Bab. 5 Dejavu Berkenalan dengan Nita

Motor Wisnu melaju di jalanan kota yang Dio rasa berbeda. Dia lebih fokus ke jalan yang mereka lewati. Dia terkejut saat melewati sebuah rumah yang dia ingat itu adalah rumah orang terkaya di daerah itu, tapi disini rumah itu terlihat sangat kumuh dan tidak terawat. 

Ternyata Wisnu menyadari gue yang sedang memperhatikan rumah itu. "Padahal dulu itu rumah orang kaya lho...tapi karena perampokan, akhirnya rumah itu jadi terbengkalai…" ucap Wisnu menjelaskan. 

"Pantes…" tanggap Dio. Padahal Dio mengenal pemilik rumah itu, dia adalah orang yang baik, dan selalu mengundang band Dio kalau mengadakan acara tertentu. "Apalagi yang berbeda?" tanya Dio membuat Wisnu terkejut. 

"Hah? Berbeda?...maksud lo apaan?..." tanya Wisnu kemudian. "Lo kenapa dah?...aneh bener…" 

"Gak apa-apa bro...santai…santai…" Dio menjawab sambil tersenyum. 

Motor mereka akhirnya memasuki sebuah jalan. Dio sangat mengenal jalan ini karena ini menuju cafe Harmony tempat dia sering tampil dengan bandnya. Sesuai dugaannya, mereka memang menuju ke cafe itu. 

Setelah mereka memarkirkan motornya, mereka langsung masuk ke cafe. Wisnu memilihkan tempat duduk yang tepat di dekat panggung cafe. "Kalau gak duduk disini, gue gak bisa menikmati musik…" ucap Wisnu sambil tersenyum. 

"Terserah lo aja deh…" ucap Dio sambil tersenyum. 

Malam itu kebetulan ada yang tampil untuk mengisi acara. Di atas panggung ada dua orang cowok yang satu memegang gitar dan satunya lagi menyanyi. Mereka terlihat sangat menghayati setiap lagu yang mereka nyanyikan. 

"Keren juga…" komentar Dio sambil menikmati musik. 

Tidak lama kemudian datanglah seorang pelayan cewek yang ada di cafe itu. Dio karena sangat menikmati musik sehingga tidak memperhatikan pelayan itu. "Mau pesan apa mas?" tanya pelayan itu dengan ramah. 

Dio terkejut saat mendengar suara pelayan itu karena mirip dengan seseorang yang dia kenal. Dia kemudian menoleh ke arah pelayan cewek itu. Dia kembali terkejut saat melihat wajah pelayan cewek itu. 

"Anita…" ucap Dio tapi dengan wajah yang menunjukkan seperti tercengang. 

"Iya...itu memang nama aku...kamu siapa ya?..." tanya Nita kelihatan kebingungan. 

"Lo kenal Yo?..." tanya Wisnu yang juga bingung. 

"Oh…sorry...gue liat ID yang tertempel di bajumu…" ucap Dio beralasan. 

"Oh...kirain…" tanggap Nita sambil tersenyum. Dia kemudian terlihat memperbaiki emblem IDnya. 

"Hedeh...Yo…" keluh Wisnu kemudian. "Kirain lo kenal sama dia…" tambahnya lagi. 

"Yaudah...sekalian kenalan aja…" ucap Nita lalu mengulurkan tangan pada Dio dan Wisnu. "Namaku Anita Acesha...salam kenal…" ucapnya sambil tersenyum. 

"Wisnu Dwi Andika…" ucap Wisnu sambil menyambut tangan Nita. 

"Dio Alfino…" jawab Dio sambil bersalaman dengan Nita. Kali ini dia berusaha sedingin mungkin. 

Entah kenapa mereka seperti memiliki koneksi saat bersalaman. Dio kayak melihat sebuah video yang menunjukan Dio dan Nita berkenalan. Bukan hanya Dio yang merasakannya, bahkan Nita juga merasakan. 

"Kok...aku kayak merasa Dejavu ya?..." tanya Nita kemudian. 

"Ternyata dia juga merasakannya…" keluh Dio dari dalam hati. 

"Woi!...lama bener...salaman doang…" ucap Wisnu mengejutkan mereka berdua. 

Dengan sigap mereka langsung melepaskan salaman mereka secara bersamaan. Wisnu merasa aneh dengan keadaan saat ini. Dio langsung pura-pura memilih-milih minuman dan makanan dari buku menu. 

"Gue pesen cola sama kentang crispy ya?..." ucap Dio dengan kikuk. 

"Oke…" jawab Nita sambil mencatat menu yang dipesan Dio, tapi tangannya terlihat agak sedikit gemetaran. 

"Kalau gue...cappucino dan ayam crispy…" ucap Wisnu sambil membuka buku menu. 

Dio dan Wisnu lalu mengembalikan buku menu pada Nita. Kemudian Nita tersenyum pada mereka sambil menerima buku menu. "Ditunggu ya?..." Nita lalu pergi meninggalkan meja Dio dan Wisnu. 

