"Tania, kau bersama Marco ?" Tanya Stela menatap ke arah keduanya. "Serius kau bersama dengannya ?" Tanya Stela tak percaya. " Paling tidak aku bukan PELAKOR, bukan begitu ?" Sindir Tania seraya menatap Stela. "Sayang ?" Tania Gunadi Widjaja menatap Marco Duran dengan sedikit menggoda. "Ayolah." Marco Duran merangkul pinggang Tania Gunadi Widjaja melenggang pergi.

Terpopuler

Comments

Nila Nila

Nila Nila

masih nyimak 😁

2022-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!