Setelah Nita pergi, Wisnu langsung mengajak Dio bicara, "Lo kenapa sih bro?" tanya Wisnu. 

"Kenapa apanya?..." Dio bertanya balik. "Perasaan biasa aja deh…" tambahnya. "Lo ada rokok gak?" tanya Dio kemudian. 

"Kenapa emang?" tanya Wisnu. 

"Bagi sebatang dong…" ucap Dio dengan santai. 

"Biasanya lo gak ngerokok kan?...kenapa sekarang pengen ngerokok?..." tanya Wisnu terlihat kebingungan. "Nih…" ucapnya sambil meletakkan sebungkus rokok ke meja.

"Emang iya ya?..." tanya Dio sambil mengambil sebatang rokok dan korek api. 

"Seriusan lo aneh bener hari ini…" ungkap Wisnu terus memperhatikan temannya. 

"Apanya yang aneh sih?..." tanya Dio lalu menyalakan sebatang rokok dengan korek api. "Perasaan gue biasa aja deh…" Dio menyembulkan asap rokok.

"Lo ada masalah ya?" tanya Wisnu berusaha memahami sahabatnya.

"Masalah gue hanya satu yaitu gue pengen mengubah takdir…" jawab Dio seperti terdengar berpuisi. 

"Alah...lo...sok puitis banget…" tanggap Wisnu mengejek. "By the way...gimana hasil UAS lo?..." tanyanya kemudian sambil menyalakan rokok. 

"Ancur banget bro…" jawab Dio terlihat kesal. 

"Abisnya...lo gak pernah serius sih...kuliahnya...udah gitu bangun kesiangan mulu...gimana mau dapat nilai bagus…" Wisnu memberi penjelasan pada Dio tentang dirinya di masa ini. 

"Oh...pantes…" ucap Dio berkomentar. 

"Ya...panteslah...makanya lo serius dong...kuliahnya…" Wisnu berusaha menasehati Dio. 

"Oke...semester depan gue bakalan lebih serius lagi…" ucap Dio sambil terus merokok. 

"Kos lo juga cepetan lo bayar...soalnya dari kemarin pemilik kos nyari lo terus buat nagih tunggakan kos…" Wisnu menceritakan apa yang tidak diketahui oleh Dio. 

"Kos juga belum gue bayar!..." tanya Dio cukup terkejut. 

"Lo jangan pura-pura gak tau deh…sebab hampir setiap hari lo dicariin…" jawab Wisnu menanggapi pertanyaan Dio. "Gue bingung…tuh uang kos lo lari kemana sih?" tanyanya sambil meniup asap rokok. 

"Jujur...gue sendiri juga gak tau bro…" Dio menjawab dengan jujur. 

"Kan lo yang buang uang, kok lo lupa kemana aja uang lo dibuang?" tanya Wisnu kembali merasa ada yang tidak beres pada Dio. 

"Entar gue coba ngomong sama pemilik kos buat minta kelonggaran…" ucap Dio mengambil sikap. 

"Udah gue bantu buat bayarin kok...tapi cuman untuk bulan kemarin...kalau bulan ini...uang gue sedang kepake buat beli sesuatu…" ungkap Wisnu menceritakan. 

"Seriusan?...terus berapa jumlah utang gue sama lo?..." tanya Dio dengan serius. 

"Udah...lo gak usah bayar bro…" jawab Wisnu, sebab gue pernah minta bantuan lo buat memperbaiki komputer gue. "Gue ikhlas kok bantuin lo…"

"Kalau gitu terima kasih banyak ya?..." Dio merasa beruntung berteman dengan Wisnu. Sementara dulu saat dia kuliah dan ngekos tidak terlalu dekat dengan Wisnu. 

Setelah itu terdengar penyanyi yang sedang menghibur di atas panggung sedang berbicara. Dio dan Wisnu kembali memperhatikan ke atas panggung. Akhirnya penyanyi itu mulai menyapa pengunjung cafe Harmony yang ada disana.

"Halo semuanya perkenalkan nama gue Gio dan yang memainkan gitar adalah Anton…" ucap penyanyi tersebut memperkenalkan diri. 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

circle

circle

enaknya kalau seandainya bisa kembali ke masa lalu 😪

2022-05-06

1

MAY.s

MAY.s

Mm, andai aku juga bisa kembali ke masa lalu seperti Dio😟
kembali ke masa 18th yg lalu😭😭😭

2022-04-10

2

Seryu Nagami

Seryu Nagami

kenalan sama pacar di masa lalu juga

2022-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Merubah Takdir
2 Bab. 2 Perjalanan Waktu Dimulai
3 Bab. 3 Masa Lalu yang Berbeda
4 Bab. 4 Dua Orang yang Berbeda
5 Bab. 5 Dejavu Berkenalan dengan Nita
6 Bab. 6 Tampil Bernyanyi di Atas Panggung
7 Bab. 7 Pergeseran Realita yang Sudah Ada
8 Bab. 8 Diberi Makan Oleh Mbak Dara
9 Bab. 9 Berduet dengan Cewek Bermain Gitar
10 Bab. 10 Nita Menelpon
11 Bab. 11 Dio Membonceng Nita Naik Motor
12 Bab. 12 Masalah Saat Tampil
13 Bab. 13 Ketenangan Dio Saat di Atas Panggung
14 Bab. 14 Berkenalan dengan Genta Adiknya Nita
15 Bab. 15 Pelukan Hangat dari Nita
16 Bab. 16 Nita Mampir ke Kos Dio
17 Bab. 17 Dijemput Om-om
18 Bab. 18 Lagu Tentang Kehilangan
19 Bab. 19 Suara Dio yang Ancur Parah
20 Bab. 20 Ternyata Om-om itu Adalah Bos Mafia
21 Bab. 21 Kabur dari Bos Mafia
22 Bab. 22 Gue Ingin Nita Bahagia
23 Bab. 23 Ngomong Kasar pada Nita
24 Bab. 24 Pertama Kali Nita Menyanyi di Atas Panggung
25 Bab. 25 Penghuni Kos Baru
26 Bab. 26 Alat yang Bisa Melihat Masa Depan
27 Bab. 27 Latar Belakang Nita dan Genda
28 Bab. 28 Kejatuhan Lampu Panggung
29 Bab. 29 Bertemu dengan Bos Mafia
30 Bab. 30 Perkelahian yang Sangat Brutal
31 Bab. 31 Moment Romantis Dio dan Nita
32 Bab. 32 Tawaran Manggung di SMA Flower Garden
33 Bab. 33 Berkunjung ke Asrama Flower Garden
34 Bab. 34 Rapat dengan Mirhan dan Ryu
35 Bab. 35 Genta Menghilang
36 Bab. 36 Wajah di Cermin Kamar Mandi
37 Bab. 37 Diberi Cek Sebesar Rp 500.000.000,-
38 Bab. 38 Mobil Alphard di Depan Kos
39 Bab. 39 Dunia Cermin
40 Bab. 40 Trauma yang Dialami Dio
41 Bab. 41 Lagu Tersedih yang Dinyanyikan Dio
42 Bab. 42 Latihan Srperti Konser
43 Bab. 43 Bertemu Produser Rekaman
44 Bab. 44 Komentar-komentar Haters
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab. 1 Merubah Takdir
2
Bab. 2 Perjalanan Waktu Dimulai
3
Bab. 3 Masa Lalu yang Berbeda
4
Bab. 4 Dua Orang yang Berbeda
5
Bab. 5 Dejavu Berkenalan dengan Nita
6
Bab. 6 Tampil Bernyanyi di Atas Panggung
7
Bab. 7 Pergeseran Realita yang Sudah Ada
8
Bab. 8 Diberi Makan Oleh Mbak Dara
9
Bab. 9 Berduet dengan Cewek Bermain Gitar
10
Bab. 10 Nita Menelpon
11
Bab. 11 Dio Membonceng Nita Naik Motor
12
Bab. 12 Masalah Saat Tampil
13
Bab. 13 Ketenangan Dio Saat di Atas Panggung
14
Bab. 14 Berkenalan dengan Genta Adiknya Nita
15
Bab. 15 Pelukan Hangat dari Nita
16
Bab. 16 Nita Mampir ke Kos Dio
17
Bab. 17 Dijemput Om-om
18
Bab. 18 Lagu Tentang Kehilangan
19
Bab. 19 Suara Dio yang Ancur Parah
20
Bab. 20 Ternyata Om-om itu Adalah Bos Mafia
21
Bab. 21 Kabur dari Bos Mafia
22
Bab. 22 Gue Ingin Nita Bahagia
23
Bab. 23 Ngomong Kasar pada Nita
24
Bab. 24 Pertama Kali Nita Menyanyi di Atas Panggung
25
Bab. 25 Penghuni Kos Baru
26
Bab. 26 Alat yang Bisa Melihat Masa Depan
27
Bab. 27 Latar Belakang Nita dan Genda
28
Bab. 28 Kejatuhan Lampu Panggung
29
Bab. 29 Bertemu dengan Bos Mafia
30
Bab. 30 Perkelahian yang Sangat Brutal
31
Bab. 31 Moment Romantis Dio dan Nita
32
Bab. 32 Tawaran Manggung di SMA Flower Garden
33
Bab. 33 Berkunjung ke Asrama Flower Garden
34
Bab. 34 Rapat dengan Mirhan dan Ryu
35
Bab. 35 Genta Menghilang
36
Bab. 36 Wajah di Cermin Kamar Mandi
37
Bab. 37 Diberi Cek Sebesar Rp 500.000.000,-
38
Bab. 38 Mobil Alphard di Depan Kos
39
Bab. 39 Dunia Cermin
40
Bab. 40 Trauma yang Dialami Dio
41
Bab. 41 Lagu Tersedih yang Dinyanyikan Dio
42
Bab. 42 Latihan Srperti Konser
43
Bab. 43 Bertemu Produser Rekaman
44
Bab. 44 Komentar-komentar Haters

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!